ANGSURAN
Pendahuluan
Banyak cara yang digunakan penjual untuk menjual barang
dagangannya.
Penjualan tunai cenderung sukar dilakukan karena barang
dagang semakin bervariasi baik dalam jenis, mutu/merek
Untuk menarik para pembeli yakni penjualan secara angsuran
(penjualan cicilan/ secara kredit)
Keuntungan dari penjualan secara angsuran: 1) barang dagang
dapat terjual, 2) menambah tingkat perputaran persediaan, 3)
mendapatkan laba dan pendapatan bunga dari pembayaran
angsuran
Penjualan angsuran adalah suatu jenis penjualan yang cara
pembayaran dapat dilakukan secara bertahap dalam jangka
waktu tt selama jangka waktu ttt (Fischer, Taylor, dan Lee,
1986)
Pada saat barang-barang diserahkan kepada pembeli, penjual
menerima pembayaran pertama sebagian dari harga
penjualan.
Sisanya dibayar dalam beberapa kali angsuran.
Masalah yang timbul dari penjualan angsuran adalah masalah
pengakuan laba bagi penjual yang harus dilaporkan setiap
tahunnya. Hal ini dikarenakan penjualan angsuran mencakup
periode waktu lebih dari satu periode akuntansi
Jenis penjualan angsuran dan prosedur
akuntansi
Penjualan
angsuran
Penjualan angsuran Metode laba diakui proporsionil dengan
barang dagang (barang penerimaan kas dari pelunasan angsuran
bergerak)
Pada metode ini laba kotor diakui saat penjualan sehingga saldo
piutang penjualan angsuran merupakan pengembalian beban pokok
penjualan.
Laba Kotor Diakui Secara Proporsional dengan Penerimaan Kas
Laba penjualan (yaitu selisih antara harga jual dengan harga pokok)
diakui seluruhnya pada tahun dilakukannya penjualan angsuran aset
tetap
Adanya pengakuan laba seluruhnya pada tahun dilakukannya penjualan,
maka pada tahun-tahun berikutnya sudah tidak ada pengakuan laba lagi
Penerimaan kas sebagi hasil penagihan penjualan angsuran tahun
sebelumnya, akan dicatat sebagai penerimaan kas dan mengurangi
piutang angsuran
Hasil penagihan yang merupakan pelunasan piutang pada setiap kali
angsur dianggap sebagai pengembalian pokok piutang angsuran
Apabila pembeli dibebani biaya bunga angsuran, pembayaran dilakukan
bersama-sama dengan pelunasan piutang angsuran
Ilustrasi:
Ilustrasi:
Pada awal tahun 2018 PT Suradji motor menjual 5 buah mobil yang
mempunyai harga pokok @Rp 7 juta dan dijual dengan harga @ RP 10 juta.
Pembayaran pertama dilakukan secara tunai dengan uang muka pembayaran
@ Rp 2 juta dan sisanya diangsur selama 10 kali angsuran. Pembayaran
dilakukan setiap 6 bulan sekali ditambah dengan biaya bunga 10% pertahun
dari saldo pokok angsuran. Angsuran pertama dilakukan 6 buan setelah
penjualan dilakukan. Jumlah pelunasan angsuran tidak termasuk pendapatan
bunga
Keterangan Jurnal
Tahun 1
1. 1 Januari 2018 Kas .................................10.000.000
Pada saat penjualan, diterima uang muka sebesar Rp 10 Piutang angsuran.........40.000.000
juta dan mencatat harga pokok piutang angsuran dan
laba Mobil..............................35.000.000
Harga jual: 5 x 10 juta = 50 juta
Harga pokok : 5x 7 juta = 35 juta LKBD...............................15.000.000
laba penjualan: 50 juta – 35 juta = 15 juta
2. 1 Juli 2018 Kas ...................................6.000.000
penerimaan angsuran ke 1: 40 juta/10 = 4 juta Piutang usaha..................4.000.000
bunga: 6/12 x 10% x 40 juta = 2 juta Pendapatan bunga........2.000.000
3. 31desember 2018 Piutang bunga.........1.800.000
a. menyesuaikan adanya pendapatan dari angsuran ke-2 Pendapatan bunga....1.800.000
(40 juta – 4 juta) 10% x 6/12 = 1,8 juta
b. Penyesuaian LKBD menjadi LKD LKBD..........................4.200.000
% laba kotor: (15 juta /50 juta) x 100% = 30%
Kas yang diterima dari penjualan angsuran 2018 LKD...............................4.200.000
Uang muka = 10.000.000
Angsuran 1 = 4.000.000 LKD....................................4.200.000
= 14.000.000 Pendapatan bunga.......3.800.000
LKD – 30% x Rp 14.000.000 = 4.200.000 Rugi-
b. Membuat jurnal penutup th 2018 untuk menutup laba laba.........................8.000.000
penjualan dan pendapatan bunga dari angsuran ke 1
dan peyesuaian
Keterangan Jurnal
Tahun 2
1. 1 Januari 2019 Pendapatan bunga....1.800.000
a. membuat jurnal balik untuk pendapatan bunga yg piutang bunga...........1.800.000
telah dicatat tgl 31 Des 2019
b penerimaan angsuran ke2 sebesar 4 juta dan Kas ..............................5.800.000
pendapatan bunga sebesar 1,8 juta Piutang angsuran..........4.000.000
pendapatan bunga......1.800.000
2. 1 Juli 2019 Kas ................................5.600.000
penerimaan angsuran ke 3: 4 juta Piutang usaha.................4.000.000
bunga: 6/12 x 10% x (36 juta – 4 juta) = 32 juta Pendapatan bunga.......1.600.000
3. 31desember 2019 Piutang bunga.........1.400.000
a. menyesuaikan adanya pendapatan dari angsuran ke-2 Pendapatan bunga....1.400.000
(32 juta – 4 juta) 10% x 6/12 = 1,4 juta
b. Penyesuaian LKBD menjadi LKD LKBD..........................2.400.000
% laba kotor: (15 juta /50 juta) x 100% = 30%
Kas yang diterima dari penjualan angsuran 2018 LKD...............................2.400.000
Angsuran 2 = 4.000.000
Angsuran 3 = 4.000.000 LKD....................................2.400.000
= 8.000.000 Pendapatan bunga.......3.000.000
LKD – 30% x Rp 8.000.000 = 2.400.000 Rugi-
b. Membuat jurnal penutup th 2018 untuk menutup laba laba.........................5.400.000
penjualan dan pendapatan bunga dari angsuran ke 1
dan peyesuaian
Keterangan Jurnal
Tahun 3
1. 1 Januari 2020 Pendapatan bunga....1.400.000
a. membuat jurnal balik untuk pendapatan bunga yg piutang bunga...........1.400.000
telah dicatat tgl 31 Des 2019
b penerimaan angsuran ke4 sebesar 4 juta dan Kas ..............................5.400.000
pendapatan bunga sebesar 1,4 juta Piutang angsuran..........4.000.000
pendapatan bunga......1.400.000
2. 1 Juli 2020 Kas ................................5.200.000
penerimaan angsuran ke 5: 4 juta Piutang usaha.................4.000.000
bunga: 6/12 x 10% x (28 juta – 4 juta) = 1.2 juta Pendapatan bunga.......1.200.000
3. 31desember 2020 Piutang bunga.........1.000.000
a. menyesuaikan adanya pendapatan dari angsuran ke-2 Pendapatan bunga....1.000.000
(24 juta – 4 juta) 10% x 6/12 = 1juta
b. Penyesuaian LKBD menjadi LKD LKBD..........................2.400.000
% laba kotor: (15 juta /50 juta) x 100% = 30%
Kas yang diterima dari penjualan angsuran 2018 LKD...............................2.400.000
Angsuran 4 = 4.000.000
Angsuran 5 = 4.000.000 LKD....................................2.400.000
= 8.000.000 Pendapatan bunga.......2.200.000
LKD – 30% x Rp 8.000.000 = 2.400.000 Rugi-
b. Membuat jurnal penutup th 2018 untuk menutup laba laba.........................4.600.000
penjualan dan pendapatan bunga dari angsuran ke 1
dan peyesuaian
Kesimpulan
Laba penjualan angsuran akan diakui setiap tahun yang
besarnya tergantung pada besarnya kas yang diterima pada
tahun yang bersangkutan.
Hal ini terbukti pada tahun ke 1 (2018) jurnal LKD sebesar
Rp 4,2 juta, sedangkan untuk tahun (2019 dan 2020) masing-
masing sbesar Rp 2,4 juta. Hal ini disebabkan jumlah kas
yang diterima selama tahun 2018 lebih besar dibandingkan
jumlah kas yang diterima pada th 2019 dan 2020
Untuk jurnal th 2019 dan 2020 jurnal dan cara
perhitungannya sama, hanya berbeda jumlahnya. Begitu juga
untuk tahun ke 4, jurnal sama sperti tahun ke 2 dan tahun ke 3
Kegagalan pelunasan piutang angsuran aset tetap
Apa bila sipembeli tidak mampu melunasi angsurannya, berarti seluruh laba
yang diperhitungkan tidak dapat semua direalisasikan
Aset tetap yang terjual akan dimiliki kembali oleh sipenjual dan aset tsb
dinilai sebesar nilai pasar pada saat aset tsb ditarik kembali, sedangkan jumlah
pembayaran pelunasan angsuran yang telah dibayar oleh pembeli tidak dapat
diminta kembali
Adanya kegagalan pelunasan angsuran tsb, perusahaan yang menjual akan
mengakui Laba atau rugi pemilikan kembali. Besarnya laba atau rugi
pemilikan kembali yang diakui tergantung pada metode laba yang digunakan:
a. Metode 1: membandingkan nilai aset tetap yang dimiliki kembali dengan
jumlah piutang angsuran yang belum dilunasi
b. Metode 2: jumlah nilai aset yang dimiliki + LKBD dibandingkan dg jumlah
piutang yang belum dilunasi
Seorang pengusaha menjual secara angsuran aset tetap yang
mempunyai harga pokok Rp 80 juta dan dijual dengan harga jual Rp
100 juta. Uang muka sebesar Rp 30 juta, dan sisanya dibayar secara
angsuran. Setelah membayar angsuran sejumlah Rp 40 juta pembeli
menyatakan tidak mampu lagi untuk melunasi sisa anggarannya dan
akibatnya aset tsb ditarik kembali dan nilai pada saat dimiliki
kembali Rp 28juta
Jumlah piutang angsuran awal (100 juta–30 juta) = Rp 70.000.000
jumlah angsuran yang telah dibayar = Rp 40.000.000
piutang angsuran yang belum dibayar = Rp 30.000.000
nilai pemilikan kembali aset = Rp 28.000.000
Rugi pemilikan kembali = Rp 2.000.000
Aset Tetap Rp 28.000.000
Rugi pemilikan kembali Rp 2.000.000
Piutang Angsuran Rp 30.000.000
Penjualan Angsuran Barang Dagang
Ilustrasi:
Seorang pelanggan telah membeli secara angsuran sebuah meja dg
harga RP 400.000.000 dari PT Basri. Setelah membayar angsuran
sebesar Rp 240.000, pelanggan tidak mampu lagi untuk meneruskan
pembayaran angsuran, sehingga PT Basri menarik kembali meja tsb,
dengan nilai taksiran Rp 140.000. PT Basri dalam setiap penjualan
angsuran dagangannya memperhitungkan tingkat laba kotor sebesar
30% dari penjualan angsuran
Sisa perhitungan angsuran yang belum dilunasi:
Rp 400.000 – Rp 240.000 = Rp 160.000
Tingkat laba kotor: 30%
LKBD = 30% x Rp 160.000 = Rp 48.000
Laba pemilikan kembali merupakan jumlah persediaan yang dinilai
kembali ditambah LKBD dikurangi dengan piutang penjualan
angsuran yang dibatalkan
Laba pemilikan kembali = (140.000 + 48.000) – 160.000
= 28.000
Perkiraan
Sedangkana. Toko Abadibiayamemiliki
perbaikan mobil
databekas........Rp
mengenai200.000
perkiraan biaya
b. Harga jual setelah perbaikan ....Rp 3.250.000
revisi dan c.harga
Labajualnya
kotor yangsbb:
diharapkan dari harga penjualan mobil bekas 20%
Perhitungan :
Nilai mobil bekas disetujui Rp 3.000.000
Nilai jual setelah perbaikan Rp 3.250.000
Laba kotor rata-rata
20% x Rp 3.250.000 (Rp 650.000)
Perkiraan perbaikan (Rp 200.000)
Perkiraan harga pokok (estimated cost) Rp 2.400.000
Cadangan selisih harga pertukaran Rp 600.000