Anda di halaman 1dari 25

KOLERA

Qara Syifa Fachrani


1610211039
DEFINISI

 Kolera atau Taun atau Asiatic cholera, adalah infeksi saluran pencernaan yang disebabkan oleh
bakteri Vibrio cholerae.
 Bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh melalui konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi.
 Kolera menyebabkan diare yang berat dan dehidrasi. Apabila tidak diobati, maka kolera dapat berakibat fatal
dalam beberapa jam.
 Secara langsung tidak menular dari orang ke orang; karena itu, kontak biasa dengan penderita tidak
menyebabkan risiko penularan.
EPIDEMIOLOGI

 Masalah utama kesehatan masyarakat di negara berkembang, seperti :


 Afrika,
 Asia, dan
 Amerika Selatan
 Endemik di India dan Asia Tenggara
 >>> bila tinggal di tempat padat tanpa sistem sanitasi yang baik
ETIOLOGI

 Vibrio cholerae
 Taksonomi :
 Kingdom : Bacteria
 Phylum : Proteobacteria
 Class : Gamma Proteobacteria
 Order : Vibrionales
 Family : Vibrionaceae
 Genus : Vibrio
 Species : V. cholera
 Biakan pertama, V. cholerae berbentuk koma, batang bengkok kira-
kira 2-4 µm panjangnya. Sangat aktif bergerak dengan memakai
satu kutub flagel (monotrik).
 Biakan yang lama, Vibrio dapat menjadi batang lurus yang
menyerupai bakteri enterik Gram Negatif.
FAKTOR RISIKO

 Makanan atau minuman yang terkontaminasi feses (kotoran manusia) yang terinfeksi
 Saluran air bersih yang terkontaminasi
 Es batu yang terkontaminasi
 Makanan dan minuman yang dijual di tempat yang tidak higienis
 Sayuran yang tumbuh di tanah yang tercemar feses
 Konsumsi ikan dan hidangan laut mentah atau kurang matang
GEJALA KLINIS

 Gejala paling umum adalah diare.


 Hanya 1 / 20 pasien memiliki gejala penyakit lebih serius, seperti diare cair (watery diarrhea) dengan warna seperti
air cucian beras derajat berat yang disertai dengan muntah dan berisiko dehidrasi, biasanya dalam beberapa hari
setelah terinfeksi. Berikut adalah tanda-tanda dehidrasi :
 Detak jantung cepat
 Turgor kulit melambat
 Membran mukus kering (dalam mulut, tenggorokan, hidung dan kelopak mata)
 Mata terlihat cekung
 Tekanan darah rendah
 Haus
 Kram otot
 Bila tidak segera ditangani, dehidrasi  syok dan kematian dalam beberapa jam.
DIAGNOSIS

 Anamnesis
 Pemeriksaan fisik (head to toe)  tanda dehidrasi
 Pemeriksaan penunjang :
 Kultur Vibrio cholera  gold standard; dengan media thiosulfatecitrate-bile salts agar (TCBS) sebagai pengisolasi
dan identifikasi bakteri.
 PCR  deteksi toksigenik dari Vibrio cholerae.
 Cholera RDTs (dipsticks)  sebagai immunochromatographic tests.
TATALAKSANA

 Pencegahan :
 Mencuci tangan dengan sabun secara berkala (terutama setelah dari toilet dan sebelum makan)
 Hanya konsumsi air masak atau air kemasan yang terjaga kebersihannya
 Konsumsi makanan yang telah matang dan terjaga kebersihannya, serta hindari makanan yang dijual di tempat yang
tidak bersih
 Konsumsi buah dan sayuran yang dapat dikupas (pisang, jeruk, alpukat, dll) dan hindari salad ataupun buah yang
tidak dapat dikupas (anggur, stroberi, dll).
 Vaksin kolera diminum 2 kali dengan jarak waktu 7 hari sampai dengan 6 minggu, untuk memberikan perlindungan
selama 2 tahun.
TATALAKSANA

 Penanganan utama adalah mencegah dehidrasi. Dengan larutan oralit untuk mengganti cairan serta ion
mineral dalam tubuh.
 Bila muntah terus-menerus sehingga tidak bisa minum, penderita perlu dirawat dan diberikan cairan infus.
 Obat lainnya :
 Obat antibiotik
Untuk mengurangi jumlah bakteri sekaligus mempercepat penyembuhan diare, contoh
obat tetracycline, doxycycline, ciprofloxacin, erythromycin, atau azithromycin.
 Suplemen zinc
Zinc (seng) untuk mempercepat penyembuhan diare pada anak-anak.
KOMPLIKASI

 Dehidrasi berat hingga syok 


 Gagal ginjal.
 Hipokalemia.
 Hipoglikemia.
PROGNOSIS

 Jika pasien dengan kolera dirawat dengan cepat dan benar, angka kematian <1%; Namun, dengan kolera
yang tidak diobati, angka kematian meningkat menjadi 50-60%.
 Untuk strain genetik tertentu kolera, kematian dapat terjadi dalam waktu dua jam setelah sakit. 
AMOEBIASIS
Qara Syifa Fachrani
1610211039
DEFINISI

 Infeksi parasit pada usus yang disebabkan oleh parasit Entamoebae histolytica atau disingkat E. histolytica.
 Dengan cara termakan / terminum makanan yang telah tercemar kista Entamoeba histolytica
EPIDEMIOLOGI

 Tersebar hampir di seluruh dunia


 >>> di daerah tropis dan sub tropis
 10 % penduduk dunia
ETIOLOGI

 Parasit E. histolytica masuk ke dalam tubuh manusia dan


menetap di dalam usus.
 Cara penularan :
 Melalui makanan dan minuman yang telah terkontaminasi.
 Setelah menyentuh tanah, air, pupuk atau tangan orang lain
yang sudah terpapar tinja yang mengandung parasit tersebut.
 Melakukan seks anal, seks oral, atau pada orang yang
melakukan terapi pembilasan atau irigasi usus besar (colonic
irrigation).
FAKTOR RISIKO

 Mengonsumsi alkohol.
 Mengalami malnutrisi.
 Menderita kanker.
 Sedang hamil.
 Menggunakan obat kortikosteroid yang dapat menekan sistem imun tubuh.
 Sering berpergian ke negara tropis atau lingkungan yang terinfeksi.
GEJALA KLINIS

 Masa inkubasi  bervariasi beberapa hari-  BERAT :


minggu-bulan (3 minggu - 3 bulan)  Rasa sakit yang hebat pada seluruh abdomen
 RINGAN :  Disentri hebat
 Lendir dan darah dalam tinja  Kehilangan berat badan
 Frekuensi BAB meningkat  Dehidrasi
 Mukus bercampur dalam tinja atau melena  Perforasi usus
 Frekuensi BAB 5 - 10 kali / hari  Demam tinggi
 Kejang perut, mual, muntah dan rasa ingin defekasi  Jaundice
DIAGNOSIS

 Anamnesis
 Pemeriksaan fisik (head to toe)  tanda gejala berat
 Pemeriksaan penunjang :
 Pemeriksaan laboratorium  Sampel tinja dijumpai bentuk Trophozoit yang berisi eritrosit atau kista.
 Tes darah  curiga parasit histolytica di dinding usus atau organ tubuh lainnya.
 Kolonoskopi  evaluasi kondisi kolon (usus besar) dan banyaknya parasit.
 Pemindaian (CT scan atau USG)  jika terdapat peradangan pada organ tertentu.
TATALAKSANA

 Cuci tangan menggunakan sabun cair setelah buang air kecil atau buang air besar.
 Cuci sayur atau buah sampai bersih sebelum dikonsumsi.
 Cuci peralatan masak sampai bersih sebelum digunakan.
 Rebus air hingga mendidih sebelum diminum.
 Jangan mengonsumsi susu atau produk olahannya, seperti keju, tanpa dimasak atau dipasteurisasi terlebih
dahulu.
 Hindari mengonsumsi makanan atau minuman yang tidak terjamin kebersihannya, misalnya makanan yang
dijual di pinggir jalan.
 Jangan berbagi pakai alat mandi, seperti handuk atau spons, dengan siapa pun.
TATALAKSANA

 Obat antibiotic
 Golongan metronidazole, 50 mg / kg BB / hari, 1 atau 3 hari
 Golongan tinidazole, 50 mg / kg BB / hari, dosis tunggal
 Golongan ornidazole, 50 mg / kg BB / hari, dosis tunggal
 Pengganti cairan 
 Konsumsi banyak air putih dan oralit untuk mengganti cairan yang hilang.
 Jika cukup parah, diberikan cairan infus di rumah sakit.
 Tindakan operasi, jika terjadi pecahnya abses hati atau jika terdapat lubang di usus.
KOMPLIKASI

Lokal : Extra Intestinal :


 Perdarahan  Abses hati
 Perforasi  Abses paru
 Striktura  Abses otak
 Amoeboma  Amoebiasis kulit
 Amoebic appendicitis  Amoebiasis organ genital
PROGNOSIS

 Umumnya berespons baik terhadap terapi yang sesuai, tapi infeksi dan pengobatan sebelumnya tidak akan
melindungi kolonisasi masa depan atau amebiasis invasif berulang.
 Amebiasis usus asimptomatik terjadi pada 90% orang yang terinfeksi. Namun, hanya 4% -10% dari individu
yang dipantau selama 1 tahun akhirnya mengembangkan kolitis atau penyakit ekstraintestinal.

Anda mungkin juga menyukai