Anda di halaman 1dari 5

0

GETARAN
PADA
MESIN
TORAK
PENDAHULUAN 0
3
Getaran mekanik dapat didefinisikan sebagai gerak osilasi dari
sistem mekanik di sekitar titik/posisi seimbang. Getaran terjadi
karena adanya gaya eksitasi. Hampir semua mesin yang
bergerak akan bergetar menghilangkan meskipun mungkin
intensitasnya sangat kecil. Karena secara praktis tidak mungkin
menghilangkan eksitasi getaran sama sekali. Eksitasi dapat
terjadi karena adanya ketidakseimbangan pada mesin itu
sendiri atau dari sumber di luar mesin.
Getaran dapat dipandang sebagai gerakan yang teratur

Getaran dari benda atau media dengan arah bolak-balik dari


kedudukan keseimbangan. Getaran biasa terjadi saat
mesin atau alat dijalankan dengan motor, hal ini
mempunyai pengaruh yang bersfat mekanis. Getaran

Mekanik merupakan gerak osilasi disekitar sebuah titik yang


disebabkan oleh getaran udara atau mekanis, misalnya
mesin atau alat-alat mekanis lainnya. Oleh sebab itu

dan Gaya
getaran banyak dipergunakan untuk menganalisis
mesin-mesin baik dari gerak rotasi atau translasi. Vibrasi
atau getaran mempunyai 3 parameter yang dapat
dijadikan sbg tolak ukur yaitu amplitude, frekuensi dan

pada Mesin phase

Konsepsi awal kajian teoritis matematis getaran


beranjak dari Hukum Newton II yang menyatakan

Torak bahwa gaya yang bekerja pada benda merupakan


hasil kali massa benda tersebut dengan percepatan
gerak bendanya atau yang lebih sering kita kenal dengan
formulasi F = N. a. Pada kasus benda kerja yang
mengalami getaran, suatu sistem getaran memiliki
komponen dalam sistem tersebut yang secara fisik
0 adalah massa, pegas, peredam, dan gaya eksistasi.
5 Secara sederhana, kondisi tersebut sering kali
diperlihatkan seperti pada gambar
2.1 berikut:
0
7

Jika sebuah sistem diberi gaya


Getaran dari luar (lebih tepatnya gaya
paksa yang berulang-ulang), maka
getaran yang timbul pada
didalam sistem tersebut disebut sebagai
getaran paksa.
nya
Persamaan differensialnya adalah
m x + xc + kx = Fo Sinωt .. . .. .....…………………………...............................................(2.13)
Solusi khusus persamaan keadaan tunak (steady state) dengan frekwensi ω yang sama dengan frekwensi eksitasi dapat 08
diasumsikan berbentuk
: x = X sin ( ωt - Φ )...…………………………...........................................................(2.14)
Dengan x adalah amplitude osilasi dan φ adalah perbedaan fase simpangan terhadap gaya eksitasi, sehingga diperoleh :
x = 2 2 2 ( k mω ) (cω ) fo − + ...............………………….................................................(2.15)
dan φ = tan-1 . ω ω 2 k m c − .....………………………………..................................................(2.16)
Dengan membagi pembilang dan penyebut persamaan (2.15) dan (2.16) dengan k, akan diperoleh :
x = 2 2 2 1( )/ ( )/ / mw k cw k Fo k − + …........…………....…..................................(2.17)
tan φ = mw k cw k 1 / / − .........……………………………...................................................(2.18)
Persamaan-persamaan selanjutnya dapat dinyatakan dalam besaran-besaran sebagai berikut :
ωn = k / m = frekwensi osilasi tanpa redaman.
Cc = 2 m ωn = redaman kritis.
ς = C/ Ce = factor redaman Cω / k = C/ Ce = Ce ω /k = 2 ς = ϖn ϖ Jadi persamaan amplitudo dan fasa yang non dimensional
akan menjadi :
Fo Xk = /1 1( ( ) ϖn ϖ − 2 ) 2 + (2 ς ( ϖn ϖ ))2 .............……….................................................(2.19)
tan φ = 1 ( / ) 2 ( / ) n n ϖ ϖ ς ϖ ϖ − 2.

Anda mungkin juga menyukai