Anda di halaman 1dari 75

• PENGERTIAN

• Keluarga Berencana adalah:


Perencanaan kehamilan, sehingga
kehamilan itu terjadi pd waktu seperti
yg diinginkan, jarak antara kelahiran
diperpanjang, utk membina kesehatan
yg sebaik-baiknya bagi seluruh anggota
keluarga, apabila jlh anggota keluarga
tlh mencapai jlh yg dikehendaki
• Umum:
Meningkatkan kesejahteraan ibu dan
anak dlm rangka mewujudkan
keluarga kecil yg bahagia, sejahtera
yg menjadi dasar terwujudnya masy
yg sejahtera dgn mengendalikan
pertumbuhan penduduk di Indonesia.
- KHUSUS
Menurunkan angka kelahiran kasar
setiap tahun
- Sasaran Langsung
-Pada PUS
- Sasaran tdk langsung
-Pada Organisasi2, LSM, PKK,
Profesi, dllsb
• Umum:
 PUS usia muda
 PUS istirahat KB
 Pelaksana dan pengelola KB
 Kelompok masy yg sukar diajak ber KB/
masy terpencil
 Pemuda/remaja sbg pengetahuan
 Kaum pria
 Program KIA
Sasaran Pelayanan Keluarga
Berencana
PUS ingin mencegah kehamilan karena
alasan pribadi
PUS yg ingin menjarangkan kehamilan
demi kesehatan ibu dan anak
PUS yg ingin membatasi jumlah anak
PUS yg ingin memiliki anak > 5 anak
• Menurunkan angka kematian
maternal dgn adanya rencana
kehamilan yg aman, sehat dan
dinginkan.
• Mencegah terjadinya kanker rahim
dan ovarium
• Memberikan kontribusi bg
pembangunan berkelanjutan yg
berwawasan kependudukan.
Mekanisme pengeloaan alat/obat
kontrasepsi (Alokon)
penerimaan

pencatatan
dan
pelaporan
penyaluran penyimpanan
• Mekanisme distribusi alokon

bkkbn
pusat

bkkbn
provinsi

skpd upt farmasi


Kab/kota dinkes

jaringan pelayanan jejaring fasyankes


puskesmas

pustu rumah sakit

pusling klinik

bidan Faskes
akseptor lain:
desa
Alur pelayanan KB di fas tingkat I

peserta datang

Ruang KIA/KB

konseling dengan ABPK


(Alat Bantu Pengambilan Keputusan)

rujukan tidak
konseling
setuju ulang

ya

pemeriksaan fisik dan penunjang

Informed consent

dilakukan pelayanan KB

pemantauan medis dan pemberian nasihat paska tindakan


Konseling dan Persetujuan Tindakan Medik

Adalah:
Mengenali kebutuhan klien, membantu klien
membuat pilihan yang sesuai dan memahami
tujuan/risiko metode kontrasepsi terpilih
TUJUAN :
Memahami tujuan konseling
Mengenali tugas konselor
Mampu melakukan proses konseling
Mampu menjelaskan perbedaan
informed choice dan informed consent
Memberdayakan dan menghormati hak
klien
KONSELING:
Memahami tujuan konseling
Mengenali tugas konselor
Mampu melakukan proses konseling
Mampu menjelaskan perbedaan informed
choice dan informed consent
Memberdayakan dan menghormati hak
klien
Jenis Konseling
1.Konseling Umum (mis: oleh PLKB)
Penjelasan umum dari berbagai metode kontrasepsi
untuk mengenalkan kaitan antara kontrasepsi, tujuan dan
fungsi reproduksi keluarga.
2. Konseling Spesifik (mis: oleh dokter/bidan/konselor)
Penjelasan spesifik tentang metode yang diinginkan,
alternatif, keuntungan-keterbatasan, akses, dan fasilitas
layanan
3. Konseling pra dan pascatindakan (mis: oleh operator/
konselor/dokter/bidan)
Penjelasan spesifik tentang prosedur yang akan
dilaksanakan (pra, selama dan pasca) serta penjelasan
lisan/instruksi tertulis asuhan mandiri
Three Key Messages in Healthy Timing
and Spacing of Pregnancy (HTSP)

After a livebirth, woman should wait 24


months before getting pregnant
After an abortion, woman should wait 6
months before another pregnancy
Woman should wait at least age 18 for
the first pregnancy
FASE MENUNDA FASE MENJARANGKAN
FASE TIDAK HAMIL
KEHAMILAN LAGI
KEHAMILAN

3 – 5 TH

20 35

PERENCANAAN KELUARGA
FASE FASE FASE
MENCEGAH KEHAMILAN MENJARANGKAN KEHAMILAN TIDAK HAMIL LAGI

3 – 5 TH

• pil • IUD • IUD • kontrasepsi mantap


• IUD • suntikan • suntikan • IUD
• sederhana • minipil • minipil • implant
• suntikan • pil • pil • suntikan
• implant • implant • implant • sederhana
• sederhana • sederhana • pil
20 35
• kontrasepsi
mantap

URUTAN PEMILIHAN KONTRASEPSI YANG RASIONAL


Dampak positif
Menggunakan Kontrasepsi
1. Mencegah kehamilan terlalu dini
2. Mencegah kehamilan terlalu "telat"
3. Mencegah kehamilan-kehamilan jarak
dekat
4. Mencegah terlalu sering hamil dan
melahirkan
Dampak Negatif
Menggunakan Kontrasepsi
1. Tidak dapat haid (sering setelah
pemakaian berulang)
2. Sering menaikkan Berat Badan
3. Peningkatan risiko infeksi
4. Ketidaknyamanan bersenggama
5. Efek samping ke laktasi
6. Efek dari kontrasepsi tersebut di
masa depan
7. Memiliki keturunan terbatas
PENGERTIAN KONTRASEPSI

Kontrasepsi berasal dari kata ‘kontra’


yang berarti mencegah/menghalangi
dan ‘konsepsi’ yang berarti pembuahan
atau pertemuan antara sel telur
dengan sperma. Jadi kontrasepsi dapat
diartikan sebagai suatu cara untuk
mencegah terjadinya kehamilan
sebagai akibat pertemuan antara sel
telur dengan sperma.
Jenis – Jenis Kontrasepsi

Alat kontrasepsi memiliki berbagai


macam jenis. Secara garis besar, alat
kontrasepsi dibagi menjadi 3 bagian
yakni
1. kontrasepsi mekanik,
2. kontrasepsi hormonal, dan
3. konstrasepsi mantap.
1. Kontrasepsi mekanik
Disebut mekanik, karena memiliki
sifat untuk melindungi. Kontrasepsi
mekanik ini bekerja dengan cara mencegah
pertemuan antara sel sperma dengan sel
telur yang ada di dalam rahim. Yang
termasuk dalam kontrassepsi mekanik ini
adalah :
a. Kondom pria
Bahan :
Lateks (karet)
Plastik (polivinil)
Bahan alamiah (bahan hewani)
MEKANISME
KERJA KONDOM
Mencegah sperma
masuk ke saluran
reproduksi wanita
Sebagai kontrasepsi dan
pelindung terhadap infeksi
atau transmisi
mikroorganisme penyebab
PMS (hanya kondom dari
bahan lateks dan polivinil)
b. Kondom Wanita
Diafragma: Definisi

Lateks (karet) yang berbentuk


kubah yang dimasukkan ke
dalam vagina untuk menutupi
serviks sebelum sanggama

27
 Flat spring (pegas logam pipih)
 Coil spring (pegas cincin)
 Arching spring (kombinasi pegas logam dan cincin)
• Mencegah masuknya sperma
melalui kanalis servikalis
ke uterus dan saluran
telur (tuba fallopi) dan
lengkung dalam kubahnya
dipakai untuk menempatkan
spermisida
• SPERMICIDA
• Menyebabkan selaput
sel sperma pecah sehingga
motilitas dan aktifitas dalam
transportasi dan fertilisasi
menjadi terganggu
c.Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
(AKDR/IUD)
(1)
Masukkan AKDR yang
lengannya telah dilipat ke
dalam inserter

(2)
Tahan pendorong dan
tarik selubung inserter
ke bawah
AKDR PASKA PLASENTA
2. Kontrasepsi Hormonal
Jenis kontrasepsi hormonal ini diambil
dari kombinasi antara hormon estorgen
dan progesteron.
Penggunaan kontrasepsi jenis ini
dilakukan dalam bentuk pil, suntikan
atau susuk.
a. Pil atau Tablet
Menekan ovulasi

Mengurangi transportasi sperma


di saluran telur (tuba fallopi

Mengganggu pertumbuhan
endometrium, sehingga
menyulitkan proses implantasi

mempertebal mukus serviks


(mencegah penetrasi sperma)
b. Suntikan
Menekan ovulasi

Mengurangi transportasi sperma


di saluran telur (tuba fallopi

Mengganggu pertumbuhan
endometrium, sehingga
menyulitkan proses implantasi

mempertebal mukus serviks


(mencegah penetrasi sperma)
c. Susuk/ AKBK/Implant
KEKANISME KERJA
Menekan ovulasi

Mengurangi motilitas tuba

Mengganggu pertumbuhan
endometrium

Menebalkan mukus serviks


3. Kontrasepsi Mantap
Kontrasepsi mantap ini dilakukan
dengan jalan pembedahan
pemotongan atau memutuskan
saluran OVUM dan saluran
SPERMA
a. Pria
pemotongan atau memutuskan saluran

sperma pada pria yang disebut


vasektomi
Oklusi vasa deferensia
membuat sperma tidak
dapat mencapai vesikula
seminalis sehingga tidak
ada di dalam cairan
ejakulat saat terjadi
emisi ke dalam vagina
PERHATIAN
-Untuk mengosongkan depot
sperma dalam vesikula
seminalis, gunakan
kondom/kontrasepsi lain
hingga 20 kali ejakulasi.
-Untuk memastikan tidak ada
sperma dalam cairan mani,
lakukan uji air mani setelah 3
bulan operasi.
b. Wanita
memutuskan atau memotong
saluran sel telur yang disebut dengan
tubektomi.

.
Metode Laktasi Amenorea
(Lactational Amenorrhea
Method )
Sekresi GnRH yang tidak teratur
menganggu pelepasan hormon FSH
(follicle stimulating hormone) dan LH
(leutinizing hormone) untuk
menghasilkan sel telur dan menyiapkan
endometrium
Penghisapan ASI yang intensif secara
berulangkali akan menekan sekresi
hormon GnRH (gonadotrophin
releasing hormone) yang mengatur
kesuburan

Rendahnya kadar hormon FSH dan LH


menekan perkembangan folikel di
ovarium dan menekan ovulasi
Bagi Wanita yang:
Menyusukan bayinya secara eksklusif
(memberikan ASI secara penuh tanpa
suplementasi lainnya)
Belum mendapat haid sejak melahirkan
bayinya
Menyusukan secara eksklusif sejak bayi
lahir hingga bayi berusia 6 bulan 1
KELUARGA BERENCANA
ALAMIAH
(KBA)

 Metode Kalendar
 Suhu Tubuh Basal (STB)
 Metoda Mukosa Servik (Billings)
 Simptotermal (STB + Mukosa
Servik etode Kalendar
 Suhu Tubuh Basal (STB)
 Metoda Mukosa Servik (Billings)
 Simptotermal (STB + Mukosa Servik)
Vagina atau serviks yang
WASPADAI selalu mengeluarkan
TERHADAP WANITA YANG: sekret atau
cairan sehingga sulit ditentukan akibat iritasi atau sesuatu
 Haid yang tidak atau jarang teratur
yang normal
Sedang menyusukan bayinya
 Vagina
gina atau serviks atau serviks
yang selalu yang selalu
mengeluarkan sekret atau
cairan sehingga sulit ditentukan
mengeluarkan akibat
sekret iritasi
atau atau sesuatu
cairan
yang normal
Sedang sehingga sulit ditentukan akibat iritasi
menyusukan bayinya
atau sesuatu yang normal
 Sedang menyusukan bayinya
Infeksi Menular Seksual dan Kontrasepsi
Keterkaitan berbagai Aspek Lain yang Dapat
Mempengaruhi Penggunaan Kontrasepsi
Tanpa kontrasepsi IMS dapat merupakan
masalah tersendiri dalam keluarga dan pelayanan
kesehatan
IMS menambah kerumitan permasalahan medik
dan penggunaan kontrasepsi bila tidak dikenali
atau diantisipasi sebelumnya
Transmisi penyakit tidak hanya IMS secara
umum tetapi juga melalui sekret/bahan/media
pembawa mikroorganisme menular lainnya (HBV
atau HIV)
Komplikasi
IMS
Pada Perempuan Pada Bayi Baru Lahir Pada Pria
 Radang Panggul  Prematuritas  Epididimitis
 Infertilitas  BBLR  Prostatitis
 Kehamilan Ektopik  Sifilis Bawaan  Striktur Uretra
 Keguguran  Oftalmia Neonatorium  Infertilitas
 Gangguan Kehamilan  Pneumonia Klamidia  AIDS
 Kanker Serviks  Septikemia  Hepatitis
 AIDS  AIDS

 Hepatitis  Hepatitis
Infeksi Saluran Reproduksi
ISR berkaitan dengan mikroorganisme yang
menyebabkan IMS
ISR bersifat kronik dan meliputi organ yang
lebih dalam
Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat
dan adekuat dapat mencegah morbiditas
(terutama infertilitas)
Kontrasepsi IMS & ISR
Pengguna kontrasepsi harus diseleksi secara
ketat untuk menghindarkan IMS atau ISR
Diagnosis IMS/ISR dilakukan secara pendekatan
sindroma, gejala spesifik dan temuan saat
pemeriksaan
Bila meragukan, calon klien sebaiknya dirujuk
ke fasilitas yang memadai untuk diagnosis
defenitif sebelum menggunakan kontrasepsi
REMAJA & KONTRASEPSI

Lebih ditujukan pada keluarga yang menikah pada usia


muda
Metode barier dan hormonal lebih dianjurkan daripada
metode lainnya
Dianjurkan untuk menjarangkan kehamilan dan
persalinan
Tidak tersedia akses bagi remaja yang tidak menikah
sehingga kontrasepsi diperoleh melalui kerabat, sahabat
atau tanpa penapisan yang adekuat
KONTRASEPSI UNTUK PERIODE KHUSUS
KONTRASEPSI PASKA PERSALINAN

 Dianjurkan untuk menggunakan Metode Laktasi


Amenore (ASI Eksklusif).
 Tidak harus menghentikan pemberian ASI untuk
menggunakan suatu alat kontrasepsi.
 Kontrasepsi terpilih seharusnya tidak mempengaruhi
kualitas dan jumlah ASI atau mengganggu kesehatan
bayi.
Menentukan Kontrasepsi Paska
Persalinan
Pastikan bahwa klien menyusukan bayinya atau tidak
Pilih jenis kontrasepsi yang sesuai
Tidak ada masalah gangguan pembekuan darah,
produksi ASI dan tumbuh kembang bayi bila klien
menggunakan kontrasepsi
Informasi Penting Kontrasepsi Paska
Keguguran
Jelaskan bahwa ovulasi dapat terjadi 11 hari
pascaevakuasi sisa konsepsi
Klien dapat hamil sebelum haid berikutnya datang.
Terdapat banyak pilihan metode kontrasepsi yang
sesuai dan aman
Lokasi tempat pelayanan kontrasepsi yang dapat
memenuhi keinginan klien dan sesuai dengan kondisi
kesehatan klien
SANGGAMA TERPUTUS( coitus interuptus)
Ekspulsi Pra-ejakulasi atau Pancaran Ekstravagina.
Pengeluaran penis dari vagina sesaat sebelum
terjadinya ejakulasi
Prinsipnya adalah menghindarkan deposit sperma
di dalam forniks atau vagina untuk menghindarkan
terjadinya pertemuan ovum dan spermatozoa dalam
periode subur
Dampak positif menggunakan
kontrasepsi adalah:
Terciptanya keluarga yang ideal dan dapat
mengurangi angka kelahiran.

Dampak negative menggunakan


kontrasepsi adalah :
Menerima efek penggunaan alat kontrasepsi
dan obat pencegah hamil.
 
KESIMPULAN:

Kontrasepsi merupakan suatu cara


untuk mencegah terjadinya kehamilan
sebagai akibat pertemuan antara sel
telur dengan sperma.

Kontrasepsi dilakukan dengan cara


pencegahan kehamilan dan
perencanaan keluarga.

Anda mungkin juga menyukai