Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ginjal merupakan bagian dari sistem urinarium yang terletak di dalam

ruang retroperitoneum pada dinding belakang abdomen, kedua sisi columma

vertebralis. Ginjal kanan dan kiri berbentuk seperti kacang dengan bagian ats

terlindungi oleh skeletin thoracis. Ginjal mempunyai facies anterior, margo

medialis dan margo lateralis, serta polus superior dan polus inferior. Margo

lateralis berbentuk cembung, sedangkan margo medialis cekung pada daerah

yang disebut hilum renale. Pada hilum renale di dapatkan celah yang masuk ke

dalam ginjal yang disebut sinus renalis dengan kedalaman setikar dua setengah

sentimeter. Sinus renalis berisi pelvis renalis, calices, pembuluh darah, serabut

syaraf, dan sedikit jaringan lemak. Pembuluh darh dan ureter akan masuk atau

keluar ginjal melalui hilum ranela. Pada manusia, terdapat medulla ginjal

terdiri ata 10-18 struktur berbentuk kerucut atau piramid, yaitu piramid

medulla, terjulur berkas-berkas tubulus yang pararel, yaitu berkas medulla

yang menyusup ke dalamk korteks (Wibowo & Widjaja,2013)

Batu ginjal adalah suatu keadaan dimana terdapat satu atau lebih batu di

dalam pelvis atau calyces dari ginjal (Indridason et al., 2015). Batu ginjal

merupakan penyakit yang terbentuk ketika terjadi perubahan dalam

kesimbangan kadar air, garam dan mineral dalam tubuh. Paling umum,

penyebab batu ginjal adalah kurangnya komsumsi air putih (Partomo, 2015).
Batu ginjal merupakan salah satu penyakit ginjal yang berasal akibat

pembentukan gumpalan kecil dan keras yang terjadi di dalam ginjal. Pada

scenario yang umum, batu ginjal terbentuk ketika mineral dalam urine

mengkristal dan menggumpal. Sakit batu ginjal dimulai pada sisi tubuh bagian

punggung, di bawah pinggul serta perut bagian bawah dan pangkal paha. Rasa

nyeri serig berubah pergerakkan bat ginjal pada saluran urine. Batu ginjal

memperlihatkan atau tidak memperlihatkan tanda dan gejala sampai batu ginjal

pindah ke ureter yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih. Batu ginjal

terbentuk, ketika ada ketidakseimbangan komponen urine dan berbagai mineral

dan asam (Russari, 2016)

Kejadian batu ginjal di Amerika Serikat di laporkan 0,1-0,3 per tahun dan

setikar 5-10% penduduknya sekali dalam hidupnya pernah menderita penyakit

ini, Eropa utara 3-6%, sedangkan di Eropa bagian Selatan di setikar laut tengah

6-9% (Liu et. al., 2018) Menurut Riset Badan Kesehatan Dasar (Rikesdas) di

Indonesia yang mengalami masalah batu ginjal mencapai peningkatan yang

signifikan yaitu pada tahun 2013 terdapat 6-9% yang mengalami masalah batu

ginjal sedangkan pada tahun 2018 terdapat 8,5%. Berdasarkan data ruang

perawat di Rumah Sakit Umum Dok II (RSUD) Jayapura di rungan bedah pria

(rbp) di dapatkan data Januari 2023- Mei 2023 dengan jumlah 7 orang yang

mengalami batu ginjal

Berdasarkan tinjauan kasus di atas penulis tertarik melakukan Asuhan

Keperawatan Pada Tn. H Dengan Diagnosa Batu Ginjal Di Ruang Bedah Pria

(RBP) Rumah Sakit Umum Dok II Jayapura.


B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan umum

Penyusunan karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk menjelaskan asuhan

keperawatan dengan masalah batu ginjal secara komprehensif.

2. Tujuan khusus

Adapun tujuan kusus yang harus diperhatikan diantara lainnya adalah:

a. Melakukan pengkajian asuhan keperawatan pada klien Tn. H dengan

masalah batu ginjal di Ruangan Bedah Pria RSUD II Jayapura

b. Menegakkan diagnosis keperawatan pada klien Tn.H dengan masalah

batu ginjal di Ruangan Bedah Pria RSUD II Jayapura

c. Menyusun intervensi asuhan keperawatan pada klien Tn. H dengan

masalah batu ginjal di Ruangan Bedah Pria RSUD II Jayapura

d. Melakukan tindakan asuhan keperawatan pada klien Tn. H dengan

masalah batu ginjal di Ruangan Bedah Pria RSUD II Jayapura

e. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan pada klien Tn. H dengan

masalah batu ginjal di Ruangan Bedah Pria RSUD II Jayapura

f. Mendokumentasikan asuhan keperawatan pada klien Tn H dengan

masalah batu ginjal di Ruangan Bedah Pria RSUD II Jayapura

C. Manfaat Tulisan

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teroritis studi kasus pada klien Infeksi Saluran Kemih (ISK)

sebagai pemgembangan ilmu keperawatan medical bedah khsusnya dalam


memberikan asuhan keperawatan pada klien Infeksi batu ginjal sehingga

perawat mampu memenuhi kebutuhan eliminasi klien selama dirawat

Rumah Sakit.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat untuk mahasiswa

Sebagai dasar pengetahuan penelitian asuhan keperawatan yang lebih

mendalam khususnya penyakit batu ginjal

b. Manfaat untuk institusi pendidikan

Untuk menambahkan referensi baru ke perpustakan serta dijadikan

wawasan dan wacana bagi mahasiswa lainnya.

c. Manfaat untuk lahan

Sebagai bahan dasar dan acuhan perawat rumah sakit dalam melakukan

asuhan keperawatan dalam melaksanakan tindakan keperawatan

terhadap klien di rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai