Anda di halaman 1dari 41

SARANA

PRASARANA PADA
DAPODIK DIREKTORAT JENDERAL PAUDDIKDASMEN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
LATAR BELAKANG

PERMASALAHAN FAKTOR REKOMENDASI

• Kualitas Data Sarana dan • Kurangnya pemahaman • Perlu adanya keseragaman


Prasarana yang masih Responden (Operator metode perhitungan
rendah khususnya dalam Dapodik) dalam kerusakan Prasarana serta
Hal Kondisi Kerusakan menentukan kondisi pelatihan khusus kepada
Prasarana kerusakan data prasarana. responden (Operator
Dapodik) terkait tata cara
perhitungan kerusakan
Prasarana.

2
DASAR HUKUM
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 24/PRT/M/2008 Pedoman Pemeliharaan dan
Perawatan Bangunan Gedung

SE Mendikbud Nomor 46705/MPK.A/SP/2020 tentang Pengusulan DAK Fisik Bidang


Pendidikan Tahun 2021
https://ringkas.kemdikbud.go.id/dak2021

3
4
KONDISI DATA SARPRAS
Akurasi Entitas Dapodik Kondisi Ruang Kelas
99.24 1,141,080
100
Akurasi 947,439
942,496 920,592
95 Sangat
92.67 92.44 Tinggi
90 551,979 559,431
86.69 518,170
Akurasi
85 317,874
Tinggi
80 146,572
114,092 151,718
121,747 146,055
141,586 251,308
125,478
76.17 Akurasi
75 Sedang 2017 2018 2019 2020
70 Baik Rusak Ringan Rusak Sedang Rusak Berat

Sekolah Siswa PTK Sarpras Rombel Total Ruang Kelas Rusak (Ringan, Sedang, Berat) per Jenjang
931,788
Permasalahan Data Sarpras 778,877 781,869 772,014

ITEM VALIDASI JUMLAH %

Panjang Ruang Tidak Wajar 24,025 0.14%


313,299
249,977 250,065 245,951
Lebar Ruang Tidak Wajar 13,345 0.08% 127,679
83,683
78,058 89,022
85,613 90,183
86,623
12,565 14,335 13,462
126,929
Ruang Kelas Tidak Memiliki Meja dan Kursi 57,452 0.35% 18,171
2017 2018 2019 2020

SD SMP SMA SMK SLB 5


PENGISIAN DATA
SARANA DAN
PRASARANA
di DAPODIK
GAMBARAN UMUM

7
PENINPUTAN TANAH/LAHAN

8
PENINPUTAN BANGUNAN DAN RUANG

9
PENILAIAN
KERUSAKAN
BANGUNAN
KERUSAKAN BANGUNAN adalah tidak berfungsinya bangunan atau komponen
DEFINISI bangunan akibat penyusutan berakhirnya umur bangunan, atau akibat ulah manusia
KERUSAKAN atau perilaku alam seperti beban fungsi yang berlebih, kebakaran, gempa bumi, atau
sebab lain yang sejenis.

KERUSAKAN KERUSAKAN KERUSAKAN


RINGAN SEDANG BERAT
Kerusakan pada sebagian besar komponen
Kerusakan yang terjadi pada komponen non Kerusakan pada sebagian komponen non bangunan baik struktural maupun non
struktural seperti penutup atap, langit- struktural dan atau komponen struktural struktural yang apabila setelah diperbaiki
langit, penutup lantai, dan dinding pengisi. seperti struktur atap, lantai dan lain masih dapat berfungsi dengan baik
sebagainya. sebagaimana mestinya.

Permen PU No. 24 Tahun 2008 11


ILUSTRASI KOMPONEN KOMPONEN BANGUNAN
KOMPONEN RUANG

BANGUNAN
F. Plafon
C. Atap
G. Lantai
B. Struktur
H. Utilitas
- Pelat lantai
- Instalasi Listrik
- Balok
- Instalasi Air
- Kolom
- Drainase Limbah
A. Pondasi

D. Dinding
E. Kaca, Kusen, Pintu I. Finishing
- Kaca - Finishing Langit-langit
- Pintu - Finishing Dinding
- Kusen - Finishing Kusen/Pintu
12
ALUR MULAI Pengecekan
Dinding

PENILAIAN Pengecekan
Pondasi
Dinding Ya Rusak

KERUSAKA Pondasi
Ya Rusak
Rusak
> 30%
Berat

Tidak (D)

N
Tu r u n
Berat Hitung Kerusakan
Tidak Rata
Kaca, Pintu, dan
Tidak (A) Kusen (E)
Pengecekan
Kolom,
Balok, dan Hitung Kerusakan
Pelat Lantai (F)

Kolom, Hitung Kerusakan


Balok, Pelat Ya Rusak Utilitas (G)
• Penilaian tingkat kerusakan dilakukan terhadap masing- Rusak Berat
> 30%
masing Massa Bangunan. Bila terdapat lebih dari satu
Massa Bangunan maka sekolah dapat memiliki Tidak (B) Hitung Kerusakan
tingkat kerusakan lebih dari 1. Finishing (H)
Pengecekan
• Angka persentase yang dihasilkan tidak berkaitan Atap
dengan pembiayaan yang dibutuhkan
• TOTAL
Bila kerusakan struktur sudah mencapai rusak berat
perhitungan tidak perlu dilanjutkan
Atap Rusak Ya Rusak
• Satu massa bangunan dikatakan rusak berat jika jumlah TOTAL KERUSAKAN=
> 30% Berat
(resultante) kerusakan komponen element massa A+B+C+D+E+F+G+H
bangunan lebih besar 45 atau kerusakan komponen
Tidak (C)
strukturnya lebih besar 30 13
Formulir Kondisi Bangunan dan Ruang
Formulir Kondisi Bangunan
Formulir Kondisi Ruang
PONDASI Pondasi adalah komponen struktur utama terletak di bagian bawah yang berfungsi
penopang suatu massa bangunan.

Kriteria Penentuan Tingkat Kerusakan:

KATEGORI DESKRIPSI KERUSAKAN NILAI KLASIFIKASI

Penurunan merata pada seluruh struktur


Rusak Sangat Ringan 0.2 1
bangunan
Penurunan tidak merata namun perbedaan
Rusak Ringan 0.4 2
penurunan tidak melebihi 1/250 L

Penurunan > 1/250 L sehingga menimbulkan


Rusak Sedang kerusakan atasnya. Tanah disekeliling bangunan 0.6 3
naik

• Bangunan miring secara kasat mata


Rusak Berat 0.8 4
• Lantai dasar naik/menggelembung
• Pondasi patah, bergeser akibat longsor,
Rusak Sangat Berat 1 5
struktur atas menjadi rusak

17
©tribunnews.com
©Immamul Aziz15

©Immamul Aziz15
Pondasi Turun merata Pondasi turun tidak merata Lantai Naik/Turun karena Pondasi

©antara.com
©balitribune.co.id

©renovasimakassar.com

Pondasi Longsor Bangunan Miring Tanah Turun dan Pondasi Naik


KOLOM • Kolom merupakan elemen yang dibentuk secara vertikal berupa tiang penyangga yang
menahan gaya aksial tekan bangunan
• Persentase kerusakan kolom pada 1 massa bangunan adalah penjumlahan (resultante)
kerusakan kolom-kolom bangunan tersebut.

Kriteria Penentuan Tingkat Kerusakan:

KATEGORI DESKRIPSI KERUSAKAN NILAI KLASIFIKASI

• Sudut kolom pecah


Rusak Sangat Ringan 0.2 1
• Plesteran kolom retak rambut

• Retak pada permukaan kolom, lebar retak 0.2mm-


Rusak Ringan 0.4 2
1.0mm

• Retak pada permukaan kolom, lebar retak > 1.0 mm


Rusak Sedang 0.6 3
• Selimut beton gembur, beberapa tulangan terlihat

• Tulangan kolom terlihat 4 sisi pada 1 titik


Rusak Berat 0.8 4
• Selimut beton hancur pada beberapa titik

• Beton inti kolom hancur, baja tulangan tertekuk


Rusak Sangat Berat 1 5
• kolom patah

9
Retak Rambut

Retakan Besar

©www.ikons.id
©hesa.co.id
©hesa.co.id
Beton Terkelupas
©www.ikons.id
Tulangan terlihat Kolom melengkung

Kolom Patah
©hesa.co.id

©hesa.co.id
CONTOH PERHITUNGAN

PERSENTASE   ∑ ( 𝐾 1+ 𝐾 4+ 𝐾 7)
KERUSAKAN ∗ 100 %
KOLOM ∑ ( 𝐾 1 , 𝐾 2 , 𝐾 3 , 𝐾 4 , 𝐾 5 , 𝐾 6 , 𝐾 7 , 𝐾 8 , 𝐾 9)
K3
K6
K2
K5 K9
K1
K4
K8
K7

  ∑ (0.8+0.6+ 0.6)
¿ ∗100 %
9
  ¿22%

23
BALOK • Balok merupakan elemen yang dibentuk secara horizontal yang disebut juga sebagai
elemen lentur yang menahan gaya transversal dan menyalurkannya ke kolom.
• Persentase kerusakan balok pada 1 massa bangunan adalah penjumlahan (resultante)
kerusakan balok-balok bangunan tersebut.

Kriteria Penentuan Tingkat Kerusakan:

KATEGORI DESKRIPSI KERUSAKAN NILAI KLASIFIKASI

• Plat lantai bergetar jika ada orang berjalan, retak


Rusak Sangat Ringan 0.2 1
rambut < 0.2 mm

Rusak Ringan • Retak 0.2 – 1.0 mm, retakan pada tengah bentang plat 0.4 2

• Balok melendut, lebar retak > 1.0 mm


Rusak Sedang 0.6 3
• Retak meluas pada beberapa tempat

• Balok melendut, selimut beton hancur, tulangan


Rusak Berat 0.8 4
terlihat

• Balok patah/runtuh
Rusak Sangat Berat • Plat dan balok lain yang menumpu pada balok 1 5
tersebut ikut rusak

24
Balok Patah

©solusikonstruksi.com
Besi Beton Korosi
©hesa.co.id
CONTOH PERHITUNGAN

PERSENTASE   ∑ ( 𝐵 1+𝐵 4)
KERUSAKAN ∗ 100 %
BALOK ∑ ( 𝐵 1 , 𝐵 2 , 𝐵 3 , 𝐵 4 , 𝐵 5 , 𝐵 6 , 𝐵 7 , 𝐵 8)

B1 = Rusak Berat
B4 = Rusak Sedang

 
¿
∑ (0.8+0.6)
∗ 100 %
8
  ¿ 17.5 %

26
PELAT • Pelat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung, merupakan
lantai tingkat pembatas antara tingkat yang satu dengan tingkat yang lain.
• Persentase kerusakan pelat lantai pada 1 massa bangunan adalah penjumlahan
LANTAI (resultante) kerusakan pelat lantai bangunan tersebut.

Kriteria Penentuan Tingkat Kerusakan:

KATEGORI DESKRIPSI KERUSAKAN NILAI KLASIFIKASI


• Retak rambut < 0.2 mm
Rusak Sangat Ringan • Plesteran balok retak 0.2 1
• Retak pada tumpuan atau lapangan
• Retak 0.2-1.0 mm
Rusak Ringan 0.4 2
• Retakan pada tumpuan atau lapangan

• Lantai melendut, retakan 1.0 mm meluas dari tengah


Rusak Sedang menuju sudut kolom 0.6 3
• Selimut beton hancur di beberapa tempat

• Lantai melendut, retak tembus, tulangan terlihat,


Rusak Berat 0.8 4
selimut beton hancur

Rusak Sangat Berat • Lantai hancur 1 5

27
CONTOH PERHITUNGAN

PERSENTASE   ∑ ( 𝑃 1)
KERUSAKAN ∗ 100 %
PELAT ∑ ( 𝑃 1 , 𝑃 2 , 𝑃 3 , 𝑃 4)
LANTAI

𝑃 1=𝑅𝑢𝑠𝑎𝑘 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡
 
P3
  0.8
¿ ∗ 100 %
P1 P4 4
P2   ¿ 20 %

28
• Kerusakan atap merupakan penjumlahan kerusakan penutup atap dan struktur rangka atap
termasuk gording
• Persentase kerusakan atap pada 1 massa bangunan adalah penjumlahan (resultante) persentase atap
ATAP yang mengalami kerusakan dibandingkan keseluruhan atap pada bangunan tersebut.

Kriteria Penentuan Tingkat Kerusakan:


KLASIFIKAS
KATEGORI DESKRIPSI KERUSAKAN NILAI
I
• Karat rangka mulai terlihat, gording melendut
Rusak Sangat
• Perubahan warna pada sebagian lapisan warna penutup atap 0.2 1
Ringan
• Genteng terlepas dari dudukannya
• Karat rangka meluas, konstruksi bergetar akibat angin
• Reng rusak, kaso-kaso rusak Genteng retak dan terdapat
Rusak Ringan 0.4 2
bocoran terbatas
• Perubahan warna pada lapisan cat meluas
• Struktur atap melendut, flens profil sobek, retak pada
Rusak Sedang sambungan las 0.6 3
• Gording/rangka plafond melendut Bocoran meluas
• Baut penyambung dan plat sambungan bengkok, profil
tertekuk, korasi meluas di banyak tempat
Rusak Berat 0.8 4
• Penutup atap melendut sangat besar dengan kemungkinan
keruntuhan besar
• Rangka atap runtuh
Rusak Sangat
• Komponen struktur tertekuk 1 5
Berat
• Sambungan putus, profil tertekukl, konstruksi runtuh
CONTOH PERHITUNGAN

PERSENTASE   ∑ ( 𝑃𝐴 +𝐺𝑅 + 𝑆𝑅 ) ∗ 100 %


KERUSAKAN
ATAP ∑ (𝑃𝐴 , 𝐺𝑅 , 𝑆𝑅 )
𝑃  𝐴 𝑅𝑠𝑘 𝑅𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛:10 𝑃  𝐴 𝑅𝑠𝑘 𝑆𝑒𝑑𝑎𝑛𝑔 : 4 𝑃  𝐴 𝑅𝑠𝑘 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 : 2 𝑃  𝐴 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙:100
𝑆  𝑅 𝑅𝑠𝑘 𝑅𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛:10 𝑆  𝑅 𝑅𝑠𝑘 𝑆𝑒𝑑𝑎𝑛𝑔 : 4 𝑆  𝑅 𝑅𝑠𝑘 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 :2 𝑆  𝑅 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙:200
Penutup
Atap (PA)
𝐺  𝑅 𝑅𝑠𝑘 𝑅𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛: 4 𝐺  𝑅 𝑅𝑠𝑘 𝑆𝑒𝑑𝑎𝑛𝑔 :2   1 𝐺𝑅𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
  :20
Struktur
Rangka (SR)
     
Gording
(GR)

% 𝐴𝑡𝑎𝑝=(7.5%∗0.4)+(3.1%∗0.6)+(1.6%∗0.8)=6.14%
 

30
Persentase kerusakan dinding pada 1 massa bangunan adalah penjumlahan (resultante)
persentase luas dinding yang mengalami kerusakan dibandingkan keseluruhan luas dinding
DINDING pada bangunan tersebut

Kriteria Penentuan Tingkat Kerusakan:


KLASIFIKAS
KATEGORI DESKRIPSI KERUSAKAN NILAI
I
Rusak Sangat • Retak rambut dipermukaan dinding (lebar retakan < 0 2 mm)
0.2 1
Ringan • Perubahan warna pada sebagian lapisan warna
• Retakan permukaan dinding terlihat jelas (lebar retakan kira-
Rusak Ringan kira 0.2mm - 1.0mm) 0.4 2
• Perubahan pada lapisan cat meluas
• Dinding retakan meluas (lebar retakan kira-kira 1-2 mm)
• Dinding partisi/penutup plafond terlepas
Rusak Sedang 0.6 3
• Plesteran retak sebagian dan lapisan cat terkelupas sebagian
• Retakan besar pada dinding
• Lapisan terkelupas meluas, berlumut dan plesteran terkelupas
Rusak Berat 0.8 4
meluas
Rusak Sangat
• Dinding runtuh 1 5
Berat

31
CONTOH PERHITUNGAN

PERSENTASE   ∑ ( 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐷𝑖𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑅𝑢𝑠𝑎𝑘 ) ∗ 100 %


KERUSAKAN
DINDING ∑ ( 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐷𝑖𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔)
𝐿𝑢𝑎𝑠
  𝑅𝑠𝑘 𝑅𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛:10 𝑚2 𝐿𝑢𝑎𝑠
  𝑅𝑠𝑘 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 :20 𝑚2
𝐿𝑢𝑎𝑠
  𝑅𝑠𝑘 𝑆𝑒𝑑𝑎𝑛𝑔 :5 𝑚 2 𝐿𝑢𝑎𝑠𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙:
  200 𝑚2
Dinding

     

%𝐷𝑖𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔=(5%∗0.4)+(2.5%∗0.6)+(10%∗0.8)=11.5%
 

32
PLAFON •

Kerusakan plafond merupakan penjumlahan kerusakan plafond dan struktur rangka plafond
Persentase kerusakan atap pada 1 massa bangunan adalah penjumlahan (resultante) persentase atap

D
yang mengalami kerusakan dibandingkan keseluruhan atap pada bangunan tersebut.

Kriteria Penentuan Tingkat Kerusakan:


KLASIFIKAS
KATEGORI DESKRIPSI KERUSAKAN NILAI
I
Rusak Sangat • Perubahan warna pada sebagian lapisan warna langit langit atau
0.2 1
Ringan plafond

Rusak Ringan • Perubahan pada lapisan cat meluas 0.4 2

Rusak Sedang • Penutup bukaan langit langit terlepas 0.6 3

• Penutup langit langit melendut sangat besar dengan


Rusak Berat 0.8 4
kemungkinan keruntuhan besar

Rusak Sangat
• Rangka langit langit runtuh 1 5
Berat

33
Persentase kerusakan jendela, pintu dan kusen pada 1 massa bangunan adalah penjumlahan
(resultante) jumlah jendela, pintu dan kusen yang mengalami kerusakan dibandingkan
JENDELA jumlah total jendela, pintu dan kusen pada bangunan tersebut.

(KACA), Kriteria Penentuan Tingkat Kerusakan:


PINTU, KATEGORI DESKRIPSI KERUSAKAN NILAI
KLASIFIKAS
I
KUSEN Rusak Sangat
Ringan
• Perubahan warna pada sebagian lapisan warna rangka 0.2 1

Rusak Ringan • Penutup bukaan (retak) 0.4 2

Rusak Sedang • Penutup bukaan (retak lebar) 0.6 3

Rusak Berat • Rangka bukaan atau kusen keropos akibat air 0.8 4

Rusak Sangat
• Rangka bukaan atau kusen keropos dimakan rayap 1 5
Berat

34
Persentase kerusakan lantai pada 1 massa bangunan adalah penjumlahan (resultante) luas
LANTAI lantai yang mengalami kerusakan dibandingkan luas total lantai pada bangunan tersebut.

Kriteria Penentuan Tingkat Kerusakan:


KLASIFIKAS
KATEGORI DESKRIPSI KERUSAKAN NILAI
I
Rusak Sangat
• Penutup lantai gores 0.2 1
Ringan

Rusak Ringan 0.4 2

Rusak Sedang • Penutup lantai sebagian terlepas 0.6 3

Rusak Berat 0.8 4

Rusak Sangat
• Lantai meledak, terlepas 1 5
Berat

35
Persentase kerusakan instalasi listrik pada 1 massa bangunan berdasarkan pengamatan visual kerusakan
terhadap komponen instalasi listrik pada massa bangunan tersebut seperti kondisi panel, kabel dan
UTILITAS- armatur.
Kriteria Penentuan Tingkat Kerusakan:
INSTALASI KLASIFIKAS
LISTRIK KATEGORI DESKRIPSI KERUSAKAN NILAI
I
• Sebagian kecil komponen dari panel-panel LP rusak, ada
Rusak Sangat sedikit jalur kabel instalasi shortage, sebagian kecil armatur
0.2 1
Ringan rusak ringan, sehingga biaya perbaikan kurang dari 5% dari
biaya instalasi baru
• Beberapa komponen dari panel-panel LP rusak, sebagian kecil
Rusak Ringan jalur kabel instalasi shortage, sehingga armatur rusak ringan, 0.4 2
sehingga biaya perbaikan 5-20% dari biaya instalasi baru
• Beberapa komponen dari panel-panel LP rusak, sebagian kecil
jalur kabel instalasi shortage, sehingga armatur rusak berat dan
Rusak Sedang 0.6 3
ringan, sehingga biaya perbaikan 20-50% dari biaya instalasi
baru
• Sebagian besar komponen panel-panel LP rusak, sebagian besar
Rusak Berat kabel instalasi shortage, sebagian besar armatur rusak, sehingga 0.8 4
biaya perbaikan lebih dari 50% dari instalasi baru
• Sebagian besar komponen panel-panel LP rusak, sebagian besar
Rusak Sangat
kabel instalasi shortage, seluruh armatur rusak, sehingga biaya 1 5
Berat
perbaikan lebih dari 50% dari instalasi baru
Persentase kerusakan instalasi air pada 1 massa bangunan berdasarkan pengamatan visual kerusakan
terhadap komponen instalasi air pada massa bangunan tersebut seperti pompa, motor, pipa utama
UTILITAS- dan kran air.

INSTALASI Kriteria Penentuan Tingkat Kerusakan:


KLASIFIKAS
AIR KATEGORI DESKRIPSI KERUSAKAN NILAI
I
• Kebocoran pipa terbatas ditempat yang terlihat atau mudah
Rusak Sangat
dicapai, keran keran kecil rusak, sehingga biaya perbaikan 0.2 1
Ringan
kurang dari 1% biaya instalasi baru
• Bagian bagian kecil pemipaan bocor, motor pompa terbakar,
Rusak Ringan keran-keran kecil rusak, sehingga biaya perbaikan antara 1- 0.4 2
10% dari biaya instalasi baru.
• Pompa, motor, pipa, dan keran rusak apabuila diganti atau
Rusak Sedang diperbaiki memerlukan biaya antara 10-25% dari biaya instalasi 0.6 3
baru.
• Sebagian besar pompa, sebagian besar motor terbakar, pipa
utama bocor namun ditempat terbuka, beberapa keran tidak
Rusak Berat 0.8 4
befungsi, sehingga biaya perbaikan 25-50% dari biaya instalasi
baru
• Pompa-pompa rusak total, motor terbakar, dibanyak tempat
Rusak Sangat terbuka dan tutup pipa pipa bocor, keran keran tidak berfungsi,
1 5
Berat sehingga perbaikan instalasi perlu menyeluruh, dengan
perkiraan biaya lebih dari 50% dari biaya instalasi baru.

37
Persentase kerusakan drainase limbah pada 1 massa bangunan penjumlahan (resultante)
komponen drainase limbah yang mengalami kerusakan dibandingkan total kondisi
UTILITAS- komponen drainase limbah pada bangunan tersebut;

DRAINASE Kriteria Penentuan Tingkat Kerusakan:

LIMBAH KATEGORI DESKRIPSI KERUSAKAN NILAI


KLASIFIKAS
I
• Sebagian pipa cabang pecah atau rusak atau tersumbat,
Rusak Sangat sehingga roof drain rusak, pipa saluran buang tersumbat,
0.2 1
Ringan sehingga biaya perbaikan kurang dari 10% dari biaya instalasi
baru
Rusak Ringan 0.4 2
• Pipa cabang roof drain ke riser patah atau pecah, sehingga roof
Rusak Sedang drain rusak, pipa keslauran buang tersumbat, sehingga biaya 0.6 3
perbaikan 10-50% dari biaya instalasi baru
Rusak Berat 0.8 4
• Pipa riser apatah atau pecah, roof drain sebagian besar rusak,
pipa cabang dari roof drain ke riser patah atau pecah, sump
Rusak Sangat
pump rusak dan motornya terbakar, pipa ke saluran buang 1 5
Berat
tersumbat atau pecah, sehingga biaya perbaikan lebih dari 50%
dari biaya instalasi baru

38
FINISHING Persentase kerusakan finishing pada 1 massa bangunan adalah penjumlahan (resultante)
finishing yang mengalami kerusakan dibandingkan total finishing pada bangunan tersebut

Kriteria Penentuan Tingkat Kerusakan:


KLASIFIKAS
KATEGORI DESKRIPSI KERUSAKAN NILAI
I
Rusak Sangat
• Perubahan warna pada sebagian lapisan warna finishing 0.2 1
Ringan

Rusak Ringan • Perubahan pada lapisan cat meluas 0.4 2

Rusak Sedang • Plesteran retak sebagian dan lapisan cat terkelupas sebagian 0.6 3

• Lapisan terkelupas meluas, berlumut dan plesteran terkelupas


Rusak Berat 0.8 4
meluas

Rusak Sangat
• Lapisan finishing lepas 1 5
Berat

39
FORMAT PERHITUNGAN

40
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai