Anda di halaman 1dari 21

System Operasioanal Internal Bank Syariah

Oleh : PURNOMOSASI
Disajikan pada : Mahasiswa semester III (tiga) PBS
STAI Maarif Kalirejo Lampung
I. Organisasi dan Mekanisme Kerja
Struktur organisasi sistem perbankan syari’ah mekanisme
kerja pada masing-masing bagian adalah :
1. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang
menyangkut Laporan Pertanggungjawaban Direksi dan
Rencana Kerja untuk mementukan kebijaksanaan serta
operasionalisasi selanjutnya.
2. Fatwa Agama dari DPS (menyangkut produk dan langkah
kebijaksanaan serta operasionalisasi Bank Syari’ah untuk
mendapatkan pengabsahannya.
3. operasional Bank Syari’ah tersebut terdapat dua macam
pengawasan:
a. Pengawasan internal oleh Dewan Komisaris, DPS dan
Direksi
b. Pengawasan eksternal oleh Bank Indonesia.

(Muhammad, Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syari’ah, Yogyakarta: UII Press, 2015).
Tugas dan kewenangan bagian yang terkait
dalam sistem operasional bank syari’ah
1. Dewan Pengawas Syari’ah (DPS),
DPS terdiri dari tiga orang atau lebih (ahli dalam hukum
Islam),dipimpin oleh Ketua DPS, berfungsi : bersama dengan
Dewan Komisaris memberikan Fatwa Agama terutama dalam
produk-produk Bank Syari’ah dan mengawasi pelaksanaanya,
hasil keputusan musyawarah DPS disampaikan secara tertulis
kepada Direksi dengan tindakan Dewan Komisaris.
2. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris yang terdiri dari tiga orang atau lebih dipimpin
oleh seorang Komisaris Utama, bertugas dalam pengawasan
intern Bank Syari’ah, mengarahkan pelaksanaan yang dijalankan
oleh Direksi agar tetap mengikuti kebijaksanaan Perseroan dan
Ketentuan yang berlaku.
• Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris
- Mempertimbangkan, menyempurnakan dan mewakili para
pemegang saham dalam memutuskan perumusan
kebijaksanaan umum yang baru yang diusulkan oleh Direksi
untuk dilaksanakan pada masa yang akan datang.
- Menyelenggarakan rapat umum luar biasa para pemegang
saham dalam hal pembebasan tugas dan kewajiban Direksi.
- Mempertimbangkan dan memutuskan permohonan
pembiayaan yang diajukan kepada perusahaan yang
jumlahnya melebihi maksimum yang dapat diputuskan
Direksi.
- Memberikan penilaian atas neraca dan perhitungan R/L
tahunan, serta laporan-laporan berkala lainnya yang
disampaikan oleh Direksi.
- Memberikan persetujuan tentang pengikatan perseroan
sebagai penanggung, penggadaian serta penjualan, baik
untuk barang bergerak maupun tidak bergerak kepunyaan
perseroan.
- Menyetujui atau menolak pinjaman yang diajukan oleh para
anggota Direksi.
- Menyetujui semua hal yang menyangkut perubahan-
perubahan modal dan pembagian laba.
- Menandatangani surat-surat saham yang telah diberi nomor
urut sesuai dengan yang diberikan dalam anggaran dasar
perseroan.
- Menyetujui pembagian tugas dan kewajiban diantara
anggota Direksi.

(Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik, (Gema Insani Press 2001), hlm 31)
3. Direksi

• Tugas dan tanggung jawab Direksi


- Memimpin dan mengawasi kegiatan Bank Syari’ah sehari-hari,sesuai
dengan kebijaksanaan umum yang telah disetujui Dewan Komisaris
dalam RUPS.
- Merumuskan dan mengusulkan kebijaksanaan umum Bank Syari’ah
untuk masa yang akan datang yang disetujui oleh Dewan Komisaris
serta disyahkan dalam RUPS, agar tercapai tujuan serta kontinuitas
operasional perusahaan.
- Menyusun dan mengusulkan Rencana Anggaran Perusahaan dan
Rencana Kerja untuk tahun buku yang baru disetujui oleh Dewan
Komisaris.
- Mengajukan Neraca dan Laporan Rugi-Laba tahunan serta laporan-
laporans berkala lainnya kepada Dewan Komisaris untuk mendapatkan
penilaiannya.
- Turut menandatangani Surat-surat Saham yang telah diberi nomor urut
sesuai dengan ketentuan didalam Anggaran Dasar Perusahaan.
- Menyetujui peminda tanganan saham-saham kepada pembeli baru yang ditunjuk
dan dipilih oleh pemegang saham lama, setelah mengikuti prosedur yang
ditetapkan dalam Anggaran Dasar tentang peminda tanganan saham-saham
tersebut.
- Bertanggung jawab atas pengeluaran duplikasi surat saham, tanda penerimaan
keuntungan dan talon yang hilang serta mengumumkan disurat kabar resmi yang
terbit ditempat kedudukan perseroan.
- Mengundang para pemegang saham untuk menghadiri Rapat Pemegang Saham.
- Mengajukan kepada Dewan Komisaris, jenis pelayanan baru yang dapat diberikan
perseroan kepada masyarakat untuk disetujui.
- Memberi persetujuan atas penggunaan formulir-formulir dan dokumen-dokumen
lainnya dalam transaksi perseroan.
- Menyetujui pinjaman yang diberikan kepada pegawai Bank Syari’ah.
- Mengangkat pejabat-pejabat Bank Syari’ah yang akan diberi tanggung jawab
mengawasi kegiatan perseroan.
- Menyetujui besarnya gaji dan tunjangan lainnya yang harus dibayarkan kepada
para pejabat dan pegawai perseroan.
- Mengamankan harta kekayaan perseroan agar terlindung dari bahaya kebakaran,
pencurian, perampokan dan kerusakan.
4. Direktur Utama

Tugas dan tanggung jawab Direktur Utama


• Mewakili Direksi atas nama perseroan
• Memimpin dan mengelola perseroan sehingga
tercapai tujuan perseroan.
• Bertanggung jawab terhadap operasional
perseroan khususnya dalam hubungan dengan
pihak ekstern perusahaan.
• Bertanggung jawab kepada Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS).
• Tugas dan tanggung jawab Direktur
- Mewakili direktur utama atas nama direksi
- Membantu direktur utama dalam mengelola
perseroan sehingga tercapai tujuan perseroan.
- Bertanggung jawab terhadap operasional
perseroan, khususnya dalam hubungan dengan
pihak intern perusahaan.
- Bersama-sama direktur utama bertanggung
jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS).
5. Marketing
• Fungsi bidang marketing adalah sebagai aparat manajemen untuk membantu
Direksi dalm menangani tugas-tugas khususnya yang menyangkut bidang
marketing dan pembiayaan (kredit).

• Tugas-tugas pokok bidang marketing


- Melakukan koordinasi setiap pelaksanaan tugas-tugas marketing dan pembiayaan
(kredit) dari unit/bagian yang berada dibawah supervisi-nya, hingga dapat
memberikan pelayanan kebutuhan perbankan bagi nasabah secara efisien dan
efektif yang dapat memuaskan dan menguntungkan baik bagi nasabah maupun
bank syari’ah.
- Melakukan monitoring, evaluasi, review dan surpervisi terhadap pelaksanaan
tugas dan fungsi bidang marketing (perkreditan) pada unit/bagian yang ada
dibawah supervisi­-nya.
- Bertindak sebagai Komite Pembiayaan dalam upaya pengambilan keputusan
pembiayaan (kredit).
- Melakukan monitoring, evaluasi, review terhadap kualitas portofolio pembiayaan
(kredit) yang telah diberikan dalam rangka pengamanan atas setiap pembiayaan
(kredit) yang telah diberikan.
6. Operasional
• Fungsi bidang operasional sebagai aparat manajemen yang
ditugaskan untuk membantu direksi dalam melakukan
tugas-tugas dibidang operasional bank.
• Tugas-tugas pokok bidang operasional
- Melaksanakan supervisi terhadap setiap pelayanan dan
pengamanan jasa-jasa perbankan dari setiap unit/bagian
yagn berada dibawah tanggung jawabnya.
- Melakukan monitoring, evaluasi, review dan kondisi
terhadap pelaksanaan tugas-tugas pelayanan dibidang
operasional.
- Turut membantu pelayanan secara aktif atas tugas-tugas
harian setiap unit/bagian yang berada dibawah tanggung
jawab.
7. Bidang Umum
• Fungsi bidang umum adalah sebagai staf/karyawan bank
yang bertugas untuk membantu penyediaan sarana
kebutuhan karyawan atau perusahaan agar dapat
melanjutkan tugasnya dengan baik.
• Tugas-tugas pokok bidang umum
- Menginventarisasikan kebutuhan-kebutuhan karyawan dan
perusahaan dan kemudian menyediakannya sepanjang sesuai
dengan ketentuan, yagn berlaku.
- Melakukan pengadaan/pembelian serta pembukuan dan
melakukan penyusutan atas setiap harta/inventaris kantor sesuai
dengan ketentuan yang berlaku tentang penyusutan tersebut
serta dengan memperhatikan pengendalian biaya.
- Memelihara/menjaga harta inventaris kantor agar tetap dalam
kondisi yang baik, dan bertanggung jawab atas keamanan
harta/peralatan tersebut.
8. Bidang Pengawasan

• Bidang pengawasan disini adalah penegasan


manajerial yang dijumpai oleh Direksi (Direktur
Utama) agar perusahaan dapat berjalan sesuai
dengan ketentuan serta dapat mencapai
keberhasilan yang optimal. Diluar bidang
pengawasan masih juga terdapat pengawasan
pembiayaan yang merupakan pengawasan
fungsional.
9. Tugas khusus pada operasional bank syari’ah

a. Mobilisasi dana/Funding
Dalam pengumpulan dana masyarakat sesuai funding yang
ada, seperti saham, deposito, mudhorobah, tabungan
mudharabah, titipan, zakat, infaq dan shadaqah.
b. Account Officer(A/O)
Memproses calon Debitur atau permohonan pembiayaan
sehingga menjadi debitur dan maintance
c. Bagian Support pembiayaan
Bersama dengan A/O mengadakan penilaian permohonan
pembiayaan sehingga memenuhi kriteria dan persyaratannya.
d. Bagian administrasi Pembiayaan
Didalam proses pembiayaan terdapat administrasi yang
ditangani oleh A/O ataupun bagian Support Pembiayaan.
e. Bagian pengawasan pembiayaan
Untuk memantau pembiayaan antara lain membuat
surat-surat peringatan kepada Debitur, penagihan-
penagihan.
f. Service Assistance (S/A)
Memberi informasi dalam hal operasional kantor Bank
Syari’ah. Disamping itu S/A mengadministrasikan nasabah
funding yang baru.
g. Kas dan Teller
Kas dan Teller selaku kuasa bank untuk melakukan
pekerjaan yang berkaitan dengan penerimaan dan
penarikan pembayaran uang.
h. Bagian jasa nasabah (Janas)
II. POKOK-POKOK OPERASIONAL BANK SYARI’AH

1. Landasan Hukum dalam Operasional


1. DPS,setelah menerima laporan dari Direksi terutama
yang menyangkut produk Bank Syari’ah, segera
mengadakan musyawarah dengan pimpinan
ketuanya.
2. Operasional Bank Syari’ah yang dipimpin oleh Direksi
berlandaskan fatwa Agama tersebut.
3. Produk-produk baru baik yang timbul dari Direksi,
Komisaris, DPS maupun dari masyarakat pada
umumnya harus melalui Fatwa Agama dari DPS yang
disampaikan kepada direksi dengan tindakan kepada
Komisaris.
4. Kebijaksanaan direksi yang tidak sesuai
dengan Fatwa Agama, karena tidak mampu
berlandaskan fatwa agama tersebut ataupun
dengan alasan lain, segera diambil oleh
Komisaris untuk diadakan musyawarah
bersama antara Direksi, DPS dan Komisaris
2. Direksi membuat Rencana Kerja/operasional
Membuat anggaran yang disampaikan kepada
Depkeu dalam permohonan Ijin Operasional.
III. KEGIATAN OPERASIONAL BANK SYARI’AH

1. Bidang Marketing,
Membuat rencana target (produk funding maupun produk
financing) disesuaikan dengan Rencana Kerja Operasional Bank
Syari’ah yang dibuat oleh Direksi.
2. Kegiatan Operasional
a. Pemasaran produk dengan media sebagai pemasaran, baik
media elektronik,cetak,pertemuan-pertemuan,pengajian
pengajian,dsb
c. Kegiatan funding officer dan anggotanya dalam mobilisasi dana
(Saham, deposito, tabungan mudhorobah, titipan wadiah atau
zakat, infaq, dan shadaqah (ZIS).
c. Administrasikan oleh FO, Funding yang baru diserahkan kepada
SA dan bagian jasa nasabah (Janas), sedangkan funding
kelanjutan langsung diserahkan kepada Teller/kasir
c. Operasionalisasi account officer (A/O) atau
pembina pembiayaan
- Membuat struktur dana dan alokasi dana
dari dana mobilisasi tersebut untuk
memenuhi permohonan pembiayaan yang
masuk.
- Memproses calon debitur yang masuk.
- Membina debitur agar lancar pengembalian
pembiayaan serta mengurangi risiko
(menekan risiko) atas pembiayaan yang
diberikan.
• Baca – baca ya......

Thanks......
Mr. Sasy

Anda mungkin juga menyukai