Anda di halaman 1dari 27

FARMAKOLOGI II

ANTIBIOTIK BETA LAKTAM,


GLIKOPEPTIDA DAN SULFONAMIDA

Kelompok 1:
Sahri Hidayati 1701005 (Presenter 1)
Elsha Fhira 1701009 (Notulen 1)
Indah Krisnawati 1601019 (Notulen 2)
N u r a h m a d I n d r a g i r i Ya r d i 1 6 0 1 0 3 8 ( P r e s e n t e r 2 )
Widya Lexita Putri 1601095 (Notulen 3)
S u w i g o R o z e n 1 6 0 11 3 9 ( M o d e r a t o r )
Yo k y E l f a d r i 1 6 0 11 4 6 ( N o t u l e n 4 )
Z i d r a A l b a s r i 1 6 0 11 4 7 ( N o t u l e n 5 )

Dosen Pembimbing: Apt. Ifora, M.Farm.


SEJARAH ANTIBIOTIK

Paul Ehrlich Alexander Fleming Selkman Wakzman


dan Albert Schatz
• Penemuan • Ehrlich kemudian • Pada tahun 1943,
antibiotik diinisiasi diikuti oleh anti TB pertama
oleh Paul Ehrlich Alexander Fleming streptomycin,
yang pertama kali yang secara tidak ditemukan oleh
menemukan apa sengaja Selkman Wakzman
yang disebut menemukan dan Albert Schatz.
“magic bullet”, penisilin pada Wakzman juga
yang dirancang tahun 1928. orang pertama
untuk menangani yang
infeksi mikroba. memperkenalkan
Pada tahun 1910, terminologi
Ehrlich antibiotik. Sejak
menemukan saat itu antibiotik
antibiotika ramai digunakan
pertama, salvarsan klinisi untuk
yang digunakan menangani
untuk melawan berbagai penyakit
syphilis. infeksi.
PENDAHULUAN

Antibiotik adalah zat-zat kimia yang dihasilkan oleh fungi


atau bakteri, yang memiliki khasiat mematikan atau
menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen,
sedangkan toksisitasnya bagi manusia relatif kecil.

Penggunaan antibiotik dikatakan tepat bila efek terapi


mencapai maksimal sementara efek toksik yang
berhubungan dengan obat menjadi minimum, serta
perkembangan antibiotik resisten seminimal mungkin.
Dampak negatif akibat penggunaan antibiotik yang tidak
rasional, penggunaan antibiotik yang terlalu sering,
penggunaan antibiotik baru yang berlebihan, dan
penggunaan antibiotik dalam jangka waktu yang lama
ialah timbulnya resistensi mikroorganisme terhadap
berbagai antibiotik (multidrug-resistance). Hal ini
mengakibatkan pengobatan menjadi tidak efektif,
peningkatan morbiditas maupun mortalitas pasien, dan
peningkatan biaya kesehatan.
Antibiotik beta-laktam

Antibiotik Beta Laktam Terdiri


dari berbagai golongan obat
yang mempunyai struktur cincin
beta-laktam.”
Golongan Antibiotik Beta-Laktam

Penisilin SefalosPorin Monobaktam


Karbapenem Inhibitor
Beta-laktamase
Klasifikasi Penisilin

Penisilin Alami Penisilinase Aminopenisilin Karboksipenisilin Ureidopenisilin

Penisilin G Metisilin Ampisilin Karbenisilin Mezlosilin,

Penislin V Nafsilin Amoksisilin Tikarsilin Azlosilin

Oksasilin Piperasilin

Kloksasilin

Dikloksasilin
Klasifikasi Sefalosporin

Generasi I Generasi II Generasi III Generasi IV

Sefaleksin Sefaklor Sefotaksim Sefepim

Sefalotin Sefamandol Seftriakson Sefpirom

Sefazolin Sefuroksim Seftazidim

Sefradin Sefoksitin Sefiksim


Sefpodoksim

Sefadroksil Sefotetan Sefoperazon

Sefmetazol Sefrizoksim

Sefprozi l Moksalaktam
Monobaktam

Aztreonam

Karbapenem

Imipenem

Meropenem

Doripenem

Inhibitor Betalaktamase

Asam klavulanat 
Sulbaktam
Tazobaktam
Antibiotik Glikopeptida

Antibiotik glikopeptida adalah kelas obat


yang berasal dari mikroba yang tersusun
atas peptida nonribosom siklik atau
yang glikosilasi.

Glikopeptida

Vankomisin
Teikoplanin
Antibiotik Sulfonamida

Sulfonamida merupakan kelompok obat penting


pada penanganan infeksi saluran kemih (ISK).
Sulfonamida

Sulfadoksin
sulfalen
sulfametoksipiridazin

sulfametoksidiazin

sulfadiazin
sulfametoksasol
sulfafenazole
Sulfamerazin
Sulfametazin
Spektrum Antibiotik

Spektrum beta-laktam

Penisilin Sefalosforin Monobaktam Karbapenem


(Ampisilin) (Sefiksim) (Aztreonam) (Imipenem)

1.Gram positif: 1.Gram Negatif 1.Gram Positif


1.Gram-positif
 -Streptococcus -Staphycoccus aureus
-Streptococcus
pneumonia -Pseudomonas
pneumoniae
- Streptococcus aeruginosa
-Streptococcus
pyogenes -H. influenzae
pyogenes

2.Gram Negatif 2.Gram negatif: 


 -Neisseria meningitidis -Haemophilus
2.Gram Negatif
 -Haemophilus influenzae 
-Pseudomonas
influenzae -Escherichia coli
aeruginosa
- Escherichia coli -Proteus mirabilis
-Proteus mirabilis -Neisseria gonorrhoeae
Glikopeptida
(Vankomisin)

1.Gram Positif
-Staphycoccus aureus
Sulfonamida
(Sulfthiazol)
1.Gram Positif
-Streptococcus pyogenes
-Neisseria meningitidis
2.Gram Negatif
-Haemophilus influenzae
-Plasmodium Falciparum
PENGGUNAAN TERAPI

Penisilin Sefalosforin Monobaktam Karbapenem


(Ampisilin) (Cefiksim) (Aztreonam) (Imipenem)

-Pneumonia
faringitis
 -Bronkitis -Folikulitis
-Bronkitis -Pneumonia
Kronis impetigo
-Meningitis - infeksi
- Faringitis -Pneumonia
-Laringitis saluran kemih
-Infeksi Saluran - infeksi saluran
-Infeksi saluran -Bronkitis
Kemih kemih
kemih 
-Otitis media -Otitis Media
Glikopeptida
(Vankomisin)

-Folikulitis
-Impetigo

Sulfonamida
(Sulfathiazol)
 -Infeksi Saluran Kemih
-Malaria
-Otits Media Akut
-Meningitis
Mekanisme Kerja Antibiotik

Penisilin Sefalosforin Monobaktam Karbapenem


(Ampisilin) (Sefiksim) (Aztreonam) (Imipenem)

Menghambat Menghambat Menghambat Mengikat PBP 2


pembentukan pembentukan sintesis dinding dan menghambat
mukopeptida yang dinding sel sel kuman. sintesis dinding
diperlukan untuk bakteri. sel kuman
sintesis dinding
sel mikroba.
Glikopeptida Sulfonamida
(Vankomisin)
Menghambat sintesis Umumnya sulfa hanya
dinding sel bakteri gram dapat mengehntikan
Positif. pertumbuhan bakteri,
namun tidak sampai
membunuh bakteri
tersebut. Akan tetapi jika,
jika antibiotik ini
dikombinasikan dengan
obat lain seperti
kotrimiksazol, dapat
membunuh bakteri.
Efek Samping

Penisilin Sefalosforin Monobaktam Karbepenem


(Ampisilin) (Sefiksim) (Aztreonam) (imipenem)

- Ruam kulit -Reaksi alergi -Diare -Kemerahan kulit


- Antibiotik kolitis - Otot kaku - Kram abdomen - Gangguan
- Gatal pada mulut - Depresi sum – - Ruam kulit saluran kemih
dan vagina sum tulang - Mual muntah - Mual muntah
- Mual muntah granulositopenia
(dosis tinggi)
- Mual
Glikopeptida
(Vankomisin)

mual
Sulfonamida
Nyeri di area suntikan (sulfadiazin)

Mengigil Sakit kepala

ruam mual
Muntah
diare
Kehilangan napsu makan
Interaksi Obat
penicillin sefalosporin monobaktam karbapenem
(ampicillin) (sefadroksil) (azteronam) (imipenem)

• Kebanyakan obat obat yg bersifat jika dikonsumsi jika dikonsumsi


interaksi dengan • nefrotoksik bersamaan dengan dengan cilastatin
warfarin dapat dapat probenesid dan dapat menurunkan
menyebabkan meningkatkan furosemid dapat efektifitas
peningkatan toksisitas meningkatkan imipenem.
pendarahan sefalosporin astreonam.
• meningkatkan terhadap ginjal
resiko gangguan • probenesid
pada kulit jika menghambat
digunakan bersama sekresi
dengan allopurinol sefalosporin
• menurunkan sehingga
efektifitas ampisilin memperpanjang
jika digunakan dan
bersama dengan meningkatkan
choloroquine. konsentrasi obat
dalam tubuh
Sulfonamida Glikopeptida
(sulfadiazin) (vankomisin)

• jika dikonsumsi dengan • peningkatan resiko


clozapine dapat timbulnya efek samping
meningkatkan resiko vankomysin jika
agranulositosis digunakan dengan obat
• meningkatkan efek aminoglikosida
hipoglikemia pada obat ciclosporin, cisplatin,
obat diabetes dan diuretik
• peningkatan resiko
gangguan saraf jika
digunakan dengan
suxamethonium atau
vicuronium
Kontra Indikasi Obat

Penicillin Sefalosporin Monobaktam Karbapenem


(Ampisillin) generasi 3 (Azteronam) (Imipenem)
(Ceftriakson )

Hipersensitivitas Alergi terhadap Hipersensitivitas


•Hipersensitivitas terhadap azteronam, wanita
/alergi ampisilin sefalosforin dan hamil/menyusui
dan penisilin penisilin, riwayat
lainnya. anafilaksis,
•Infeksi mendapat
mononukleosis aminoglikosida
atau diuretik
Sulfanamida Glikopeptida
(trimetoprim) (vankomisin)

Adanya riwayat Hipersensitifitas terhadap


hipersensitif, obat ini.
anemiamegaloblastik dan
kerusakan hati signifikan,
pada pasien hamil dan
menyusui, riwayat
tromsitopenia imun.
Daftar Pustaka

Badan POM RI. (2015). Pusat Informasi Obat Nasional. Badan POM RI.

Ganiswara, s. (1995). Farmakologi dan Terapi edisi IV. Jakarta:Universitas


Indonesia.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Pedoman Umum Penggunaan


Antibiotik . Kementrian Kesehatan Republik indonesia : Jakarta.

Tjay, H, N & Rahardja, K. (2007). Obat-Obat Penting. Jakarta : PT. Elex Media
Komputindo.

Utami, E.R. (2012). Antibiotik, Resistensi Dan Rasionalitas. Jurnal SAINTIS, Vol
1, No 1.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai