Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 6

(KELAS BANJARMASIN)
1. M. Jamaludin 1710811310019
2. Milliandani Rosmana 1710811310023
3. Hanida Astuti 1710811320013
4. Rahmawan 1710811310037
5. Roshelia Nanzazuliastiani Putri 1710811320040
6. Thanio Patra Sandika 1710811310043
KOMPAKSI
(Pemadatan)
Pengertian
Pemadatan bisa dikatakan sebagai proses pengeluaran
udara dari pori-pori tanah dengan salah satu cara mekanis.
Cara mekanis yang digunakan di lapangan biasanya dengan
menggilas, sedangkan di laboratorium dengan cara
menumbuk atau memukul.

Tujuan Percobaan
Pengujian kompaksi dimaksudkan untuk mengetahui
hubungan antara kadar air dan kepadatan tanah serta
membuat grafik hubungan antara kadar air dan berat isi
kering serta angka porinya dan mendapatkan nilai kadar air
optimum.
Alat dan Bahan
1. Silinder pemadatan
2. Penumbuk standart
3. Alat untuk mengeluarkan contoh dari silinder (dongkrak)
4. Timbangan
5. Saringan No. 4
6. Pisau perata dan jangka sorong

Prosedur Percobaan
7. Contoh tanah dibersihkan, lalu dijemur agar kering. Hancurkan gumpulan menjadi
butiran dengan palu karet sedemikian rupa sehingga butiran tanahnya tidak rusak.
8. Butiran tanah kemudian disaring dengan saringan no. 4 butiran yang tertahan bias
dipecah lagi. Bagian yang lewat saringan ditimbang.
9. Contoh tanah yang sudah ditimbang kemudian dicampur dengan air secukupnya
hingga merata dengan kadar air yang berbeda-beda untuk tiap kali percobaan.
10. Siapkan silinder pemadatan dan penumbuk. Silinder dan penumbuk dibersihkan
kemudian ditimbang.
11. Contoh tanah dimasukkan ke dalam silinder dengan lapisan yang sama tebalnya
sebanyak tiga lapisan. Setiap lapisan masing-masing ditumbuk sebanyak 5 kali
secara merata pada seluruh permukaan. Usahakan tebal contoh tanah padat yang
diperoleh kira-kira 0,5 cm lebih tinggi dari silinder utama.
6. Silinder sambungan dilepaskan kemudian tanah tersebut
dipotong dengan pisau perata hingga tanah dengan
permukaan silinder sama rata.Plat dasar dilepaskan,
selanjutnya silinder dan contoh tanah ditimbang.
7. Contoh tanah dikeluarkan dengan alat pengeluar contoh
tanah (dongkrak), kemudian ambil bagian atas dan bawah
untuk diperiksa kadar airnya.
8. Contoh tanah diatas diulangi dengan contoh tanah lain.
CBR
( California Bearing Ratio )
PENGERTIAN
CBR yaitu kepanjangan dari Calipornia bearing ratio

TUJUAN PERCOBAAN
Maksud pengujian CBR yaitu untuk menentukan nilai CBR dari suatu contoh
tanah yang dipadatkan secara modified dan tanpa perendaman yang dilakukan di
laboratorium.

ALAT-ALAT
1.Mesin penekan dengan kapasitas sekurang-kurangnya 4,45 ton yang mempunyai
kepala.
2.Cincin beban dengan arloji pengukurnya.
3.Silinder pemadat CBR yang dilengkapi dengan silinder sambungan dan plat alas.
4.Spacer dick (plat ganjal).
5.Penumbuk berat (modified)
6.Plat-plar beban.
7.Piston penetrasi
PROSEDUR PERCOBAAN
1. Selembar kertas filter diletakkan diatas plat alas dan balikkan silinder berisi
tanah, letakkan di atas plat alas dan diklem.
2. Beban-beban ditaruh diatas tanah dalam silinder dengan jumlah beban yang
sesuai dengan tekanan yang akan bekerja pada tanah nantinya.
3. Pada silinder pada mesin penetrasi piston penetrasi diatur menempel muka
tanah.
4. Arloji beban dan arloji penetrasi diatur pada pembacaan nol.
5. Pembebanan mesin dikerjakan sehingga piston mempunyai kecepatan penetrasi
kurang lebih 1,27 mm/menit. Besarnya penetrasi dan beban penetrasi dibaca dan
dicatat pada saat penetrasi sebesar harga-harga yang tertera dalam daftar
percobaan.
6. Benda uji dikeluarkan dari silinder, kemudian periksa kadar airnya
KONSOLIDASI
PENGERTIAN

TUJUAN PERCOBAAN
Maksud dari pengujian konsolidasi yaitu untuk mendapatkan koefisien indeks
pemampatan dan pengembangan (Cc, Cr) , koefisien konsolidasi (Cv) serta tekanan
prakonsolidasi (pc).
ALAT DAN BAHAN

1. Satu unit alat konsolidasi


2. Pisau kawat
3. Alat pengeluar contoh tanah dari tabung (sample extruder)
4. Beban-beban untuk pembebanan
5. Stop watch
6. Oven
7. Neraca / timbangan
8. Cawan
9. Desicator
10. Aquades
11. Kertas saring
12. Contoh tanah dari tabung boring
PROSEDUR PERCOBAAN

1. Cincin dibersihkan dan dikeringkan kemudian timbang beratnya


2. Keluarkan contoh tanah dari tabung dengan extruder
3. Contoh tanah dimasukkan kedalam cincin kemudian potong dengan pisau
perata dan ujungnya diratakan
4. Timbang berat cincin (W1)
5. Timbang berat benda uji dan cincin (W2)
6. Letakkan cincin benda uji diantara batu berpori dengan dilapisi kertas saring
pada sel konsolidasi
7. Atur alat (nivo) pada posisi seimbang (balance) dengan memutar span skrup
pengatur dan letakkan bola baja kecil dalam coakan plat penekan supaya
menyentuh bola baja
8. Atur arloji pengukur (dial deformasi) pada posisi tertekan diatas batu pori
kemudian di-nol-kan
9. Tuangkan air pada sel konsolidasi dan diamkan selama 24 jam agar contoh
tanah jenuh air
10. Setalah itu letakkan beban pertama pada tempat beban sehingga besar tekanan
yang diterima oleh contoh tanah yaitu sebesar 0.25 kg/cm2
11. Lepaskan span baut pengatur
12. Baca penurunan pada 0 menit, 0.25 menit, 1 menit, 2.25 menit,   4 menit, 6.25
menit, 9 menit, 12.25 menit, 20.25 menit, 25 menit, 36 menit,       60 menit, 120
menit, 240 menit, 480 menit dan 1440 menit    (24 jam)
13. Setelah dilakukan pembacaan selama 24 jam, tambahkan beban kedua sebesar
0,5 kg/cm2 dan atur baut pengatur hingga menyentuh lengan beban dan lakukan
pembacaan seperti langkah-langkah pada pembenanan yang pertama.
14. Setelah itu dilakukan penambahan beban ketiga dan seterusnya.
15. Setelah dilakukan pembebanan maksimum, kurangi beban dalam dua tahap
sampai mencapai beban pertama. Baca dial deformasi 24 jam setelah
pengurangan beban lalu beban dikurangi lagi. Lakukan pembacaan kembali
setelah 24 jam berikutnya.
16. Pada akhir pembacaan, keluarkan benda uji kemudian timbang beratnya dan
ukur tinggi contoh tanahnya.
17. Masukkan contoh tanah kedalam oven untuk ditentukan kadar airnya.
DIRECT SHEAR
PENGERTIAN

TUJUAN PERCOBAAN
Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan kohesi (C) dan sudut Geser tanah
(Ø).

ALAT DAN BAHAN


1. Alat geser langsung terdiri dari :
-  Setang penekan dan pemberi beban.
- Alat penggeser lengkap dengan cincin penguji (proving ring) dan 2 buah
arloji geser (extensiometer)
- Cincin pemeriksa yang terbagi dua dengan penguncinya terletak dalam
kotak.
- Beban-beban.
- Dua buah batu pori.
2. Alat pengeluar contoh dan pisau pemotong.
3. Cincin cetak benda uji.
4. Neraca dengan ketelitian 0.01 gram
5. Stopwatch.
6. Oven, yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (110 + 5)0 C.
PROSEDUR PERCOBAAN

1. Timbang benda uji.


2. Masukkan benda uji kedalam cincin pemeriksaan yang telah terkunci menjadi satu
dan pasanglah batu pori pada bagian atas dan bawah benda uji.
3. Setang penekan dipasang vertical untuk memberi beban normal pada benda uji dan
diatur sehingga beban yang diterima oleh benda uji sama dengan beban yang
diberikan pada setang tersebut.
4. Penggeser benda uji dipasang pada arah mendatar untuk memberi beban mendatar
pada bagian atas cincin pemeriksaan. Atur pembacaan arloji geser sehingga
menunjukkan angka nol. Kemudian buka kunci cincin pemeriksaan.
5. Berikan beban normal pertama sesuai dengan beban yang diperlukan. Segera setelah
pembebanan pertama diberikan isilah kotak cincin pemeriksaan dengan air sampai
penuh diatas permukaan benda uji, jagalah permukaan ini supaya tetap selama
pemeriksaan.
6. Diamkan benda uji sehingga konsolidasi selesai. Catat proses konsolidasi tersebut
pada waktu-waktu tertentu sesuai cara pemeriksaan konsolidasi PB-0115-76.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai