Anda di halaman 1dari 12

OM SWASTYASTU

DILEMA DAN
KONFLIK MORAL
DALAM KEBIDANAN

OLEH : KELOMPOK 4
DILEMA KONFLIK
MORAL MORAL
DILEMA MORAL
Suatu keadaan dimana
dihadapkan pada dua alternative
pilihan, yang kelihatannya sama
atau hampir sama dan
membutuhkan pemecahan
masalah.
Ketika mencari solusi atau pemecahan
masalah harus mengingat akan
tanggung jawab profesional,yaitu:
1. Tindakan selalu ditujukan untuk
peningkatan kenyamanan
kesejahteraan pasien atau klien.
2. Menjamin bahwa tidak ada tindakan
yang menghilangkan sesuatu bagian,
disertai ras tanggung jawab
memperhatikan kondisi dan
keamanan pasien atau klien. 
Ada 2 tipe konflik:

Konflik yang berhubungan


dengan prinsip

Konflik yang berhubungan


dengan otonomi
KONFLIK MORAL
Penyebab Konflik:
Perbedaan individu, yang meliputi
perbedaan pendirian dan perasaan
Perbedaan latar belakang kebudayaan
sehingga membentuk pribadi-pribadi
yang berbeda
Perbedaan kepentingan antara
individu atau kelompok
Perubahan-perubahan nilai yang cepat
dan mendadak dalam masyarakat
PEMBAGIAN DILEMA ATAU
KONFLIK ETIK
A. Informed Concent
Pesetujuan yang diberikan pasien atau
walinya yang berhak terhadap bidan, untuk
melakukan suatu tindakan kebidanan
kepada pasien setelah memperoleh
informasi lengkap dan dipahami mengenai
tindakan yang akan dilakukan.
B. Negosiasi
Proses yang di dalamnya dua pihak ataU
lebih bertukar barang/jasa dan berupaya
menyepakati tingkat kerjasama tersebut.
C. Persuasi
Persuasi bisa diartikan sebagai usaha
untuk mengubah sikap dan kepercayaaN
melalui informasi dan argument.
D. Komite etik
Menurut Culver and Gert ada 4 komponen
yang harus dipahami pada
suatu consent atau persetujuan :
1. Sukarela (Voluntariness)
Sukarela mengandung makna pilihan yang
dibuat atas dasar sukarela tanpa ada
unsur paksaan didasari informasi dan
kompetensi
2. Informasi (Information)
Jika pasien tidak tahu sulit untuk dapat
mendeskripsikan keputusan. Dalam
berbagai kode etik pelayanan kesehatan
bahwa informasi yang lengkap
dibutuhkan agar mampu keputusan yang
tepat.
3. Kompetensi (Competence)
Dalam konteks consent kompetensi
bermakna suatu pemahaman bahwa
seseorang membutuhkan sesuatu hal
untuk mampu membuat keputusan yang
tepat bahkan ada rasa cemas dan
bingung
4. Keputusan (decision)
Pengambilan keputusan merupakan
suatu proses, dimana merupakan
persetujuan tanpa refleksi.
Pembuatan keputusan merupakan
tahap terakhir proses pemberian
persetujuan. Keputusan penolakan
pasien terhadap suatu tindakan
harus di validasi lagi apakah karena
pasien kurang kompetensi.
OM SANTIH
SANTIH SANTIH
OM

Anda mungkin juga menyukai