KEHAMILAN FISIOLOGIS
DI UPTD. PUSKESMAS I DINAS KESEHATAN KECAMATAN
DENPASAR BARAT
TANGGAL 21 NOVEMBER s/d 17 DESEMBER 2019
Oleh
Kelompok II
JURUSAN KEBIDANAN
2019/2020
i
LEMBAR PENGESAHAN
Telah disahkan,
Denpasar, Desember 2019
Mengetahui,
Pembimbing Praktik Pembimbing Lapangan,
Kebidanan Fisiologis,
Mengetahui,
Ketua Prodi Sarjana Terapan Kebidanan,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi
Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat yang telah Beliau berikan
kepada penulis, akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan akhir mengenai
“Laporan Akhir Praktik Kebidanan Kehamilan Fisiologis”.
Dengan selesainya penulisan laporan akhir ini, penulis mengucapkan
terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu kelancaran penulisan laporan
akhir ini, yakni :
1. Ibu Dr Ni Nyoman Budiani, S.Si.T.,M.Biomed selaku Ketua Jurusan
Kebidanan yang telah memberikan izin dalam pelaksanaan praktik Mata
Kuliah Praktik Kebidanan Fisiologis di Puskesmas I Denpasar Barat.
2. Ibu Ni Ketut Somoyani, SST, M.Biomed selaku Sekertaris Jurusan
Kebidanan yang telah memberikan izin dalam pelaksanaan praktik Mata
Kuliah Praktik Kebidanan Fisiologis di Puskesmas I Denpasar Barat
3. Ibu Ni Wayan Armini, SST,.M.Keb selaku Ketua Program Studi Sarjana
Terapan Jurusan Kebidanan yang telah memberikan izin dalam pelaksanaan
praktik Mata Kuliah Praktik Kebidanan Fisiologis di Puskesmas I Denpasar
Barat.
4. Ibu Ni Luh Putu Erawati, S.Si.T., MPH dan Ni Made Dwi Purnamayanti,
S.Si.T.,M.Keb selaku Penanggung Jawab Mata Kuliah Praktik Kebidanan
Fisiologis.
5. Ibu I G.A.A Novya Dewi, SST., M.Kes. selaku Pembimbing Kelompok II
dalam Praktik Mata Kuliah Praktik Kebidanan Fisiologis.
6. Semua pihak tidak dapat kami sebutkan satu per satu, yang membantu
penyelesaian laporan akhir praktik terintegerasi ini.
Dalam laporan ini kami menyadari bahwa laporan yang baik akan menjadi
lebih baik jika mendapat masukan dari pembaca. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan laporan ini.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Tujuan Praktik ........................................................................................ 2
C. Manfaat Penulisan .................................................................................. 3
D. Sistematika penulisan laporan ................................................................ 3
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kebutuhan Ibu Hamil.............................................................................. 4
1. Kebutuhan fisik Ibu Hamil.................................................................. 4
2. Kebutuhan psikologi Ibu Hamil.......................................................... 8
B. Ketidaknyamanan pada Trimester III...................................................... 9
1. Sering buang air kecil........................................................................ 9
2. Hemoroid........................................................................................... 10
3. Pegal-pegal........................................................................................ 10
4. Sakit pinggang................................................................................... 10
C. Penyulit dan komplikasi kehamilan........................................................ 10
1. Penglihatan kabur........................................................................ 10
2. Sakit kepala yang hebat............................................................... 10
3. Nyeri abdomen yang hebat.......................................................... 11
4. Keluar cairan per vaginam.......................................................... 11
5. Gerakan janin berkurang............................................................. 11
6. Bengkak di wajah dan jari tangan............................................... 12
D. Asuhan Kunjungan Awal dan Kunjungan Ulang.................................... 12
1. Kunjungan Awal......................................................................... 12
2. Kunjungan Ulang........................................................................ 17
E. Menghitung usia kehamilan.................................................................... 17
F. Menghitung Gerakan janin...................................................................... 17
G. Menghitung Denyut Jantung Janin.......................................................... 17
iv
H. Menghitung taksiran berat janin.............................................................. 17
I. Kebutuhan Kalsium................................................................................. 18
J. Peningkatan berat badan selama hamil................................................... 18
K. Kelas Ibu Hamil...................................................................................... 18
L. Perawatan Payudara................................................................................ 21
M. P4K.......................................................................................................... 22
BAB III TINJAUAN KASUS........................................................................... 25
BAB IV PEMBAHASAN KASUS................................................................... 33
BAB V PENUTUP
A. Simpulan................................................................................................. 36
B. Saran ....................................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa kehamilan adalah sebuah impian yang sangat dinanti dan diharapkan
pasangan suami istri. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan
melahirkan bayi yang sehat cukup bulan melalui jalan lahir. Namun demikian
tidak semua hasil kehamilan dan persalinan menyebabkan ibu dan bayi sehat,
tetapi ibu hamil bisa menghadapi kegawatdaruratan dengan derajat ringan sampai
berat yang dapat memberikan bahaya terjadinya ketidak nyamanan, ketidak
puasan, kesakitan, kecacatan bahkan kematian bagi ibu hamil, resiko tinggi,
maupun rendah yang mengalami komplikasi dalam persalinan (saifuddin, 2002).
vi
LILA, mengukur tinggi fundus uteri, menentukan presentasi janin dan denyut
jantung janin, skrining status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi TT
(Tetanus Toksoid) lengkap, pemberian tablet FE selama kehamilan minimal 90
tablet selama kehamilan, pemeriksaan laboratorium, melakukan penatalaksanaan
atau penanganan kasus, dan temu wicara. Pelayanan kesehatan pada masa
kehamilan diatur dalam peraturan menteri kesehatan RI no 97 tahun 2014 pada
BAB II bagian kedua tentang pelayanan kesehatan masa hamil dicantumkan
dalam pasal 12 dan 13.
Pada trimester III biasanya ada beberapa tanda bahaya yang kemungkinan
terjadi seperti ketuban pecah dini (KPD), Gerakan janin berkurang, perdarahan
pervaginam, plasenta previa, solusio plasenta, nyeri perut yang hebat, dan sakit
kepala yang hebat. Selain itu pengetahuan yang diketahui ibu hamil biasanya
perubahan fisik, nutrisi selama kehamilan, pola tidur dan istirahat, pemantauan
kesejahteraan bayi dan perawatan kesehatan selama hamil. Ibu “RU” diusia
kehamilan 30 minggu 4 hari saat ini belum mengetahui tentang kelas ibu hamil
dan tanda-tanda persalinan.
B. Tujuan Praktik
1. Tujuan umum
vii
Mahasiswa dapat memberikan asuhan kebidanan pada kehamilan trimester
III dengan kasus Ibu “RU” Umur 26 Tahun G1P0000 UK 30 Minggu 4
Hari T/H Intrauterine
2. Tujuan khusus
C. Manfaat Penulisan
Mahasiswa dapat lebih menguasai dalam memberikan asuhan sesuai
dengan usia kehamilan dan sesuai dengan kebutuhan.
viii
kasus yang dikaitkan dengan tinjauan teori. BAB V terdiri dari kesimpulan
dan saran dan disertakan juga dengan Daftar Pustaka yang memuat sumber
pustaka yang diambil atau digunakan dalam laporan ini.
BAB II
KAJIAN TEORI
ix
sulit. Pada saat kehamilan Volume ekspirasi berkurang karena desakan
diafragma oleh Rahim sehingga Ibu hamil bernafas lebih dalam. Ibu hamil
disarankan untuk menghindari kerumunan orang banyak, melakukan latihan
pernafasan, jalan-jalan di pagi hari, serta diharapkan memiliki sirkulasi
udara yang baik di dalam kamar, serta menghindari merokok serta
menghindari menjadi perokok pasif
Seorang ibu hamil juga harus rutin melatih pernafasan agar
nantinya mempermudah proses persalinan, memenuhi kebutuhan oksigen
bagi ibu dan janin. Beberapa teknik pernafasan yang dapat dilatih yaitu:
1) Teknik pernafasan dalam (The Slow Breathing)
Latihan pernafasan ini bertujuan agar panjang nafas yang dihirup
sama dengan panjang nafas yang dihembuskan, energy tubuh
seimbang dengan kadar oksigen yang keluar dan masuk.
2) Teknik Nafas Pembersihan (The Cleansing Breath)
Latihan bernafas ini bermanfaat untuk memberikan ibu dan bayi
ekstra oksigen agar lebih santai dan dapat lebih fokus.
3) Teknik Pernafasan Berpola (The Patterned Breathing)
Teknik ini merupakan teknik menarik nafas dan membuang nafas
dari hidung dan mengeluarkan dengan 2-3 hitungan cepat dari
mulut.
b. Nutrisi
Agar janin dapat berkembang secara optimal, maka dalam proses
pertumbuhan dan perkembangannya perlu dipenuhi oleh zat gizi
yang lengkap, baik berupa vitamin, mineral, kalsium, karbohidrat,
lemak, protein dan mineral. Oleh karena itu selama proses
kehamilan seorang ibu hamil perlu mengkonsumsi makanan
dengan kualitas gizi yang sehat dan seimbang, karena pada
dasarnya selama kehamilan berbagai zat gizi yang kita konsumsi
akan berdampak langsung pada kesehatan dan perkembangan janin
ibu sendiri. Pertumbuhan otak janin akan terjadi cepat sekali pada
x
dua bulan terakhir menjelang persalinan. Oleh karena itu, ibu hamil
jangan sampai kekurangan gizi.
c. Kebersihan diri
Penting bagi Ibu menjaga kebersihan dirinya selama hamil, hal ini
dapat mempengaruhi fisik dan psikologis ibu. Kebersihan lain yang
juga penting dijaga yaitu persiapan laktasi serta penggunaan bra
yang longgar dan menyangga membantu memberikan kenyamanan
dan keamanan bagi ibu. Pada trimester ketiga ibu hamil harus lebih
menjaga kebersihan vagina dengan cara rutin mengganti pakaian
dalam, menggunakan bahan katun yang mudah menyerap keringat
serta menghindari penggunaan pentiliner karena dapat
mengganggu flora normal.
xi
mengurangi pembengkakan di kaki, pergelangan kaki dan
tangan.
3) Posisi miring ke Kanan
Posisi miring juga aman bagi ibu hamil sehingga dapat
berganti posisi dari miring ke kiri atau ke kanan tergantug
kenyamanan. Jika posisi punggung bayi kebetulan berada di
sebelah kiri maka janin akan merasa tidak nyaman. Hal ini
karena posisi janin seolah-olah jatuh telungkup untuk
mengatasi nya dianjurkan untuk tidur miring ke kanan.
f. Seksual
Hubungan seksual pada trimester 3 tidak berbahaya kecuali ada
beberapa riwayat berikut yaitu:
1) Pernah mengalami abortus sebelumnya
2) Riwayat perdarahan pervaginam sebelumnya
3) Terdapat tanda infeksi dengan adanya pengeluarancairan
disertai rasa nyeri dan panas pada jalan lahir.
xii
Walaupun ada beberapa indikasi tentang bahaya jika melakukan
hubungan seksual pada trimester III bagi ibu hamil, namn faktor
lain yang lebih dominan yaitu turunnya rangsangan libido pada
trimester ini yang membuat kebanyakan ibu hamil tidak tertarik
untuk berhubungan intim dengan pasangannya, rasa nyaman yang
sudah jauh berkurang disertai ketidaknyamanan seperti pegal/nyeri
di daerah punggung bahkan terkadang ada yang merasakan adanya
kembali rasa mualseperti sebelumnya, hal inilah yang
mempengaruhi psikologis ibu di trimester III.
g. Dukungan suami
Suami sebagai pasangan hidup dimana suami merupakan orang
terdekat dengan ibu hamil. Dukungan yang diberikan suami dapat
menurunkan stress pada ibu juga pada janin selama kehamilan dan
setelah lahir. Suami merencanakan mendampingi pada saat
melahirkan.
xiii
e) Dimana akan dirujuk jika terjadi kegawatdaruratan
f) Cara menjangkau tempat pelayanan dalam situasi
kegawatdaruratan
g) Dana jika terjadi kegawatdaruratan
h) Calon donor
xiv
dukungan yang sangat besar dan konsisten dari pasangannya. Alternatif
posisi dalam berhubungan seksual dan metode alternatif untuk mencapai
kepuasan dapat membantu atau dapat menimbulkan perasaan bersalah jika
ia merasa tidak nyaman dengan cara-cara tersebut. Berbagai perasaan
secara jujur dengan perasaan dan konsultasi mereka dengan anda menjadi
sangat penting.
a. Sosial support
Dukungan melibatkan pertukaran sumber daya sosial antar individu.
Bentuk dukungan:
1) Dukungan Emosional (bentuk perhatian dan penghargaan)
2) Dukungan informasi (saran dan nasihat)
3) Dukungan instrumen/instrumental support (bantuan dalam
mengerjakan tugas2)
4) Dukungan suami
5) Dukungan keluarga
6) Dukungan tenaga kesehatan
xv
dan sendi. Hal lain yang menyebabkan sakit pinggang adalah postur tubuh
yang salah.
xvi
4. Keluar Cairan Per Vaginam
Cairan pervaginam dalam kehamilan normal apabila tidak berupa
perdarahan banyak, air ketuban maupun leukhore yang patologis.
Penyebab terbesar persalinan prematur adalah ketuban pecah sebelum
waktunya. Insidensi ketuban pecah dini 10 % mendekati dari semua
persalinan dan 4 % pada kehamilan kurang 34 mg. Penyebabnya adalah
serviks inkompeten, ketegangan rahim berlebihan (kehamilan ganda,
hidramnion), kelainan bawaan dari selaput ketuban, infeksi.
Penatalaksanaan : pertahankan kehamilan sampai matur, pemberian
kortikosteroid untuk kematangan paru janin, pada UK 24-32 minggu untuk
janin tidak dapat diselamatkan perlu dipertimbangkan melakukan induksi,
pada UK aterm dianjurkan terminasi kehamilan dalam waktu 6 jam sampai
24 jam bila tidak ada his spontan.
xvii
dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat dan disertai dengan keluhan
fisik lain. Hal ini dapat merupakan pertanda dari anemia, gangguan fungsi
ginjal, gagal jantung ataupun pre eklampsia. Gejala anemia dapat muncul
dalam bentuk oedema (bengkak) karena dengan menurunnya kekentalan
darah pada penderita anemia, disebabkan oleh berkurangnya kadar
hemoglobin (Hb, sebagai pengangkut oksigen dalam darah). Pada darah
yang rendah kadar Hb-nya, kandungan cairannya lebih tinggi
dibandingkan dengan sel-sel darah merahnya.
a. Tujuan ANC
1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang janin.
2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal dan
asosial ibu dan bayi.
3) Mengenal secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi
selama hamil, termasuk riwayat penyakti secara umum, kebidanan
dan pembedahan.
xviii
4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan
selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5) Mempesiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian
ASI Eksklusif.
6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
7) Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal. (Ai
Yeyeh S.Si.T:2009)
xix
c. Pemeriksaan 10T
Standar asuhan antenatal terdiri atas 10 T yang wajib diberikan seorang
bidan ketika ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan (Kemenkes RI,
2015 ), yaitu:
1) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan:
Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan
untuk mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan janin. Kenaikan berat
badan normal 0,5 kg perminggunya mulai trimester II. Pengukuran tinggi
badan pada pertama kali kunjungan dilakukan untuk menapis adanya
faktor risiko pada ibu hamil. Tinggi badan ibu hamil kurang dari 145 cm
meningkatkan resiko untuk terjadinya CPD (Cephalo Pelvic
Disproportion).
xx
5) Tentukan presentasi janin dan hitung Denyut Jantung Janin (DJJ):
Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester II dan
selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal. Pemeriksaan ini dimaksud
untuk mengetahui letak janin. Jika, pada trimester III bagian bawah janin
bukan kepala, atau kepala janin belum masuk ke panggul berarti ada
kelainan letak, panggul sempit atau ada masalah lain. Penilaian DJJ
dilakukan pada akhir trimester I dan selanjutnya setiap kali kunjungan
antenatal. DJJ lambat kurang dari 120kali/menit atau DJJ cepat lebih dari
160kali/menit menunjukkan adanya gawat janin.
6) Beri imunisasi Tetanus Toksoid (TT):
Untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum, ibu hamil harus mendapat
imunisasi TT. Pada saat kontak pertama, ibu hamil diskrining status
imunisasi TT-nya. Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil, disesuai
dengan status imunisasi ibu saat ini. Ibu hamil minimal memiliki status
imunisasi T2 agar mendapatkan perlindungan terhadap infeksi tetanus. Ibu
hamil dengan status imunisasi T5 (TT Long Life) tidak perlu diberikan
imunisasi TT lagi.
8) Pemeriksaan laboratorium
a) Pemeriksaan golongan darah
Pemeriksaan golongan darah pada ibu hamil tidak hanya untuk
mengetahui jenis golongan darah ibu melainkan juga untuk
mempersiapkan calon donor darah yang sewaktu-waktu diperlukan
apabila terjadi situasi gawat darurat.
b) Pemeriksaan kadar hemoglobin darah (Hb)
Pemeriksaan kadar hemoglobin darah ibu hamil dilakukan minimal
xxi
sekali pada trimester pertama dan sekali pada trimester ketiga.
Pemeriksaan ini ditujukan untuk mengetahui ibu hamil tersebut
menderita anemia atau tidak selama kehamilannya karena kondisi
anemia dapat mempengaruhi proses tumbuh kembang janin dalam
kandungan.
c) Pemeriksaan kadar gula darah
Ibu hamil yang dicurigai menderita Diabetes Melitus harus dilakukan
pemeriksaan gula darah selama kehamilan minimal sekali pada
trimester pertama, sekali pada trimester kedua, dan sekali pada
trimester ketiga (terutama pada akhir trimester ketiga).
d) Pemeriksaan protein dalam urine
Pemeriksaan protein dalam urin pada ibu hamil dilakukan pada
trimester kedua dan ketiga atas indikasi. Pemeriksaan ini ditujukan
untuk mengetahui adanya proteinuria pada ibu hamil. Proteinuria
merupakan salah satu indikator terjadinya preeklampsia pada ibu
hamil.
e) Skrining sifilis
Dilakukan rutin pada semua ibu hamil selama trimester pertama atau
awal trimester kedua. Wanita yang berisiko akan dilakukan
pemeriksaan ulang pada akhir trimester kedua hingga awal trimester
ketiga karena infeksi akuisita (dapatan) selama kehamilan tetap
merupakan risiko yang signifikan bagi janin. Wanita yang hasil
skrininnya positif untuk pemeriksaan Veneral Disease Research
Laboraratory (VDRL) akan perlu menegakkan hasilnya dengan uji
ulang dengan penetapan kadar khasus treponema dan akan ditangani
dengan antibiotik seperti amoksisilin (Medforth, 2011).
f) Pemeriksaan HIV
Dilakukan wajib dengan adanya program pencegahan penularan dari
ibu ke anak (PPIA) pada semua ibu hamilyang melakukan
pemeriksaan antenatal.
9) Tatalaksana/penanganan kasus:
xxii
Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal dan hasil laboratorium, setiap
kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus ditangani sesuai standar
dan kewenangan bidan. Kasus-kasus yang diluar kewenangan harus
dirujuk dengan sistem rujukan.
2. Kunjungan ulang
(hari +7), (bulan +9), (tahun +0) = jika HPHT bulan januari, maret,
April
xxiii
F. Menghitung Gerakan Janin
Gerakan janin mulai dirasakan pada usia kehamilan 18 sampai 20 minggu
bagi primigravida, sedangkan multigravida mulai merasakan gerakan janin
pada usia kehamilan 16 sampai 18 minggu. Gerakan normal janin
minimal 10 kali dalam 2 jam.
xxiv
Rekomendasi peningkatan berat badan selama kehamilan (IOM 2009)
xxv
tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan,
perawatan kehamilan, persalinan, Perawatan Nifas, KB pasca persalinan,
perawatan bayi baru lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat,
penyakit menular dan akte kelahiran.
c. Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang
kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan.
d. Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang
perawatan kehamilan.
e. Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang
persalinan.
f. Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang
perawatan nifas.
g. Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang KB pasca
salin.
h. Meningkatkan pemahaman, sikap dan prilaku ibu hamil tentang perawatan
bayi baru lahir.
i. Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang mitos/
keprcayaan/ adat istiadat setempat yang berkaitan dengan kesehatan ibu
hamil dan anak.
j. Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang penyakit
menular (IMS, informasi dasar HIV-AIDS dan pencegahan dan
penanganan malaria pada ibu hamil)
k. Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang akte
kelahiran.
xxvi
mengikuti berbagai materi yang penting, misalnya materi tentang
persiapan persalinan atau materi yang lainnya (Depkes RI, 2009)
xxvii
c) Proses persalinan.
d) IMD (Inisiasi Menyusu Dini).
2) Perawatan nifas
a) Apa yang dilakukan ibu nifas agar dapat menyusui ASI ekslusif?
b) Bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas?
c) Tanda-tanda bahaya dan penyakit ibu nifas
d) KB pasca persalinan.
L. Perawatan Payudara
Perawatan payudara sangat penting dilakukan selama hamil sampai
menyusi, karena payudara merupakan satu-satunya penghasil ASI yang
merupakan makanan pokok bagi bayi yang baru lahir, sehingga perawatan
payudara harus dilakukan sedini mungkin.
Manfaat perawatan payudara semasa hamil , yaitu :
1. Menjaga kebersihan payudara, terutama kebersihan putting susu
2. Melenturkan dan menguatkan putting susu sehingga memudahkan
bayii untuk menyusu nantinya
xxviii
3. Merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI banyak
dan lancar
4. Dapat mendeteksi kelainan-kelainan payudara secara dini dan
melakukan upaya untuk mengatasinya
5. Mempersiapkan mental anda untuk menyusui
M. P4K
Suatu Kegiatan yang difasilitasi oleh bidan Desa dalam rangka
peningkatan peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam
merencanakan Persalinan yang aman dan persiapan menghadapi
komplikasi pada ibu hamil, termasuk perencanaan pemakaian alat
kontrasepsi pasca persalinan dengan menggunakan stiker sebagai media
notifikasi sasaran untuk meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan
kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir KB
1. Manfaat P4K
a. Mempercepat berfungsinya desa siaga
b. Meningkatkan cakupan pelayanan ANC sesuai standar
c. Meningkatnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan terampil
d. Meningkatnya kemitraan bidan dan dukun
e. Tertanganinya kejadian komplikasi secara dini
f. Meningkatnya peserta KB pasca salin
g. Terpantaunya kesakitan dan kematian ibu dan bayi.
h. Menurunnya kejadian kesakitan dan kematian ibu serta bayi
xxix
Fasilitas aktif oleh Bidan :
1. Pencatatan ibu hamil
Suatu kegiatan yang dilakukan oleh bidan yang bekerjasama dengan kader
dalam mendata seluruh ibu hamil yang ada di wilayah setempat, guna
diketahuinya adanya ibu hamil yang membutuhkan asuhan pelayanan
antenatal dan perencanaan persalinan.
2. Dasolin (Dana Sosial Ibu Bersalin)
Merupakan dana yang dihimpun dari masyarakat secara sukarela dengan
prinsip gotong royong sesuai dengan kesepakatan bersama dengan tujuan
membantu pembiayaan mulai antenatal, persalinan, dan
kegawatdaruratan.
3. Tabulin (Tabungan Ibu Bersalin)
Merupakan dana atau barang yang disimpan oleh keluarga atau pengelola
tabulin secara bertahap sesuai dengan kemampuannya, yang
pengelolaannya sesuai dengan kesepakatan serta penggunaannya untuk
segala bentuk pembiayaan, saat antenatal, persalinan dan
kegawatdaruratan.
4. Donor darah
Orang-orang yang dipersiapkan oleh ibu, suami, keluarga dan masyarakat
yang sewaktu-waktu bersedia menyumbangkan darahnya untuk
keselamatan ibu melahirkan.
5. Transport/ ambulan desa
Alat transportasi dari masyarakat sesuai dengan kesepakatan bersama
yang dapat dipergunakan untuk mengantar calon ibu bersalin ke tempat
pesalinan termasuk tempat rujukan, bisa berupa mobil, ojek, becak, dan
lain-lain
6. Suami/ keluarga menemani ibu pada saat bersalin
Merupakan orang yang ditunjuk untuk menemani ibu saat menghadapi
persalinan. Umumnya orang terdekat misalnya suami, ibu kandung dan
keluarga lainnya.
7. IMD
xxx
Bayi diberi kesempatan mulai menyusu sendiri segera setelah lahir
dengan membiarkan kontak kulit bayi dengan kulit ibu setidaknya satu
jam atau lebih, sampai menyusu pertama selesai.
8. Kunjungan nifas
Kontak ibu dengan tenaga kesehatan minimal 3 kali untuk mendapatkan
pelayanan dan pemeriksaan kesehatan ibu nifas, baik di dalam maupun di
luar gedung puskesmas.
9. Kunjungan rumah
Merupakan kegiatan kunjungan bidan ke rumah ibu hamil dalam rangka
untuk membantu ibu, suami dan keluarganya, membuat perencanaan
persalinan dan pencegahan komplikasi. Disamping itu untuk
memfasilitasi ibu nifas dan suaminya dalam memutuskan penggunaan alat
kontrasepsi setelah persalinan sesuai dengan rencana yang telah
disepakati.
xxxi
BAB III
TINJAUAN KASUS
Asuhan Kebidanan Kehamilan Trimester III Pada Ibu “RU” G1P0000 Usia 26
tahun Umur Kehamilan 30 Minggu 4 hari T/H Intrauterine di UPTD Puskesmas 1
Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Barat Tahun 2019
No. RM : 02018616
Tanggal pengkajian : 2 Desember 2019
Jam : 10.00 WITA
Kunjungan : Ulang
Pendamping Ibu : Suami
Rujukan : Tidak
1. Data Subjektif
a. Identitas
Ibu Suami
Nama : Ibu ‘RU’ Tn. ‘DN’
Umur/Tgl.lahir : 26 tahun/ 25 Agustus 1993 30 tahun/ 3 Maret
1989
Suku/Bangsa : Bali/Indonesia Bali/Indonesia
Agama : Hindu Hindu
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : IRT Pegawai Swasta
Alamat rumah : Jalan Gatsu No.6
No. Telepon : 083115113xxx 083113740xxx
Jaminan Kesehatan : BPJS BPJS
xxxii
Ibu mengatakan tidak ada keluhan dan ingin memeriksakan kehamilannya.
c. Riwayat menstruasi
Ibu mengatakan menarche pada usia 12 tahun dengan volume darah 3 kali
ganti pembalut, lama haid 5-6 hari, siklus haid teratur, sifat darah encer dan
tidak ada keluhan saat haid. Ibu mengatakan Hari Pertama Haid Terakhir
(HPHT) pada tanggal 2 Mei 2019 dan tafsiran persalinan ibu yaitu 9-2-2020
d. Riwayat pernikahan
Ibu mengatakan ini pernikahan pertamanya dan status pernikahan sah, dengan
lama menikah
1 tahun
g. Riwayat kontrasepsi
Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi.
h. Kebutuhan Biologis
1) Bernafas : Ibu mengatakan tidak ada keluhan saat bernafas.
2) Nutrisi : Ibu mengatakan dalam satu hari makan sebanyak 3 kali dengan
porsi 1 piring sedang. Komposisi makanan ibu yaitu 2 centong nasi, 1
mangkok sayur, 2 potong tempe dan tahu serta daging. Ibu tidak memiliki
makanan pantangan
xxxiii
3) Pola Minum : Ibu mengatakan minum air putih, yaitu ± 10 gelas per hari
dan 1 gelas susu per hari.
4) Pola tidur dan istirahat: ibu mengatakan siang hari tidur 1-2 jam, dan saat
malam hari ibu tidur 7-8 jam perhari. Ibu “RU” mengatakan tidak ada masalah
saat istirahat dan tidur.
5) Pola eleminasi : Ibu mengatakan pola BAB dan BAK lancar tidak ada
keluhan. BAK ± 5-6 kali dalam satu hari dengan warna air kencing
kekuningan. BAB ± 1-2 kali dalam satu hari dengan sifat lembek, berwarna
kecoklatan.
6) Gerakan janin dalam 2 jam : Ibu mengatakan gerakan janin dapat
dirasakan ±10 kali dalam 2 jam
7) Hubungan Seksual : Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 2-3
kali dalam 1 minggu.
8) Pola aktifitas : Ibu mengatakan aktifitas sehari-harinya sedang.
9) Kebersihan diri : Ibu mengatakan rutin menjaga kebersihan diri yaitu
mandi 2 kali dalam 1 hari, menggosok gigi 2 kali dalam satu hari, merawat
payudara saat mandi, keramas 3 kali dalam 1 minggu, membersihkan alat
kelamin dengan sesudah BAK dan BAB dan saat mandi, serta mencuci tangan
sebelum dan sesudah makan dan saat tangan kotor, mengganti pakaian dalam 2
kali dalam 1 hari.
i. Psikologi
Ibu mengatakan perasaan ibu senang terhadap kehamilannya saat ini.
j. Social
1) Hubungan dengan keluarga
Ibu mengatakan hubungannya dengan keluarga baik dan tidak ada
permasalahan.
2) Hubungan dengan lingkungan tempat tinggal
Ibu mengatakan bahwa hubungannya dengan lingkungan tempat
tinggalnya baik.
3) Hubungan dengan lingkungan tempat kerja
xxxiv
Ibu mengatakan hubungannya dengan lingkungan tempat kerjanya baik
dan tidak ada permasalahan.
4) Masalah Perkawinan
Ibu mengatakan tidak ada masalah selama perkawinannya
5) Mengalami kekerasan fisik
Ibu mengatakan tidak pernah mengalami kekerasan fisik
6) Mencederai diri atau orang lain
Ibu mengatakan tidak pernah mencederai diri atau orang lain.
7) Pengambilan keputusan
Ibu mengatakan pengambil keputusan adalah dirinya dan suami.
8) Kebutuhan spiritual
Ibu mengatakan tidak ada keluhan saat beribadah.
l. Riwayat Penyakit
Ibu mengatakan dirinya dan keluarga tidak sedang atau tidak pernah
mengalami penyakit kardiovaskuler, asma, hipertensi, epilepsi, DM, torch,
kanker, tumor, kista dan mioma
m. Pengetahuan Ibu
Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang perubahan fisik yang terjadi seperti
perut yang membesar, nutrisi selama hamil, istirahat yang cukup, pemantauan
kesejahteaan janin dan perawatan selama hamil akan tetapi ibu sudah
mengetahui cara merawat payudara dan ibu belum pernah mengikuti kelas ibu
hamil.
.
n. Pengetahuan tanda bahaya kehamilan
1) Trimester I seperti mual muntah, pusing dan mudah lelah : ibu mengatakan
sudah tahu
xxxv
2) Trimester II seperti sakit kepala yang hebat, gerakan janin yang tidak
dirasakan, bengkak di wajah, kaki dan tangan, serta perdarahan pervaginam:
ibu mengatakan sudah tahu
3) Trimester III seperti tanda-tanda persalinan, KPD dan gerakan janin berkurang
: ibu mengatakan belum tahu
o. Perencanaan Persalinan
Ibu sudah mempersiapkan berbagai persiapan untuk persalinan nanti misalnya
ibu merencanakan tempat persalinannya di RSIA Puri Bunda ditolong tenaga
kesehatan, transportasi sudah disiapkan yaitu suaminya yang akan mengantar
dengan mobil pribadi, untuk pendamping pada saat persalinan adalah suami,
dan dalam pengambilan keputusan utama saat persalinan adalah ibu dan
suami, sedangkan pengambil keputusan lain adalah ibu. Untuk pendanaan
sudah disiapkan, metode mengatasi rasa nyeri dengan mengatur nafas, ibu
merencakan akan melakukan inisiasi menyusui dini, serta ibu mengatakan
ingin menggunakan kb suntik 3 bulan. Calon pendonor darah adalah Ibu
kandung.
2. Data Objektif
a. Hasil Pemeriksaan Umum
Keadaan umum baik
kesadaran compos mentis, GCS 15, E 6, V 5, M 4
Berat badan: 72 kg
Berat badan sebelum hamil: 63 kg
Tinggi badan: 162 cm
Tekanan darah: 110/70 mmHg
Respirasi: 22 kali per menit, Suhu: 36,50 C, Lila: 29 cm
Postur tubuh: normal
b. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala: Simetris,bersih, tidak ada benjolan, tidak ada kelainan
2) Wajah: Tidak ada pembengkakan, tidak ada hiperpigmentasi
3) Mata : Normal
xxxvi
Sklera: Putih
Konjungtiva: merah muda
Tidak ada kelainan lain
4) Hidung: Tidak ada pengeluaran, tidak ada kelainan lain
5) Telinga: bersih dan tidak ada serumen, tidak ada kelainan lain
6) Gigi dan mulut: bersih, bibir lembab warna merah muda, gigi tidak ada
karies gigi dan tidak ada pembesaran tonsil, tidak ada kelainan lain.
7) Leher: normal, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe dan
tidak ada pelebaran vena jugularis.
8) Payudara: simetris, puting susu menonjol, areola bersih, belum ada
pengeluaran
9) Dada: simetris tidak ada retraksi.
10) Perut
a) Inspeksi: tidak ada luka bekas operasi
Terdapat stiriae gravidarum dan linea nigra
b) Palpasi
Leopod I: di fundus teraba bulat besar lunak tidak melenting (bokong)
Leopod II: di bagian kiri janin teraba Panjang keras seperti tahanan
(punggung) , dan bagian kanan teraba bagian bagian kecil janin
(ekstremitas)
Leopod III: teraba bulat keras melenting dan dapat digoyangkan
(kepala)
Leopod IV: belum dilakukan
(1) TFU : 26 cm
(2) TBJ : 2170 gram
c) Auskultasi DJJ 145 x/menit reguler
11) Pemeriksaan genetalia dan anus tidak dilakukan karena tidak ada indikasi
12) Ekstremitas atas
Tangan tidak ada oedema dan kuku tidak pucat
13) Ekstremitas bawah
xxxvii
Tungkai ibu simetris, tidak ada oedema, tidak ada varises dan reflek patela
+/+
c. Pemeriksaan Penunjang
Golongan Darah : A
Hb :11,6 gr%.
Protein urine : Negatif
Reduksi urine : Negatif
PPIA : Non Reaktif
Sifillis : Non Reaktif
HbSAg : Non Reaktif.
3. Analisa
Ibu “RU” umur 26 tahun G1P0000 UK 30 minggu 4 hari T/H Intrauterine
Masalah :
a. Ibu belum pernah mengikuti kelas ibu hamil
b. Ibu belum mengetahui tanda-tanda persalinan
4. Penatalaksanaan
xxxviii
semakin lama semakin keras dan
sering, keluarnya air ketuban
yang seperti kencing tetapi tidak
bisa ditahan, ibu paham dan
mampu mengulangi penjelasan
bidan.
4. Memberikan KIE tentang
persiapan persalinan seperti
perlengkapan bayi,
perlengkapan Ibu dan lain-lain,
ibu paham dan akan
mempersiapkannya
5. Memberikan tablet SF 60 mg
sebanyak 15 tablet dengan dosis
1x1 per hari, Vitamin C 50 mg
sebanyak 15 tablet dengan dosis
1x1 per hari, dan Kalk 500 mg
sebanyak 15 tablet dengan dosis
1 x 1 per hari, ibu bersedia
meminumnya
xxxix
BAB IV
PEMBAHASAN
Ibu “RU” megatakan hari pertama haid terakhir (HPHT) yaitu 2 Mei 2019
sehingga tapsiran persalinannya 9 Februari 2020 karena siklus haid ibu “RU”
teratur maka sesuai dengan teori neagle dimana tanggal HPHT +7 bulan HPHT +9
dan tahun +0 apabila bulan HPHT dari januari sampai pertengahan maret, tanggal
HPHT +7 bulan HPHT -3 dan tahun +1 apabila HPHT lebih dari pertengahan
bulan maret sampai akhir desember. Untuk status imunisasi ibu “RU” dikatakan
TT5 karena kelahiran Ibu tahun 1993 jadi dapat dipastikan Ibu “RU” sudah
mendapat imunisasi TT ketika di SD dan mendapat perlindungan selama 25 tahun.
xl
pemeriksaan labolatorium dan selanjutnya dilakukan rujukan internal ke dokter
umum dan dokter gigi Untuk pemantauan gerakan janin selama 2 jam ibu “RU”
mengatakan dalam 2 jam gerakan janin kurang lebih 10 kali selama 2 jam, dimana
gerakan 10 kali dalam 2 jam sudah dikatakan keadaan janin sejahtera.
Selain itu, pengetahuan yang belum diketahui ibu adalah Ibu belum
mengetahui tanda bahaya persalinan dan ibu juga tidak pernah mengikuti kelas ibu
hamil. Penatalaksaan yang diberikan untuk mengatasi masalah ibu “RU” yakni
memberikan KIE mengenai tanda bahaya kehamilan seperti tanda-tanda
persalinan yang diantaranya yakni keluar lendir bercampur darah, adanya
kontraksi atau nyeri perut yang semakin lama semakin keras dan sering, keluarnya
air ketuban yang seperti kencing tetapi tidak bisa ditahan. Selain itu juga Ibu
diberikan KIE tentang kelas Ibu hamil dan manfaatnya diantaranya: dapat
meningkatkan pengetahuan ibu seputar kehamilan, persalinan, nifas serta
perawatan bayi serta berbagi pengalaman dan bertukar informasi dengan calon ibu
lainnya serta petugas kesehatan. Suami juga dilibatkan dan mendapat banyak
informasi untuk mempersiapkan diri sebagai pendamping.
Selain itu, kelas ibu hamil ibu diajarkan bagaimana cara senam hamil, yoga
hamil untuk mengatur pernafasan saat persalinan dan pengetahuan selama
kehamilan. Pengetahuan selama kehamilan pada pertemuan pertama ibu diberikan
informasi mengenai kehamilan peruahan tubuh dan keluhan umum saat hamil.
Pertemuan kedua materi tentang persalinan seperti tanda tanda persalinan, tanda
bahaya persalinan, proses persalinan, IMD. Selain itu materi tentang perawatan
nifas seperti memberikan ASI ekslusif, menjaga kesehatan ibu nifas, tanda-tanda
bahaya ibu nifas, dan KB pasca persalinan. Pertemuan ketiga ibu diajarkan
bagaimana perawatan bayi, tanda bahaya BBL, pengamatan pertumbuhan dan
perkembangan bayi, dan imunisasi BBL.
xli
pendonor darah, untuk nantinya dipersiapkan apabila ibu “RU” membutuhkan
transfuse darah.
LILA ibu “RU” juga normal karena minimal 23,5 cm sedangkan LILA ibu
“RU” 29 cm. untuk pemeriksaan fisik ibu sudah dalam batas normal. Untuk
palpasi TFU ibu 26 cm kemudian TBJ 2170 gram ini sudah sesuai dengan teori
Johnson tausak dimana rumunya (TFU -12) karena kepala bayi belum masuk
maka (26-12) X 155= 2170 gram ini masih dalam batas normal. Jika kepala bayi
sudah masuk maka rumusnya (TFU-11) X 155. Kemudian dalam pemeriksaan
auskultasi untuk DJJ ibu adalah 145x/menit. Ini sudah dikatakan normal karena
denyut jantung janin bayi 120-160 kali permenit. Karena apabila lebih dari 160
kali dikatakan takikardi dan apabila kurang dari 120 dikataan bradikardi. Untuk
pemeriksaan ekstremitas ibu “RU” sudah dalam batas normal seperti kuku tidak
pucat yang menandakan tidak kekurangan darah, reflek patella positif dan tidak
ada odema yang menandakan ibu tidak ada pembekakan yang mengarah pada
tanda dan gejala pre-eklampsia
xlii
BAB V
xliii
PENUTUP
A. Simpulan
Selama kami memberikan Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan di UPTD.
Puskesmas I Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Barat pemberian asuhan
kehamilan pada Ibu “RU” telah sesuai dengan standar. Ibu telah memperoleh
pemeriksaan umum, pemeriksaan fisik, pemeriksaan kebidanan, dan pemeriksaan
penunjang sesuai dengan kondisi ibu. Ibu juga telah mendapatkan KIE yang
sesuai dengan keluhan dan permasalahan yang dihadapinya.
B. Saran
1.Institusi Pendidikan
Diharapkan bagi institusi agar memperbanyak buku – buku tentang kesehatan,
guna memperbanyak referensi dalam penulisan.
2.Saran Kepada Mahasiswa
Mahasiswa sebagai calon bidan diharapkan lebih giat dalam melatih ketrampilan
maupun mempelajari teori-teori terkait asuhan kebidanan pada kehamilan yang
berbasis evidence based agar nantinya dapat memberikan asuhan antenatal yang
baik dan berkualitas.
3.Fasilitas Kesehatan
Dapat menyesuaikan antara teori dan praktek terutama dalam asuhan kebidanan
pada Ibu hamil sehingga meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada Ibu
hamil sesuai Standar Pelayanan Asuhan Kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA
xliv
Eka, Erina. 2019. “Asuhan Kebidanan Kehamilan”. Jakarta: Wineka Media
xlv