Anda di halaman 1dari 34

OLEH

K.SOMOYANI
1. PENGERTIAN KONSELOR
2. SYARAT-SYARAT SEORANG KONSELOR
3. FAKTOR PENGHAMBAT PELKS KONSELING DARI
KONSELOR
4. FAKTOR PENGHAMBAT PELKS KONSELING DARI
KONSELI
5. CARA MENGATASI HAMBATAN PELKS
KONSELING DARI SEGI KONSELOR ^ KONSELI
ORANG ATAU INDV YG BERKOMPETEN
/BERWEWENANG MEMBERI BANTUAN
LAYANAN KONSELING

KONSELI  OR / INDV YG MENERIMA


BANTUAN LAY KONSELING
 KEPRIBADIAN
Ramah, Hormat, Bersahabat
Tidak menghakimi
Punya motivasi untuk membantu
Pikiran luas
Terbuka
 PENGETAHUAN
Kebidanan, KESPRO, KB, PMS
Aspek hukum praktek kebidanan
Nilai / norma sosial
 KETERAMPILAN
Bina hubungan
Komunikasi efektif
1. PEDAGOGIS : 
a. Menguasai Teori & Praktik
Kependidikan,
b. Mengaplikasikan perkem fisiologis & Psikologis
sefrta prilaku konseli
c. Menguasai esensi pely bimb & Konseling
2. KEPRIBADIAN
a. Beriman & Bertakwa
b. Menghargai & menjunjung Tinggi Nilai
kemanusiaan, indv & Kebebasan Memilih,
c. Menunjukkan Integritas & stabilitas
kepribadian yang kuat , d. Menampilkan
kinerja tinggi
3. SOSIAL
a. Mengimplementasikan kolaborasi
internal ditempat bekerja,
b. Berperan dlm organisasi & kegiatan Profesi
Bimb & Konseling,
c. Mengimplementasikan Kolaborasi antar
profesi
4. PROFESIONAL 
a. Menguasai konsep & Praktis Assesmen u/
memahami kondisi, kebutuhan & Msl Konseli,
b. Menguasai kerangka teoritis & Praktis bimb &
Konseling,
c. Merancang Prog Bimb & Konseli,
d. Mengimplementasi program, Menilai
Proses & Hsl,
e. Memiliki Kesadaran & Komitmen terhdp
etika Profesional,
f. Menguasai Konsep penelitian dlm Bimb &
Konseling
1. Kehadiran ( Presence )
2. Kekuatan pribadi ( Personal Power)
3. Keberanian ( Courage )
4. Willingness to conforont one self  Memiliki
kemampuan komunikasi agar konseli
menyadari dirinya
5. Belief in Group Process and anthusiasm 
memberi keyakinan /pengaruh positif
1. Kemampuan mengatasi kecemasan diri
sendiri
2. Keterbukaan tentang diri sendiri
3. Mengakui /Jujur dgn keterbatasan diri
4. Mengatasi permintaan klien
5. Mengatasi konseli yg tdk mempunyai komitmen
6. Menolak memberikan nasihat
7. Konselor merasa dipermalukan dgn topik
pembicaraan
8. Waktu yg dimiliki konselor terbatas
9. Konselor tdk dpt menciptakan hub yg baik
1. Ramah, terbuka & simpatik
2. Mengontrol perasaan, khususnya yg bersifat
negatif
3. Menyampaikan informasi yg tdk bias terhdp
konseli
4. Mendptkan respons balik (Feedback) dr klien
5. Berkomunikasi dgn sejawat & melakukan
upaya2 u/ meningkatkan pengetahuan, &
kompetensi profesional
6. Menerima ide & pendpt klien tanpa
menghakimi
7. Membngun empati kpd klien
8. Menemukan solusi yg baik
9. Meningkatkan ketrampilan melakukan
konseling
1. Memaksakan pendapat kepada klien
2. Menyampaikan informasi yg tdk dibutuhkan &
diharapkan klien
3. Menggunakan kata2 & istilah2 yg sulit dimengerti
4. Menyela, Meremehkan & mengkritik klien
5. Mengomentari/ memberi saran dimana mslh blm
dipahami benar/ menyetujui pendpt klien yg dibuat
secr ter-buru2
6. Memaksakan klien menjawab pertanyaan
7. Menghakimi
1. Diam
2. Menangis
3. Konselor meyakini bahwa tdk ada pemecahan msl bagi
msl yg dihadpi konseli
4. Konselor tdk dpt menjawab pertanyaan2 konseli
(konseli kecewa)
5. Konselor membuat/melakukan kesalahan(<yakin).
6. Konselor & konseli sdh saling mengenal
7. Klien bertanya ttg hal2 pribadi konselor
8. Konseli menolak bantuan konselor
9. Konseli merasa tdk nyaman dgn jenis
kelamin konselor
12. Klien berbicara terus & yg dibicarakan tdk
sesuai dgn materi pembicaraan
13. Keadaan “ Kritis”
14. Klien ingin konselor yg mengambil
keputusan
a. Konseli Diam :
1. Awal Pertemuan , setelah beberapa saat, konselor
memperhatikan/mengatakan mis : saya mengerti
hal ini sulit u/ dibicarakan/ apakah ibu merasa
cemas tatap konseli dgn bhs tubuh empati &
perhatian tunggu tanggapannya.
2. Apabila konseli diam krn marah bgm
perasaan ibu stlh berada disini skrg sambil
memperhatikan sikap tubuh
3. Terjadi pd pertengahan pertemuan  hrs
diperhatikan konteks pembicaan
4.Diam krn konseli sdg berpikir  konselor
berusaha memecahkan kesunyian
5.Selama pembicaran berlangsung  berikan
waktu pd konseli u/ berpikir
b. Konseli menangis
1. Konseli menangis tersedu-sedu
2. Tunggu beberapa saat
3. Menenangkan konseli dgn menyentuh badan
(menepuk-nepuk bahu /memegang tangan)
 Konselor meyakini bahwa tdk ada
pemecahan msl bagi msl yg dihadapi konseli
1. Fokus Konseling pd subyek/orang bukan pd mslh
2. Ekspresi rasa empati
3. Mengatakan pd konseli  konselor tdk dpt
mengubah keadaan , tetapi konselor selalu
menyiapkan waktu u/ konseli
Konselor tdk dpt menjawab pertanyaan2 konseli
1.Hal yg biasa diutarakan konselor jujur & terbuka
rujuk keteman sejawat
2.Mengelak pertanyaan/menjawab tanpa dasar
pengetahuan  pengaruh negatif terhdp hub dgn konseli

Konselor membuat/melakukan kesalahan


1.Menghargai konseli
2.Bersikap jujur
Konselor & konseli sdh saling mengenal

1.KlpMsy Kecil  kerahasiaan/Privasi tetap dijaga


2.Hub konselor – konseli akrab berdasarkan
pengalaman, hub akrab  mempengaruhi hub jalannya
konseling
Klien bertanya tth hal2 pribadi konselor
1. Scr umum, usahakan pembicaraan jgn hal pribadi,
krn akan mengalihkan perhatian
2. Tidak perlu menjawab hub profesional bukan
bersifat sosial
3. Dpt membantu konseli  pengalaman keluarga
sendiri
4. Kadang2 konseli bertanya apakah konselor pernah
mengalami
Konseli menolak bantuan konselor
1.Pd Pertemuan pertama u/ penjajakan
2.Membuka pembicaraan  u/ pertemuan lanjutan
Klien merasa tdk nyaman dgn jenis kelamin konselor
Waktu yg dimiliki konselor terbatas
1.Sejak awal pertemuan waktu yg tersedia disampaikan
2.Konselor sebaiknya memberi informasi, sebab keterbatasn
waktu
3.Memanfaatkan waktu sedikit dari pd meminta konseli pergi
Konselor tdk dpt menciptakan hub. yg baik
1.Hub yg baik sulit terjadi
2.Segala kemungkinan perlu dijaga

Konseli Berbicara terus & yg dibicarakan tdk


sesuai dgn materi pembicaraan
Konselor merasa dipermalukan dgn suatu topik
pembicaraan
1.Dpt terjadi suatu kondisi dimana konseli
mengatakan sesuatu yg membuat malu
konselor latihan
2.Konselor sebaiknya jujur pd konseli
3.Stlh pertemuan berakhir  melihat apakah
perasaan tdk nyaman dpt diatasi
Keadaan “ Kritis”
1.Komunikasi dgn tegas, tetapi sopan mengenai
keadaan darurat kpd kelg
2.Berikan penjelasan mengenai langkah2 yg hrs
dilakukan u/ mengatasi kead
3.Sedapat mungkin lakukan mendengar aktif  kata2
yg menenangkan spt “ sy akan berusaha semampu sy “
Konseli ingin konselor yg mengambil keputusan
1.Konseli sebenarnya membutuhkan bantuan
2.Memberikan beberapa alternatif
 KB
 KLIEN LAKI – LAKI
 REMAJA
 PMS / HIV / AIDS
 KORBAN KEKERASAN DALAM KELUARGA
( KDRT )
 ABORSI
 Klien Diam
 Klien Menangis
 Konselor Tidak Dapat Menjawab
 Konselor Buat Kesalahan
 Konselor & Konseli Saling Mengenal

Simulasi
Kel I KTD (PUS)
II Aborsi
III Menolak Kontap
IV Putus asa karena HIV
V Menolak Kehamilan Akibat Perkosaan
VI Menolak Menyusui bayi
VII Putus asa karena kanker payudara

Anda mungkin juga menyukai