Anda di halaman 1dari 53

PENYAKIT

AKIBAT KERJA

Dr. Agus Triyono


SEJARAH PENYAKIT AKIBAT KERJA
 Sebelum Revolusi Industri :
 Manusia sudah terpajan sumber bahaya (iklim, binatang
buas, debu silika, pengecoran besi).
 Abad 15 -16 :
 Adanya pekerjaan tambang dengan pencatatan risiko
dan kesadaran akan perlunya perhatian bagi
pekerjanya.
 Pekerja tambang memerlukan ketrampilan, karena
diidentifiksi adanya bahaya dan cara penanganannya
 Abad 17 – 18, Bernardino Ramazzini (1633-1714) :
 Dalam bukunya De Morbis Artificium : menulis penyakit
yang terkait dengan pekerjaan.
PENYAKIT AKIBAT KERJA

 Artifisial = timbulnya karena adanya pekerjaan


 Terdapat faktor penyebab di tempat kerja
 Man made Diseases = penyakit buatan manusia
 Dapat dicegah
 Mendapatkan kompensasi (compensable)
PENYAKIT AKIBAT KERJA
PAK Pengaturan dlm Regulasi K3
 UU No. 1/1970
 Permennakertrans No. 1/1981

 PAK : pengaturan dlm regulasi Jaminan Sosial


 UU No.40/2004 Ttg SJSN
 UU No. 24/2011 Ttg BPJS
 PP No. 44/2015 Ttg Penyelenggaraan Program JKK
dan JKM
 Perpres No. 7 Tahun 2019 Ttg Penyakit Akibat Kerja
PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT
 UUD 1945
 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
 UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
 UU No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
 UU No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
 PP No. 44 Tahun 2015 tentang Penyelenggaran Program JKK dan
JKM
 Perpres No. 7 Tahun 2019 Ttg Penyakit Akibat Kerja
 Permennakertrans No. Per. 01/Men/1981 tentang Kewajiban Melapor
Penyakit Akibat Kerja
 Permennakertrans No. Per. 02/Men/1980 Pemeriksaan Kesehatan
Tenaga Kerja
 Permennakertrans No. Per. 03/Men/1982 tentang Pelayanan
Kesehatan Kerja
 Permenaker No. 26 Tahun 2015 ttg Tatacara Penyelenggaraan
Program JKK, JHT dan JKM
PENGERTIAN PENYAKIT AKIBAT KERJA/PAK
(Occupational Diseases)
• ILO, 1996 :
Occupational Disease/PAK : Penyakit yang diderita
sebagai akibat pemajanan faktor-faktor yang timbul
dari kegiatan pekerjaan.

• Permennaker No. Per. 01/Men/1981 :


PAK : Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau
lingkungan kerja.
• UU No. 40 Th. 2004 Ttg SJSN (PP No. 44 Tahun
2015):
Penyakit Akibat Kerja adalah Penyakit yang disebabkan
oleh pekerjaan dan/atau lingkungan kerja
PERLU DIBEDAKAN
PAK Peny. Terkait Kerja
(Occupational Disease) (Work Related Disease)

 Ada causa di tempat kerja  Ada triger di tempat kerja


 Disebabkan oleh pekerjaan  Dicetuskan, dipermudah
dan/lingk. kerja atau diperberat oleh
 Mendapat kompensasi pekerjaan dan/lingk. kerja
dalam bentuk pelayanan  Mendapat kompensasi
kesehatan dan santunan
dalam bentuk pelayanan
uang
kesehatan Contoh :
 Contoh :  Ambeien/ wasir
 Tuli akibat bising  Hernia inguinalis
 Pneumokoniosis  Asma dg riwayat keluarga/keturunan
 Leukemia akibat benzen
KEWAJIBAN TERHADAP PAK :

1. Dilaporkan paling lambat 2 X 24 Jam


setelah didiagnosis
2. Wajib diberikan kompensasi
3. Wajib diupayakan tindakan
pencegahan
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Terjadinya PAK

Beban Lingkungan
kerja kerja
-Fisik -Fisik
-Mental -Kimia
-Biologi
-Ergonomi
-Psikologi
Kapasitas kerja
- Skill
- Kesegaran jasmani &
rohani
- Status kesehatan & gizi
- usia
- Jenis kelamin
- Ukuran tubuh
PENYEBAB PAK :
FAKTOR BAHAYA LINGKUNGAN KERJA:
Fisik, Kimia, Biologi, Ergonomi, Psikologi

Poor Manajemen thdp


implementasi K3

Unsafe Human Unsafe


Activity Working/Env.
Condition

PAK
(Occ. Diseases)
1. Contoh PAK Akibat Faktor Bahaya Fisik :
Penyebab Industri/pekerjaan Penyakit yang ditimbulkan
Kebisingan (noise) Penggunaan mesin, penurunan pendengaran
generator dan peralatan sampai ketulian
kerja lainnya

Suhu tinggi Peleburan logam hyperpireksi, heat cramp,


heat exhaustion, heat
stroke
Suhu rendah Ruang pembekuan (cool Fros bite
storage)
Tekanan udara yang penyelam Caisson's Disease
tinggi
Sinar infra merah Peleburan logam, katarak
peralatan fisioterapi dll.
Ultra violet welder conjungtivitis
Getaran/vibrasi Chain Saw, Drilling Reynaud's disease
2. Contoh PAK Akibat Faktor Kimia :
Penyebab Industri/pekerjaan Penyakit yang ditimbulkan
Gas CO, HCN, intoksikasi
SO2
Asbes Industri dan pengunaan Asbestosis, mesothelioma,
asbes cancer saluran nafas
Benzene Chemical Leukemia, hepatitis
Pb Soldering, Industri Baterey Anemia, infertil, gangguan
ginjal
Silica Pabrik kaca, keramik dan Silikosis
batubara
Vinyl chloride Polimerisasi vinyl Hemangiosarkoma liver
monomer, chloriede, pestisida
arsenic
Chlorphenols Furniture, sawmill, Cancer nasopharing
lumberjack, electrical, fitter
Radium, Furniture, saw mill, Cancer rongga hidung,
chromate, nickel, penambangan & peleburan
Chlorphenols nickel, pabrik sepatu
Contoh PAK AKIBAT BAHAN KIMIA BERACUN &
BERBAHAYA (B3)

 Sifat B3  Efek :
Zat iritan  Iritasi selaput lendir
Zat korosif  Luka bakar
Zat karsinogenik  Cancer
Zat alergen
 Dermatitis, asma
Zat Mutagenik
 Mutasi genetik
Zat Teratogenik
 Penyakit kongenital
Debu
 Pneumukoniosis
Contoh PAK Akibat Logam Berat
 Berilium : bronkitis, faringitis
 Kadmium : gangguan ginjal
 Krom : perforasi sekat hidung
 Arsen : peny. Syaraf, hepatitis
 Merkuri : gangguan ginjal, ggn daya ingat, insomnia
 Timbal : gangguan ginjal, anemia, infertil. peny, syaraf
 Mangan : peny. Syaraf, gangguan emosi
3. Contoh PAK Akibat Faktor Biologi
 Viral Diseases : Rabies, Hepatitis
 Bakterial Diseases : Anthrax, Leptospirosis,
Brucellosis, TBC, Tetanus
 Fungal Diseases : Dermatophytoses,
Histoplasmosis
 Parasitic Diseases : Ancylostomiasis,
Schistosomiasis.
JENIS PENYAKIT AKIBAT KERJA
FAKTOR BIOLOGI
(Perpres 7 Tahun 2019)

 Penyakityang disebabkan oleh faktor biologi dan


penyakit infeksi atau parasit, meliputi:
1. Brucellosis; 2. Virus hepatitis;
3. Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh
manusia (human immunodeficiency virus) ;
4. Tetanus; 5. Tuberkulosis;
6. Sindrom toksik atau inflamasi yang berkaitan
dengan kontaminasi bakteri atau jamur;
7. Anthrax,
8. Leptospira;
1. BRUCELLOSIS

 Infeksi
bakteri yang menular dari hewan ke
manusia.
 Sebagian besar karena produk susu yang tidak
dipasteurisasi.
 Gejala :
Nyeri sendi, dan otot, demam, penurunan berat
badan, dan kelelahan.
Bisa juga sakit perut dan batuk.
 Penanganan : Antibiotik
2. VIRUS HEPATITIS
 Hepatitis adalah radang hati.
 Virus hepatitis adalah penyebab paling umum
hepatitis di dunia, namun infeksi lainnya, zat
beracun dan penyakit autoimun juga dapat
menyebabkan hepatitis.
 Gejala :
 Kulit atau mata menguning, mual, sakit perut,
kelelahan dan demam.
 Beberapa kasus tidak ada gejala.
 Penanganan :
Tergantung jenis hepatitisnya, hepatitis virus dengan
anti virus, hdepatitis alkoholik dengan menghentikan
penggunaan alcohol.
3. HIV
 HIV adalah penyakit infeksiyang disebabkan
oleh Human Imunodeficiency Virus.
 AIDS adalah kondisi yang terdiri dari kumpulan
gejala terkait pelemahan sistem imun.
 Gejala : Nyeri, Demam, Diare, Kelelahan, nyeri
otot dan sendi dll.
 Faktor Riisiko :
Hubungan Sex Tidak Sehat, Tato.Tindik,
Narkotik Suntik dll
4. TETANUS

 Teranus adalah penyakit serius yang disebabkan oleh


toksin bakteri yang mempengaruhi system syaraf.
 Dapat menyebabkan kontraksi otot yang menyakitkan,
terutama rahang dan leher.
 Dapat mengganggu system pernafasan.
 Gejala muncul 4 – 21 hari setelah terinfeksi.
 Demam, pusing, berkeringat berlebihan, jantung
berdebar.
 Bakteri Clostridium Tetani masuk ke kulit melalui luka.
 Sumber : tanah, Debu, Kotoran Hewan.
 Pencegahan : Vaksinasi Tetanus atau mendapatkan
Anti Tetanus Serum saat luka.
5. TUBERKULOSIS
 Bakteri
Mycobacterium Tuberculosis
menyebar Ketika penderita batuk atau bersin.
 Kebanyakan tanpa gejala, bila ada spt
batuk(kadang ada bercak darah), penurunan
berat badan, berkeringat di malam hari dan
demam.
 Sumber :
Penderita dengan dahak mengandung kuman
TB melalui droplet.
 Pengobatan : Antibiotik
6. SYNDROME TOKSIK

 Contoh Keracunan Alkohol.


 Mengkonsumsi alkohol dalam jumlah besar.
 Akibat : Menggangu pernafasan, denyut jantung,
suhu tubuh, dan syaraf.
 Gejala :
Muntah, kejang, bingung, Nafas tidak teratur,
kulit pucat, tubuh terasa dingin, pingsan.
 Penanganan : Pemberian Oosigen, cairan,
vitamin, dan cairan gula
7. ANTRAX
 Penyakit akibat bakteri yang jarang tapi fatal.
 Penyebab : Bakteri yang membentuk spora.
 Manusia dapat terinfeksi melalui kontakl dengan
hewan yang bterinfeksi atau menghirup spora.
 Cara penularan : sengatan atau gigitan hewan
atau serangga.
 Gejala : Ulkus kulit gelap, sampai kesulitan
bernafas.
 Penanganan : Antibiotik.
8. LEPTOSPIRA

 Penyakit Bakteri yang menyebar melalui


air seni hewan yang terinfeksi.
 Bisa air, tanah, makanan yang
tekontaminasi urine hewan.
 Gejala : Demam tinggi, sakit kepala,
perdarahan, nyeri otot, menggigil, mata
merah, dan muntah.
 Penanganan : Antibiotik.
9. Penyakit yang disebabkan oleh faktor biologi lain di
tempat kerja yang tidak disebutkan di atas, di mana
ada hubungan langsung antara paparan faktor
biologi yang muncul akibat aktivitas pekerjaan
dengan penyakit yang dialami oleh pekerja yang
dibuktikan secara ilmiah dengan menggunakan
metode yang tepat.
JAMINAN JKK COVID 19
(SE Menaker M/8/HK.04/V2020)

Tenaga Kerja yang mengalami Penyakit Akibat Kerja


karena COVID 19 berhak atas manfaat Program JKK
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
1. Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan, yang
merawat/mengobati pasien covid 19.
a. Dokter, Dokter Gigi, Dokter Spesialis.,Dokter Gigi Spesialis.
b. Tenaga Keperawatan.
c. Tenaga Kebidanan.
d. Tenaga Teknik Biomedika (Ahli Teknologi Lab Medik)
e. Tenaga Kefarmasian (Apoteker dan Tenaga teknis)
JAMINAN JKK
2. Tenaga Pendukung/Suporting paad RS
/Faskes/Tempat lain yang ditetapkan dalam
penanganan pasien covid 19.
a. Cleaning service.
b. Pekerja Laundry.
c. Pekerja lainnya yang berisiko Covid 19.

3. Tim Relawan Penanggulangan Covid 19.


Tenaga Kesehatan/Non Kesehatan di
RS/Faskes./Tempat Lain yang ditetapkan dalam
penaggulangan Covid 19.
4. Contoh PAK Akibat Faktor Ergonomi

 BEBAN ANGKAT  HNP,LBP, hernia


 CARA MENGANGKAT  Trauma otot & sendi
 POSISI KERJA tidak  Peny. Muskuluskeletal
ergonomis
 GERAK REPETITIF  Carpal tunel syndrome
 KONTRAKSI STATIS  Kelelahan, nyeri otot
5. Contoh PAK Akibat Faktor Psikologi

 Stress akibat kerja


 Gangguan mental dan perilaku.
PAK DAPAT MENGENAI
SEMUA ORGAN/SISTEM TUBUH
 Penyakit alergi/hipersensitivitas
 Dermatitis kontak
 Penyakit hati dan saluran pencernaan
 Penyakit paru-paru
 Penyakit saluran kemih
 Penyakit jantung dan pembuluh darah
 Penyakit darah
 Penyakit otak dan syaraf
 Penyakit muskuloskeletal
 Penyakit sistem reproduksi
 Penyakit mata
 Penyakit telinga
 Gangguan Psikologis
 Penyakit Infeksi
 Keracunan
UPAYA DETEKSI
PENYAKIT AKIBAT KERJA

Dokter Perusahaan
Ahli K3
Monitoring Kesehatan Monitoring Lingkungan
TK (Rikes TK awal, Kerja
berkala, khusus)
Environmental Monitoring
• Riwayat penyakit (Biological Monitoring)
• Riwayat pekerjaan
• Pemeriksaan klinik
• Pemeriksaan lab
• Pemeriksaan Khusus
• Hubungan penyakit P2K3
dengan pekerjaan
7 Langkah Mendiagnosis PAK
TENTUKAN :
1. DIAGNOSIS KLINIS
2. PAJANAN DITEMPAT KERJA
3. HUBUNGAN PAJANAN DGN DIAGNOSIS KLINIS/ SEBAB
AKIBAT (cara kerja, sifat pekerjaan, jenis pajanan, dengan
interview : riwayat pekerjaan, riwayat penyakit )
4. JUMLAH PAJANAN YANG DIALAMI
5. FAKTOR INDIVIDU YANG BERPERAN
6. PAJANAN DILUAR TEMPAT KERJA/ PENYEBAB LAIN
7. DIAGNOSIS PAK
CAUSAL RELATIONSHIP

1. Time relationship
2. Strength of the association
3. Dose-respon relationship
4. Consistency of the association
5. Specificity of the association
6. Biological plausibility
7. Coherence of the evidence
HUBUNGAN SEBAB AKIBAT UNTUK MENENTUKAN PAK
:
KETERKAITAN Peny.baru terjadi setelah pemajanan atau ada interval
DENGAN WAKTU waktu yang sesuai

KEKUATAN P.A.K. jelas dan banyak jika dikaitkan dengan


HUBUNGAN pemajanan faktor resiko

HUBUNGAN DOSIS- Makin tinggi pajanan makin tinggi kejadian dan tingkat
RESPON keparahan penyakitnya

KONSISTENSI Beberapa penelitian menyebutkan hasil dan


HUBUNGAN kesimpulan yang sama

KEKHUSUSAN Berdasarkan sifat toksikologi, kimia, fisika atau sifat


HUBUNGAN lainnya dari faktor resiko, diketahui bahwa pemajanan
akan menyebabkan gangguan tertentu.
KECOCOKAN Bahan kimia tertentu menyebabkan kerusakan pada
BIOLOGIK organ biologis tertentu (ada target organ)

BUKTI YANG Sintesis umum dari semua penemuan menyimpulkan


KOHEREN bahwa ada efek sebab akibat secara ilmiah
DAMPAK PAK

Menurunkan produktivitas
Menurunkan daya saing
Biaya pengobatan/rehabilitasi meningkat
Turn over pekerja meningkat

HARUS
DICEGAH &
DIKENDALIKAN
Akibat PAK pada Tenaga Kerja
 Akibat langsung :
 Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB)
 Kehilangan salah satu organ atau fungsi (cacat
anatomis atau cacat fungsi) sebagian atau total
 Meninggal dunia

 Akibat tidak langsung :


 Penderitaan fisik dan mental karena PAK
 Kehilangan pekerjaan/pendapatan
 Resiko hak-haknya tidak diberikan

 Apabila tidak dilakukan pengendalian yang memadai,


PAK yang ada akan berimbas pada tenaga kerja lain
Akibat PAK pada Perusahaan
 Akibat langsung :
 Kehilangan tenaga terampil
 Biaya pelayanan kesehatan lebih besar (pengobatan
& kompensasi)
 Kehilangan waktu kerja

 Akibat tidak langsung :


 Produktifitas terganggu/menurun
 Ketenangan kerja
 Image/prestige perusahaan
 Apabila tidak ada upaya pencegahan  Makin
banyak tenaga kerja yang menderita penyakit serupa
Akibat PAK pada Masyarakat
 Pada kasus PAK tertentu penyebabnya dapat
dibawa oleh tenaga kerja ke rumahnya dan
menimbulkan penyakit pada angota
keluarganya, misalnya asbestosis
 Upaya pengendalian PAK yang buruk
menggambarkan pelaksanaan K3 yang buruk
pula, dimana pencemaran udara tempat kerja
dapat menjalar menjadi pencemaran udara di
luar tempat kerja sehingga mengganggu
kesehatan masyarakat pada umumnya
PENCEGAHAN PENYAKIT AKIBAT KERJA

 Pencegahan Primer/Awal, dilakukan sedini


mungkin sebelum kasus terjadi
 Pencegahan Sekunder, dilakukan apabila sudah
terdapat tanda-tanda atau gejala adanya PAK
 Pencegahan Tersier, melalui tindakan penanganan
terhadap kasus PAK yang sudah terjadi agar
masih dapat dioptimalkan fungsi

PENTING :
PAK sering tidak dapat disembuhkan, sehingga upaya
pencegahan (preventif dan promotif) harus diutamakan
(Menurut ILO)
1. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
• Ketentuan & syarat K3 mengikuti perkemb ilmu
pengetahuan, tehnik & teknologi
• Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap
rekayasa
• Penyel pengawasan & pemantauan pelak K3
2. STANDARISASI
• Standar K3 maju akan menentukan tkt kemajuan
pelak K3
3. INSPEKSI / PEMERIKSAAN
• Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi
tempat kerja masih memenuhi ketentuan &
persyaratan K3
(Menurut ILO)
4. RISET TEKNIS, MEDIS, PSIKOLOGIS &
STATISTIK
• Riset/penelitian untuk menunjang tkt kemajuan
bid K3 sesuai perkemb ilmu pengetahuan, tehnik &
teknologi
5. PENDIDIKAN & LATIHAN
• Peningkatan kesadaran, kualitas pengetahuan &
ketrampilan K3 bagi TK
6. PERSUASI
• Cara penyuluhan & pendekatan di bid K3, bukan
melalui penerapan & pemaksaan melalui sanksi-
sanksi
UPAYA PENGENDALIAN
PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK)
PROMOTIF PREVENTIF KURATIF REHABILITATIF
 Pemeliharaan  Pemeriksaan  Pengobatan  Alat bantu
kesehatan kerja Kesehatan  P3K dengar
 Pembinaan Kerja  Rawat jalan  Protese
 Gerakan OR  Imunisasi  Rawat Inap  Mutasi
 Tdk merokok  Penggunaan  Kompensasi
 Gizi seimbang APD
 Rotasi Kerja
 Ergonomi
 Pengurangan
 Pengendalian
Lingk. Kerja waktu kerja
 Hygiene sanitasi
(Menurut ILO)
7. ASURANSI
• Insentif finansial utk meningkatkan
pencegahan kec dgn pembayaran premi yg
lebih rendah terhdp peusahaan yang
memenuhi syarat K3

8. PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA


• Langkah-langkah pengaplikasikan di tempat
kerja dlm upaya memenuhi syarat-syarat K3
di tempat kerja
MANFAAT PENCEGAHAN PAK :
 MENEKAN KEJADIAN PENYAKIT
 TERCIPTA TK. SEHAT DAN PROD.
 MENGURANGI RISIKO CACAT/KEMATIAN
 MENGURANGI BIAYA
 MENINGKATKAN IMAGE
 KINERJA,MOTIVASI PRODUKTIVITAS PERSH
 KEMAJUAN PERSH LAPANGAN KERJA
 ANTISIPASI GLOBAL NILAI TAMBAH,
DAYA SAING
PENANGANAN PEKERJA DG PAK:

PENGOBATAN : SESUAI KASUS/JENIS PENYEBAB

 PENGURANGAN PAJANAN : ISTIRAHAT, ROTASI/PINDAH


LOKASI KERJA, APD

 KOMPENSASI : PROSENTASI CACAT

 PENDATAAN/SURVEILANCE : MENCEGAH KASUS


BERULANG/PADA TENAGA KERJA LAIN
Peraturan Pemerintah
No. 82 Tahun 2019 Pasal 25 ayat (1)
Perubahan PP No. 44 Tahun 2015

Kecelakaan Kerja dan Penyakit akibat kerja

Berhak mendapatkan manfaat Jaminan


Kecelakaan Kerja (JKK)
TERIMA KASIH
CURICULUM VITAE
Nama : DR. Agus Triyono, S.Si, M.Kes
Instansi : Kepala Balai K3 Jakarta
Kementerian Ketenagakerjaan
HP 081511144420,
Email : agustriyono2000@yahoo.com

Pendidikan K3L:

1. Doktor Ilmu Lingkungan - Universitas Indonesia


2. S-2 Kesehatan dan Keselamatan Kerja – UGM
3. Improvement of Industrial Safety & Health - Japan
4. Safety Officer – Singapore
5. OSH on SME’s – Philipina
6. OSH – Manajemen System - Beijing China
7. Industrial Ventilation - Malaysia
8. OSH Conggres Turkey & Singapore
9. OSH on Forestry – Genewa Swizerland
10. OSH Research Institute - Taiwan
11. Ahli K3 Umum
12. Pengawas Ketenagakerjaan
13. Operator Radiografi
14. Ahli Radiografi
15. Instrumentasi Nuklir
16. Social Acountability Manajemen System 8000
17. Assessor Kompetensi
18. Assessor Licensi 52
19. Lead Auditor OHSAS 18001
Pengalaman Kerja
Dosen K3 pada :
1. Magister Kedokteran Kerja - Universitas Indonesia - Jakarta
2. Magister Manajemen (K3) Universitas Trilogi Jakarta
3. Magister Manajemen Kesehatan – Univ Muhamadiyah Jakarta.
4. Universitas Indonusa Esa Unggul - Jakarta
5. Universitas Pembangunan Nasional (UPN) – Jakarta
6. Universitas MH Thamrin Jakarta
7. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKIM) – Jakarta
8. STIE Lembaga Administrasi Negara – Jakarta
9. Stikes BPI Jakarta

Organisasi K3 dan Institusi


10. Deputy Sekjen Assosiasi Hiperkes dan KK Pusat – Jakarta (2006-2009)
11. Deputy Sekjen Assosiasi Profesi dan Keahlian Higiene Industri Pusat – Jakarta.
12. Deputy Manajer Mutu Laboratorium K3 Pusat K3 – Jakarta
13. Kepala Sub Bagian Program & Anggaran Pusat K3 Jakarta
14. Kepala Bagian Tata Usaha Balatrans Ditjen Lattas Jakarta.
15. Kepala Bagian Perlengkapan Biro Umum Sekretariat Jenderal.
16. Kepala Subdit Pengembangan SDM K3 – Direktorat Bina K3 53
17. Kepala Balai K3 Jakarta – Kemnaker RI

Anda mungkin juga menyukai