Anda di halaman 1dari 11

HABITUASI

Citra Fitria Hapsari


Lusiana
DEFINISI

Habituasi adalah suatu kondisi yang terjadi dimana kita


sudah terbiasa dengan suatu stimulus sehingga
lama-lama kita makin kurang memberikan pe
rhatian pada stimulus tersebut.

Habituasi adalah kebiasaan dalam mengkomsumsi sua


tu obat.
Habituasi dapat Terjadi Melalui Beberapa Cara, yaitu :

1 Induksi enzim

2 Reseptor sekunder

3 Penghambatan absorpsi
1. Induksi Enzim
Induksi enzim adalah suatu proses di mana suatu molekul 
( misalnya suatu obat) menginduksi ( yaitu menginisiasi atau
meningkatkan) ekspresi suatu enzim 
atau
menstimulasi terbentuknya enzim yang menguraikan obat.

Misalnya : barbital dan fenilbutazon

Obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS) yang bekerja sebagai


anti-inflamasi melalui penghambatan enzim siklooksigenase
dan penghambatan terhadap pembentukan mediator inflamasi,
seperti prostaglandin.
2. Reseptor Sekunder

Reseptor sekunder dibentuk oleh obat-obat tertentu.

Misalnya : Morfin (menyebabkan terbentuknya reseptor


baru sehingga dibutuhkan dosis lebih untuk memperoleh
efek terapeutis yang sama),
Mekanisme kerja utamanya ialah endofrin bekerja
dengan jalammenduduki reseptor-reseptor SSP.
Hingga perasaan nyeri dapat diblokir.
Khasiat analgetik opioida berdasarkan
kemampuannya untuk menduduki sisa-sisa
reseptor nyeri yang belum ditempati endorphin

Tetapi bila analgetik tersebut digunakan terus


menerus, pembentukan reseptor-reseptor baru
distimulasi dan produksi endorphin diujung
saraf otak dirintangi. Akibatnya terjadilah
kebiasaan
3. Penghambatan Absorpsi

Penghambatan absorpsi setelah pemberian oral dengan


meningkatkan dosis obat terus menerus pasien dapat menderita
keracunan, karena efek sampingnya menjadi lebih kuat.

Misalnya : Arsen
Cara mengatasi habituasi :

Habituasi dapat diatasi dengan penghentian pemberian


obat dan pada umumnya tidak memberikan gejala
penghentian, seperti pada adiksi.
Analgetik Narkotik
Zat-zat ini memiliki daya menghalangi
nyeri yang kuat sekali dengan tingkat
kerja yang terletak di SSP.

Umumnya mengurangi kesadaran (sifat meredakan


dan menidurkan) dan menimbulkan perasaan
nyaman (euforia). Dapat mengakibatkan toleransi
Efek Samping dan kebiasaan (habituasi) serta ketergantungan
psikis dan fisik (ketergantungan/adiksi) dengan
gejala-gejala abstinensia bila pengobatan
dihentikan.
Swamedikasi

Obat analgetik perifer per oral dapat diberikan Paracetamol


sebagai swamedikasi.

Paracetamol adalah drivat p-aminofenol yang mempunyai


sifat antipiretik/analgetik.

Dosis Paracetamol 500mg/tab.


Dewasa = 3-4 kali sehari 1-2 tablet
Thank you

Anda mungkin juga menyukai