Anda di halaman 1dari 6

Tren Data Warehouse

1. Tren menggunakan cloud


Awalnya, perusahaan enggan memindahkan penyimpanan data mereka ke cloud.
Salah satu alasan untuk ini adalah bahwa cloud dibangun untuk tujuan
transaksional, bukan untuk analisis memori-hogging.

Sebelumnya, data warehouse akan ditemukan di server penyimpanan fisik seperti


Oracle Exadata. Sekarang, beberapa dari mereka setidaknya telah pindah ke
cloud, memanfaatkan layanan oleh penyedia seperti Amazon, Microsoft, dan
Google.

Layanan cloud publik akan sangat penting untuk 90% inovasi data dan analitik
pada tahun 2022. AI berbasis cloud akan meningkat 5x antara 2019 dan 2023.
2. Trend Big Data dan Data Lake
• Untuk merespon kebutuhan yang sulit dipenuhi oleh Data Warehouse, ada sebuah
teknologi yang memiliki tools untuk menyimpan dan memproses data secara besar.
Teknologi inovasi ini muncul dari beberapa perusahaan technologi seperti Twitter dan
Facebook yang secara periodik meningkatkan kesadaran organisasi lain terkait hambatan
akan data mereka.
• Teknologi Big Data saat ini bukannya sesuatu sistem yang menyimpan banyak data, hal
yang menarik adalah dengan semua data yang terkumpul dalam suatu sistem, pendekatan
baru untuk menyelesaikan suatu masalah dapat diterapkan dengan berbagai cara dan
aspek. Saat ini setiap organisasi mulai mendesain dan membangun suatu sistem yang
secara objektif dibutuhkan oleh bisnis terhadap data-data yang sedang berjalan, bukan
pada suatu sistem yang sudah terbentuk sejak awal. Terminologi Big Data tidak lepas dari
suatu konsep data repositori “Data Lake”
• Konsep Data lake pertama kali dikemukan oleh James Dixon (CTO Pentaho), sebuah konsep
yang sangat kontras dengan terminologi “Data Mart” yang ada pada Data Warehouse.
James Dixon berpendapat bawah Data Mart mempunyai beberapa masalah yang dapat
terjadi, dan Data Lake menjadi suatu solusi yang dia kembangkan. Secara umum Data Lake
adalah kumpulan dari berbagai macam data yang disimpan sama persis dengan data asli.
3. Trend Amazon Redshift

Amazon Redshift adalah sistem basis data relational yang dibangun diatas prinsip PostgreSQL. Database ini
dioptimalkan untuk melakukan OLAP (Online Analytical Processing) dengan efisiensi kueri lebih dari petabyte
data.

Salah satu keunggulan dari Amazon Redshift menggunakan teknik yang efisien dan berbagai inovasi untuk
memperoleh tingkat kinerja kueri yang sangat tinggi pada kumpulan data dalam jumlah besar, mulai dari
ratusan gigabyte hingga lebih dari satu petabyte. Redshift memiliki arsitektur MPP (Massively Parallel
Processing) yang digunakan untuk mendistribusikan operasi SQL dan teknik paralelisasi untuk mengambil
keuntungan penuh dari semua sumber daya yang tersedia. Hal-hal tersebut tidak dapat dilakukan oleh data
warehouse tradisional.

Dan yang pasti tentunya Amazon Redshift menggunakan teknik enkripsi standar industri untuk menjaga
keamanan data. Redshift mendukung koneksi yang mendukung SSL antara aplikasi klien dan data warehouse
agar data tetap aman. Selain itu, Amazon Redshift menggunakan AES-256 yang dipercepat perangkat keras
untuk mengenkripsi data saat istirahat.
3. Trend Menggunakan Panoply

Panoply adalah smart data warehouse & ETL yang mengotomatiskan pengumpulan, pemodelan, dan
penskalaan data apa pun. Panoply mengelola partisi dan skalabilitas data warehouse secara transparan.
Bekerja dengan sistem data warehouse yang baik merupakan sarana untuk mengembangkan dan
menyebarkan di sekitar alat BI ini. Solusi seperti yang dari Panoply mengintegrasikan alat BI seperti
Metabase, Tableau, Data Bricks, Looker, Chartio, Power BI, Re: dash, Zeppelin, iPython Notebook, Shiny
Apps by RStudio, dan Sisense. Faktanya, alat BI apa pun yang mendukung ODBC, JDBC, Postgres, atau
AWS Redshift dapat terhubung ke Panoply. Jenis solusi inilah yang memberi user fleksibilitas paling besar
dalam bekerja dengan berbagai sumber dan jenis data. Saat bekerja dengan data, masa depan jauh lebih
tidak rumit, lebih otomatis, dan membantu memberikan lebih banyak nilai dari data.
Panoply dibangun untuk menghilangkan keresahan karena data user dikunci di beberapa silo
departemen, saat user tidak punya waktu untuk membangun pipeline data, saat user tidak bisa tunggu
hingga sprint berikutnya, bulan depan, atau kuartal berikutnya untuk mendapatkan data penting user.
Dan Panoply memungkinkan setiap perusahaan dari berbagai ukuran untuk melakukan analisis lanjutan
tanpa biaya tambahan yang datang dengan infrastruktur data tradisional.
4. Teknologi Blockchain
Teknologi blockchain akan digunakan di gudang untuk membuat data aman dan transparan.
Meskipun informasi dapat dengan mudah diakses, tetap saja tidak dapat merusak.
Informasi asli tidak akan tersentuh.

Dengan teknologi blockchain, keamanan data akan ditingkatkan, dan semua transaksi akan
disimpan.Manajemen gudang akan menggunakan blockchain untuk mencatat pergerakan inventaris dan
peralatan, data yang terkait dengan vendor dan pemasok, dan melacak pesanan.

Anda mungkin juga menyukai