Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Big Data

Big Data adalah sebuah teknologi baru di dunia teknologi informasi dimana memungkinan proses
pengolahan, penyimpanan dan analisis data dalam beragam bentuk/format, berjumlah besar dan
pertambahan data yang sangat cepat. Pengolahan dan analisis data dalam jumlah sangat besar ini
memerlukan waktu yang relatif jauh lebih singkat dengan menggunakan Big Data dibanding teknologi
data sebelumnya, misalnya. database relational seperti MySQL.

Ciri-ciri data yang ditangani oleh Big Data:

(Volume) Jumlah nya sangat besar Biasanya ukuran total data dalam terabytes keatas.

Organisasi mengumpulkan data dari berbagai sumber, termasuk transaksi bisnis, perangkat pintar
(IoT), peralatan industri, video, media sosial dan banyak lagi. Di masa lalu, menyimpannya akan
menjadi masalah - tetapi penyimpanan yang lebih murah pada platform seperti danau data dan
Hadoop telah meringankan beban.

(Velocity) Pertumbuhan data sangat cepat sehingga data bertambah dalam jumlah yang sangat
banyak dalam kurun waktu relatif singkat.

Dengan pertumbuhan Internet of Things, data mengalir ke bisnis dengan kecepatan yang belum
pernah terjadi sebelumnya dan harus ditangani tepat waktu. Tag RFID, sensor, dan smart meter
mendorong kebutuhan untuk menangani torrent data ini dalam waktu yang hampir bersamaan.

(Variety) Data hadir dalam semua jenis format - dari terstruktur, data numerik dalam database
tradisional hingga dokumen teks, email, video, audio, data ticker saham

Mengapa Big Data Penting?

Pentingnya big data tidak berkisar pada seberapa banyak data yang Anda miliki, tetapi apa yang Anda
lakukan dengan data tersebut. Anda dapat mengambil data dari sumber apa pun dan menganalisisnya
untuk menemukan jawaban yang memungkinkan 1) pengurangan biaya, 2) pengurangan waktu, 3)
pengembangan produk baru, dan penawaran yang dioptimalkan, serta 4) pengambilan keputusan
yang cerdas. Saat Anda menggabungkan big data dengan analitik berkekuatan tinggi, Anda dapat
menyelesaikan tugas-tugas yang terkait dengan bisnis seperti:

Menentukan akar penyebab kegagalan, masalah, dan kegagalan hampir secara real time.

Menghasilkan kupon di titik penjualan berdasarkan kebiasaan membeli pelanggan.

Menghitung ulang seluruh portofolio risiko dalam hitungan menit.

Mendeteksi perilaku curang sebelum memengaruhi organisasi Anda.

https://www.sas.com/id_id/insights/big-data/what-is-big-data.html

Manfaat Big Data


 Mampu menyuguhkan gambaran data yang lebih lengkap dibandingkan dengan aplikasi
sebelumnya dengan jenis data yang biasa diolah adalah data terstruktur. Anda tidak perlu
membagi data yang masuk ke dalam beberapa aplikasi karena kuantitasnya yang cukup banyak,
atau karena ragamnya yang bervariasi. Kesatuan data yang utuh bisa Anda temukan disini.

 Beberapa data yang masuk dapat digunakan untuk merancang strategi pemasaran yang bagus
sehingga meningkatkan omset perusahaan. Misalnya, data yang Anda dapatkan dari facebook
atau social media yang lain akan diolah dengan rigid oleh Big Data Indonesia. Bagaimana tingkah
laku dan respon konsumen, apa saja produk yang mendapatkan respon positif dan sebagainya.
Dari situ, pihak perusahaan menghubungkan tingkah laku calon konsumen dengan database
relasional yang sudah ada. Dari Sini, akan ditemukan strategi, dan solusi untuk perkembangan
perusahaan selanjutnya.

 Big data Indonesia siap dimanfaatkan untuk berbagai bidang. Mulai dari bisnis, pemerintahan,
perbankan, dan sebagainya. Dalam bidang pemerintahan, big data dimanfaatkan untuk
mempercepat pengambilan keputusan, monitoring, dan evaluasi.

https://www.soltius.co.id/id/blog/read/apa-itu-big-data-indonesia

Big Data di Berbagai Bidang

 Perusahaan ritel dapat menggunakan informasi dari social media seperti Facebook, Twitter,
Google+ untuk menganalisis bagaimana perilaku, persepsi pelanggan terhadap
suatu produk atau brand dari perusahan

Contoh skenario dimana Big Data digunakan misalnya adalah pemanfaatan data dari social
media, twitter, facebook dsbnya dipadukan dengan data dari perusahaan sendiri misalnya data
dari penjualan atau data pelanggan yang sudah ada di relasional database. Dengan demikian bisa
didapatkan analisis untuk melakukan strategi marketing yang jitu. Misalnya dengan menganalisis
orang-orang di social media yang berpengaruh untuk memasarkan produk.

 Perusahan manufaktur dapat memantau kondisi peralatan setiap saat (real-time), sehingga
dapat memperkirakan waktu terbaik untuk mengganti peralatan. Karena mengganti terlalu cepat
akan merugikan/buang-buang uang atau kalau terlambat akan menyebabkan produksi terganggu
karena kerusakan peralatan

 Tim olahraga dapat menggunakan big data untuk tracking penjualan tiket, mengetahui kondisi
pemain dan probabilitas akan mengalami cedera dan bahkan strategi bermain dari tim

https://www.dictio.id/t/apa-contoh-penerapan-big-data-dalam-kehidupan
-sehari-hari/14361/3
Trend Teknologi Database

Dengan adanya teknologi database mampu meningkatkan kapasitas pengetahuan (knowledge


capacity) dalam pengembangan teknologi database bagi instansi pemerintah pusat dan daerah.
Database merupakan komponen terpenting dalam pembangunan sistem informasi pemerintahan
karena database menjadi tempat untuk menyimpan dan mengorganisasikan seluruh data yang ada
dalam sistem sehingga dapat menghasilkan informasi-informasi yang bermanfaat bagi penerimanya.

Ada beberapa teknologi database seperti: Flat File database, Hierarchical database,
Network database, Relational database, Object Oriented database dan Multimedia
database, Web datatabase dan Data warehouse.

1. Flat File Database


Database flat file sama seperti file data pada spreadsheet (misal MS Excel),
berupa satu file berisi baris-baris dengan jumlah kolom tetap yang disimpan
berurutan dalam file. Jenis database ini populer penggunaannya pada tahun
1960 - 1980an. Sekarang ini sudah jarang digunakan karena dengan
berkembangnya teknologi database lain yang lebih efisien dan efektif.
Kelemahan dari database flat file antara lain:
• Timbulnya data rangkap (redundancy data) dan Ketidakkonsistensi data
(Inconsistency data).
• Kesukaran dalam Mengakses Data.
• Data terisolir (Isolation Data).
• Masalah Pengamanan (Security Problem).

2. Hierarchical Database. Hierarchical database populer penggunaannya


mulai tahun 1970 - 1990an. Dalam model ini, data direpresentasikan sebagai
record dan link, dan record di oranisasikan sebagai struktur Tree (pohon).
Model ini memiliki kelemahan yaitu :

• Model ini memungkinkan terjadinya redudansi data yang banyak pada record
derajat berikutnya. Contoh: data pegawai yang mengambil diklat, record diklat
harus ditulis ulang ketika diambil oleh pegawai yang berbeda.

• Fleksibilitas model ini dalam menambah dan menyisipkan record baru sangat
rendah dan kompleks sehingga pemograman menjadi sangat kompleks,
meskipun sebenarnya proses pengorganisasian data pada model ini efisien.

3. Network Database
Network database mulai populer penggunaannya pada tahun 1970 - 1990an.
Data dalam model ini direpresentasikan dengan sekumpulan record, dan relasi
antara data direpresentasikan oleh record dan link. Link dipandang sebagai pointer.
Record-record diorganisasikan sebagai graf/ring.
4. Relational Database
Relational database berisi kumpulan tabel, dimana setiap tabel mempunyai nama dan
struktur yang unik. Dalam setiap tabel, masing-masing record data diorganisasikan
dalam struktur yang sama dan memiliki field kunci yang akan menjadi penghubung
antar tabel yang ada dan berkait satu sama lain.

5. Object Oriented dan Multimedia Database


Teknologi pengelolaan database terus berkembang seiring dengan perkembangan
pemodelan data dan teknik pemograman. Object Oriented Database (OOD) mulai
dikembangkan pada tahun 1990 dan digunakan sampai dengan sekarang. OOD
merupakan tanggapan terhadap perkembangan teknik pemograman berorientasi objek
yang menekankan pada objek, atribut dan metode. OOD dikembangkan untuk
menjawab permasalahan pada model relational database, antara lain: relational
database tidak mampu menangani kebutuhan data yang kompleks dan aplikasi
relational database lebih banyak membutuhkan kinerja yang tinggi.
6. Web Database
Pada sistem Web yang statis, halaman Web hanya berfungsi untuk menyajikan
informasi-informasi kepada user/pengguna. Sementara itu, penambahan fasilitas
seperti video atau audio dapat membuat halaman Web tampak seperti dinamis.
Sedangkan, untuk membuat Web yang bersifat interaktif, diperlukan fasilitas yang
dapat menerima respon dari pengguna.

7. Data Warehouse
Data warehouse adalah suatu konsep dan kombinasi teknologi yang memfasilitasi
organisasi untuk mengelola dan memelihara data historis yang diperoleh dari sistem
atau aplikasi operasional. Data warehouse mengumpulkan data historis yang kemudian
dapat disajikan sebagai bahan komprehensif bagi manajemen untuk dapat mengambil
keputusan, analisis kebutuhan organiasi, hingga peramalan kondisi organisasi berdasar
data. Dengan data warehouse, seorang manajer dapat melihat trend yang terjadi untuk
untuk meningkatkan kualitas dalam pengambilan keputusan dan terhindar dari resiko
yang tidak diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai