di
Traveloka
“Konsumen biasanya melakukan serangkaian riset terkait harga. Dan, aktivitas itu
memakan waktu yang lama. Belum kalau jam berbeda, harga juga berbeda,” terang
Caesar Indra, SVP Business Development Traveloka di Jakarta, Rabu (31/05/2017).
1. Lebih cepat dan lebih baik dalam pengambilan keputusan, dengan kecepatan teknologi
big data dapat melakukan analisis yang dikombinasikan dengan kemampuan untuk
menganalisis berbagai macam sumber data baru, membuat bisnis mampu menganalisis
informasi dengan cepat dan membuat keputusan berdasarkan hasil analisis tersebut.
2. Melahirkan produk dan pelayanan baru, dengan kemampuan mengukur kebutuhan
dan kepuasan pelanggan mendatangkan keunggulan dari bisnis untuk menciptakan
produk dan layanan baru yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan dari pelanggan.
3. Menganalisis perilaku konsumen dalam bepergian maupun berbelanja di fitur e-
commerce Traveloka.
4. Meningkatkan akurasi proyeksi penjualan dan produk layanan traveloka.
5. Membantu memperkirakan pendapatan dengan lebih akurat.
6. Memecahkan pola perilaku konsumen.
7. Membantu menyediakan layanan baru yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.
8. Terjaminnya data yang akan menjadi informasi baik bagi pihak manajemen maupun
karyawan.
9. Membantu menciptakan peluang usaha baru
Data Base dan Penyimpanan
Database dan Penyimpanan Data disimpan di Cloud via AWS maupun Google Cloud. Ada
berbagai macam database yang digunakan di Traveloka baik RDBMS maupun NoSQL
dengan tujuan yang juga berbeda- beda. Untuk RDBMS, ada MemSQL, Redshift dan
PostgreSQL. Sedangkan untuk NoSQL, ada DynamoDB dan MongoDB. Untuk query
engine dari data lake AWS S3 bisa menggunakan Qubole, Presto, Hive atau mungkin
menggunakan SparkSQL. Lainnya Traveloka juga menggunakan bahasa pengprograman
seperti Julia yang bisa dibilang masih baru. Java yang merupakan core dari Big Data juga
digunakan untuk membuat aplikasi untuk presentation layer yang kemungkinan besar
digunakan business users. Ada juga beberapa perangkat lainnya yang terdengar asing
bagi saya seperti Domo, Keboola, Holistics serta Periscope Data.
Saran
Traveloka sebaiknya sigap dan cepat dalam mengolah dan menganalisis data yang diperoleh untuk
meningkatkan kompetitif apalagi banyak ecommerce yang mulai booming.
Melakukan integrasi data dengan pelbagai platform akomodasi agar dapat bertukar informasi
dengan cepat.
Mengembangkan bisnis baru yang dapat menyediakan paket layanan traveling dan akomodasi.
Membangun pusat Data analysis khusus untuk era 4.0 dan usaha menyiapkan bisnis yang lebih
kompetitif di masa yang akan datang. Karena banyak fintech ata pn aplikasi pasaran yang
menyediakan fitur traveling dan akomodasi.
Thank You
Kesimpulan
Sejak awal kemunculan Traveloka, banyak sekali keluahan yang
mempermasalahkan tentang susahnya memilih jadwal penerbangan
dan hotel yang akan ditempati. Beragam faktor mulai dari waktu,
harga, hingga lokasi menjadi sedikit dari banyak pertimbangan yang
dipertimbangkan oleh calon konsumennya. Selain itu, konsumen
juga mengeluhkan dengan tampilan aplikasi/website yang kurang
efektif. Oleh karena itu, Traveloka menggunakan Big Data untuk
menggurangi keluhan dari konsumen dengan cara memperbarui
system dan tampilan agar konsumen bisa lebih mudah mengakses
Traveloka.
Dan juga Big Data dalam Traveloka juga bisa digunakan untuk
mengetahui segala kebutuhan konsumen, pola konsumsi pelanggan,
dan trend yang konsumen miliki. Agar pelanggan tetap loyal kepada
Traveloka