Anda di halaman 1dari 16

FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN

konSEP BERUBAH DALAM KEPERAWATAN


BY KELOMPOK II
CRARENTINO HEHANUSSA
E FA L I N S A R I S U WAY
I N YA L E B E TA L A O H U
Perubahan merupakan proses yang dinamik serta tidak dapat dielakan.
Berubah berarti beranjak dari keadaan yang semula.
Perubahan dalam pelayanan keperawatan mempunyai dua pilihan utama. Pertama proses
keperawatan merupakan pendekatan dalam menyelesaikan masalah yang sistematis dan
konsisten dengan perencanaan perubahan,. Kedua perawat harus diajarkan ilmu teoritis dan
mempunyai pengalaman praktik untuk bekerja secara efektif dengan orang lain.
Konsep perubahan dibagi menjadi dua :
a. First order change ( perubahan secara terus menerus dan dan sifatnya berkelanjutan)
b. Second order change (perubahan menyeluruh)
Alasan dari sebuah perubahan dikarenakan adanya suatu kebutuhan.

Menurut William terdapat 4 alasan perubahan :


1. Untuk meningkatkan arti kepuasan ekonomi yang diinginkan seseorang.
2. Untuk meningkatkan profibilitas.
3. Untuk mendorong kerja manusia demi kesejahteraan manusia.
4. Untuk memberikan kepuasan individu dan kesejahteraan sosial.
Ada 4 skenario masa depan yang diprediksikan akan terjadi dan harus diantisipasi dengan baik oleh profesi
keperawatan indonesia ( ma’arifin husin, 1999)
a. Masyarakat berkembang
b. Rentang masalah kesehatan melebar
c. perkembangan iptek
d. Tuntutan profesi terus meningkat.

Ada 4 kategori umum perubahan sosial yang mempengaruhi peran keperawatan ( Toffler, 1979) :
1. Lingkungan
2. Pergeseran penekanan pelayanan kesehatan dengan lebih menekankan pada upaya
pencegahan gangguan kesehatan.
3. Perubahan peran dan pemberi pelayanan kesehatan
4. Cara-cara baru pengambilan keputusan dalam bidang kesehatan.
Proses perubahan
perubahan yang direncanakan dan tidak direncanakan

Tahapan perubahan ( teori-teori perubahan) :


1. Tahap pengolaan perubahan.
a. Tahap I (tujuan perubahan dengan melakukan pengkajian, menguji dokumen dan menulis
bahan-bahan yang sudah dikembangkan sesuai visi yang sudah diterapkan).
b. Tahap 2 (meyakinkan tentang kesesuaian tujuan perubahan dengan rencana strategis).
c. Tahap 3 (menentukan pimpinan perubahan).
d. Tahap 4 (menfasilitasi semua komitmen yang terlibat.
e. Tahap 5 (menidentifikasi instrumen tujuan yang spesifik dan dapat digunakan sebagai tolak
ukur perubahan.
f. Tahap 6 (membangun tim kerja).
g. Tahap 7 (melibatkan semua tim kesehatan yang turut serta dalam praktik keperawatan.
h. Tahap 8 (belajar dari kesalahan masa lalu untuk menghindari kesalahan yang sama).
i. Tahap 9 (ajarkan kepada kelompok kerja tentang proses interaksi perencanaan yang baik).
j. Tahap 10 (selalu mengembangkan sesuatu yang komprehensif dan mengkomunikasikan
secara terus menerus).
2. Teori Redin
ada 4 hal yang harus dilakukan sebelum melakukan perubahan:
1. ada perubahan yang akan dilakukan
2. apa dan mengapa keputusan dibuat
3. bagaimana keputusan itu akan dilaksanakan
4. bagaimana kelanjutan pelaksanaannya.

Redin juga mengusulkan teknik untuk mencapai perubahan:


1. diagnosis.
2. Penetapan objektif bersama
3. Penekanan kelompok
4. Informasi maksimal
5. Diskusi tentang pelaksanaan
6. Penggunaan upacara ritual
3. Teori lewin
a. Tahan unfreezing (tahap ketidakseimbangan dalam sistem)
b. Tahap moving (mengumpulkan informasi dan mencari dukungan)
c. Tahap refreezing ( memiliki dukungan dan alternatif pemecahan masalh)

4. Teori Lippitt
7 hal yang harus diperhatikan seorang menajer dalam sebuah perubahan:
a. Mendiagnosis masalah.
b. Mengkaji motivasi dan memcoba mencari pemecahan masalah.
c. Mengkaji motivasi dan sumber, mencari dukungan.
d. Menyeleksi objektif akhir perubahan.
e. Memilih peran yang sesuai untuk perubahan.
f. Mempertahankan perubahan.
g. Mengakhiri hubungan saling membantu.
5. Teori Rogers
Tergantung 5 faktor :
a. Perubahan harus mempunyai keuntungan yang berhubungan
b. Perubahan harus sesuai dengan nilai-nilai
c. Kompleksitas
d. Dapat dibagi, dilaksanakan dalam skala kecil
e. Dapat dikomunikasikan.
6. Teori Havelock
Modifikasi teori Lewin, dengan menekan perencanaan yang mempengaruhi
perubahan.
tahap perubahan membangun hubungan:
1. Mendiagnosis masalah
2. Mendapatkan sumber yang berhubungan
3. Memilih jalan keluar
4. Meningkatkan penerimaan
5. Stabilisasi dan perbaikan diri.
7. Teori Spradley
Langkah dasar, mengenali gejala :
a. Mendiagnosis masalah
b. Menganalisa jalan keluar
c. Memilih perubahan
d. Merencanakan perubahan
e. Melaksanakan perubahan
f. Mengevaluasi perubahan
g. Mengstabilkan perubahan
Langkah-langkah membuat perubahan, dikelompokan menjadi 4 hal:
1. Memiliki visi yang jelas
2. Menciptakan iklim atau budaya organisasi yang kondusif
3. Sistem komunikasi yang jelas, singkat dan berkesinambungan
4. Keterlibatan orang yang tepat
Strategi sukses mengusung perubahan
1. Resistensi pada perubahan.
Ahmad Lim dan Loh dalam Learning trouhg Knowledge management (2002) bahwa resistensi
adalah tindakan yang berbahawa dalam lingkungan yang penuh dengan paersaingan. Terdapat
dua kategori yaitu resistensi individu dan resistensi organisasi.
2. Penanggulangan Resistensi
Kotter dan Schlesinger (2008) merangkum Rumusan untuk menanggulangi resistensi antara lain :
1. Pendidikan dan komunikasi
2. Partisipasi
3. Fasilitas dan dukungan
4. Negosiasi
5. Manipilasi dan kooptasi
6. Paksaan taktik

3. Mengatasi Resistensi
a. Strategi Rasional Empirik
b. Strategi reedukatif normatif
c. Strategi paksaan-kekuatan
d. Mengidentifikasi tujuh srategi (Tiffany dan Jutjens, 1989) yaitu Edukasi, fasilitatif, teknostruktural,
data-based, komunikasi, persuasif, koersif.
Perubahan dalam keperawatan
1. Keperawatan sebagai profesi keperawatan yang diakui oleh masyarakat dalam
memberikan pelayanan kesehatan melalui asuhan keperawatan.
2. Keperawatan sebagai bentuk pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan kepada
masyarakat.
3. Keperawatan sebagai ilmu pengetahuan yang selalu berubah dan berkembang sejalan
dengan tuntutan zaman dan perubahan ilmu teknologi.
4. Keperawatan sebagai komunikasi dalam masyarakat.
Perawat mempertahankan privasi dan kerahasiaan pasien sesuai kode etik keperawatan.
Beberapa hal terkait dengan isu ini, yang secara fundamental mesti dilakukan dalam
penerapan teknologi dalam bidang kesehatan dalam merawat pasien adalah :

1. Jaminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan informasi kesehatan yang diberikan harus
tetap terjaga.
2. Pasien yang mendapatkan intervensi harus diinformasikan potensi resiko dan
keuntungganya.
3. Dimensi data pasien seperti identifikasipasien dapat dikontrol.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai