Anda di halaman 1dari 16

Tinjauan Pustaka

Anatomi Palpebra

Gambar. Anatomi palpebra potongan


sagittal
Definisi
 Kalazion merupakan peradangan granulomatosa kelenjar Meibom yg tersumbat.
 Pada kalazion terjadi penyumbatan kelenjar Meibom dg infeksi ringan yg
mengakibatkan peradangan kronis tersebut.
 Biasanya kelainan ini dimulai penyumbatan kelenjar oleh infeksi dan jaringan
parut lainnya
Etiologi
 Kalazion timbul spontan disebabkan oleh sumbatan pd saluran kelenjar /sekunder
dari hordeolum internum.
 Kalazion disebabkan minyak dlm kelenjar terlalu pekat untuk mengalir keluar
kelenjar/saluran kelenjar minyak yg tersumbat. Oleh karena tidak dapat mengalir
keluar, produksi minyak tertimbun di dalam kelenjar dan membentuk tembel di
palpebra. Kelenjar dpt pecah, mengeluarkan minyak ke jaringan palpebra shg
menyebabkan inflamasi dan kadang-kadang jaringan parut .
Patofisiologi
 Nodul kalazion terdiri dari berbagai jenis sel imun yg responsif terhadap steroid,
termasuk makrofag jaringan ikat yg dikenal sebagai histiosit, sel-sel raksasa
multinukleat, sel plasma, leukosit PMN, dan eosinofil
 Kerusakan lipid mengakibatkan tertahannya sekresi kelenjar, karena enzim dari
bakteri, membentuk jaringan granulasi dan inflamasi.
 Proses granulomatous yg membedakan antara kalazion dg hordeolum internal
/eksternal (terutama proses piogenik yg menimbulkan pustul)
Manifestasi Klinik

Gejala yang dirasakan pasien :


 Pembengkakan di kelopak mata
 Kekakuan pada kelopak mata
 Sensitivitas terhadap cahaya
 Peningkatan keluarnya air mata
 Berat dari kelopak mata
 Rasa seperti mengantuk
Gejala Klinis

 Benjolan pada kelopak,


 Tidak hiperemi,
 Tidak ada nyeri tekan,
 Pseudoptosis.
 Kelenjar preurikel tidak membesar.
 Kadang-kadang mengakibatkan perubahan bentuk bola mata akibat tekanannya sehingga
terjadi kelainan refraksi pada mata tersebut
 Awalnya, pasien datang dengan riwayat singkat adanya keluhan pada
palpebra baru-baru ini, diikuti dengan peradangan akut (misalnya merah,
pembengkakan, perlunakan).
 Setelah beberapa hari, gejala-gejala awal hilang, tanpa rasa sakit, tumbuh
lambat, benjolan tegas dalam kelopak mata. Kulit di atas benjolan dapat
digerakkan secara longgar.
 Seringkali terdapat riwayat keluhan yang sama pada waktu yang lampau,
karena kalazion memiliki kecenderungan kambuh pada individu-individu
tertentu.
 Kalazion lebih sering timbul pada palpebra superior, di mana jumlah
kelenjar Meibom terdapat lebih banyak daripada palpebra inferior.
 Penebalan dari saluran kelenjar Meibom juga dapat menimbulkan disfungsi
dari kelenjar Meibom.
 Kondisi ini tampak dengan penekanan pada kelopak mata yang akan
menyebabkan keluarnya cairan putih seperti pasta gigi, yang seharusnya
hanya sejumlah kecil cairan jernih berminyak.
Diagnosa
 Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan kelopak mata.
Diriwayatkan pembesaran dari waktu ke waktu, dan mungkin ada riwayat infeksi
pd kelopak mata yg nyeri sebelum terbentuk kalazion, tapi ini tidak selalu terjadi
 Bila terjadi kalazion berulang terutama yg terjadi di tempat yg ang sama meskipun
telah dilakukan drainase dg baik sebelumnya, dipertimbangkan adanya keganasan
dan sebaiknya dilakukan pemeriksaan histopatologik karena adanya merupakan
keganasan misalnya karsinoma sel basal, karsinoma kelenjar sebasea, atau
adenokarsinoma
Penatalaksanaan
Kadang-kadang kalazion sembuh atau hilang dengan sendirinya akibat diabsorbsi
(diserap) setelah beberapa bulan atau beberapa tahun :
1. Kompres hangat 10-20 menit 4kali sehari.
2. Antibiotika topikal dan steroid disertai kompres panas dan bila tidak berhasil
dalam waktu 2 minggu maka dilakukan pembedahan.
3. Bila kecil dapat disuntik steroid dan yang besar dapat dilakukan pengeluaran
isinya.
4. Bila terdapat sisa bisa dilakukan kompres panas.
Eskokleasi Kalazion

1. Terlebih dahulu mata ditetesi dengan anastesi topikal pentokain


2. Obat anestesia infiltratif disuntikan dibawah kulit didepan kalazion
3. Kalazion dijepit dengan klem kalazion kemudian klem dibalik
sehingga konjungtiva tarsal dan kalazion terlihat
4. Dilakukan insisi tegak lurus margo palpebra dan kemudian isi
kalazion dikuret sampai bersih.
5. Klem kalazion dilepas dan diberi salem mata
Komplikasi
 Rusaknya sistem drainase kalazion dpt menyebabkan trichiasis, dan kehilangan
bulu mata.
 Kalazion yg rekuren /tampak atipik perlu dibiopsi untuk menyingkirkan adanya
keganasan.
 Astigmatisma dapat terjadi jika massa pada palpebra sudah mengubah kontur
kornea.
 Kalazion yg drainasenya hanya sebagian dpt menyebabkan massa jaringan
granulasi prolapsus diatas konjungtiva /kulit
Prognosis

 Terapi bisanya berhasil dg baik.


 Jika lesi baru sering terjadi, drainage yg kurang adekuat mungkin mengikatkan lokal
rekurensi ini.
 Kalazion yang tidak diobati kadang-kadang terdrainase secara spontan, namun biasanya
lebih sering persisten menjadi inflamasi akut intermitten
Pembahasan
 Penegakan diagnosis sebagai Kalazion pada kasus ini berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan oftalmologis.
 Dari anamnesis didapatkan keluhan adanya benjolan pada kelopak bawah mata
kanan, benjolannya keras, tidak nyeri, tidak kemerahan, tidak ada gangguan
penglihatan, sedikit mengganjal sejak 4 bulan yang awalnya kecil.
 Pada pemeriksaan oftalmologis didapatkan benjolan yg tidak nyeri pada palpebra
inferior okulus dextra, tidak hiperemis. Benjolan yang melekat pada tarsus akan
tetapi lepas dari kulit, pada ujung kelenjar Meibom terdapat masa kuning dari
sekresi yang tertahan.
Penatalaksanaan pada pasien ini sudah tepat yaitu dilakukan tindakan Eskokleasi
Kalazion ( insisi dan kuretase isi kalazion ).
Pengobatan Kalazion sesuai kepustakaan yaitu
 kompres hangat selama 10-20 menit 4 kali sehari dengan pijatan ringan diatas
lesi.
 Berikan antibiotika topikal dan steroid disertai kompres hangat.
 Jika kalazion tidak bisa sembuh setelah 3-4 minggu melalui terapi medis yang
tepat dan pasien ingin kalazion dihilangkan maka dilakukan insisi dan kuretase.
 Kalazion dapat hilang beberapa bulan atau diserap setelah beberapa tahun. Bila
kecil dapat disuntik steroid dan yang besar dilakukan pengeluaran isi. Dan bila
terdapat sisa dapat diberikan kompres hangat.

Anda mungkin juga menyukai

  • Pdfslide - Tips - Diagnosa Dan Pengelolaan Mata Merah
    Pdfslide - Tips - Diagnosa Dan Pengelolaan Mata Merah
    Dokumen23 halaman
    Pdfslide - Tips - Diagnosa Dan Pengelolaan Mata Merah
    Chandra Franata
    Belum ada peringkat
  • Penyuluhan
    Penyuluhan
    Dokumen17 halaman
    Penyuluhan
    Chandra Franata
    Belum ada peringkat
  • Anatomi Mata
    Anatomi Mata
    Dokumen8 halaman
    Anatomi Mata
    Chandra Franata
    Belum ada peringkat
  • Tugas Gizi Makronutrien
    Tugas Gizi Makronutrien
    Dokumen19 halaman
    Tugas Gizi Makronutrien
    Chandra Franata
    Belum ada peringkat
  • Status Ipd
    Status Ipd
    Dokumen12 halaman
    Status Ipd
    Chandra Franata
    Belum ada peringkat
  • Refrat Pneumonia
    Refrat Pneumonia
    Dokumen44 halaman
    Refrat Pneumonia
    Chandra Franata
    Belum ada peringkat
  • Otitis Externa Maligna
    Otitis Externa Maligna
    Dokumen9 halaman
    Otitis Externa Maligna
    Odaz Mulana
    Belum ada peringkat
  • Case Vertigo
    Case Vertigo
    Dokumen28 halaman
    Case Vertigo
    Chandra Franata
    Belum ada peringkat
  • Case
    Case
    Dokumen30 halaman
    Case
    Chandra Franata
    Belum ada peringkat
  • Aorta
    Aorta
    Dokumen14 halaman
    Aorta
    Chandra Franata
    Belum ada peringkat
  • REFRAT Obsgyn
    REFRAT Obsgyn
    Dokumen16 halaman
    REFRAT Obsgyn
    Chandra Franata
    Belum ada peringkat
  • Hiperemesis Gravidarum
    Hiperemesis Gravidarum
    Dokumen24 halaman
    Hiperemesis Gravidarum
    Chandra Franata
    Belum ada peringkat
  • REFRAT Obsgyn
    REFRAT Obsgyn
    Dokumen16 halaman
    REFRAT Obsgyn
    Chandra Franata
    Belum ada peringkat
  • REFRAT Obsgyn
    REFRAT Obsgyn
    Dokumen16 halaman
    REFRAT Obsgyn
    Chandra Franata
    Belum ada peringkat
  • BPH
    BPH
    Dokumen22 halaman
    BPH
    Chandra Franata
    Belum ada peringkat
  • BPH Putri PPT Fix
    BPH Putri PPT Fix
    Dokumen31 halaman
    BPH Putri PPT Fix
    Chandra Franata
    Belum ada peringkat
  • TCD
    TCD
    Dokumen20 halaman
    TCD
    Chandra Franata
    Belum ada peringkat
  • Refrat BPH
    Refrat BPH
    Dokumen27 halaman
    Refrat BPH
    Chandra Franata
    Belum ada peringkat
  • Referat Parkinson As
    Referat Parkinson As
    Dokumen21 halaman
    Referat Parkinson As
    Chandra Franata
    Belum ada peringkat
  • GERD
    GERD
    Dokumen14 halaman
    GERD
    Chandra Franata
    Belum ada peringkat
  • Refrat Tumor Testis
    Refrat Tumor Testis
    Dokumen21 halaman
    Refrat Tumor Testis
    Alberto Ozzy Sdbs
    Belum ada peringkat
  • Case RSJ Cimahi - Dikonversi
    Case RSJ Cimahi - Dikonversi
    Dokumen16 halaman
    Case RSJ Cimahi - Dikonversi
    Chandra Franata
    Belum ada peringkat
  • GERD
    GERD
    Dokumen14 halaman
    GERD
    Chandra Franata
    Belum ada peringkat
  • Skizofrenia
    Skizofrenia
    Dokumen48 halaman
    Skizofrenia
    Chandra Franata
    Belum ada peringkat
  • Intoksikasi Sulfur Ke 2
    Intoksikasi Sulfur Ke 2
    Dokumen22 halaman
    Intoksikasi Sulfur Ke 2
    Chandra Franata
    Belum ada peringkat
  • Kasus 2 Anak
    Kasus 2 Anak
    Dokumen38 halaman
    Kasus 2 Anak
    Chandra Franata
    Belum ada peringkat
  • PBL Blok 12 Mumps
    PBL Blok 12 Mumps
    Dokumen11 halaman
    PBL Blok 12 Mumps
    Chandra Franata
    Belum ada peringkat
  • Parotitis
    Parotitis
    Dokumen10 halaman
    Parotitis
    Ulie Julie Julie
    Belum ada peringkat
  • Evrog
    Evrog
    Dokumen34 halaman
    Evrog
    Chandra Franata
    Belum ada peringkat