Anda di halaman 1dari 27

ASSALAMU’ALAIKUM WR WB

KELOMPOK 3
METHA RAHAYU LESTARI
NENG INTAN LESTARI H
NURFITRIANISA
RANI WANTIKASARI
RISA EKA OKTA RISA
SELPIANA DEWI ASTUTI
Kelainan Kongenital Pada Neonatus,
Bayi Dan Balita
Kelainan Kongenital
Kelainan bawaan atau kelainan kongenital adalah kondisi tidak normal yang
terjadi pada masa perkembangan janin. Pada banyak kasus, kelainan
kongenital terjadi pada 3 bulan pertama kehamilan, yaitu saat
organ pada tubuh bayi baru mulai terbentuk.
BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)
• Bayi dinyatakan mengalami BBLR jika beratnya kurang dari 2,5 kilogram,
sedangkan berat badan normal bayi yaitu di atas 2,5 atau 3 kilogram.
Sementara pada bayi yang lahir dengan berat kurang dari 1,5 kilogram,
dinyatakan memiliki berat badan lahir sangat rendah.
Asfiksia Neonatorium
• Asfiksia neonatorium adalah suatu kondisi yang terjadi ketika bayi tidak mendapatkan cukup
oksigen selama proses kelahiran
• Gejala Asfiksia Neonatorium
• kulit tampak pucat atau kebiruan (sianosis)
• kesulitan bernafas, yang dapat menyebabkan gejala sepertigt napasan cuping hidung atau pernapasan
perut
• detak jantung yang lambat
• otot lemah
• Lamanya waktu bayi kekurangan oksigen mempengaruhi keparahan gejala. Semakin lama bayi tidak
mendapatkan oksigen, semakin besar kemungkinan mereka mengalami gejala yang berat. Gejala asfiksia
berat bisa menunjukkan gangguan, cedera atau kegagalan pada: paru-paru,jantung,otak,ginjal
• Penyebab asfiksia neonatorium
• Asfiksia neonatorum dapat terjadi jika salah satu atau lebih dari kondisi berikut terjadi:
• sumbatan pada saluran napas bayi.
• Bayi memiliki anemia, yang berarti sel-sel darah tidak membawa cukup oksigen.
• persalinan yang berlangsung terlalu lama atau sulit.
• ibu tidak mendapatkan cukup oksigen sebelum atau selama persalinan.
• Tekanan darah ibu terlalu tinggi atau rendah selama persalinan.
• Infeksi yang mempengaruhi ibu atau bayi.
• plasenta terlepas dari rahim terlalu cepat, mengakibatkan hilangnya oksigen.
• Lilitan tali pusat.
• Penegakan Diagnosis
• Bayi akan menerima skor Apgar sekitar 1 sampai 5 menit setelah lahir dari dokter atau bidan. Sistem penilaian Apgar ini
terdiri dari lima faktor penilaian:
• pernafasan
• nadi
• penampilan
• Respon terhadap stimulus
• tonus otot
• Langkah Penanganan Asfiksia Neonatorium
• Beberapa bayi dapat mengalami kejang akibat asfiksia neonatorum. Dokter harus hati-hati
memperlakukan bayi-bayi ini untuk menghindari cedera kejang. Penanganan yang mungkin diberikan
pada kondisi ini antara lain:
• obat anti-inflamasi
• magnesium
• vitamin
• allopurinol, yang merupakan obat yang mengurangi penumpukan asam dalam tubuh
• Keberhasilan penanganan tergantung pada berapa lama bayi mengalami asfiksia. Bayi yang berhasil
bertahan hidup bisa saja tidak mengalami masalah sama sekali, namun bisa juga mengalami konsekuensi
cacat jangka panjang akibat kerusakan otak dan organ lain.
Sindrom Gangguan Pernafasan

Gangguan ini merupakan penyakit yang berhubungan dengan keterlambatan perkembangan maturitas paru
(Whalley dan Wong, 1995).
Penyebab Sindrome Gangguan Pernapasan
Sindrom gangguan pernapasan dapat disebabkan karena:
• Obstruksi saluran pernapasan bagian atas (atresia esofagus, atresia koana bilateral)
• Kelainan parenkim paru (penyakit membran hialin, perdarahan paru-paru)
• Kelainan di luar paru (pneumotoraks, hernia diafragmatika)
Tanda dan Gejala Sindrom Gangguan Pernapasan
• Timbul setelah 6-8 jam setelah lahir
• Pernapasan cepat/hiperapnea atau dispnea dengan frekuensi pernapasan lebih dari 60 kali/menit
• Retraksi interkostal, epigastrium atau suprasternal pada inspirasi
• Sianosis
• Grunting (terdengar seperti suara rintihan) pada saat ekspirasi
• Takikardia yaitu nadi 170 kali/menit
IKTERUS (Bayi Kuning)

• Bayi kuning adalah kondisi yang sering terjadi pada bayi baru lahir dan umumnya tidak berbahaya.
Tanda-tanda bayi kuning mudah terlihat karena ciri khas pewarnaan kuning pada kulit dan juga pada
bagian putih mata. Istilah medis untuk kondisi ini adalah ikterus neonatorum.
• Penyebab bayi kuning adalah kadar bilirubin yang tinggi dalam darah. Bilirubin ini adalah pigmen
kuning dalam sel darah merah.
• Gejala pada bayi yang mengalami ikterus neonatorum yaitu warna kulit pada bayi menjadi warna
kuning atau yang sering disebut dengan bayi kuning.
• Pengobatan
• Penyakit kuning pada bayi biasanya akan menghilang sendiri dalam waktu 2 atau 3 minggu.
• Pencegahan sebetulnya bayi kuning tidak bisa dicegah akan tetapi yang dapat dilakukan apabila bayi
terkena icterus adalah pemberian makanan yang cukup kepada bayi. Pemberian makanan dilakukan
dengan pemberian ASI 8 hingga 12 kali sehari. Dengan mencukupi asupan bayi, maka bilirubin dapat
dikeluarkan lebih cepat dari tubuh melalui urine dan feses.
Perdarahan Pada Tali Pusat

Perdarahan yang terjadi pada tali pusat bisa timbul sebagai akibat dari trauma
pengikatan tali pusat yang kurang baik atau kegagalan proses pembentukkan trombus
normal. Selain itu perdarahan pada tali pusat juga bisa sebagi petunjuk adanya penyakit
pada bayi
Penyebab perdarahan tali pusat
Perdarahan tali pusat dapat terjadi karena robekan umbilkus, robekan pembuluh darah,
setelah placenta previa, dan abrupsio placenta.
Tanda dan Gejala Perdarahan Tali Pusat
• Ikatan tali pusat lepas atau klem pada tali pusat lepas tapi masih menempel pada tali
pusat.
• Kulit di sekitar tali pusat memerah dan lecet.
• Ada cairan yang keluar dari tali pusat. Cairan tersebut bisa berwarna kuning, hijau,
atau darah.
Penataklasanaan Perdarahan Tali Pusat
Tetap menjaga kebersihan tali pusat dengan cara mencucinya dengan menggunakan
sabun pada saat mandi, bilas lalu keringkan sampai benar-benar kering. Jangan
menggunakan bahan-bahan kimia lain kecuali apabila terjadi infeksi pada tali pusat bisa
menambahkan alcohol pada bagian yang terkena infeksi.
Kejang pada bayi baru lahir
pengertian penyebab
• Kejang pada neonatus didefinisikan sebagai • Neuron dalam Susunan Saraf Pusat (SSP)
suatu gangguan terhadap fungsi neurologis mengalami depolarisasi sebagai akibat dari
seperti tingkah laku, motorik, atau fungsi masuknya kalium dan repolarisasi timbul
otonom. Periode Bayi Baru lahir (BBL) akibat kelurn
dibatasi sampai hari ke-28 kehidupan pada bayi • ya kalium. Kejang timbul bila terjadi
cukup bulan, dan untuk bayi prematur, batasan
depolarisasi berlebihan akibat arus listrik yang
ini biasanya digunakan sampai usia gestasi 42
terus-menerus dan berlebihan.
minggu.
Penatalaksanaan kejang
1. Sebelum menghentikan kejang maka lakukan : • 6. Segera berikan diazepam intravena: dosis
semua pakaian ketat dibuka, posisi kepala rata-rata 0.3 mg/kg BB atau diazepam rectal
sebaiknya miring untuk mencegah aspirasi isi dosis berat badan kurang dari 10kg, 5 mg, lebih
lambung. dari 10kg dosis 10mg, jika kejang tidak
2. Usahakan agar jalan napas bebas untuk berhenti tunggu 15 menit, dapat diulang
menjamin kebutuhan oksigen. dengan dosis yang sama, setelah kejang
berhenti, maka diberikan dosis awal
3. Pengisapan lender hams dilakukan secara
fenobarbital yakni: pada neonates dosis 30mg
teratur dan diberikan oksigen.
secara intramuscular, pada bayi umur 1 bulan-l
4. jika diazepam tidak tersedia, langsung dipakai tahun dosis 50mg intramuscular, pada anak
fenobrabital dengan dosis awal dan selanjutnya lebih dari satu dosis 75mg secara
diteruskan dengan pengobatan pemeliharaan . intramuscular.
5. bidan boleh memberikan anti kejang jika sudah
di lakukan kolaborasi dengan dokter.
hypotermi
• Bayi hipotermi adalah bayi degan suhu badan • Penyebab terjadinya hypotermi pada bayi
di bawah normal. Adapun suhu bayi adalah yaitu : jaringan Iemak subkutan tipis, perbandingan
36,5-37,5 °C. Suhu normal pada neonatus 36,5- luas permukaan tubuh dengan berat badan besar,
37,S°C (suhu ketiak). cadangan glikogen dan brown fat sedikit, BBL
(Bayi Baru Lahir) tidak mempunyai respon
• Gejala awal hypotermi shivering (menggigil) pada reaksi kedinginan,
Kurangnya pengetahuan perawat dalam pengelolaan
apabila suhu <36° atau kedua kaki & tangan
bayi yang beresiko tinggi mengalami hipotermi
teraba dingin. Bila seluruh tubuh bayi sedang
(suhu 32-36°C). Disebut hipotermi berat bila • Pencegahan dan Penanganan Hipotermi
aim<32°C,di perlukan thermometer ukuran Pemberian panas yang mendadak berbahaya karena
rendah ( low reading thermometer) yang dapat dapat terjadi apnea sehingga direkomendasikan
penghangatan 0,5 1°C tiap jam (pada bayi < 1000
mengukur sampai 25°C. (Yayasan Bina Pustaka
gram penghangatan maksimal 0,6 °C).
Sanvono Prawirahatdjo, 2006).
Tindakan yang harus dilakukan • Ciri-Ciri Hipotermi Pada Bayi baru lahir
• segera menghangatkan bayi di dalam inkubator Atau Neonatus
atau melalui penyinaran lampu. Cara lain yang • Beberapa ciri jika seorang bayi
sangat sederhana dan mudah dikerjakan setiap mengalami hipotermi antatara lain: bayi
orang ialah metode dekap, ya~ itu bayi menggigil, walau biasanya ciri ini tidak mudah
diletakkan telungkup dalam dekapan ibunya terlihat pada bayi kecil, Kulit anak terlihat
dan keduanya diselimuti agar bayi senantiasa belang-belang, merah campur putih atau timbul
hangat. bercak~ bercak, Anak terlihat apatis atau diam
• Bila tubuh bayi masih dingin, gunakan selimut saja, Gerakan bayi kurang dari normal, Lebih
atau kain hangat yang diseterika terlebih parah lagi jika anak menjadi biru yang bisa
dahulu yang digunakan untuk menutupi tubuh dilihat pada bibir dan ujung~ujung jarinya, Jika
bayi dan ibu. lakukan bemlangkali sampai ha] tersebut tetap saja dibiarkan, maka anak
tubuh bayi hangat. tersebut bisa berhenti nafas, Puncaknya, anak
bisa terkena hipotermi dan meninggal.
Hypertermi
• Ciri-Ciri mengalami Hipertermi: Anak mulai
• Hipertermi di defenisikan sebagai temperatur
gelisah, kulit anak mulai memerah atau
di atas 38 C (Wood blake & muray 1993).
melegam dari sebelumnya, berkeringat baik di
• Gejala hipertermi bayi baru lahir: Suhu dahi,di kepala, dan ketiak, bajunya juga basah,
tubuh bay! >37,5°C. Frekuensi pemapasan bayi kulit di bagian tubuhnya juga menjadi kering,
>60/ menit. bibimya juga menjadi kering, jika infant sangat
• Penanganan hipertermia bayi baru lahir, panas, pipinya akan menjadi merah mengkilat.
Bayi di pindahkan ke mangan yang sejuk
dengan suhu kamar seputar 26°-28°C. Tubuh
bayi di seka dengan kain basah sampai suhu
tubuh bayi normal (jangan menggunakan air
es). Berikanlah cairan dekstrose: NaCl=1 : 4
secara interavena sampai dehidrasi teratasi.
Antibiotika diberikan apabila ada infeksi.
hipoglikemia
pengertian penyebab

• Hipoglikemia adalah watu keadaan dimana • Pelepasan insulin yang berlebihan oleh
kadar gula darah (glukosa) secara abnormal pancreas; dosis insulin atau obat yang terlalu
rendah. keadaan di mana kadar glukosa darah tinggi, yang diberikan kepada penderita
<60mg/dL, atau kadar glukosa darah, <80 diabetes untuk menurunkan kadar gula
mg/Dl, dengan gejala klinis. darahnya; kelainan pada kelenjar hipofisa atau
• Hipoglikemia adalah masalah serius pada bayi kelenjar adrenal.
baru lahir, karena dapat menimbulkan kejang • Penyebab lainnya adalah penyakti autoimm,
yang akibat terjadinya hipoksia otak. Bila tidak dimana tubuh membentuk antibodi yang yang
dikelola dengan baik akan menimbulkan menyerang insulin
kerusakan pada susunan saraf pusat bahkan
sampai kematian.
Pengobatan Hypoglikemia

• Jika tidak terdapat serangan keiang, glukosa 10% diberikan intra vena. efektif untuk meningkatkan
konsentrasi glukosa darah. Jika terdapat kejang-kejang ada indikasi memberi glukosa 10-25% sebagai
suntikan bolus yang mengakibatkan beban dosis 1-2 gr/kg. setelah pengobatan awal, infus glukosa harus
diberikan dengan kecepatan 4-8 mg/kg permenit. Jika hypoglikemia timbul kembali kecepatan infus
hams dinaikan 15-20% glukosa, jika infus intrafena 20% glukosa tidak cukup untuk menghilangkan
gejala dan konsentrasi gula darah normal. Berikan hidrokartison 2,5 mg/kg gram selama 12 jam atau
pretnison ImQ/kg selama 24 jam. Gula darah harus diukur tiap 2 jam. Di standarkan 40mg/ dl.
Pengobatan yang dipenitip untuk mengatasi beberapa kasus pemberian glucagon dan somatostasin. Bayi
dengan resiko tinggi gula darah harus diukur dalam satu jam setelah lahir, 2 jam, 8 jam pertama
kemudian tiap 6 jam sampai berumur 24 j'm. Harus diberi makanan peroral atau pipa Iambung, infus
intravena glukosa dengan kecepatan 4mg/kg.
Tetanus neonatorium

• Penyakit tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi berusia kurang 1
bulan) yang disebabkan oleh Clostridium tetani, yaitu kuman yang yang mengeluarkan toksin (racun)
dan menyerang sistem saraf pusat. Spora kuman tersebut masuk kedalam tubuh bayi melalui pintu masuk
satu-satunya, yaitu tali pusat, yang dapat tetjadi pada saat pemotongan tali pusat ketika bayi lahir
maupun pada saat perawatannya sebelum puput (terlepasnya tali pusat).
. Tanda-tanda tetanus neonatorim

• Tanda-tanda jika seorang bayi mengalami Tetanus Neonatorum adalah: Tiba-tiba bayi demam/panas,
mendadak bayi tidak mau/tidak bisa menyusu (mulut tertutup atau trismus), mulut mencucu seperti ikan,
mudah sekali kejang (misalnya kalau dipegang, kena sinar, atau kaget-kaget), disertai sianosis, kuduk
kaku, posisi punggung melengkung, kepala mendongak keatas (opistotonus).
Pembagian tingkat Tetanus :

1) Tetanus neonatorum sedang: Umur bayi >7 hari. Frekuensi kejang kadang-kadang, Bentuk kejang,
mulut mencucu, trismus kadang-kadang, kejang rangsang (+). Posisi badan, opistotonus kadang-kadang:
masih sadar, tali pusat kotor.

2) Tetanus neonatorum berat: Umur bayi 0-7 hart, Frekuend kejang sexing, Bentuk kejang, mulut
mencucu, trismus tems menems, kejang rangsang (+), posisi badan, selalu opistotonus, masih sadar, tali
pusat Rotor, lubang telinga bersih/kotor.

c. Pantalaksanaan Asuhan yang dapat dilakukan oleh bidan : Secara medic, Secara keperawatan Bayi,
Penyakit Yang Diderita lbu selama kehamilan

• Anemia
• Apendisitis
• Asma
• Gagal jantung
• Penyakit serebrovaskuler
• Konstipasi berat
• Diabetes
• Hipertensi
• Preeclampsla
• Torch
Torch
• TORCH merupakan akronim dari beberapa infeksi jenis penyakit bawaan yang akan berbahaya untuk
janin bila diderita oleh ibu hamil. Penyakit-penyakit ini dengan mudah akan menginfeksi janin dalam
kandungan seorang ibu yang sedang hamil. Penyakit yang mempakan bagian dari TORCH terdiri atas
virus dan juga beberapa bakteri.
TORCH sendiri mempakan akronim yang jika dijabarkan merupakan
beberapa penyakit sebagai berikut ini:

• T : Toxoplasmosis atau Toxoplasma gondil. • Penyebab : ini sering dihubungkan dengan kucing
Dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah atau anjing sebagai penyebabnya. Penyebab
toksoplasmosis. penyakit ini adalah parasit dengan nama
Toxoplasma gondii yang umumya hidup pada
• O : Other infections atau infeksi lainnya seperti binatang mamalia.
Hepatitis B, Siiilis, Varicella-Zoster Virus, HIV,
dan Parvovirus 319. • Penularan: Parasit ini akan keluar bersama
kotoran. anjing atau kucing. Melalui kotoran inilah
• R : Rubella atau dalam bahasa Indonesia disebut akhirnya dapat menghinggapi manusia. Penyebaran
sebagai Rubela atau Campak Jerman. lainnya adalah melalui lalat, kecoa atau serangga
• C : C ytomegalovirus atau dikenal sebagai lain yang menghinggapi kotoran tersebut lalu
menempel pada makanan yang telah matang atau
sitomega. lovirus atau virus herpes mnusia
pada sayuran yang bila tidak dimasak dengan tepat
• H : Herpes simplex virus atau virus herpes dapat menular pada manusia. Bisa pula menyebar
simpleks melalui daging yang kurang matang saat diolah.
Akibat: Janin yang terinfeksi penyakit ini dapat menyebabkan keguguran atau bayi
lahir mati. Bisa pula menyebabkan kelainan pada bayi saat dewasa.

Anda mungkin juga menyukai