PANEN
- Pemotongan dilakukan dengan alat yang tajam,
sehingga tidak merusak pangkal rumput dan
tidak menghabiskan tenaga.
• Pemotongan dilakukan 2 – 10 cm DPT
(tergantung jenis rumput dan legume),
sedangkan legume berpohon 30 – 40 cm DPT
(5 – 10 cm dari pangkal cabang).
PANEN
- Setelah dipanen rumput dilayukan pada
tempat yang teduh (gudang hijauan) dengan
cara mendirikan rumput atau menghamparkan
pada balai-balai/selayan.
- Jangan memberikan hijauan langsung setelah
dipanen.
PANEN Oleh Ternak
2. PENGGEMBALAAN
- Pengembalaan dilakukan setelah tanaman
kuat menahan injakan dan renggutan.
Biasanya pengembalaan dimulai setelah
tanaman berumur 6 bulan. Pemanenan
sebelum dilakukan pengembalaan adalah
dengan cara pemotongan.
Tujuan:
• PERTUMBUHAN BAGUS (tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun,
diameter batang, LTR, LAB dan tidak terserang hama dan penyakit)
• PRODUKSI TINGGI SECARA BERKESINAMBUNGAN (produksi segar,
produksi bahan kering, produksi harian, produksi kumulatif, produksi
reel)
• KANDUNGAN GIZI TINGGI (protein kasar, serat kasar, vitamin, mineral)
• PRODUKSI TERNAK YANG TINGGI (daging, susu, anak, bulu, kerja, nilai
kesenangan(keindahan, suara) dll)
• TIDAK MERUSAK LINGKUNGAN (tidak terjadi pencemaran, kerusakan
lingkungan dan meningkatkan nilai produktif tanah)
Grazing
PANEN
- Areal pengembalaan dibagi atas-atas paddock, dan
antar paddock dibatasi dengan pagar. Minimal 6
paddock.
- Pada saat awal ternak dilepaskan kedalam paddock
1, selama 3 – 5 hari. Setelah dimasukan lagi ke
paddock no. 2 selama 3 – 5 hari. Begitulah
seterusnya sampai paddock terakhir, dan bila
kembali masuk ke paddock awal lahan
pengembalaan sudah kembali berproduksi dan siap
untuk digembalakan.
PANEN
- Jumlah ternak yang digembalakan harus
sesuai dengan kapasitas tanpungnya (Carrying
Capacity).
- Setelah hewan digembalakan pada masing-
masing paddock (setelah 3 – 5 hari), bila
terdapat sisa hijauan, maka semua sisa
hijauan dipotong rata dan diawetkan (hay atau
sillage).
4 3
PANEN
←
↓
5 6
↓
→
PANEN
- Bila mengembalakan ternak secara campuran
maka haruslah:
a. Bila anak dan induk, maka anak lebih dahulu
digembalakan, baru induk.
b. Bila ternak produksi rendah dengan produksi
tinggi, maka ternak prod tinggi didahulukan
mengembalakannya, baru yang produksi
rendah.
PANEN
c. Bila dicampur ternak besar dengan ternak
kecil, maka ternak besar didahulukan.
Misalnya ternak sapi dengan kambing, maka
ternak sapi didahulukan baru ternak kambing.