Anda di halaman 1dari 12

PENDELEGASIAN

WEWENANG
Latar Belakang
Pendelegasian wewenang dan koordinasi merupakan sesuatu
yang sangat penting dan vital dalam organisasi manajemen /
kantor. Atasan perlu melakukan pendelegasian wewenang dan
koordinasi agar mereka bisa menjalankan operasi manajemen
dengan baik.
Bila seorang atasan tidak mau mendelegasikan wewenang,
maka sesungguhnya organisasi itu tidak butuh siapa-siapa selain
dia sendiri. Bila atasan menghadapi banyak pekerjaan yang tak
dapat dilaksanakan oleh satu orang, maka ia perlu melakukan
delegasi. Pendelegasian juga dilakukan agar manajer dapat
mengembangkan bawahan sehingga lebih memperkuat organisasi.
Yang terpenting adalah di saat kita mendelegasikan wewenang
dan mengkoordinasikannya kita memberikan otoritas pada orang
lain, namun kita sebenarnya tidak kehilangan otoritas orisinilnya.
Pendelegasian
” Mengapa pendelegasian itu penting?" Atau "mengapa
pendelegasian itu penting dalam hidup dan kerja suatu
organisasi?" Pendelegasian itu sangat penting bagi hidup dan
kerja setiap organisasi dengan alasan-alasan mendasar berikut di
bawah ini.
Melalui pendelegasian, pemimpin memberi tugas, wewenang,
hak, tanggung jawab, kewajiban, dan pertanggung jawaban
kepada bawahan demi pemastian tanggung jawab tugas (agar
setiap individu peserta suatu organisasi berfungsi secara normal).
Dengan pendelegasian, pekerjaan keorganisasian dapat berjalan
dengan baik tanpa kehadiran pemimpin puncak atau atasan secara
langsung.
Dalam pendelegasian, pemimpin memercayakan tugas,
wewenang, hak, tanggung jawab, kewajiban, dan
pertanggungjawaban yang sekaligus "menuntut" adanya hasil
kerja yang pasti dari bawahan.
Mendelegasikan atau pelimpahan pekerjaan pada bawahan,
seringkali dipandang sebagai suatu keuntungan atau fasilitas
yang dimiliki oleh seorang pemimpin. Namun cukup
mengejutkan mengetahui ternyata tidak semua menyukai dan
mempergunakannya, saat menjadi pemimpin
Wewenang
Wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu atau
memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu agar mencapai tujuan tertentu.
Ada 2 pandangan mengenai sumber wewenang, yaitu :
 Formal, bahwa wewenang di anugerahkan karena
seseorang diberi atau dilimpahkan/diwarisi hal tersebut
 Penerimaan, bahwa wewenang seseorang muncul hanya
bila hal itu diterima oleh kelompok/individu kepada
siapa wewenang tersebut dijalankan
Kekuasaan (power) sering sekali dicampur adukan dengan
pengertian wewenang. Kekuasaan itu sendiri memiliki arti
sebagai suatu kemampuan untuk melakukan hak tersebut.
Pendelegasian Wewenang
Adakalanya seseorang yang berada disuatu
posisi memiliki berbagai keterbatasan dalam
melakukan suatu pekerjaan, jumlah pekerjaan
serta keahlian yang dimiliki dan apabila
keterbatasan ini tidak dapat ditanggulangi, hal
ini akan memperburuk kinerja Organisasi. Maka
perlu dilakukannya pelimpahan wewenang dan
tanggung jawab atau biasa disebut delegation. 
Manfaat Pelimpahan Wewenang

1. Pelimpahan wewenang memungkinkan sub-bagian atau


bawahan mempelajari sesuatu yang baru dan memperoleh
kesempatan untuk melakukan sesuatu yang baru tersebut.
2. Bahwa pelimpahan wewenang mendorong tercapainya
keputusan yang lebih baik dalam berbagai hal.
3. Penyelesaian pekerjaan akan dapat dilakukan dengan
lebih cepat sekiranya pelimpahan wewenang tersebut
berjalan sebagaimana mestinya dan diberikan kepada
orang yang bertanggung jawab
Dasar Pendelegasian wewenang
1. Pemimpin hanya dapat bekerja bersama dan bekerja
melalui orang lain, sesuatu yang hanya dapat
diwujudkannya melalui pendelegasian wewenang.
2. Dengan pendelegasian wewenang, pekerjaan
keorganisasian dapat berjalan dengan baik tanpa
kehadiran pemimpin puncak atau atasan secara langsung.
3. Dalam pendelegasian, pemimpin memercayakan tugas,
wewenang, hak, tanggung jawab, kewajiban, dan
pertanggungjawaban yang sekaligus "menuntut" adanya
hasil kerja yang pasti dari bawahan.
4. Pendelegasian wewenang membuktikan adanya pimpinan
dan bawahan  dalam organisasi.
Ada beberapa sikap terhadap delegasi/pendelegasian wewenang
yang memiliki efek negatif ataupun positif.Sikap-sikap tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Pemimpin sering tidak mendelegasikan tugas karena
berbagai alasan, yaitu pemimpin tidak tahu atau takut, dan
mempertahankan status bos, serta tidak memercayai orang
lain/mencurigai orang lain.
2. Pemimpin sering mendelegasikan semua tugas karena
pemimpin tidak tahu ataupun ingin membebaskan
diri/meringankan diri dari kewajibannya.
3. Pemimpin sering mendelegasikan sedikit tugas karena
pemimpin takut atau sangat hati-hati, atau kurang/tidak
percaya
4. Pemimpin dapat dan patut mendelegasikan tugas dengan
bertanggung jawab
Hambatan - Hambatan Pendelegasian
 Hambatan hambatan pada delegator
1. Kemampuan yang diragukan oleh dirinya sendiri
2. Meyakini bahwa seseorang “mengetahui semua rincian”
3. “Saya dapat melakukannya lebih baik oleh diri saya sendiri” buah pikiran
yang keliru.
4. Kurangnya pengalaman dalam pekerjaan atau dalam mendelegasikan
5. Rasa tidak aman
6. Takut tidak disukai
7. Penolakan untuk mengakui kesalahan
8. Kurangnya kepercayaan pada bawahan
9. Kesempurnaan, menyebabkan kontrol yang berlebihan
10. Kurangnya ketrampilan organisasional dalam menyeimbangkan beban kerja
11.Kegagalan untuk mendelegasikan kewenangan yang sepadan dengan
tanggung jawab.
12.Keseganan untuk mengembangkan bawahan
13.Kegagalan untuk menetapkan kontrol dan tindak lanjut yang efektif.
 Hambatan hambatan pada yang diberi delegasi
1. Kurangnya pengalaman
2. Kurangnya kompetensi
3. Menghindari tanggung jawab
4. Sangat tergantung dengan bos
5. Kekacauan [disorganization]
6. Kelebihan beban kerja
7. Terlalu memperhatikan hal hal yang kurang bermanfaat
 Hambatan hambatan dalam situasi
1. Kebijakan tertuju pada satu orang
2. Tidak ada toleransi kesalahan
3. Kekritisan keputusan
4. Urgensi, tidak ada waktu untuk menjelaskan [krisis manajemen]
5. Kebingungan dalam tanggung jawab dan kewenangan.
6. Kekurangan tenaga
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai