Anda di halaman 1dari 26

Definisi Penyakit Jantung Koroner.

Definisi umum
• Penyakit jantung koroner (PJK) adalah Penyumbatan at
au penyempitan pada pembuluh darah koroner akibat ker
usakan lapisan dinding pembuluh yang diikuti oleh peneb
alan dan kekakuan pembuluh tersebut (aterosklerosis).
• Penyakit jantung koroner adalah penyakit akibat penye
mpitan atau penyumbatan pembuluh nadi koroner akibat
adanya endapan lemak ( kolesterol, trigliserida) sehingga
mengakibatkan suplai darah ke jantung terganggu dan me
micu serangan jantung
Definisi menurut para ahli
• Penyakit Jantung Koroner (pjk) adalah keadaaan dimana
terjadi ketidak seimbangan antara kebutuhan otot jantung
atas oksigen dengan penyediaan yang di berikan oleh pemb
uluh darah koroner. Ketidakmampuan pembuluh darah kor
oner untuk menyediakan kebutuhan oksigen biasanya diaki
batkan oleh penyumbatan athroma (plak) pada dinding bag
ian dalam pembuluh darah koroner. (Abdul Majid, 2007).
• Penyakit jantung koroner adalah penyakit pada pembulu
h darah arteri koroner yang terdapat di jantung, yaitu terja
dinya penyempitan dan penyumbatan pada pembuluh dara
h tersebut. Hal itu terjadi karena adanya atheroma atau ath
erosclerosis (pengerasan pembuluh darah), sehingga suplai
darah ke otot jantung menjadi berkurang (Maulana,2008).
Etiologi
• Penyakit Jantung Koroner pada mulanya disebabka
n oleh penumpukan lemak pada dinding dalam pemb
uluh darah jantung (pembuluh koroner),dan hal ini la
ma kelamaan diikuti oleh berbagai proses seperti pen
imbunan jaringan ikat, perkapuran, pembekuan dara
h,dan lain-lain yang kesemuanya akan mempersempi
t atau menyumbat pembuluh darah tersebut.Hal ini a
kan mengakibatkan otot jantung di daerah tersebut
mengalami kekurangan aliran darah dan dapat meni
mbulkan berbagai akibat yang cukup serius,dari Angi
na Pectoris (nyeri dada) sampai Infark Jantung, yang
dalam masyarakat di kenal dengan serangan jantung
yang dapat menyebabkan kematian mendadak
Faktor-faktor Resiko Peny
akit Jantung Koroner
FAKTOR UTAMA :
1. Hipertensi
Komplikasi terhadap jantung akibat Hipertensi yang paling sering adal
ah Kegagalan Ventrikel Kiri, PJK seperti angina Pektoris dan Miokard Infa
rk. Perubahan hipertensi khususnya pada jantung disebabkan karena :
A. Meningkatnya tekanan darah.
B. Mempercepat timbulnya arterosklerosis
2. Hiperkolesterolemia. Kadar Kolesterol darah dipengaru
hi oleh susunan makanan sehari-hari yang masuk dalam t
ubuh (diet).
A. Kolesterol Total.
Kadar kolesterol total yang sebaiknya adalah ( 200 mg/dl,
bila > 200 mg/dl berarti resiko untuk terjadinya PJK menin
gkat .
Continue...
B. LDL Kolesterol.
LDL (Low Density Lipoprotein)
kontrol merupakan jenis kolester C. HDL Koleserol.
ol yang bersifat buruk atau meru
HDL (High Density Lipoprotei
gikan (bad cholesterol) : karena
n) kolesterol merupakan jenis kol
kadar LDL yang meninggi akan rn esterol yang bersifat baik atau m
enyebabkan penebalan dinding enguntungkan (good cholestero
pembuluh darah. Kadar LDL kole l) : karena mengangkut kolestero
sterol lebih tepat sebagai penunj l dari pembuluh darah kembali k
uk untuk mengetahui resiko PJK e hati untuk di buang sehingga
dari pada kolesterol total. mencegah penebalan dinding pe
mbuluh darah atau mencegah te
rjadinya proses arterosklerosis.
Countinue..
D. Rasio KolesteroTotal : HDL
Kolesterol.
E. kadar Trigliserida.
Rasio kolesterol total: HDL k
olesterol sebaiknya (4.5 pada l Trigliserid didalam ya
aki-laki dan 4.0 pada perempu ng terdiri dari 3 jenis le
an). makin tinggi rasio kolester mak yaitu Lemak jenuh,
ol total : HDL kolesterol makin Lemak tidak tunggal da
meningkat resiko PJK. n Lemak jenuh ganda. K
adar triglisarid yang ting
gi merupakan faktor res
iko untuk terjadinya PJK.
3. Merokok.
Pada saat ini merokok telah dima
sukkan sebagai salah satu faktor res
iko utama PJK disamping hipertensi
dan hiperkolesterolemia. orang yan
g merokok > 20 batang perhari dapa
t mempengaruhi atau memperkuat
efek dua faktor utama resiko lainny
a. Apabila berhenti merokok penur
unan resiko PJK akan berkurang 50
% pada akhir tahun pertama setela
h berhenti merokok dan kembali se
perti yang tidak merokok setelah be
rhenti merokok 10 tahun.
Faktor Resiko Lainnya
- Umur. - Ras.
- Jenis kelamin. - Diet.
- Geografis. - Obesitas.

- Perubahan keadaan - Diabetes.


sosial dan stres. - Exercise.
- Keturunan. - Perilaku dan
- Perubahan masa. kebiasaan lainnya.
PATOLOGI
Aterosklerosis pembuluh koroner merupakan penyebab pe
nyakit arteri koronaria paling sering ditemukan. Aterosklerosi
s menyebabkan penimbunan lipid dan jaringan fibrosa dalam
arteri koronaria, sehingga secara progresif mempersempit lu
men pembuluh darah.
Bila lumen menyempit maka resistensi terhadap aliran dar
ah akan meningkat dan membahayakan alian darah miokardi
um. Bila penyakit ini semakin lanjut, maka penyempitan lume
n akan diikuti perubahan pembuluh darah yang mengurangi k
emampuan pembuluh untuk melebar.
Dengan demikian keseimbangan antara penyediaan dan ke
butuhan oksigen menjadi tidak stabil sehingga membahayana
miokardium yang terletak di sebelah distal dari daerah lesi.
PATOFISIOLOGI
1. Infark miokard.
2. Penurunan kemampuan pembuluh vascular untuk melebar.
Ketidakseimbangan antara suplay dan kebutuhan O2 miokardium
( resiko tinggi penurunan cardiac output ). Ganggguan pertukaran gas nyeri
dada.
3. Resistensi terhadap aliran darah meningkat.
4. Perdarahan. Kalsifikasi, dan trombosis.
5. Ateroma ( kompleks aterosklerosis ).
6. Regresi sebagian dan sebagian berkembang menjadi plak fibrosia
7. Lumen pembuluh darah menyempit.
8. Penimbunan lipid dan jaringan fibrosa dalam arteri koroner.
9. Etiologi ( Aterosklerosis pembuluh koroner )
Timbul endapan lemak dalam tunika intima PATOFISIOLOGI.
Manifestasi Klinis Penyakit
Jantung Koroner (PJK) :
1. Asimptomatik (Silent Myocardial Ischemia),
Kadang penderita penyakit jantung koroner diketahui secara
kebetulan misalnya saat dilakukan check up kesehatan. Kelo
mpok penderita ini tidak pernah mengeluh adanya nyeri dad
a (angina) baik pada saat istirahat maupun saat aktifitas.
2. Angina Pektoris Stabil (Stable Angina)
Nyeri dada yang timbul saat melakukan aktifitas, bersifat kro
nis (> 2 bulan). rasa nyeri sering menjalar ke lengan kiri atas
/ bawah bagian medial, ke leher, daerah maksila hingga ke d
agu atau ke punggung, tetapi jarang menjalar ke lengan kana
n. Nyeri biasanya berlangsung seingkat (1-5) menit dan rasa
nyeri hilang bila penderita istirahat.
Mekanisme terjadinya iskemia.
Countinu
e...
3. Angina Pektoris Tidak Stabil (Unstable Angina).
Pada subset klinis ini, kualitas, lokasi, penjalaran dari nyeri dada sama d
engan penderita angina stabil. Tetapi nyerinya bersifat progresif dengan
frekuensi timbulnya nyeri yang bertambah serta pencetus timbulnya kel
uhan juga berubah
4. Variant Angina (Prinzmetal’s Angina).
Mekanisme iskemia pada Prinzmetal’s angina terukti disebabkan karena
terjadinya spasme arteri koroner. Kejadiannya tidak didahului oleh meni
ngkatnya kebutuhan oksigen miokard. Hal ini dapat terjadi pada arteri k
oroner yang mengalami stenosis ataupun normal. Proses spasme biasan
ya bersifat lokal hanya melibatkan satu arteri koroner dan sering terjadi
pada daerah arteri koroner yang mengalami stenosis.
• Manifestasi klinis
Penderita dengan Prinzmetal’s angina biasanya terjadi pada penderita le
bih muda dibandingkan dengan angina stabil ataupun angina tdiak stabil
Countinu
e...
5. Infark Miokard Akut.

Patologi
Sebgaimana dijelaskan bahwa PJK didasari oleh proses atero
sklerosis yang bersifat progresif. Fibrous cap yang menutupi
plaque aterosklerosis pada beberapa bagiannya dapat menj
adi tidak stabil (melalui mekanisme yang komplek) sehingga
akan mudah terjadi perlukaan (fissuring) dan akhirnya peca
h (plaque rupture). Proses selanjutnya adalah terjadi tromb
osis baik di dalam plaque (intra plaque) dan seterusnya sem
akin meluas hingga memenuhi / menyumbat aliran darah ko
roner thrombus propagation.
MANIFESTASI KLINIS
b. Nyeri dada.
a. Gejala prodomal. Intentisitas nyeri biasanya bervariasi, seri
ngkali sangat berat bahkan banyak penderit
Penderita infark miokard aku a tidak dapat menahan rasa nyeri tersebut.
t sering didahului oleh keluhan d Nyeri dada berlangsung > 30 menit bahkan
ada terasa tdiak enak (chest disc sampai berjam-jam. Kualitas nyerinya sering
omfort). Keluhan ini menyerupai dirasakan seperti menekan, (compressing),
gambaran angina yang klasik pa constricting, crushing atau squeezing (direm
as), choocking (tercekik), berat (heavy pain).
da saat istirahat sehingga diangg Kadang juga bisa tajam (knife like) atau pun
ap terjadi angina tidak stabil. Tig seperti terbakar (burning). Lokasi nyeri bias
a puluh persen penderita menge anya retrosternal, menjalar ke kedua dindin
luh gejala tersebut 1-4 minggu s g dada terutama dada kiri, ke bawah ke bagi
ebelum penderita mengeluh gej an medial lengan menimbulkan rasa pegal p
ala tersebut dirasakan kurang da ada pergelangan, tangan dan jari. Kadang-ka
ri 1 minggu. Selain itu penderita dang nyeri dapat dirasakan pada daerah epi
gastrium hingga merasa perut tidak enak (a
sering mengeluh rasa lemah dan bdominal discomfort). Gejala lain yang serin
kelelahan. g menyertai adalah mual, muntah, badan le
mah, pusing, berdebar dan keringat dingin.
KOMPLIKASI PJK

1. Gagal Jantung Kongestif.


2. Syok Kordiogenik.
3. Disfungsi Otot Papilaris.
PENATALAKSANAAN
Biasanya pengobatan terbaik untuk orang-orang yang memiliki kadar kolesterol tin
ggi menurut UPT – Balai Informasi Tekhnologi LIPI adalah:
1. Menurunkan berat badan jika mereka mengalami kelebihan berat
badan.
2. Berhenti merokok, sebab rokok dapat menurunkan kadar HDL.
3. Mengurangi jumlah lemak dan kolesterol dalam makanannya. Diet
rendah kolesterol dan rendah lemak jenuh akan mengurangi kadar
LDL.
4. Menambah porsi olah raga. Olah raga bisa membantu mengurangi
kadar LDL-kolesterol dan menambah kadar HDL-kolesterol.
5. Mengkonsumsi obat penurun kadar lemak (jika diperlukan).
6. Wanita yang menggunakan kontrasepsi oral biasanya menderita
peningkatan trigliserida yang bisa mempengaruhi HDL, yang
tergantung atas komposisi estrogen-progesteron pil. Kontrasepsi
oral dengan dominan progestin bisa menurunkan HDL.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PEN
YAKIT KORONER JANTUNG
Pengkajian
• Data Subyektif
1. Lokasi nyeri (menyebar kebagian yang mana)
Dada terasa berat, kencang, seperti diperas.
2.Awitan dan lamanya nyeri.
Faktor-faktor pencetus nyeri : kegiatan, panas, .
dingin, stress, makanan (banyak lemak).
3.Faktor-faktor yang dapat mengurangi nyeri :
istirahat, nitro-gliserin
Countinue...
Data obyektif :
Apabila nyeri angina sedang dialami pasien, maka fokus perawat ad
alah tingkah laku pasien seperti, cemas, ketakutan dan memegang d
ada, disamping itu, perawat juga perlu melihat melihat tanda-tanda
vital dan perubahan irama jantung.
1. Aktivitas dan istirahat.
Kelemahan, kelelahan, ketidakmampuan untuk tidur (mungkin di da
patkan Tachycardia dan dispnea pada saat beristirahat atau pada sa
at beraktivitas).
2. Sirkulasi.
Mempunyai riwayat IMA, Penyakit jantung koroner, CHF, Tekanan da
rah tinggi, diabetes melitus. Tekanan darah mungkin normal atau m
eningkat, nadi mungkin normal atau terlambatnya capilary refill tim
e, disritmia. Suara jantung, suara jantung tambahan S3 atau S4 mun
gkin mencerminkan terjadinya kegagalan jantung/ ventrikel kehilang
an kontraktilitasnya.
Countinu
e...
3. Eliminasi.
Bising usus mungkin meningkat atau juga normal.
4. Nutrisi.
Mual, kehilangan nafsu makan, penurunan turgor kulit, berkeringat banya
k, muntah dan perubahan berat badan.
5. Neuro sensori.
Nyeri kepala yang hebat, Changes mentation.
6. Kenyamanan.
Timbulnya nyeri dada yang tiba-tiba yang tidak hilang dengan beristirahat
atau dengan nitrogliserin. Lokasi nyeri dada bagian depan substerbnal ya
ng mungkin menyebar sampai ke lengan, rahang dan wajah. Karakteristik
nyeri dapat di katakan sebagai rasa nyeri yang sangat yang pernah di ala
mi. Sebagai akibat nyeri tersebut mungkin di dapatkan wajah yang menye
ringai, perubahan pustur tubuh, menangis, penurunan kontak mata, peru
bahan irama jantung, ECG, tekanan darah, respirasi dan warna kulit serta
tingkat kesadaran.
Countinu
e...
7. Respirasi.
Dispnea dengan atau tanpa aktivitas, batuk produktif, riwayat perokok denga
n penyakit pernafasan kronis. Pada pemeriksaan mungkin di dapatkan pening
katan respirasi, pucat atau cyanosis, suara nafas crakcles atau wheezes atau ju
ga vesikuler. Sputum jernih atau juga merah muda/ pink tinged.
8. Interaksi sosial.
Stress, kesulitan dalam beradaptasi dengan stresor, emosi yang tak terkontrol.
9. Pengetahuan.
Riwayat di dalam keluarga ada yang menderita penyakit jantung, diabetes, str
oke, hipertensi, perokok
10 Studi diagnostik.
ECG menunjukan: adanya S-T elevasi yang merupakan tanda dri iskemi, gelom
bang T inversi atau hilang yang merupakan tanda dari injuri, dan gelombang
Q yang mencerminkan adanya nekrosis. Enzym dan isoenzym pada jantung: C
PK-MB meningkat dalam 4-12 jam, dan mencapai puncak pada 24 jam. Penin
gkatan SGOT dalam 6-12 jam dan mencapai puncak pada 36 jam.
Pemeriksaan penunjang.
1. Whole blood cell.
Leukositosis mungkin timbul pada keesokan hari setelah serangan.
2. Analisa gas darah.
Menunjukan terjadinya hipoksia atau proses penyakit paru yang kronis ata akut
3. Kolesterol atau trigliserid.
Mungkin mengalami peningkatan yang mengakibatkan terjadinya arterioskleros
s.
4. Chest X ray.
Mungkin normal atau adanya cardiomegali, CHF, atau aneurisma ventrikiler.
5. Echocardiogram.
Mungkin harus di lakukan guna menggambarkan fungsi atau kapasitas masing-
masing ruang pada jantung.
6. Exercise stress test.
Menunjukan kemampuan jantung beradaptasi terhadap suatu stress/ aktivitas.

Anda mungkin juga menyukai