Anda di halaman 1dari 51

SEJARAH PERKEMBANGAN KOMPUTER

KEPERAWATAN DAN IMPLEMENTASI


INFORMASI KEPERAWATAN DI RS.
• Sejarah perkembangan komputer diawali dengan
penemuan penting dari Charles Babbage berupa alat
hitung.
• Berkat penemuannya itu, ia dikenal sebagai ilmuwan yang
paling berpengaruh dalam perkembangan komputer.
• Kemudian, alat hitung tersebut dikembangkan lebih lanjut
secara bertahap hingga kini terciptalah perangkat canggih
bernama komputer.
• Tahapan dalam pengembangan komputer disebut generasi.
Ada lima generasi komputer yang masing-masing memiliki
cerita tersendiri.
• Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat
telah merambah ke berbagai sektor termasuk kesehatan.
• Meskipun dunia kesehatan (dan medis) merupakan
bidang yang bersifat information-intensive, akan tetapi
adopsi teknologi informasi relatif tertinggal.
• Sebagai contoh, ketika transaksi finansial secara
elektronik sudah menjadi salah satu prosedur standar
dalam dunia perbankan, sebagian besar rumah sakit di
Indonesia baru dalam tahap perencanaan
pengembangan Billing System.
• Meskipun rumah sakit dikenal sebagai
organisasi yang padat modal - padat karya,
tetapi investasi teknologi informasi masih
merupakan bagian kecil.
• Oleh karena keistimewaannya ini berbagai bidang
pekerjaan mulai menggunakan system ini untuk
memudahkan mereka dalam menyelesaikan
pekerjaan termasuk dalamnya bidang keperawatan.
• System komputer sangat membantu tenaga
perawat untuk memperoleh ilmu,,mencari data –
data yang terkait dengan pasien dan
mendokumentasikan asuhan keperawatan dalam
suatu system komputer.
• Komunikasi adalah hal yang sangat penting bagi
sebuah institusi keperawatan karena banyaknya
departemen yang terlibat dalam proses perawatan
pasien.
• Pelayanan dan manajer keperawatan harus
memasukkan banyak informasi mengenai pasien
mulai dari perawatan saat masuk hingga pasien
pulang.
• Saat ini komputer secara absolut penting untuk
mengatur :
1. Makin kompleksnya masalah keuangan
2.  Melaporkan permintaan beberapa
departemen
3. Kebutuhan komunikasi dari tim perawtan
kesehatan yang berbeda
4. Pengetahuan yang relevan untuk perawatan
pasien
• Pada pertengahan tahun 1970 –an, ide dari
system informasi manajemen Rumah Sakit
( SIR ) diterapkan.
• Dan perawat mulai merasakan manfaat dari
system informasi manajemen.
• Pada akhir tahun 1980 –an, memunculkan
mikro computer yang berkekuatan besar sekali
dan perangkat lunak untuk pengetahuan
keperawatan
•  Manfaat Komputer di Bidang Kesehatan
• Perkembangan dunia kesehatan di era modern telah
memanfaatkan komputer untuk meningkatkan efisiensi
serta efektivitas di dunia kesehatan.
• Teknologi informasi (dan komunikasi) dengan piranti
computer,  saat ini adalah bagian penting dalam
manajemen informasi.
• Selain memiliki potensi dalam memfilter data dan
mengolah menjadi informasi, komputer mampu
menyimpannya dengan jumlah kapasitas jauh lebih banyak
dari cara-cara manual.
• Komputer juga memungkinkan data kesehatan di-
share secara mudah dan cepat. Disamping itu,
teknologi tersebut memiliki karakteristik
perkembangan yang sangat cepat.
• Setiap dua tahun, akan muncul produk baru dengan
kemampuan pengolahan yang dua kali lebih cepat
dan kapasitas penyimpanan dua kali lebih besar
serta berbagai aplikasi inovatif terbaru. Berikut
adalah manfaat computer dalam bidang kesehatan:
1.  Membangun Sistem informasi rumah sakit
(SIR)
• Membangun Sistem Informasi Rumah sakit
secara luas, untuk menolong komunikasi dan
mengatur informasi yang dibutuhkan dari
sebuah rumah sakit. SIR dapat diaplikasikan
untuk perijinan, catatan medis, dll
• Manajer-manajer di Rumah Sakit, juga perawat
perlu mengenal komputer, yang mencakup
mengenal istilah umum yang digunakan komputer. 
• Pada masa depan dapat diharapkan bahwa semua
pekerjaan perawat akan dipengaruhi oleh komputer,
dan beberapa posisi baru akan dikembangkan bagi
perawat-perawat di bidang komputer.
• Aplikasi teknologi informasi untuk mendukung
manajemen informasi kesehatan, antar lain :
• a) Rekam medis berbasis komputer (Computer
based patient record)
• Pengertian rekam medis berbasis komputer
bervariasi, akan tetapi, secara prinsip adalah
penggunaan database untuk mencatat semua
data medis, demografis serta setiap event
dalam manajemen pasien di rumah sakit.
pemeriksaan laboratorium maupun
interpretasi klinis.
• Rekam medis berbasis komputer akan
menghimpun berbagai data klinis pasien baik
yang berasal dari hasil pemeriksaan dokter,
digitasi dari alat diagnosis (EKG, radiologi, dll),
konversi hasil pemeriksaan laboratorium
maupun interpretasi klinis.
• b) Pelayanan Non Medis
• Pelayanan yang bersifat non-medis pun dengan adanya
perkembangan teknologi informasi seperi sekarang ini
semakin terbantu dalam menyediakan sebuah bentuk
pelayanan yang semakin efisien dan efektif, dimana para
calon klien rumah sakit yang pernah berobat atau dirawat
di RS tidak perlu lagi menunggu dalam waktu yang cukup
lama saat mendaftarkan diri karena proses administrasi
yang masih terdokumentasi secara manual di atas kertas
dan membutuhkan waktu yang cukup lama mencari data
klien yang sudah tersimpan,
• 2)        Penggunaan SIstem Informasi Manajemen Keperawatan (SIMK)
• Pelayanan yang bersifat medis khususnya di pelayanan keperawatan
mengalami perkembangan teknologi informasi yang sangat membantu
dalam proses keperawatan dimulai dari pemasukan data secara digital
ke dalam komputer yang dapat memudahkan pengkajian selanjutnya,
intervensi apa yang sesuai dengan diagnosis yang sudah ditegakkan
sebelumnya, hingga hasil keluaran apa yang diharapkan oleh perawat.
• Sebelum menerapkan sistem ini hal pertama yang dilakukan adalah
membakukan klasifikasi diagnosis keperawatan yang selama ini dirasa
masih rancu, hal ini dilakukan untuk menghilangkan ambiguitas
dokumentasi serta memberikan manfaat lebih lanjut terhadap sistem
kompensasi, penjadwalan, evaluasi efektifitas intervensi sampai
kepada upaya identifikasi error dalam manajemen keperawatan.
• Sebelum menerapkan sistem ini hal pertama yang
dilakukan adalah membakukan klasifikasi diagnosis
keperawatan yang selama ini dirasa masih rancu,
hal ini dilakukan untuk menghilangkan ambiguitas
dokumentasi serta memberikan manfaat lebih
lanjut terhadap sistem kompensasi, penjadwalan,
evaluasi efektifitas intervensi sampai kepada upaya
identifikasi error dalam manajemen keperawatan.
• Sistem ini mempermudah perawat memonitor
klien dan segera dapat memasukkan data
terkini dan intervensi apa yang telah dilakukan
ke dalam komputer yang sudah tersedia di
setiap bangsal sehingga akan mengurangi
kesalahan dalam dokumentasi dan evaluasi
hasil tindakan keperawatan yang sudah
dilakukan.
• System informasi manajemen keperawatan (SIMK)
merupakan paket perangkat lunak yang dikembangkan
secara khusus untuk divisi pelayanan keperawatan.
• Paket perangkat lunak ini mempunyai program –
program atau modul – modul yang dapat membentuk
berbagai fungsi manajemen keperawatan.
• Modul – modul yang biasa digunakan dalam system
informasi manajemen keperawatan adalah sebagai
berikut :
•    Mengklasifikasikan pasien
•    Penjadwalan
•    Catatan personal
•    Laporan bertahap
•    Pengembangan anggaran
•    Alokasi sumber dan pengendalian biaya   
•  Analisa kelompok diagnose yang berhubungan
dengan pengendalian mutu, dll
• Catatan perkembangan pasien
•  Model dan simulasi untuk pengembalian
keputusan
• Rencana strategi
•  Rencana permintaan jangka pendek dan rencana
kerja  
•  Evaluasi program
• 3) Membantu dalam pembuatan system
klasifikasi pasien
• Dengan bantuan alat komputer, dapat
membantu dalam menentukan kebutuhan
tenaga di ruang rawat, berguna juga untuk
memantau klasifikasi klien.
• Sistem klasifikasi pasien adalah pengelompokan
pasien berdasarkan kebutuhan perawatan yang
secara klinis dapat diobservasikan oleh perawat.
• 4) Pengembangan E-health di Rumah Sakit. 
• Sebagai contoh, e-Health dapat diterapkan untuk
membantu pengembangkan program yang
membantu dokter, perawat, dan tenaga kesehatan
lainnya saling bertukar infomasi secara elektronik,
mengambil data rekam medis pasien kapan dan
dimana diperlukan, dan melakukan kolaborasi
dengan memberi layanan jasa kesehatan lainnya
secara real time melalui internet.
• Layanan kesehatan seperti ini akan
memberikan banyak sekali penghematan dari
sisi biaya dokumen dan administrasi layanan
dan memberikan keuntungan pemberian
keputusan layanan kesehatan yang terbaik
kepada pasien dengan lebih cepat.
• Pengaruh Komputer bagi kesehatan :
• Pada prinsipnya teknologi ini berkembang
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
manusia agar dalam kehidupannya dapat lebih
mudah berkomunikasi ataupun melakukan
sesuatu. pula berbagai efek negatif, baik
secara fisik ( kesehatan ) maupun mental /
psikologis
• Namun dari segala efek positif yang diterima
oleh manusia terdapat pula berbagai efek
negatif, baik secara fisik ( kesehatan ) maupun
mental / psikologis
• a)  Efek negative terhadap kesehehatan antara
lain :
• (1)  Radiasi Monitor
• Mata adalah organ tubuh yang paling mudah
mengalami penyakit akibat kerja, karena
terlalu sering memfokuskan bola mata ke layar
monitor.
• (2)  Terganggunya Saraf
• Printer yang menggunakan sistim buble jet
kebisingannya relatif lebih rendah bila
dibandingkan dengan printer sistim dot matrix.
Saat ini printer yang paling rendah
kebisingannya adalah sistim laser printer.
Kebisingan yang tinggi dapat mempengaruhi
syaraf manusia dan hal ini dapat berakibat
pada kelelahan maupun rasa nyeri.
• (3)  Repetitive Strain Injury ( RSI )
• RSI merupakan sebuah terminologi yang
mengacu pada beberapa variasi keluhan
kerangka otot (musculoskeletal). Ini menyangkut
keluhan yang dikenal dengan sakit urat otot. RSI
meliputi gangguan lengan atas berkaitan dengan
kerja (Work-Related Upper Limb Disorders) dan
luka penggunaan berlebihan yang berhubungan
dengan kerja (Occupational Overuse Injuries).
• Keluhan ini terutama diderita oleh para
pekerja dengan posisi duduk yang statis saat
menggunakan komputer atau menggunakan
gerakan tangan yang berulang (repetitive)
setiap hari, beban kerja yang statis (seperti
menggenggam mouse), membiarkan lengan
membengkok, dan sejenisnya dalam waktu
yang cukup lama.
•  Ini akan bertambah buruk jika tempat kerja
tidak didesain secara ergonomis, misalnya
posisi keyboard dan layar monitor yang terlalu
tinggi atau terlampau rendah, kursi tidak
menopang badan untuk duduk tegak, dan
sebagainya
• Hal ini akan semakin parah bila ditambah
lingkungan kerja yang kurang bergerak, kurang
istirahat, mengandung stress tinggi dengan
deadline dan laporan rutin serta lainnya.
Apalagi jika Anda perokok, menderita
kegemukan (obesitas), lemah otot, memiliki
tangan yang terasa dingin serta kurang
berolah raga.        
• b)       Efek negative terhadap psikologis /
mental :
• (1)  Anti social
• Sikap dan perilaku anti sosial terbentuk dari
terpaan isi program dari fitur yang diciptakan
dari media ini komputer.
• Salah satu fitur yang banyak menghiasi isi
software komputer adalah permainan
• (2)  Computer anxiety ( kecemasan, ketakutan terhadap computer )
• Ketakutan terhadap komputer ini menerpa hampir sepertiga populasi pengguna
dewasa komputer.
• Beberapa akibat dari kasus yang paling menakutkan yang dirasakan terhadap
komputer adalah mual-mual, vertigo, dan keringat yang bercucuran.
• Penyebab ketakutan mereka ada banyak hal dan salah satunya karena ketakutan
mereka akan mendapatkan bencana dengan menekan kunci yang salah. Dalam hal
ini ketakutan mereka dihubungkan dengan tingkat privasi yang dapat ditembus
karena kesalahan mereka menekan tombol misalnya saja menekan gambar spam
yang ada dalam internet. Penyebab lainnya adalah perasaan lepas kendali yang
dirasakan orang-orang non teknis atau tidak memilki kemampuan teknis pada
komputer ketika dihadapkan pada sistem teknis yang kompleks dan menyulitkan.
Biasanya ketakutan tergadap komputer ini dialami oleh perempuan-perempuan
dan orang yang mempunyai kemampuan matematika yang rendah.
• Dalam hal ini ketakutan mereka dihubungkan
dengan tingkat privasi yang dapat ditembus karena
kesalahan mereka menekan tombol misalnya saja
menekan gambar spam yang ada dalam internet.
• Penyebab lainnya adalah perasaan lepas kendali
yang dirasakan orang-orang non teknis atau tidak
memilki kemampuan teknis pada komputer ketika
dihadapkan pada sistem teknis yang kompleks dan
menyulitkan.
• Biasanya ketakutan tergadap komputer ini
dialami oleh perempuan-perempuan dan
orang yang mempunyai kemampuan
matematika yang rendah.
• (3)  Adiksi terhadap internet
• Komputer juga dapat membuat
kecenderungan adiksi pada semua orang yang
menggunakan komputer.
• Perasaan ini mendorong orang untuk terus-
menerus menggunakan komputer layaknya
orang yang mengidap ketagihan narkotika.
• Teknologi dan Informasi dalam Bidang Keperawatan
• Pemanfaatan teknologi akan semakin meningkat
seiring dengan perkembangan kebutuhan manusia.
• Perkembangan teknologi mempunyai peran penting
terhadap kehidupan manusia termasuk di dalam
pemenuhan kebutuhan kesehatan. Perawat sebagai
salah satu tenaga kesehatan yang ikut serta
berperan dalam pelayanan kesehatan merasakan
dampaknya.
• Keperawatan sebagai bagian intergral dari
pelayanan kesehatan, ikut menentukan
menentukan mutu dari pelayanan kesehatan.
• Tenaga keperawatan secara keseluruhan
jumlahnya mendominasi tenaga kesehatan yang
ada, dimana keperawatan memberikan
konstribusi yang unik terhadap bentuk pelayanan
kesehatan sebagai satu kesatuan yang relatif,
berkelanjutan, koordinatif dan advokatif.
• . Keperawatan sebagai suatu profesii
menekankan kepada bentuk pelayanan
professional yang sesuai dengan standart
dengan memperhatikan kaidah etik dan moral
sehingga pelayanan yang diberikan dapat
diterima oleh masyarakat dengan baik.
• Dalam melaksanakan praktik keperawatan, tentunya
perawat berhadapan dengan berbagai macam kondisi klien.
• Pengalaman merawat klien ditatanan klinik menjadi sebuah
pengalaman berharga sebagai bekal dalam menjalankan
pelayanan keperawatan yang professional. Namun hal itu
tentu tidak cukup, karena kondisi klien, pengetahuan klien
yang meningkat, dan mudahnya akses informasi melalui
teknologi informasi yang saat ini berkembang pesat,
menutut  perawat untuk juga mengembangkan diri untuk
meningkatkan profesionalis-nya.
• Namun hal itu tentu tidak cukup, karena
kondisi klien, pengetahuan klien yang
meningkat, dan mudahnya akses informasi
melalui teknologi informasi yang saat ini
berkembang pesat, menutut  perawat untuk
juga mengembangkan diri untuk
meningkatkan profesionalis-nya.
• TELENURSING
• Pemanfaatan Teknologi dan Informasi dalam Bidang
Keperawatan Salah satu contoh pemanfaatan
Teknologi Informasi yaitu
penggunaan TELENURSING. 
• Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi
informasi dalam memberikan pelayanan
keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan
dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara
perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat.
• Telenursing menunjukkan penggunaan
tehnologi komunikasi oleh perawat untuk
meningkatkan perawatan pasien.
• Telenursing menggunakan channel
elektromagnetik (wire, radio, optical) untuk
mengirim suara, data dan sinyal video
komunikasi
• Dengan penerapan telenursing dalam memberikan pelayanan
keperawatan akan meningkatkan kepuasan klien dan
peningkatan parstisipasi aktif keluarga.
• Dalam memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh
maka diperlukan kebijakan umum dari pemerintah untuk
mengatur praktek, SOP/standar operasional prosedur, etik dan
profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan
informasi yang diberikan. Kegiatan telenursing membutuhkan
integrasi antara startegi dan kebijakan untuk mengembangkan
praktek keperawatan, penyediaan pelayanan asuhan
keperawatan, dan sistem pendidikan serta pelatihan
keperawatan. 
• Kegiatan telenursing membutuhkan integrasi
antara startegi dan kebijakan untuk
mengembangkan praktek keperawatan,
penyediaan pelayanan asuhan keperawatan,
dan sistem pendidikan serta pelatihan
keperawatan. 
• Faktor dalam Menjalankan TelenursingUntuk dapat diaplikasikan
maka ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian :
  1.         Faktor legalitas
• Dapat didefinisikan sebagai otonomi profesi keperawatan atau
institusi keperawatan yang mempunyai tanggung jawab dalam
pelaksanaan telenursing.
2.         Faktor financial
• Pelaksanaan telenursing membutuhkan biaya yang cukup besar
karena sarana dan prasaranya sangat banyak. Perlu dukungan
dari pemerintah dan organisasi profesi dalam penyediaan aspek
financial dalam pelaksanaan telenursing
•  3.  Faktor Skill
• Ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu
pengetahuan dan skill tentang telenursing.
Perawat dan pasien perlu dilakukan pelatihan
tentang aplikasi telenursing.
• Terlaksananya telenursing sangat tergantung dari
aspek pengetahuan dan skill antara pasien dan
perawat. Pengetahuan tentang telenursing harus
didasari oleh pengetahuan tehnologi informasi.
•   4.  Faktor Motivasi
• Motivasi perawat dan pasien menjadi prioritas utama
dalam pelaksanaan telenursing. Tanpa ada motivasi
dari perawat dan pasien, telenursing tidak akan bisa
berjalan dengan baik.
• Pelaksanaan telenursing di Indonesia masih belum
berjalan dengan baik disebabkan oleh karena
keterbatasan sumberdaya manusia, keterbatasan
sarana dan prasarana serta kurangnya dukungan
pelaksanaan telenursing dari pemerintah.
•  Menurut Britton et all (1999), ada beberapa keuntungan
telenursing yaitu :
• 1)   Efektif dan efisien dari sisi biaya kesehatan, pasien dan
keluarga dapat mengurangi kunjungan ke pelayanan
kesehatan ( dokter praktek,ruang gawat darurat, rumah
sakit dan nursing home)
• 2)   Dengan sumber daya yang minimal dapat
meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan
keperawatan tanpa batas geografis
• 3)    Telenursing dapat menurunkan kebutuhan atau
menurunkan waktu tinggal di rumah sakit
• 4)   Pasien dewasa dengan kondisi penyakit
kronis  memerlukan pengkajian yang sering sehingga
membutuhkan biaya yang banyak. Telenursing dapat
meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis tanpa
memerlukan biaya dan meningkatkan pemanfaatan
teknologi.
• 5)   Berhasil dalam menurunkan total biaya
perawatan kesehatan dan meningkatkan akses
untuk perawatan kesehatan tanpa banyak
memerlukan sumber.

Anda mungkin juga menyukai