Astrandaya Ajie
RSUP dr. Kariadi Semarang
Bagian Anestesiologi
SINDROM TURP
• Anamnesis AMPLE
• Pemeriksaan Lab. (evaluasi : )
o Hb, TLC, DLC, platelet count,
o blood sugar,
o blood urea, serum creatinin, elektrolit
o Urin, EKG, Rontgen,
o Blood grouping dan crossmatch
• Puasa 6 jam pre-op
• Henti merokok 1 minggu sebelum operasi untuk menghindari
gangguan proses penyembuhan
MANAJEMEN ANESTESI SPINAL
PADA TURP
1. Pendarahan
Perdarahan pada TURP akan menimbulkan hipovolemia,
menyebabkan kehilangan kemampuan mengangkut oksigen
secara signifikan sehingga bisa menuju iskemia myokardial
dan infark miokard
2. Sindrom TURP
Sindrom TURP adalah satu dari komplikasi tersering
pembedahan endoskopi urologi. Insiden sindrom TURP
mencapai 20% .
Reseksi kelenjar prostate transuretra dilakukan dengan
mempergunakan cairan irigasi agar daerah yang di irigasi
tetap terang dan tidak tertutup oleh darah.
GEJALA KLINIS
•Hiponatremia
•Hipoosmolaritas
•Overload cairan
•Gagal jantung kongestif
•Edema paru
•Hipotensi
KOMPLIKASI
3. Koagulopati
- DIC ( Disseminated Intravasculer Coagulation) bisa terjadi
berkaitan dengan pelepasan partikel prostat yang kaya akan
jaringan thrombopalstin menuju sirkulasi yang menyebabkan
fibrinolisis sekunder.
5. Hipotermia
Hipotermia merupakan observasi yang selalu dilakukan pada
pasien yang akan dilakukan TURP. Penurunan dari suhu tubuh
akan mengubah situasi hemodinamika, yang mengakibatkan
pasien menggigil dan peningkatan konsumsi oksigen.
6. Hyponatremia – Hiperosmolaritas
Hiponatremia dapat terjadi pasien yang mengalami TURP
melalui berbagai mekanisme5 :
•Dilusi serum Na akibat kelebihan absorbsi cairan irigasi
•Hilangnya Na menuju aliran cairan irigasi pada tempat reseksi
prostat
•Hilangnya Na menuju ruangan interstisial pada periprostat dan
retroperitoneal
•Jumlah besar glisin menstimulasi pelepasan atrial natriuretik
peptida pada kelebihan volume cairan menyebabkan natriuresis
Gejala hiponatremia :
•gelisah, kebingungan, inkoheren, koma dan kejang.
•Na serum <120 mEq/liter : hipotensi dan penurunan
kontraktilitas miokardial.
•Na serum <115 mEq/l : bradikardi dan perluasan dari kompleks
QRS pada EKG, ektopik ventrikuler dan inversi gelombang T.
•Na serum <100 mEq/liter : kejang umum, koma, henti nafas,
Ventricular Tachycardia (VT), Ventricular Fibrillation (VF) dan
henti jantung
TATALAKSANA SINDROM TURP