Diagnosa Keperawatan Kel.6

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 17

PENDEKATAN BERPIKIR KRITIS PADA PROSES

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Elsa Salsabila 20113130


Fitryny Ruth S 2011312076
Laila Nadhira 2011312043
Meisi Rahmahiga 2011313007
Memel Meiyuni 2011313034
A. Analisis dan Interpretasi Data

1. Klasifikasi dan Analisis Data

Klasifikasi atau memfokuskan data adalah mengelompokan data-data


pasien atau keadaan tertentu dimana klien mengalami permasalahan
kesehatan atau keperawatan berdasarkan kriteria permasalahannya.

Analisis data adalah kemampuan mengkaitkan data dan


menghubungkan data tersebut dengan konsep teori dan prinsip yang
relevan untuk membuat kesimpulan dalam menentukan masalah
kesehatan dan keperawatan pasien.
CARA ANALISIS TAHAPAN ANALISIS
DATA DATA
(1) Validasi data, meneliti kembali data yang a. Sudahkah melakukan analisis data yang ada dari hasil
pengkajian, sehingga perawat mampu mengidentifikasi data
terkumpul. subyektif dan data obyektif yang mendukung masalah
(2) Mengelompokkan data berdasarkan keperawatan?
kebutuhan biopsiko-sosial dan spiritual. b. Apakah sudah mengetahui data normal, sehingga perawat
mampu menganalisis data yang merupakan data fokus yang
(3) Membandingkan dengan standar. mendukung masalah keperwatan?
(4) Membuat kesimpulan tentang c. Sudahkah melakukan pengelompokan data yang ada dalam
kesenjangan yang ditemukan. kelompok data subyektif dan data obyektif ?
2. IDENTIFIKASI MASALAH
PASIEN

Menentukan kelebihan pasien Menentukan masalah pasien yang


pernah dialami

Menentukan masalah Penentuan keputusan


pasien/menyimpulkan
3. Membuat Pertanyaan Diagnosa Keperawatan

a. Sudahkah
b. Sudahkah menentukan c. Sudahkah menentukan
menganalisis masalah etiologi/ penyebab dari masalah diagnosis keperawatan yang
keperawatan yang telah keperawatan yang ada dengan terdiri dari problem/
didokumentasikan pada menganalisis kembali data masalah, etiologi/penyebab,
tahap analisis data? subyektif dan data obyektif yang dan tanda/ data obyektif
sudah dikelompokkan sesuai serta gejala/data subyektif?
maasalah?
4. Memprioritaskan diagnosis keperawatan

b. Sudahkah membuat
a. Sudahkah
prioritas diagnosis
menganalisis diagnosis
keperawatan
keperawatan yang ada
berdasarkan hirarki
pada klien?
Maslow
5. Mendokumentasikan diagnosis keperawatan

a. Sudahkah melakukan dokumentasi diagnosis keperawatan sesuai dengan


prioritas?
b. Sudahkah melakukan dokumentasi tanggal ditemukannya diagnosis
keperawatan tersebut?
c. Sudahkah melakukan pencatatan sebagai pertanggung jawaban yang harus
disertai nama jelas dan padaf?
d. Sudahkah dokumentasi ditulis dengan tepat, lengkap, dan mudah dibaca
serta dimengerti oleh tim kesehatan lain yang terkait?
B. Pernyataan Diagnosa Keperawatan

A. Diagnosa keperawatan aktual


B. Diagnosa keperawatan risiko
C. Diagnosa keperawatan potensial
D. Diagnosa keperwatan kemungkinan
E. Diagnosa keperawatan sindroma
C. Perbedaan Diagnosa Keperawatan dan Diagnosa Medis

Diagnosa Keperawatan Diagnosa Medis


Berfokus pada respon atau reaksi klien
Berfokus pada faktor-faktor yang bersifat
terhadap penyakitnya
pengobatan dan penyembuhan penyakit
Berorientasi terhadap kebutuhan individu
Berorientasi terhadap kebutuhan patologis
Berubah sesuai perubahan respon klien Cenderung tetap mulai dari sakit sampai sembuh

Mengarah kepada fungsi mandiri perawat


Mengarah kepada tindakan medis yang
dalam melaksanakan tindakan keperawatan
dan evaluasi
sebagian dapat dilimpahkan kepada perawat
D. Kesalahan dalam Proses Diagnosa
Keperawatan

1. Kesalahan dalam pengumpulan data


2. Kesalahan dalam interpretasi dan analisis data
3. Kesalahan dalam pengelompokan data
4. Kesalahan dalam pernyatann diagnosa
Kesimpulan
Diagnosis keperawatan telah diterapkan di berbagai rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya,
namun pengetahuan perawat terkait indikator-indikator diagnostik untuk penegakan diagnosis masih
perlu ditingkatkan agar penegakan dapat dilakukan secara tepat dan terstandarisasi, serta proses
penegakan diagnosisi tidak dianggap sulit. Tanpa terminologi dan indikator yang terstandarisasi,
penegakan diagnosis keperawatan menjadi tidak seragam, tidak akurat dan ambigu sehingga
menyebabkan ketidaktepatan pengambilan keputusan dan ketidaksesuaian asuhan keperawatan yang
diberikan kepada klien.Diagnosis keperawatan adalah tahap kedua dalam proses keparawatan dan
merupakan suatu pernyataan dari masalah klien, baik aturan maupun resiko berdasarkan data
pengkajian yang sudah dianalisis. Analisis pertanyaan kritis merupakan rangkaian bertanya sehingga
diperoleh inti informasi atau ide sehingga diperoleh informasi yang esensial untuk selanjutnya
menentukan sikap, pandangan, dan langkah selanjutnya atau penyelesaian. Analisis pertanyaan kritis
perawat dalam setiap kegiatan pada tahap diagnosis keperawatan, antara lain:
1. Analisis dan Interpretasi Data
2. Pernyataan diagnosa keperawatan.
3. Perbedaan diagnosa keperawatan dan diagnosa medis
4. Kesalahan dalam proses diagnosa keperawatan
ANALISIS KASUS
C. Alasan Masuk
A. Identitas Klien Orang tua Klien mengatakan BAB klien sudah kurang
Nama/Inisial : Tn. A lebih 6 kali sejak tadi pagi ,mual, muntah sejak 3 jam
Umur : 3 Tahun lalu sebanyak 3 kali.
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Belum Menikah D. Riwayat Kesehatan
Pendidikan : Belum a. Riwayat Kesehatan Sekarang (RKS)
Sekolah Orang tua Klien mengatakan awalnya perut klien
Alamat : Padang terasa mules, BAB sudah kurang lebih 6 kali sejak tadi
pagi , mual, muntah sejak 3 jam lalu sebanyak 3 kali.
B. Penanggung Jawab b. Riwayat Kesehatan Dahulu (RKD)
Nama : Ny. T Orang tua klien mengatakan sebelumnya klien sering
Umur : 30 Tahun merasa sakit perut.
Hubungan Keluarga : Ibu
Pekerjaan : Ibu Rumah c. Riwayat Kesehatan Keluarga (RKK)
Tangga Orang tua Klien mengatakan sebelumnya ada anggota
keluarga yang mengalami penyakit yang sama.
E. Pemeriksaan Fisik 1) Paru-paru
BB/TB : 15 Kg/ 65 cm •Simetris kiri dan kanan
Tanda Vital : TD : 90/60 mmHg •Vocal premitus kiri dan kanan
Nadi: 100x/menit •Bunyinya sonor
Suhu : 38 Calsius •Suara nafas vesikuler
a. Kepala 2) Jantung
1) Rambut : Rambut berwarna hitam bersih. •Ictus Cordis tidak tampak
2) Mata : Cekung, konjung tiva anemis •Ictus Cordis teraba
3) Telinga : Kemampuan mendengar baik, •Ditemukan batas-batas jantung
tidaka ada nyeri. •BJ I-II teratur, tidak ada bunyi tambahan
4) Hidung : Tidak ada secret. d. Abdomen
5) Mulut dan gigi : Selaput melkosa kering, •Tidak ada pembesaran rongga abdomen
bersih •Bising usus terdengar 30x/menit
b. Leher •Tidak ada pembesaran hepar
Tidak ada pembesaran kelenjer tyroid. •Terdengar bunyi thympani
c. Thorak
e. Punggung
Tidak ada keluhan
f. Ekstremitas
Atas : Bentuk simetris kiri dan kanan, terpasang infus RI
dieksrem
Bawah : Bentuk simetris kiri dan kanan, tas atas dekstra (RT) 3
detik
h. Integumen
Keadaan kulit (turgor kulit) jelek, akral teraba dingin
i. Persyarafan
Tidak ada kelainan pada pemeriksaan N1-12
1. Nervus I (Olfactorius) hasil pemeriksaan Baik, bisa mencium bau
2. Nervus II ( Opticus) hasil pemeriksaan Ketajaman penglihatan baik, lapang pandang baik, melihat warna baik
3. Nervus III ( Okulomotoris) hasil pemeriksaan Pupil,baik,isokor,reflek cahaya(+), Reflek (+)
4. Nervus IV (Trochlearis) hasil pemeriksaan Pergerakan bola mata keatas dan kebawah baik
5. Nervus V (Trigeminus) hasil pemeriksaan Membuka leher, mampu menggerakkan, dan mampu menggigit
6. Nervus VI (Abduscen) hasil pemeriksaan Pergerakan mata lateral baik
7. Nervus VII (Facial) hasil pemeriksaan Mampu mengenyitkan kening pada kedua sisi wajah, sedangkan mulut
sebelah kanan dan kiri bisa di angkat
8. Nervus VIII (Vestibulachleasis) hasil pemeriksaan Terdengar jelas
9. Nervus IX (Glassoparingeus) hasil pemeriksaan Reflek paring mengilang
10. Nervus X (Vagus) hasil pemeriksaan mampu menelan ludah dengan baik dan bicara jelas
11. Nervus XI (Accesonus) hasil pemeriksaan Mampu mengangkat bau kanan namun yang kiri susah,mampu
menoleh kedua arah
12. Nervus XII (hypeglosus) hasilpemeriksaan Tidak terjulur, agak pendek kearah kanan dan kiri, mampu
menggerakkkan dengan baik pada kedua arah
F. Data Biologis
• Makanan dan minuman yaitu jajanan luar (es cendol )
• Eliminasi BAB encer dan lunak berwarna kuning , bentuk cair.

G. Riwayat Alergi
Klien Tidak ada riwayat alergi makanan maupun alergi obat-obatan

H. Data Psikologis
a. Prilaku Non Verbal
gelisah, dan meringis
b. Prilaku Verbal
1) Cara menjawab : klien tidak mampu menjawab dengan baik
2) Cara memberi Informasi : orang tua klien memberikan informasi secara verbal
e. Konsep Diri
Klien menerima kondisi fisiknya yang sedang sakit
f. Adaptasi
Klien menerima keadaannya saat ini
g. Mekanisme pertahanan Diri
Baik
I. Data Sosial
• Klien sangat merasa nyaman berada diantara keluarganya
• Hubungan dengan keluarga dan masyarakat Baik

J. Data Spiritual
• klien sangat yakin bahwa dirinya bisa sembuh

K. Data Penunjang
a. Diagnosa Medis : Gastroenteritis

L. Diagnosa Keperawatan
1. Defisit Volume Cairan Kehilangan cairan disebabkan diare
2. Ketidakseimangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Mual dan muntah
diakibatkan gangguan peristaltic usus
3. Gangguan integritas kulit Iritasi bagian perineal,seringnya defekasi
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai