AKBAR DESNANDA
RIZLIA NURMAWARNI
SYAFIRA FARADILLAH
Produktivitas operasi
Semakin jauh jarak yang ditempuh maka tarif akan mendekati batas tarif atas, sebagai
perbandingan Jakarta - Bandung dengan full trip 120 rb dengan ada nya perhitungan tarif
parsial maka akan adanya perbedaan harga apabila berangkat dari Cirebon- Bandung dengan
missal tarif 70rb.
Untuk jenis angkutan barang seperti contoh pengiriman parcel biaya yang akan di keluarkan
berdasarkan jarak tempuhnya, dengan contoh Jakarta – Cirebon (50km) dengan per1 kg yaitu
2 rb dan Jakarta – Jogja (200km) dengan per1 kg yaitu 3 rb, jadi dari perbandingan tersebut
dapat dilihat bahwa semakin jauh jarak yang ditempuh semakin besar juga tarif kg nya.
Kebutuhan Muatan Gerbong
Misalkan kebutuhan muatan 60 gerbong/ hari, bandingkan jika per KA 20 gerbong, dengan per ka 30
Gerbong
Untuk angkutan kita butuh 60 gerbong
Awal : 1 KA 20 gerbong, 3 KA (3 lok, 3 pasang masinis (2x3) = 18) = 36 masinis & asisten masinis
Baru : 1 lok 30 gerbong, 2 KA (2 lok, 2 pasang masinis (2x3) = 12 ) = 24 orang
Efesiensi 1 lok, 12 masinis/asisten masinis = 1 lok 30 M
Produksi 2 pp = (50 ton x 60) = 6000 ton muatan
Asumsi = muatan pasti
Load factor / okupansi penting
Load factor pada KA Penumpang ketika weekdays tidak membutuhkan banyak kereta pada rangkaian,
namun ketika memasuki weekend maka kebutuhan sarana dalam 1 rangkaian akan di maksimalkan
sesuai dengan ketentuannya supaya dapat mengangkut banyaknya penumpang dalam satu kali
perjalanan.
Load factor pada KA Barang berbanding terbalik dengan KA Penumpang, Ekspeditur (perusahaan
ekspedisi) akan mengangkut banyak barang pada hari kerja, sehingga dalam 1 rangkaian dalam 1x
perjalanan dapat mengangkut gerbong yang penuh terisi.