Anda di halaman 1dari 23

KAPASITAS LINTAS

Referensi :
1. Peraturan Menteri perhubunan No.9 tahun 2014 tentang Tata Cara
Penetapan Jaringan Pelayanan Dan Lintas Pelayanan Kereta Api
2. Peraturan Menteri perhubungan No PM.60 tahun 2012, tentang Persyaratan
Teknis Jalur KA
3. Uned Supriadi 2008, Kapasitas Lintas , PT Kereta Api Indonesia ( Persero )

4/25/2021 1
1. Pendahuluan
2. Karakteristik khusus Kereta api
3. Variabel dan Asumsi .
4. Manfaat Perhitungan Kapasitas Lintas
5. Formula Perhitungan Kapasitas Jalur
(Lintas )

4/25/2021 2
I. Pendahuluan
I.1 Pengertian Kapasitas Lintas :

1. Lintas adalah : Bagian jalan kereta api yang terdiri dari rangkaian
beberapa petak jalan.

2. Petak jalan adalah bagian dari jalur kereta api yang terletak di antara
stasiun yang berdekatan ( bersebelahan ),
Dengan persinyalan elektrik , petak jalan dapat terdiri dari
beberapapetak blok.

Kapasitas lintas
1. Adalah suatu ukuran kemampuan untuk memindahkan jumlah
lalu lintas tertentu melalui jalur kereta api yang ditentukan dengan
seperangkat sumber daya berdasarkan rencana operasi yang telah
ditetapkan (Harald Kreuger, 1998).

2. Frekuensi tertinggi yang dapat dicapai satu lintas pada kurun waktu
tertentu.” ( biasanya hitungannya adalah satu hari penuh / 24 jam )
4/25/2021 3
3. Kapasitas Jalur Kereta Api Kapasitas jalur kereta api dapat diartikan sebagai
kemampuan maksimum suatu jalur kereta api untuk dapat menampung
sejumlah perjalanan kereta api dalam waktu 24 jam atau dalam periode waktu
tertentu. ( Permenhub No.9 tahun 2014 tentang Tata Cara Penetapan Jaringan
Pelayanan Dan Lintas Pelayanan Kereta Api )
4. Selain itu dikenal istilah kapasitas stasiun yaitu kemampuan maksimum suatu
stasiun untuk dapat menampung sejumlah perjalanan kereta api dalam waktu
24 jam atau dalam periode waktu tertentu.

I.2. Maksud dan Tujuan Perhitungan Kapasitas Lintas :


1. Dalam penyusunan rencana operasi KA selain rencana angkutan, maka data /
analisisi tentang kapasitas lintas sangat diperlukan.
2. Untuk kepentingan program pengembangan operasi KA, jika kebutuhan
operasi perjalanan KA sudah tidak dapat ditampung oleh kapasitas lintas yang
tersedia, sehingga dapat diprogram hal hal yang perlu untuk peningkatan
kapasitas lintas

4/25/2021 4
II. Karakteristik Khusus Kereta Api
Terkait eratnya kontak antara Roda dan Rel pada jalur KA sehingga

1. Melekat pada jalurnya, hanya dapat beralih ke jalur lain jika ada wesel yang
mengalihkannya.
2. Jarak pengereman reatif lebih jauh jika dibandingkan dengan kendaraan
lainnya, terutama kendaraan jalan raya, sehingga ada jarak minimal anara dua
kereta api yang beriringan, dan perlu dilengkapi sinyal untuk mengaturnya.
3. Dalam satu petak jalan atau satu petak blok hanya diijinkan dilewati /
terdapat satu ( 1 ) Kereta api.
4. Memiliki jadwal yang terpogram pasti di tiap tiap stasiun, mulai dari stasiun
pemberangkatan awal, stasiun stasiun yang dilewatinya, dan stassiun tujuan
akhir.
5. Perjalanan KA berangkat, berjalan dan berhentinya sudah terprogram jelas, KA
berhenti di dalam perjalanan hanya dilakukan terprogram, untuk kepentingan
pengaturan perjalanan ( bersilang X, menyusul // atau disusul = ) dan
pelayanan angkutan ( naik turun muatan ).
6. Produk layanan angkutannya bersifat masal, sehinga rangkaiannya panjang

4/25/2021 5
III. Variable Dan Asumsi Perhitungan Kapasitas Lintas

III.1. Variabel yang Berpengaruh

1. Kecepatan Kereta Api, puncak kecepatan Kereta api dipengaruhi oleh :


➢ Puncak kecepatan jalur ( prasarana KA ) dan
➢ Puncak kecepatan terendah sarana, dari suatu rangkaian KA.
Puncak kecepatan terendah antara prasarana dan sarana, yang lebih rendah
digunakan sebagai puncak kecepatan KA.**)
Contoh : V maks lintas Cikampek Bekasi adalah 120 km/jam, dan V maks rangkaian
KA 99 adalah 100 Km/ jam, maka V maks KA 99 pada lintas Cikampek Bekasi adalah
100 km/ jam.

3. Pelayanan dan teknologi persinyalan, yang terdiri dari hubungan blok dan pelayanan
perangkat sinyal
Perbedaan teknologi persinyalan, arah perjalanan antar KA ( searah / berlawanan),
berpengaruh terhadap durasi waktu pelayanan yang diperlukan, sehingga hal ini
berpengaruh terhadap banyaknya KA yang dapat dilayani dalam satuan waktu
tertentu, ( dalam hal kapasitas lintas adalah 24 jam / 1440 Menit ).
Contoh kegiatan pelayanan sinyal Blok elekto mekanik terlampir
.4/25/2021 6
**) Kecepatan Jalur / Prasarana KA ditentukan oleh lebar jalur dan aspek
Geometri, sebagai informasi, berdasar Permenhub No PM.60 tahun 2012,
tentang Persyaratan Teknis Jalur KA, terdapat ketentuan sebagaimana tabel di
bawah ini :

Kelas Jalan dan Kecepatan Maksimum pada lebar jalur 1067 mm


Kelas V P Jenis Bantalan Jenis Tebal Lebar
jalan MAKS Maks Penambat Balas Bahu
( KM / JAM ) Gandar Tipe Rel Jarak antar sumbu Atas balas
( Ton ) Bantalan ( CM ) ( Cm ) ( CM )

I 120 18 R.60/R.54 Beton Elastis 30 60


Ganda
60
II 110 18 R.54/R50 Beton /kayu Elastis 30 50
Ganda
60
III 100 18 R.54/R.50 Beton/kayu/ baja Elastis 30 40
/ R.42 Ganda
60
IV 90 18 R.54/R.50 Beton/kayu/baja Elastis 25 40
/ R.42 ganda /
60 tunggal
V 80 18 R.42 Kayu / baja Elastis 25 35
tunggal
60
4/25/2021 7
Kelas Jalan dan Kecepatan Maksimum pada lebar jalur 1067 mm
Kelas V P Jenis Bantalan Jenis Tebal Lebar
jalan MAKS Maks Penambat Balas Bahu
( KM / JAM ) Gandar Tipe Rel Jarak antar sumbu Atas balas
( Ton ) Bantalan ( CM ) ( Cm ) ( CM )

I 160 22,5 R.60 Beton Elastis 30 60


Ganda
60
II 140 22,5 R.60 Beton Elastis 30 50
Ganda
60
III 120 22,5 R.60 / R.54 Beton Elastis 30 40
Ganda
60
IV 100 22,5 R.60/ R.54 Beton Elastis 30 40
ganda
60

Sumber : Permenhub No PM.60 tahun 2012, tentang Persyaratan Teknis Jalur KA

4/25/2021 8
3. Jalur tunggal atau jalur ganda.
➢Jalur Tunggal jika hanya ada satu jalur KA dalam suatu lintas ( kecuali di
stasiun ).

➢Jalur Kembar adalah 2 ( dua ) jalur KA sejajar dengan pengaturan operasi


KA hanya menggunakan Jalur kanan, sehingga persinyalan dan blocking (
interlocking ) dilengkapi hanya untuk jalur kanan saja )

➢Jalur Ganda adalah 2 ( dua ) jalr KA sejajar yang dalam pengoperasian KA


pada saat normal menggunakan jalur kanan, namun dalam keadaan
terttentu dapat dilewatkan jalur kiri karena ke dua jalur ( ke hulu maupun
ke hilir ) dilengkapi dengan persinyalan dan blokcking, seperti dua jalur
tunggal yang sejajar

4/25/2021 9
4. Headway :
✓Pada jalur kembar kerapatan minimum atau selang waktu minimum antara dua KA
yang searah,
✓Pada jalur tunggal ditentukan oleh waktu minimal persilangan
5. Stasiun :
a. Jarak antar Stasiun : Panjang petak jalan / petak blok,
Petak jalan maupun petak blok terpanjang, petak jalan dengan kepepatan
terendah, sehingga menjadi petak jalan / petak blok terlama waktu
tempuhnya dalam satu lintas, adalah juga penentu kapasitas suatu lintas.
Contoh : Pada Lintas Cikampek Bandung, maka petak jalan Cigaea Sukatani, dan
Petak Jalan Maswati- Sasak Saat, Serta Sasak Saat – Cilame adalah petak
jalan dengan waktu tempuh terlama, sehingga menjadi faktor utama
dalam perhitungan kapasitas lintas Cikampek – Padalarang.
b. Kapasitas Stasiun yang dipengaruhi oleh :
❖Waktu pelayanan di stasiun : pelayanan persinyalan, naik turun penumpang,
kegiatan teknis operasi lainnya. ( langsiran , pemeriksaan, dll )
Pelayanan naik turun muatan pada angkutan barang rata rata lebih lama dibanding
naik turun penumpang.
❖Jumlah dan panjang jalur yang tersedia di stasiun.

4/25/2021 10
III.2 Asumsi Yang Digunakan dan batasan
1. Dalam perhitungan Kapastas lintas menggunakan waktu 24 Jam, artinya KA
dapat diberangkatkan / dijalankan kapan saja, sehingga preferensi
pelanggan tentang kapan jam berangkat dan jam datang tidak
diperhitungkan.
2. Sedangkan realitasnya khusus untuk KA Penumpang terutama :
➢ Di Indonesia untuk KA Penumpang jarak jauh / antar kota, cenderung
memiliki preferensi jam berangkat dan jam datang tertentu.
➢ Untuk KA komuter ( Sub Urban ) dan KA perkotaan ( KA urban ) hampir
pasti beroperasi sebagian besar pada jam kerja, ( jam berangkat dan
jam pulang kerja sebagian besar orang / warga )
3. Aspek Teknis :
➢ Window Time perawatan jalur / prasarana.
➢ Perbedaan Jenis rangkaian , angkutan, kelas layanan KA
Masih perlu didalami lebih lanjut, sehingga tepat atau tidaknya perhitungan
kapasitas lintas berdasar persamaan matematis, masih perlu dicek dengan
mensimulasikan dalam GAPEKA.
4. Jenis, tipe, Teknologi signalling, sebagai faktor utama dalam perhitungan
4/25/2021 11
5. Kecepatan dan waktu tempuh :
a) Waktu tempuh itu dipengaruhi oleh kecepatan perjalanan dan total waktu
berhenti, sehingga pada akhirnya menjadi kecepatan rata rata.
Total waktu berhenti dipengaruhi oleh :
➢ KA Penumpang : KA antar kota /jarak jauh cenderung lebih sedikit
waktu berhenti ( hanya untuk naik turun penumpang di stasiun
tertentu, dan kepentingan lalu lintas, teknis lainnya ), sedangkan KA
lokal / komuter / urban cenderung setiap stasiun berhenti ( ditambah
proses akselerasi dan deselerasi ) maka KA lokal / komuter cenderung
lebih rendah kecepatan rata ratanya.
➢ KA Barang : sebagian besar KA barang kontraktual cenderung naik turun
muatan hanya di stasiun asal dan tujuan akhir, sedangkan Cargo dapat
seperti KA penumpang jumlah stasiun perhentiannya, namun proses
naik turun muatan per kegiatan cenderung lebih lama, disamping rata
rata kecepatan KA barang memang lebih rendah

4/25/2021 12
IV. Manfaat Perhitungan Kapasitas Lintas
Dari hasil perhitungan dengan rumus / formula tertentu mengenai kapsitas lintas/ jalur
kereta api dapat digunakan :
1. Menjadi pertimbangan di dalam perencanaan dan pengendalian operasi KA.
2. Menjadi dasar pertimbangan untuk upaya perbaikan / peningkatan kapasitas lintas,
jika berdasar hasil perhitungan diperoleh informasi bahwa : kapasitas lintas hampir
jenuh, kapasitas lintas telah terlampaui, kapasitas lintas akan tidak lagi mencukupi
kebutuhan pelayanan perjalanan / angkutan.
Untuk itu perlu dilakukan beberapa kemungkinan untuk dapat meningkatkan kapasitas
lintas :
❖ Penyesuaian taktis / teknis perencanaan dan pengendalian operasi KA, hal ini bersifat
sementara karena upaya lain memerlukan waktu, proses dan sumber daya.
❖ Merubah sistem jalur KA dari jalur tunggal menjadi jalur kembar, selain peningkatan
kapasitas lintas, jalur kembar /ganda juga mampu meningkatkan keselamatan ( level of
safety ) , karena potensi tabrakan KA yang berlawanan arah menjadi terhindarkan.
❖ Memperpendek petak jalan, khusus pada jalur tunggal.

4/25/2021 13
❖ Pada Jalur Kembar / jalur ganda :
➢ Memperpendek petak blok, sehingga jumlah petak blok bertambah (
tentu dengan perhitungan kecepata, panjang rangkaian dan luncuran
tertentu )
➢ Penggantian sistem hubungan blok, misal dari blok elektro
mekanik,menjadi blok automatis, ( automatis terbuka / automatis
tertutup )➔ pada jalur tunggal tidak disarankan.

❖ Meningkatkan kecepatan, karena semakin cepat satu petak jalan / blok


ditempuh maka semakin cepat dapat dilewati KA berikutnya ( menambah
headway ).

4/25/2021 14
VI. Formula Perhitungan Kapasitas Jalur KA

1. Rumus Jerman ;

N =
1440
X n
T+C

Dimana
N = Kapasitas pada petak jalan yang ditentukan ( KA / hari )
T = Waktu tempuh pada petak jalan yang ditentukan ( menit )
C = Waktu pelayanan hubungan blok dan sinyal, dengan perhitungan
sebagai berikut
➢ Untuk persinyalan mekanik 4,5 menit.
➢ Untuk persinyalan elektrik 2,5 menit.
➢ Untuk persinyalan dengan sistem CTC 0,75 Menit.

n = Prosentase tertentu
4/25/2021 15
2. Rumus Amerika

1440 K
C= T + T’ + 2t

C = Kapasitas Lintas ( KA / hari )


T = Waktu tempuh keret api dari satu jurusan ( menit )
T’ = Waktu tempuh kereta api dari satu jurusan yang berlawanan arah ( menit )
t = selang waktu antara kereta api langsung atau berhenti dengan kereta api yang
berlawanan arah berangkat ( menit )
K = Faktor Efisiensi ➔ K = 0,7

4/25/2021 16
Rumus Amerika jika digambarkan dalam Gapeka

t t

T 𝑇1’

4/25/2021 17
Kereta Api sangat terikat pada relnya, sehingga hubungan rel dan roda menjadi dasar semua pertimbangan teknis KA

4/25/2021 18
Petak jalan pada single track ,tanpa blok antara

4/25/2021 19
4/25/2021 20
4/25/2021 21
4/25/2021 22
PROSES HUBUNGAN BLOK ELEKTRO MEKANIK JALUR TUNGGAL

STASIUN ‘’A’’ STASIUN ‘’B’’


1. Meminta ijin buka blok kepada B dengan 2. Bel panggil berbunyi dan katup penutup
menekan knop panggil dan memutar ( 2 bel panggil terbuka.
kali utk ke hulu / 1 kali untuk ke hilir )
3. Menekan tingkapan JALUR TUNGGAL
4. Tingkapan BLOK KE B di A dari normal
sambil melakukan putaran 20X sehingga
merah menjadi Putih.
tingkapan JALUR TUNGGAL di B yang
5. Melayani wesel wesel dan sinyal
sebagaimana mestinya dan
semula merah menjadi putih
memberangkatkan KA menuju ke B 8. Tingkapan LEWAT DI dari merah mejadi
6. Setelah KA berangkat dan melewati wesel putih, tingkapan JALUR TUNGGAL dari
terjauh, mengembalikan kedudukan sinyal putih menjadi merah.
dan wesel wesel pada kedudukan normal 9. Melayani wesel wesel dan sinyal yang
7. A menekan tingkapan BLOK KE dan JALUR semestinya, menerima KA, semboyan 1
TUNGGAL ke B sambil memutar handel dan memastikan KA lengkap (
putaran 20X sehingga BLOK KE dari
semboyan 18 dan 21 ),
merah menjadi putih, dan JALUR TUNGGAL
dari merah menjadi putih. 10.Menekan tingkapan LEWAT DI dari
11. Dan tingkapan JALUR TUNGGAL dari putih putih jadi merah,.
menjadi merah

4/25/2021 23

Anda mungkin juga menyukai