Anda di halaman 1dari 21

KONSTRUKSI

SALURAN TRANSMISI
UDARA
DAMAI ANDHIKA A (6)
GANIS SANGGA M (10)
PANDU HIMAWAN A (13)
Komponen Saluran Transmisi Udara
A.Konduktor/Kawat Penghantar
 solid conductor
 stranded conductor
 bundled conductor
 AAC : All Alluminium Conductor.
 AAAC : All Alluminium Alloy Conductor.
 ACSR : Alluminium Conductor Steel Reinforced.
 ACAR : Alluminium Conductor Alloy
Reinforced.
Saluran transmisi udara TT menggunakan ACSR
karena jarak antara menara jauh maka dibutuhkan
kuat tarik yang lebih tinggi.
AAAC
AAC

ACSR
B. Menara/ Tower
 Tegangan < 70 kV menara kayu
 Tegangan > 70 kV menara baja
Berdasarkan jenisnya :

Digunakan untuk saluran transmisi


ganda (double circuit).

Persegi
Digunakan untuk saluran transmisi
tunggal (single circuit).

Persegi panjang

Digunakan untuk saluran transmisi


tunggal dengan lebar gawang yang
besar.
Korset
Digunakan untuk saluran transmisi yang
menyeberangi jalan kereta api, jalan raya
dan kanal air.
Gantry

Digunakan untuk saluran transmisi yang


arah penyaluran berubah dan terletak pada
belokan route map 0saluran.
 Sudut kecil < 20 .
Rotasi 0
 Sudut besar 20≤ Ө < 30 .
Digunakan untuk saluran transmisi di
daerah yang mengandung garam.
Terbuat dari pipa baja yang diisi beton.
MC

Digunakan untuk daerah yang labil,


menara ini dengan konstruksi
berengsel yang menunjang beban
mekanisnya dengan kawat-kawat
penahan.
Guyed/ Bertali
C. Isolator
I. Isolator Gantung (Suspension) : Untuk saluran
transmisi TT. Ada dua jenis isolator ini yaitu Clevis
type dan ball-and-socket type , ukuran piringan
berdiameter (180, 250, 280, 320) mm.

Clevis type Ball-and-socket type


II. Isolator Pasak (Pin-type) : Untuk saluran transmisi
yang rendah (< 22-33kV), kekuatan mekanis
rendah sehingga tidak dibuat ukuran besar.

III. Isolator Pos-Saluran (Line post) : Kegunaan sama


seperti pasak hanya bentuknya lebih panjang dan
lebih kecil
Line post Long rod

IV. Isolator Batang Panjang (Long-rod) : Digunakan


pada tempat yang banyak dikotori oleh debu dan
garam.
Isolator Gantung
D. Peralatan Bantu Konduktor
1. Sambungan penghantar (joint) : Digunakan untuk
menyambung konduktor, bahan yang digunakan
untuk joint harus mempunyai konduktivitas dan
kekuatan mekanis yang lebih kuat dari bahan
penghantarnya (agar tidak terjadi kerusakan pada
sambungan tersebut).
2. Batang Pelindung (Armour Rods) : Untuk
melindungi konduktor dari getaran (vibration)
akibat angin yang dapat mengakibatkan konduktor
lelah dan dapat putus.
3. Peredam (Damper) : Untuk menghindari
kelelahan (akibat gaya berat dari dalam kawat
tersebut, gaya dari luar/angin) tiap titik topang
dari kawat konduktor maupun kawat tanah.
* Lebar gawang 0 s/d 350 m : 2 damper tiap kawat
penghantar.
* Lebar gawang > 350 m : 4 damper tiap kawat
penghantar.
Jarak damper dari titik topang :
 Damper pertama berjarak 1220 m dari titik
topang pertama
 Damper kedua berjarak 2440 m dari titik topang
4. Tanduk busur api (arcing horn) > 66 kV : Untuk
melindungi lompatan api (flashover) pada
gandengan isolator. Jarak Arcing horn atas dengan
bawah 75% s/d 85% dari panjang gandengan
isolator. Untuk V > 66 kV.
TINGGI TIANG DAN SPAN
JARAK MENDATAR MINIMUM

Jarak terpendek secara horizontal dari sumbu vertikal


menara/tiang ke bidang vertikal. Ruang bebas, bidang vertikal
tersebut sejajar dengan sumbu vertikal menara/tiang dan
konduktor.

V2
s = 0, 75 + D+ 20000

S = Spacing mendatar minimum (m)


V = Tegangan line
D = Andongan (m)
JARAK VERTIKAL KONDUKTOR

• Jarak terpendek secara vertikal antara konduktor SUTT,


SUTET atau SUTTAS dengan
• Permukaan bumi atau benda di atas Permukaan bumi yang
tidak boleh kurang dari
• jarak yang telah ditetapkan demi keselamatan manusia,
makhluk hidup dan benda
• lainnya serta keamanan operasi SUTT, SUTET dan SUTTAS.
• Untuk spacing vertikal besarnya antara 60 % s/d 100 %
spacing horisontal.
JARAK BEBAN (CLEARANCE)

• Jarak minimum antara kawat konduktor yang terendah, dengan


permukaan tanah.
• Untuk tegangan 100 KV adalah 6 m. Apabila melalui jalan
adalah 7 m.
• Untuk tegangan yang lebih besar dari 100 KV, maka jarak
bebas harus ditambah dengan :
V  100 
h    m
 150 
V = tegangan line (KV)
ANDONGAN

Andongan (sag) merupakan jarak lenturan dari suatu bentangan


kawat penghantar antara dua tiang penyangga jaringan atau lebih, yang
diperhitungkan berdasarkan garis lurus (horizontal) kedua tiang
tersebut.
 WL2 
d = m
 8T 
Ket :
d = besarnya andongan (sag), dalam satuan meter
W= berat beban kawat penghantar (weight of conductor), dalam satuan kg
(kilogram)
L = panjang gawang (span), dalam satuan meter
T = tegangan tarik maksimum kawat penghantar yang diperkenankan (allowable
maximum tension), dalam satuan kg (kilogram)
SALURAN TRANSMISI UDARA

Keuntungan :
Mudah pemasangannya
Mudah diperbaiki jika terjadi gangguan
Kerugian :
Rawan pencurian
Mudah terpengaruh cuaca
Mengganggu pemandangan
Rugi-rugi tegangan, karena nilai L

Anda mungkin juga menyukai