MATA KULIAH:
PENGUJIAN & KELAIKAN SARANA DAN PRASARANA
PERKERETAAPIAN
OLEH :
NAMA : RAIHAN SALSALABILA
NOTAR : 19.03.079
KELAS : MTP 3.2
ABSEN : 21
2021
A. PENGUJIAN JALUR KA
Ruang manfaat jalur kereta api terdiri atas jalan rel dan
bidang tanah di kiri dan di kanan jalan rel beserta ruang dikiri,
kanan, atas, dan bawah yang digunakan untuk konstruksi
jalan rel dan penempatan fasilitas operasi kereta api serta
bangunan pelengkap lainnya.
Ruang milik jalur kereta api meliputi bidang tanah di kiri dan
di kanan ruang manfaat jalur kereta api yang digunakan untuk
pengamanan konstruksi jalan rel.
Persyaratan Sistem
Persyaratan sistem merupakan kondisi yang harus dipenuhi untuk
berfungsinya suatu sistem.
Persyaratan Komponen
Persyaratan Komponen merupakan spesifikasi teknis yang harus
dipenuhi setiap komponen sebagai bagian dari suatu sistem.
Kecepatan
a. Kecepatan Rencana
b. Kecepatan Maksimum
Kecepatan maksimum adalah kecepatan tertinggi yang
diijinkan untuk operasi suatu rangkaian kereta pada lintas
tertentu.
c. Kecepatan Operasi
Kecepatan operasi adalah kecepatan rata-rata pada petak
jalan tertentu.
d. Kecepatan Komersial
Kecepatan komersial kecepatan rata-rata kereta api sebagai
hasil pembagian jarak tempuh dengan waktu tempuh.
Beban Gandar
Beban gandar adalah beban yang diterima oleh jalan rel dari
satu gandar.
Beban gandar untuk lebar jalan rel 1067 mm pada semua kelas
jalur maksimum sebesar 18 ton.
Beban gandar untuk lebar jalan rel 1435 mm pada semua kelas
jalur maksimum sebesar 22,5 ton.
Beton Elastis
IV < 5.10’ 100 22, R.60/ Ganda 3 4
5 R.54 60 0 0
2. PERSYARATAN TATA LETAK, TATA RUANG DAN
LINGKUNGAN
Pengalokasian Ruang
a. Persyaratan Umum
1. Geometri jalan rel direncanakan berdasarkan pada
kecepatan rencana serta ukuran kereta yang melewatinya
dengan memperhatikan faktor keamanan, kenyamanan,
ekonomi dan keserasian dengan lingkungan sekitarnya.
2. Persyaratan geometri yang wajib dipenuhi persyaratan:
a) lebar jalan rel;
b) kelandaian;
c) lengkung;
d) pelebaran jalan rel; dan.
e) peninggian rel.
1. Badan jalan;
2. Proteksi lereng; dan
3. Drainase
L
Kecepatan Maksimum Desain Rel 1067 mm Rel 1436 mm
120 km§am dan 110 km/jam jalur 315 (300) 426 (396)
100 km/jam jalur 295 (285) 396 (366)
90 km/jamjalur 285 (275) 366 (336)
80 km/jamjaIur 250 (240) 335 (305)
Persyaratan Komponen
Badan Jalan
a. Badan jalan dapat berupa :
1. badan jalan di daerah timbunan, atau
2. badan jalan di daerah galian.
b. Badan jalan di daerah timbunan terdiri atas:
1. tanah dasar;
2. tanah timbunan; dan
3. lapis dasar (subgrade).
Sub Balas
No. 4 25 - 95
No. 40 5 — 35
No. 200 0 - 10
Balas
a. Lapisan balas pada dasarnya adalah terusan dari lapisan tanah dasar, dan
terletak di daerah yang mengalami konsentrasi tegangan yang terbesar
akibat lalu lintas kereta pada jalan rel, oleh karena itu material
pembentuknya harus sangat terpilih.
Bantalan
Bantalan berfungsi untuk meneruskan beban kereta api dan berat konstruksi
jalan rel ke balas, mempertahankan lebar jalan rel dan stabilitas ke arah luar
jalan rel.
Bantalan dapat terbuat dari kayu, baja/besi, ataupun beton.
Bantalan terdiri dari bantalan beton, bantalan kayu, dan bantalan besi.
Bantalan harus memenuhi persyaratan berikut:
a. Bantalan beton merupakan struktur prategang:
1) Untuk lebar jalan rel 1435 mm dengan kuat tekan
karakteristik beton tidak kurang dari 600 kg/cm*, dan
mutu baja prategang dengan tegangan putus (tensile
strength) minimum sebesar 16.876 kg/cm2 (1.655 MPa).
Bantalan beton harus mampu memikul momen minimum
sesuai dengan desain beban gandar dan kecepatan.
Alat Penambat
Rel
a. Rel harus memenuhi persyaratan berikut:
Wesel
Jalur Lurus
Rel
alurB”elo
Lantak
k-
B. PENGUJIAN SINTELIS
A. Sinyal
Dalam penentuan peralatan persinyalan maka di bawah ini diberikan pembagian
sistem pengoperasian sarana perkeretaapian yang terdiri atas:
1. manual dengan masinis tanpa perangkat pembantupengoperasian sarana
perkeretaapian sepenuhnya dikendalikan oleh masinis dan bergantung pada
petugas sinyal, otoritas pergerakan sarana perkeretaapian diberikan oleh petugas
sinyal dan tidak ada komunikasi antara jalur dengan sarana
perkeretaapian.peralatan sinyal untuk sistem ini dapat berupa persinyalan dengan
peralatan mekanik atau elektrik, yang terdiri atas:
a. sinyal dengan peralatan mekanik
1) peralatan dalam ruangan, terdiri atas:
a) interlocking mekanik; dan
b) pesawat blök.
2) peralatan luar ruangan, terdiri atas:
a) peraga sinyal mekanik;
b) penggerak wesel mekanik;
c) pengontrol kedudukan lidah wesel;
d) penghalang sarana; dan
e) media transmisi atau saluran kawat
b. sinyal dengan peralatan elektrik
1) peralatan dalam ruangan, terdiri atas:
a) interlocking elektrik;
b) panel pelayanan;
c) data logger,
d) catu daya; dan
e) proteksi.
2) peralatan luar ruangan, terdiri atas:
a) peraga sinyal elektrik;
b) penggerak wesel elektrik;
c) pendeteksi sarana perkeretaapian;
d) penghalang sarana; dan
e) proteksi.
2. manual dengan masinis dilengkapi dengan perangkat pembantupengoperasian
sarana perkeretaapian dilakukan oleh masinis dan diawasi oleh pusat pengendali
perjalanan kereta api yang dilengkapi dengan Sistem Keselamatan Kereta Api
Otomatis (SKKO).peralatan sinyal untuk sistem ini terdiri atas:
a. peralatan pada prasarana
1) peralatan dalam ruangan, terdiri atas:
a) interlocking elektrik;
b) panel pelayanan;
c) data logger,
d) catu daya; dan
e) proteksi.
peralatan luar ruangan, terdiri atas:
a) peraga sinyal elektrik;
b) penggerak wesel elektrik;
c) pendeteksi sarana perkeretaapian;
d) penghalang sarana;
e) proteksi; dan
f) SKKO.
b. peralatan pada sarana, terdiri atas:
1) panel kecepatan; dan
2) SKKO.
3). semi otomatis dengan masinis
Pengoperasian sarana perkeretaapian secara otomatis oleh sistem dan dalam
kondisi darurat masinis dapat menghentikan/menjalankan sarana perkeretaapian.
peralatan sinyal untuk sistem ini terdiri atas:
a. peralatan pada prasarana
1) peralatan dalam ruangan, terdiri atas:
a) interlocking elektrik;
b) panel pelayanan;
c) pengendali sarana;
d) data logger,
e) catu daya; dan
f) proteksi.
peralatan luar ruangan, terdiri
a) penggerak wesel elektrik;
b) pendeteksi sarana;
c) penghalang sarana;
d) proteksi; dan
e) SKKO.
b. peralatan pada sarana, terdiri atas:
1) display/tampilan monitor;
2) komputer onboard; dan
3) SKKO.
4. otomatis tanpa masinis atau awak sarana
pengoperasian sarana perkeretaapian secara otomatis dikendalikan oleh sistem
tanpa masinis atau awak sarana. peralatan sinyal untuk sistem ini terdiri atas:
a. peralatan pada prasarana
1) peralatan dalam ruangan, terdiri atas:
a) interlocking elektrik;
b) panel pelayanan;
c) pengendali sarana;
d) data logger,
e) catu daya; dan
f) proteksi.
2) peralatan luar ruangan, terdiri atas:
a) penggerak wesel elektrik;
b) balise/ transponder jalur;
c) radio block System;
d) penghalang sarana;
e) proteksi; danSKKO.
peralatan pada sarana, terdiri atas:
1) antena;
2) balise/transponder sarana;
3) display/tampilan monitor;
4) komputer onboard; dan
5) SKKO.
B. Tanda
tanda diperlukan pada semua pengoperasian kereta api yang terdiri atas:
1. berupa:
a. suara;
b. cahaya;
c. bendera; dan/ atau
d. papan berwarna.
2. berdasarkan fungsi:
a. di jalur kereta api minimal terdiri atas:
1) semboyan sementara; dan
2) semboyan tetap.
b. di sarana kereta api minimal terdiri atas:
1) semboyan terlihat; dan
2) semboyan suara.
C. Marka
marka diperlukan pada semua pengoperasian kereta api yang dapat berupa:
1. marka batas;
2. marka sinyal (peraga);
3. marka pengingat masinis;
4. marka kelandaian;
5. marka lengkung;
6. marka kilometer; dan
7. marka identitas penggerak wesel.
D. Peralatan Pendukung
peralatan persinyalan dapat dilengkapi dengan peralatan yang berupa:
1. pengendalian/pengawasan perjalanan kereta api terpusat;
2. perangkat Sistem Keselamatan Kereta Api Otomatis (SKKO);
3. sistem peringatan dini untuk bencana; dan
4. pengaman perlintasan sebidang.
Persyaratan Penempatan
peralatan sinyal ditempatkan pada lokasi yang sesuai peruntukannya, aman, tidak
mengganggu fasilitas lain, dan tidak membahayakan keamanan dan keselamatan.
Persyaratan Pemasangan
menjamin peralatan sinyal yang dipasang dapat berfungsi secara optimal dan
bebas dari segala rintangan dan benda penghalang dalam pengoperasiannya.
Persyaratan Teknis
20. Peralatan Komputer Onboard adalah peralatan yang diletakkan pada kabin
sarana kereta api.
21. Radio Block System adalah suatu sistem komunikasi blOk yang menggunakan
frekuensi radio.
a. Persyaratan Operasi
1. semua perangkat persinyalan elektrik dalam ruangan harus dapat bekerja
dengan baik pada kondisi cuaca, temperatur dan kelembaban;
2. interlocking harus bisa melayani proses minimal sebagai berikut:
a) pembentukan rute;
b) pengoperasian wesel;
c) pengoperasian sinyal;
d) pendeteksian sarana;
e) sistem blok; dan
f) pengoperasian secara setempat atau terpusat untuk interlocking elektrik.
3. menjamin aman hasil proses interlocking pembentukan rute;
4. sistem harus memungkinkan untuk melakukan proses pada keadaan tidak biasa
minimal sebagai berikut:
b. Persyaratan Material
1. temperatur pada rentang 0°C s/d 70°C;
2. relative humidity maksimal 90%;
3. interlocking memiliki konfigurasi yang/aiZ sa/e;
4. semua modul komponen dilengkapi dengan indikator Status;
5. semua rangkaian vital I/O diisolasi terhadap interferensi elektromagnetik; atau
6. sesuai desain dan standar yang berlaku.
Panel Pelayanan
Fungsi
Persyaratan Penempatan
a. Persyaratan Operasi
1. harus menggambarkan tata letak jalur, kedudukan dan keadaan peralatan
sinyal yang terpasang di emplasemen;
2. semua pengoperasian pada LCP dilakukan dengan menekan dua tombol yang
bersesuaian secara bersamaan;
3. pengoperasian pada Workstation dilakukan dengan mengklik dua icon secara
berurutan;
4. penekanan tombol pada LCP minimum selama 1 detik;
5. untuk jenis Workstation mengklik icon dengan selang waktu tidak lebih dari 3
detik;
6. harus dilengkapi dengan alarm indikasi kegagalan/gangguan fungsi peralatan;
7. harus dilengkapi dengan penghitung/ counter untuk mencatat penggunaan
tombol-tombol darurat;
8. untuk jenis LCP harus dilengkapi dengan pengaman, yang bilamana tombol
tertekan lebih dari 10 detik, maka alarm akan berbunyi dan pelayanan interlocking
tidak dapat dilakukan;
9. dilengkapi indikator gangguan minimal:
a) indikator gangguan wesel, sinyal, pendeteksi sarana, sistem; dan
b) indikator catu daya.
10. dapat dilengkapi dengan:
a) tombol penghenti bunyi/indikasi alarm gangguan / buzzer, dan
b) tombol lamp test.
11. mampu melayani rute sesuai tabel rute yang ditetapkan;
12. mampu mengindikasikan track kosong, track isi atau trackgangguan sesuai
keadaan di emplasemen dan di petak jalan; dan
13. peralatan harus dilindungi dengan sistem proteksi.
b. Persyaratan Material
1. ukuran dan bentuk layar pada Workstation minimal 19 inch;
2. panel pelayanan disusun dari gabungan beberapa tile(mozaik) yang terpasang
kokoh pada frame;
3. tombol harus didesain untuk menghindari penekanan yang tidak dikehendaki;
4. ukuran dan bentuk tombol disesuaikan dengan ukuran tile;
5. panel pelayanan harus free standing (satu kesatuan) atau sesuai dengan
desain; dan
6. panel pelayanan harus berstandar industrial.
2. Persyaratan Penempatan
a. menjamin peralatan telekomunikasi ditempatkan di lokasi yang sesuai
berdasarkan ketentuan yang ditetapkan.
b. menjamin peralatan telekomunikasi ditempatkan di lokasi yang tepat,
sehingga dapat berfungsi secara optimal dalam menunjang
operasionalisasi sistem perkeretaapian dan tidak mengganggu
prasarana ataupun fasilitas public.
3. Persyaratan Pemasangan
a. menjamin peralatan telekomunikasi dipasang secara tepat, baik
ditinjau dari cara pemasangan, tempat pemasangan maupun hal lainnya
sehingga peralatan listrik dapat berfungsi secara optimal dan
pengeroperasian sarana kereta api dapat dilakukan dengan aman dan
selamat.
b. menjamin pemasangan peralatan telekomunikasi ditempatkan di
ruang yang bebas dari segala rintangan dan benda penghalang di kiri,
kanan, atas, dan bawah.
4. Persyaratan Teknis
a. menjamin masing-masing komponen peralatan telekomunikasi
dapat berfungsi secara andal dalam kurun waktu sesuai umur teknisnya,
sehingga pengoperasian kereta api dapat dilakukan secara aman, selamat
dan nyaman.
b. menjamin seluruh sistem peralatan telekomunikasi dapat
berfungsi dengan baik dalam menunjang pengoperasian kereta api,
sehingga dapat diperoleh sistem perkeretaapian yang aman, nyaman,
selamat dan berkesinambungan.
Fungsi
peralatan penerima daya merupakan peralatan listrik yang berfungsi untuk
menerima, menurtinkan dan mendistribusikan tegangan dari jaringan listrik umum
atau sumber listrik lain.
Jenis
a. panel penerima dapat terdiri atas:
1. kabel penerima daya;
2. saklar pemisah;
3. pemutus tenaga;
4. trafo arus;
5. trafo tegangan;
6. indikator; dan
7. proteksi.
b. panel penurun tegangan dapat terdiri atas:
1. transformator untuk penyearah; dan
2. transformator untuk distribusi.
c. panel distribusi paling sedikit meliputi:
1. kabel penerima daya;
2. saklar pemisah;
3. pemutus tenaga;
4. trafo arus;
5. trafo tegangan;
6. indikator; dan
7. proteksi
Catu Daya Listrik Arus Bolak-Balik
-Fungsi
peralatan AC kubikel berfungsi untuk mendistribusikan dan memutus tegangan
arus bolak-balik yang diterima dari transformatordaya untuk dialirkan ke peralatan
transmisi tenaga listrik melalui peralatan penyulang.
-Jenis
Peralatan AC kubikel terdiri atas:
a. kapasitor;
b. saklar pemutus; atau
c. sesuai dengan spesifikasi desain yang mengacu ke standar internasional atau
nasional tertentu.
-Fungsi
peralatan transmisi tenaga listrik untuk arus searah berfungsi untuk menyalurkan
arus searah guna menggerakkan kereta api bertenaga listrik aliran atas.
Jenis
a. sistem penyulang terdiri atas:
1. kawat penyulang/ feeder wire;
2. cabang penyulang/feeding branch,
3. saklar pemisah / disconnecting switch; atau
4. sesuai dengan spesifikasi desain yang mengacu ke standar
internasional atau nasional tertentu.
b. sistem katenari terdiri atas:
1. kawat kontak/ trölley u>ire;
2. kawat pemikul / messenger wire:
a) messenger wire;
b) feeder messenger wire; atau
c) sesuai dengan spesifikasi desain yang mengacu ke standar
internasional atau nasional tertentu.
3. penggantung/ Hanger.
a) bajal steel;
b) tembaga;
c) isolator; atau
d) atau sesuai dengan spesifikasi desain yang mengacu ke standar
internasional atau nasional tertentu.
4. pemegang kawat kontak/pull off/ steadying equipment;
5. peralatan penegang/ tension deuice;
a) tipe katrol/pulley type;
b) tipe pegas/ spring type; atau
c) sesuai dengan spesifikasi desain yang mengacu ke standar internasional
atau nasional tertentu.
6. peralatan pemisah/ sectioning device:
a) ouerlap air section;
b) section insulator dan fiberglass reinforced plastic (FRP); atau
c) sesuai dengan spesifikasi desain yang mengacu ke standar internasional
atau nasional tertentu; atau
7. sesuai dengan spesifikasi desain yang mengacu ke standar internasional atau
nasional tertentu.
Transmisi Tenaga Listrik untuk Arus Searah Aliran Bawah (Rel Tambahan)
-Fungsi
peralatan transmisi tenaga listrik untuk arus searah berfungsi untuk menyalurkan
arus searah guna menggerakkan kereta api bertenaga. listrik aliran bawah.
-Jenis
trasmisi tenaga listrik untuk arus searah aliran bawah minimal terdiri atas:
a. sistem rel tambahan, digunakan sebagai penyalur daya listrik minimal terdiri
atas rel metal kontak dan sistem sambungan antar rel metal kontak;
b. fasilitas pendukung, digunakan sebagai sarana pendukung pada sistem rel
tambahan;
c. sistem proteksi, digunakan pada rel tambahan sebagai pengaman terhadap
keselamatan, memcegah kerusakan pada jaringan dan meningkatkan kontinuitas
pelayanan yang datang dari sistem itu sendiri maupun dari luar sistem; dan
d. spesifikasi desain rel tambahan yang mengacu ke standar internasional atau
nasional tertentu.
Sistem Katenari
-Fungsi
sistem katenari berfungsi untuk menyalurkan daya listrik dari sistem penyulang ke
kereta api listrik.
-Jenis
a. kawat kontak;
b. penggantung/ Hanger,
c. steadying equipment;
d. pull of equipment)
e. peralatan penegang otomatis/automatic tensioning device terdiri
atas:
1. tipe katrol/pulley type)
2. spring type)
3. hidrolic type) atau
4. sesuai dengan spesifikasi desain yang mengacu ke standar internasional
atau nasional tertentu.
f. overlap section terdiri atas:
1. ruas putus/ overlap air section)
2. ruas hubung/ overlap air joint) atau
3. sesuai dengan spesifikasi desain yang mengacu ke standar internasional
atau nasional tertentu.
g. section deuice terdiri atas:
1. overlap air section;
2. section insulator, atau
3. sesuai dengan spesifikasi desain yang mengacu ke standar internasional
atau nasional tertentu; atau
Sistem Rail Conductor
-Fungsi
sistem rail conductor berfungsi untuk menyalurkan daya listrik dari sistem
penyulang ke kereta api listrik.
-Jenis
sistem rail conductor dapat terdiri atas:
a. ouerhead conductor rail
1. conductor rail profile; dan
2. trolley wire/ kawat kontak.
b. pemegang conductor rail/pull off/steadying equipment;
c. peralatan pemisah/sectioning device/section insulator;
d. conductor rail joint
Fasilitas Penunjang
-Fungsi
fasilitas penunjang berfungsi untuk mendukung beroperasinya
peralatan transmisi tenaga listrik.
-Jenis
a. tiang/pole;
b. pole band;
c. batang penyangga/beam;
d. cantilever,
e. insulator;
f. temberang/guy wire; atau
g. sesuai dengan spesifikasi desain yang mengacu ke standar internasional atau
nasional tertentu.
Proteksi
-Fungsi
proteksi berfungsi untuk melindungi peralatan transmisi tenaga
listrik dari tegangan dan arus lebih.
-Jenis
a. kawat pentanahan atas;
b. arrester,
c. sistem pentanahan; atau
d. sesuai dengan spesifikasi desain yang mengacu ke standar
internasional atau nasional tertentu.
-Persyaratan Penempatan
terletak di sepanjang jalur kereta api.
Jaringan Distribusi Daya
-Fungsi
jaringan distribusi daya berfungsi untuk-penggerak peralatan listrik bagi sistem
persinyalan, telekomunikasi dan fasilitas penunjang yang lain.
-Jenis
jaringan distribusi daya dapat berupa:
a. OE wire]
b. kabel; atau
c. sesuai dengan spesifikasi desain yang mengacu ke standar internasional atau
nasional tertentu.
Persyaratan Sistem
1. jembatan baja;
2. jembatan beton;
3. jembatan komposit.
1. jembatan gelagar;
2. jembatan portal kaku;
3. jembatan busur.
1. beban gandar;
2. lendutan;
3. stabilitas konstruksi; dan
4. ruang bebas.
Persyaratan Komponen
Persyaratan Terowongan
Persyaratan Sistem
a. Terowongan untuk kepentingan jalur kereta api terdiri dari
tiga jenis :
1. Terowongan pegunungan (mountain tunnel, yaitu
terowongan yang dibangun menembus daerah
pegunungan;
2. Terowongan perisai (shield tunne , yaitu terowongan
yang dibangun dengan menggunakan mesin perisai
(shield machine).
3. Terowongan gali timbun (cut and cover tunnel, yaitu
merupakan terowongan yang dibangun dengan metode
penggalian dari permukaan tanah hingga kedalaman
tertentu dengan menggunakan sistem penahan tanah
(earth retaining) dan ditimbun kembali setelah konstruksi
terowongan selesai dibangun.
b. Sistem terowongan harus memenuhi persyaratan berikut:
1. ruang bebas;
2. geometri;
3. beban gandar;
4. stabilitas konstruksi; dan
5. kedap air.
C. Ruang bebas dalam terowongan memperhitungkan jenis
sarana perkeretaapian yang dioperasikan dan sistem balas
(ballastec/} atau tanpa balas (unballastedj.
d. Dimensi terowongan ditentukan oleh ruang bebas ditambah
sekurang-kurangnya 100 mm untuk perawatan.
e. Geometri terowongan harus mempertimbangkan geometri
jalan rel dan drainase dengan kelandaian jalan rel dalam
terowongan sekurang-kurangnya 1.
f. Beban gandar kereta api sesuai dengan rencana sarana
perkeretaapian yang dioperasikan.
g. Konstruksi terowongan harus mempertimbangkan sekurang-
kurangnya beban-beban berikut:
Terowongan Pegunungan
a. Komponen terowongan pegunungan terdiri dari:
1. portal;
2. beton tembak (shotcrete),’
3. baja penyangga (stee/ support},
4. baut batuan (rock boils;
5. dasar Terowongan (invert),
6. dinding, dan
7. fasilitas pendukung.
1. Lining;
2. Invert.