Anda di halaman 1dari 20

CAPITAL

STRUCTURE
Kelompok 4
1) Cut Najla Nazifa (1901102010063)
2) Nailah Ratu Fasya Islamy
(1901102010065)
3) Muhammad Yusran (1901102010069)
4) Jannatun rayyan (1901102010071)
5) Rahmad rifki syahputra
(1901102010077)
Struktur Modal Penentu Perusahaan
Perbankan di Indonesia
Penelitian dalam membuat jurnal ini bertujuan untuk mengungkap faktor-faktor yang
mempengaruhi struktur permodalan perusahaan perbankan di Indonesia, Kajian tentang
struktur modal telah banyak didokumentasikan di Indonesia, namun pada beberapa literatur
sebelumnya selalu dilakukan perusahaan perbankan karena karakteristiknya yang unik.
Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan ilmiah tentang
faktor determinan struktur modal. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah regresi linier dengan variabel terikat: perputaran aset, likuiditas, agunan,
pertumbuhan perusahaan, risiko, profitabilitas dan ukuran perusahaan.
Pendahuluan

■ Struktur permodalan merupakan komposisi aktivitas pendanaan perusahaan yang bersumber dari
internal dan eksternal. Seiring dengan perkembangan dunia usaha, manajemen menginginkan
efisiensi dengan struktur permodalan yang optimal. Optimalisasi struktur modal dapat dilihat dari
besarnya biaya modal yang dikeluarkan oleh perusahaan. Perusahaan yang meningkatkan sumber
pendanaan internal melalui penerbitan saham akan menimbulkan biaya berupa kenaikan jumlah
dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham. Sedangkan penggunaan sumber pendanaan
eksternal melalui penambahan hutang, akan menimbulkan biaya bunga. Untuk itu manajemen
harus bisa menentukan keputusan pendanaan mana yang akan dilakukan.
■ Karakteristik unik dari bank adalah; manfaat pajak pada perusahaan perbankan yang lebih besar
daripada perusahaan non-keuangan, biaya kebangkrutan yang lebih rendah, masalah keagenan
akan lebih besar pada perusahaan dengan tingkat hutang yang lebih tinggi, asimetri informasi
lebih penting bagi bank untuk meningkatkan biaya modal (Gropp dan Heider, 2009).
■ Selain itu, dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, perusahaan perbankan sangat
dipengaruhi oleh beberapa regulasi yang sangat ketat, seperti regulasi dari OJK, PAPI,
PSAK dan beberapa aturan lain yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, sehingga tidak
menutup kemungkinan regulasi tersebut juga akan memiliki perbedaan. berpengaruh
pada opsi pembiayaan oleh perusahaan perbankan.
■ Perusahaan perbankan mempunyai kegiatan operasional utama yaitu menghimpun dana
dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada pemilik usaha. Kegiatan
operasional tersebut, memungkinkan perseroan mengoptimalkan sumber pendanaan
utang jangka pendek dan jangka panjang yang bersumber dari simpanan nasabah.
■ Perusahaan perbankan akan menggambarkan fenomena yang berbeda dalam strategi
keputusan pendanaannya. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah
segmen industri yang diteliti dan pengujian struktur permodalan yang lebih difokuskan
pada hutang jangka pendek dan hutang jangka Panjang.
■ faktor-faktor yang digunakan dalam pengujian struktur modal adalah perputaran aset,
likuiditas perusahaan, agunan, pertumbuhan perusahaan, risiko, profitabilitas dan
ukuran perusahaan.
■ Asset turnover merupakan ukuran yang biasa digunakan untuk menentukan tingkat
efisiensi alokasi kekayaan perusahaan.
■ Kecilnya perputaran aset, menunjukkan perusahaan lebih efisien dalam mengelola
kekayaannya sehingga dapat membiayai kegiatan operasionalnya dari sumber internal
laba ditahan. Semakin besar nilai perputaran aset menunjukkan bahwa manajemen
perusahaan kurang mampu meningkatkan kekayaan perusahaan sehingga diperlukan
tambahan dana operasional dari aktivitas eksternal. Berdasarkan asumsi tersebut,
perputaran aset berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan.
■ Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
pendeknya. Rasio likuiditas yang semakin tinggi menunjukkan kinerja keuangan
perusahaan yang semakin baik, sehingga tidak membutuhkan pendanaan dari pihak
eksternal. Berdasarkan asumsi tersebut, likuiditas perusahaan diperkirakan akan
berdampak negatif terhadap struktur permodalan perusahaan.
■ Ketika sebuah perusahaan ingin mengembangkan usahanya melalui pendanaan eksternal
terutama dari hutang, kreditur akan membutuhkan agunan. Semakin besar tingkat
jaminan yang dimiliki perusahaan maka semakin besar kepercayaan kreditur untuk
memberikan pinjaman, sehingga dalam penelitian ini diduga besarnya jaminan
perusahaan berhubungan positif dengan struktur permodalan perusahaan.
■ Perusahaan yang sedang mengalami pertumbuhan pesat akan membutuhkan dana yang
cukup besar untuk kegiatan ekspansinya. Sumber pendanaan internal dinilai tidak
mencukupi. Oleh karena itu, perusahaan yang tumbuh pesat mencari sumber pendanaan
dari luar, sehingga pertumbuhan perusahaan diharapkan berpengaruh positif terhadap
struktur permodalan perusahaan.
■ Risiko dapat dilihat dari fluktuasi laba yang diperoleh perusahaan. Semakin tinggi tingkat
fluktuasi laba yang diperoleh perusahaan menunjukkan semakin besar risiko yang terkandung di
dalam perusahaan tersebut.
■ Meningkatkan risiko perusahaan membuat biaya modal lebih tinggi. Selain itu, peningkatan
risiko akan menurunkan kepercayaan pihak eksternal untuk berinvestasi pada saham atau
memberikan pinjaman utang. Berdasarkan asumsi tersebut maka risiko perusahaan akan
berpengaruh negatif terhadap struktur modal.
■ Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Semakin tinggi
profitabilitas perusahaan maka semakin besar laba ditahan yang dapat diakumulasi untuk
mendanai kegiatan operasional selanjutnya.
Variabel dan Definisi Variabel
Operasional
■ VariabelVariabel
Dependenterikat dalam penelitian ini adalah struktur modal. Struktur modal adalah proporsi
hutang yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasional. Struktur modal dihitung
dengan membandingkan jumlah hutang dengan total aset yang dimiliki perusahaan, atau
dapat dirumuskan sebagai berikut:
■ Variabel Independen
a. Asset Turn Over
Asset turnover mencerminkan tingkat efisiensi penggunaan kekayaan perusahaan untuk
melakukan kegiatan operasional. Perputaran aset dihitung dengan membandingkan total
penjualan dengan total aset, atau dapat dirumuskan sebagai berikut:
b. Likuiditas
Posisi likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendeknya. Perhitungan posisi likuiditas dilakukan dengan cara membandingkan
total aset lancar dengan kewajiban lancar, atau dapat dirumuskan sebagai berikut ;
c. Agunan
Agunan menggambarkan besarnya aset perusahaan yang dapat dijaminkan untuk
memperoleh pembiayaan eksternal terutama dari utang. Untuk menghitung besarnya
agunan suatu perusahaan dapat dilakukan dengan membandingkan total aset lancar yang
dimiliki oleh perusahaan (kas, bank, surat berharga, surat berharga, derivatif dan aset
keuangan lainnya) ditambah aset tetap dibandingkan dengan total aset, atau dapat
dirumuskan sebagai berikut :
D. Pertumbuhan Perusahaan Pertumbuhan
perusahaan mencerminkan peluang perusahaan untuk berkembang lebih jauh di masa depan. Pertumbuhan
perusahaan ini dapat dilihat dari persentase perubahan aset yang dimiliki perusahaan dari tahun ke tahun,
atau dapat dirumuskan sebagai berikut:

E. Risiko
Setiap perusahaan memiliki risiko yang melekat. Perusahaan yang berisiko dapat dilihat dari fluktuasi
laba yang diperoleh. Semakin tinggi fluktuasi laba yang diperoleh perusahaan, menandakan semakin besar
risiko yang dihadapinya di masa depan. Untuk menghitung resiko perusahaan dapat menggunakan rumus
sebagai berikut:
F. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dimasa yang akan datang.
Studi ini menggunakan ROA dan ROE untuk menghitung profitabilitas perusahaan. Rumus perhitungan
ROA dan ROE adalah sebagai berikut:

G. Ukuran
Ukuran perusahaan mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan terutama dalam
memperoleh sumber pembiayaan eksternal dengan menggunakan hutang. Besar kecilnya perusahaan ini
dihitung dengan menggunakan total log natural dari aset yang dimiliki perusahaan.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

 Asset turnover (ATO) digunakan untuk mengukur efisiensi pemanfaatan aset perusahaan. ATO
berpengaruh negatif terhadap struktur modal dengan debt ratio jangka pendek. ATO merupakan
perbandingan antara pendapatan utama perusahaan dengan total aset yang dimiliki.
 Pendapatan utama perusahaan perbankan diperoleh dari selisih pendapatan bunga pinjaman dan bunga
yang dibebankan pada tabungan dan simpanan nasabah, serta biaya administrasi layanan.
 ATO dengan struktur modal rasio hutang jangka pendek berhubungan negatif karena semakin tinggi
pendapatan yang diperoleh perusahaan menunjukkan perbedaan antara pendapatan bunga pinjaman dan
semakin besar bunga simpanan pelanggan serta biaya administrasi layanan yang dibebankan kepada
pelanggan semakin besar.
• struktur modal dengan rasio jangka panjang menunjukkan hubungan yang positif. Hal ini
menunjukkan bahwa sumber pendanaan eksternal dibutuhkan untuk memberikan pinjaman
kepada nasabah.
• Hal ini disebabkan perbandingan yang kurang berimbang antara jumlah dana yang dihimpun
dari masyarakat dengan jumlah dana yang disalurkan melalui pinjaman.
• Likuiditas perusahaan perbankan berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur
permodalan dengan rasio hutang jangka pendek dan total hutang. Likuiditas perusahaan
mencerminkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
• Likuiditas perusahaan yang semakin tinggi menunjukkan posisi pendanaan internal
perusahaan yang sangat kuat sehingga tidak membutuhkan sumber pendanaan dari luar. Oleh
karena itu, likuiditas berpengaruh negatif terhadap struktur modal perusahaan.
• Likuiditas tidak berpengaruh pada struktur modal dengan rasio jangka panjang. Dilihat dari
sisi jangka pendek, menurut analisis di atas tingkat likuiditas yang tinggi menunjukkan bahwa
kinerja perusahaan baik sehingga tidak perlu mencari sumber dana eksternal.
• Agunan mencerminkan jumlah agunan yang dimiliki oleh perusahaan yang diperlukan ketika
perusahaan mencari sumber dana eksternal. Semakin tinggi agunan perusahaan maka akan
semakin mudah bagi perusahaan untuk mendapatkan pendanaan dari sumber eksternal.
• agunan tidak mempengaruhi struktur modal jangka pendek. Hal ini disebabkan utang jangka
pendek perusahaan perbankan merupakan dana yang dihimpun dari nasabah.
■ Risiko berpengaruh positif terhadap struktur modal dengan rasio total utang, Pada tingkat
signifikansi 5% dan 10% dalam struktur modal terhadap rasio utang jangka pendek, tetapi tidak
berpengaruh terhadap struktur modal dengan rasio utang jangka panjang.
■ Profitabilitas yang diproksikan dengan ROA dan ROE mempengaruhi struktur permodalan
perbankan dalam arah yang berlawanan. ROA berpengaruh negatif terhadap struktur modal
dengan rasio hutang jangka pendek dan total hutang.
■ ROA tidak berpengaruh terhadap struktur modal dengan debt ratio jangka panjang. Sedangkan
ROE berpengaruh positif terhadap struktur modal dengan rasio hutang jangka panjang, tetapi
berpengaruh negatif terhadap struktur modal dengan rasio hutang jangka pendek dan total
hutang.
■ Ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap struktur modal dengan rasio hutang jangka
pendek. Hal ini terjadi karena semakin besar ukuran perusahaan perbankan, semakin ketat
dalam menerapkan aturan perkreditan.
KESIMPULAN
pengaruh masing-masing faktor dengan rasio yang berbeda menghasilkan pengaruh yang berbeda
pula. Secara keseluruhan, penelitian ini mendukung teori pecking order yang menyatakan bahwa
perusahaan akan cenderung menggunakan sumber pendanaan internal untuk memenuhi kebutuhan
operasionalnya.
Ciri khas yang membedakan perusahaan perbankan dengan perusahaan lain terutama pada struktur
permodalannya adalah perusahaan perbankan akan mengutamakan sumber pembiayaan hutang jangka
pendek yang diperoleh dari dana yang terkumpul dari nasabah.
Kelebihan Dan Kekurangan Jurnal

Kelebihan Kekurangan
1. Jurnal mudah dipahami 1. Jurnal tidak memiliki contoh kasus
2. Isi jurnal lengkap 2. Susunan jurnal tidak terlalu rapi
3. Rumusnya mudah dipahami
Refrensi

Cekrezi, A. 2013. Dampak Faktor Tingkat Perusahaan pada Keputusan Struktur Modal:
Studi Empiris Perusahaan Albania. Jurnal Eropa Pembangunan Berkelanjutan. 2(4), hlm.
135–148.
Cekrezi, A. 2013. Menganalisis Dampak Faktor Spesifik Perusahaan dan Faktor
Makroekonomi pada Struktur Modal: Kasus Perusahaan Kecil Tidak Terdaftar di Albania.
Jurnal Riset Keuangan dan Akuntansi. 4 (8), pp.90- 96.
Fachrudin, KA 2013. Determinan Preferensi Struktur Modal Usaha Mikro dan Kecil.
Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan. 17 (3), hlm. 318-336.
Li Yao. 2014. Penentu Struktur Modal Perusahaan Real Estat: Bukti dari Cina. Repositori
Universitas Utara Malaysia (UUM).
Sumber WEB

https://accurate.id/akuntansi/struktur-modal-pada-bisnis/#:~:text=%E2%80%9CStruktur
%20modal%20suatu%20perusahaan%20mengacu,terdiri%20dari%20pembiayaan%20aset
%20perusahaan%E2%80%9D

Anda mungkin juga menyukai