Anda di halaman 1dari 18

Perilaku Ekonomi

Masyarakat Pesisir
Capaian Pembelajaran

Mahasiswa dapat Mengetahui


Definisi dan study kasus tentang
Adaptasi Masyarakat Pesisir
Daerah kepesisiran (coastal area)
merupakan daerah yang membentang dari
darat hingga laut, batas di darat sejauh
pengaruh laut masuk ke darat dan batas di
laut sejauh pengaruh darat masuk ke laut
(Sunarto, 2001).
Daerah kepesisiran (coastal area) mencakup pesisir, pantai,
dan perairan laut dekat pantai. Apabila daerah kepesisiran
(coastal area) merupakan daerah yang
membentang dari darat hingga laut.

Batas di darat sejauh pengaruh laut masuk ke darat


dan batas di laut sejauh pengaruh darat masuk ke laut.

Maka pesisir (coast) adalah daerah yang membentang


di darat saja, sedangkan Pantai (shore) adalah
suatu jalur yang membatasi antara pesisir dan laut
(Sunarto,2001).
Dari definisi diatas maka daerah
kepesisiran, dapat disimpulkan bahwa
daerah kepesisiran (coastal area)
merupakan suatu daerah
yang masih dipengaruhi aktivitas
lingkungan fisik darat dan laut, sedangkan
pesisir dan pantai merupakan bagian dari
daerah kepesisiran tersebut
DEFINISI

Adaptasi adalah proses melalui interaksi yang


bermanfaat, yang dibangun dan dipelihara
antara organisme dan lingkungan.
(Hardesty, 1977 dalam Gunawan, B, 2008).
Dalam kajian adaptabilitas manusia terhadap
lingkungan, ekosistem adalah keseluruhan situasi di
mana adaptabilitas berlangsung atau terjadi. Karena
populasi manusia tersebar di berbagai belahan bumi,
konteks adaptabilitas akan sangat berbeda-beda.

Suatu populasi di suatu ekosistem tertentu


menyesuaikan diri terhadap kondisi lingkungan
dengan cara-cara yang spesifik.
Ketika suatu populasi masyarakat mulai
menyesuaikan diri terhadap suatu lingkungan yang
baru, maka suatu proses perubahan akan dimulai dan
mungkin membutuhkan waktu yang lama untuk dapat
menyesuaikan diri.
(Moran 1982, dalam Gunawan, B, 2008). Sahlins
(1968, dalam Gunawan, B, 2008)
DEFINISI
Adaptasi Masyarakat Menurut para ahli ekologi
budaya, mendefinisikan bahwa adaptasi merupakan
suatu strategi penyesuaian diri yang digunakan
manusia selama hidupnya untuk merespon terhadap
perubahan-perubahan lingkungan dan social.
(Alland, dkk, dalam Gunawan, B,2008).
Konsep adaptasi pada kasus tersebut dijelaskan
sebagai suatu pilihan-pilihan yang dilakukan oleh
masyarakat sesuai dengan sistim nilai yang berlaku atau
dianut dan digunakan sebagai tolak ukur penilaian dalam
menghadapi perubahan tersebut.

Selain itu adaptasi dalam kasus tersebut juga dapat


didefinisikan sebagai pola perilaku yang diciptakan
dalam rangka penyesuaian sosial manusia yang
dilakukan selama perjalanan individu/kelompok tersebut
dalam merealisasikan tujuannya yaitu berupa
pemenuhan kebutuhan hidup.
Adanya pola adaptasi ditunjukkan dengan
adanya perubahan pola konsumsi yaitu dari
beras beralih ke nasi aking, di sini jelas bahwa
dengan adanya dampak dari suatu keadaan
lingkungan tertentu seperti krisis ekonomi
menyebabkan munculnya suatu pilihan dalam
masyarakat berupa perubahan pola konsumsi,
hal ini dilakukan dalam rangka mempertahankan
hidup dan memenuhi kebutuhan sehari-hari
akan bahan pangan.
Pola Adaptasi
Pola adaptasi pada umumnya terdiri dari 2 pola yaitu:
 Pola Determinisme yaitu suatu pandangan/paradigma
yang menjelaskan bahwa pembentukan budaya komunitas
sangat dipengaruhi oleh lingkungan/sisi
ketergantungan terhadap alam.
 Pola Posibilisme yaitu menunjukkkan bahwa
lingkungan/ekologi/ekosistem hanya berperan sebagai
filter suatu kebudayaan/manusia tidak tergantung pada
alam, pola ini muncul ketika manusia mulai
mencetuskan ide-ide, teknologi mulai kearah
kemajuan.
Contoh Kasus
di Masyarakat
Warga masyarakat miskin berusaha melakukan
adaptasi/penyesuaian diri terhadap kondisi lingkungan tertentu
agar tetap dapat bertahan hidup. Pola adaptasi ini sesuai
denga konsep adaptasi menurut konsep ekologi manusia.

Suatu individu atau kelompok masyarakat akan senantiasa


melakukan suatu penyesuaian diri apabila kondisi
lingkungannya dirasakan mengalami perubahan atau tidak
sesuai dengan apa yang biasa dialaminya.

Penyesuaian ini merupakan hal yang mutlak terjadi karena


tanpa adanya pola adaptasi maka individu/kelompok
masyarakat tersebut tidak akan mampu bertahan jika kondisi
lingkungannya sudah tidak mendukung untuk kehidupannya,
sehingga melalui pola adaptasi ini diharapkan dapat bertahan
hidup pada kondisi yang baru.
Contoh kasus di atas menjelaskan mengenai pola
adaptasi posibilisme yaitu ditandai dengan adanya
ide-ide baru yang muncul di kalangan masyarakat untuk
memanfaatkan nasi sisa untuk diolah dan dijadikan
sebagai bahan makanan pengganti beras yang
harganya jauh lebih murah yang dapat dijangkau oleh
masyarakat miskin sehingga secara langsung manusia
disini tidak tergantung pada situasi lama yang tidak
menguntungkan seperti dampak dari krisis ekonomi
terhadap harga beras. Mereka akan berusaha mencari
alternatif baru yang dapat memberikan kemudahan
dalam mempertahankan hidup.
Simpulkan contoh kasus ke 2,
masuk kedalam pola adaptasi
Determinisme atau pola adaptasi
Posibilisme ??

Anda mungkin juga menyukai