Anda di halaman 1dari 17

Takril, S.Pi, M.

Si
PERIKANAN SEBAGAI
PELUANG USAHA
Perikanan dari Prasejarah ke Zaman Modern
Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan
dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan
lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan
sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu
sistem bisnis perikanan.
(UU Perikanan no. 31 th. 2004)
Perikanan telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
sejarah peradaban manusia dari sejak zaman prasejarah,
zaman batu (stone age), hingga zaman modern sekarang ini.

Perkembangan peradaban kemudian tidak saja mengubah


pola peradaban manusia, juga telah mengubah pola
pemanfaatan sumber daya ikan dari sekedar kebutuhan
pangan menjadi cara hidup (way of life) dan juga kebutuhan
ekonomi. Perikanan kemudian menduduki tempat yang
penting dalam struktur ekonomi dalam sejarah peradaban
manusia;
Pada zaman sebelum masehi, masyarakat pheonic dan
yunani kuno telah memanfaatkan sumber daya perikanan di
laut hitam sebagai sumber pendapatan mereka.
Kekaisaran Romawi kuno telah memanfaatkan perairan
disekitar Spanyol dan Sisilia.
Di Scandinavia, masyarakat Hanseatic juga menggantungkan
ekonomi mereka pada perikanan herring di laut utara.
Perikanan juga telah menjadi kegiatan ekonomi pada
periode satu milinea sebelum masehi dan pada zaman mesir
kuno.
Ikan juga telah menjadi bagian kehidupan peradaban Mesir
dan Cina; masyarakat Cina bahkan sudah
memperdagangkan ikan sejak 3000 tahun yang lalu.
Resep salada ikan bahkan pertama kali ditemukan di Cina
sekitar 1300 SM, budidaya ikan juga pertama kali ditemukan
di Cina sejak 2000 sampai 1500 SM.
Pada abad pertengahan, masyarakat Eropa, khususnya
Islandia telah menggunakan ikan sebagai “mata uang”
Sekitar abad ke-16, ikan, khususnya cod telah menjadi
komoditas unggulan yang juga telah menjadi mata uang tidak
resmi (Fish meant money) di Spanyol dan Portugal.
Demikian juga ekonomi Amerika pada abad ke-19, mesin
pertumbuhan ekonomi Amerika ketika itu bertumpu pada
penangkapan ikan paus.
Di Indonesia, sebelum terjadinya migrasi skala besar pada
periode Neoloithic (3000-2000 SM), penduduk asli Indonesia
yang disebut sebagai wajak hidup secara primitif dengan
cara menangkap ikan dan berburu.
Pada periode berikutnya, sebelum tahun 1900an kegiatan
perikanan di Indonesia masih didominasi oleh kegiatan
perikanan yang bersifat subsisten dengan skala
perdagangan yang sangat terbatas.
Kemudian skala subsistensi ini secara perlahan berubah ke
arah komersial dengan tujuan menyuplai kebutuhan pangan
(ikan) ke wilayah-wilayah terpencil dengan teknologi
pengawetan ikan yang terbatas.
Akselerasi pertumbuhan perikanan ini memuncak setelah usai
perang dunia kedua, dimana armada perikanan semakin
termekanisasi dan kegiatan perikanan semakin merambah
kewilayah laut lepas (offshore) dan daerah-daerah baru yang
sebelumnya tidak terjamah.
Pada abad modern ini, kegiatan perikanan semakin
merambah dari sekedar urusan ekonomi lokal menjadi
kegiatan ekonomi global yang menghasilkan miliaran dollar
dari perdagangan dunia.
Kegiatan perikanan kini juga telah menjadi sumber “energi”
bagi pertumbuhan ekonomi dibeberapa negara, hal ini
ditandai dengan tajamnya peningkatan produksi perikanan
dunia
AGRIBISNIS
PERIKANAN
Agribisnis Perikanan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan
kegiatan meliputi manufaktur, distribusi kebutuhan usaha
perikanan, proses produksi usaha perikanan, penyimpanan,
pengolahan, serta distribusi hasil atau komoditas dari usaha
perikanan dan jenis lainnya.
Ruang lingkup kegiatan usaha perikanan tidak hanya memproduksi ikan saja
(on farm), tetapi juga mencakup kegiatan off farm, seperti pengadaan
sarana dan prasarana produksi, pengolahan, pemasaran, pemodalan, riset
dan pengembangan, perundang-undangan, serta faktor usaha
pendukung lainnya.
Ruang Lingkup Kegiatan Agribisnis Perikanan

Konsumen
Perikanan Tangkap
Kegiatan memproduksi ikan dengan menangkap (capture)
dari perairan di daratan (inland capture) seperti sungai,
danau, waduk dan rawa, serta perairan laut (marine capture)
seperti perairan pantai dan laut lepas, dengan dasar
pemikiran bahwa ikan dan aquatic resources tersebut
mempunyai nilai ekonomi
Perikanan Budidaya
Kegiatan untuk memproduksi biota (organisme) akuatik
di lingkungan terkontrol dalam rangka mendapatkan
keuntungan (profit)

Kolam KJA Tambak


Perikanan Pengolahan
Sebuah kegiatan usaha yang bertujuan untuk meningkatkan
nilai tambah yang dimiliki oleh sebuah produk perikanan, baik
yang berasal dari bidang usaha perikanan tangkap maupun
usaha perikanan budidaya atau akuakultur.
Selain itu, kegiatan usaha ini juga bertujuan untuk
mendekatkan produk perikanan ini ke pasar dengan harapan
dapat diterima oleh konsumen yang lebih luas.
Sistem agribisnis perikanan meliputi kegiatan mulai
dari pengadaan sarana produksi, produksi,
pengolahan pasca panen (agroindustri), pemasaran
dan kelembagaan adalah merupakan rangkaian
kegiatan yang saling terkait satu sama lain.
Semua kegiatan dalam agribisnis perikanan tersebut,
adalah proses menghasilkan PRODUK.
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan oleh
individu, rumah tangga maupun organisasi ke dalam pasar untuk
diperhatikan, digunakan, dibeli maupun dimiliki untuk memuaskan
suatu kebutuhan dan keinginan.

Produk dapat berupa:


o Barang
o Jasa
o Gagasan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai