Anda di halaman 1dari 5

INFEKSI PERINEAL

DAN LUKA ABDOMEN

ARIANTO K. AHMAD
201801050
DEFINISI
Infeksi luka perineum dan luka abdominal adalah peradangan karena
masuknya kuman-kuman ke dalam luka episotomi atau abdomen pada
waktu persalinan dan nifas, dengan tanda-tanda infeksi jaringan sekitar.

FAKTOR PREDISPOSISI

1. kurangnya tindakan aseptik saat melakukan penjahitan


2. kurangnya higien pasien
3. kurangnya nutrisi
ETIOLOGI
Disebabkan oleh keadaan yang kurang bersih dan tindakan pencegahan infeksi
kurang baik (Prawirohardjo, 2006) Sehingga Bermacam-macam jalan kuman masuk ke
dalam alat kandungan seperti eksogen (kuman datang dari luar), autogen (kuman masuk
dari tempat lain dalam tubuh) dan endogen (dari jalan lahir sendiri). Penyebab yang
terbanyak dan lebih dari 50% adalah streptococcus anaerob yang sebenarnya tidak
patogen sebagai penghuni normal jalan lahir. Kuinan-kuman yang sering menyebabkan
infeksi antara lain adalah :
1. Streptococcus haemoliticus anaerobic. Masuknya secara eksogen dan menyebabkan
infeksi berat. Infeksi ini biasanya eksogen (ditularkan dari penderita lain, alat-alat
yang tidak suci hama, tangan penolong).
2. Staphylococcus aureus. Masuknya secara eksogen, infeksinya sedang, banyak
ditemukan sebagai penyebab infeksi di rumah sakit dan dalam tenggorokan orang-
orang yang nampaknya sehat. Kuman ini biasanya menyebabkan infeksi terbatas,
walaupun kadang-kadang menjadi sebab infeksi umum.
3. Escherichia Coli. Sering berasal dari kandung kemih dan rektum, menyebabkan
infeksi terbatas pada perineum, vulva, dan endometriurn. Kuman ini merupakan
sebab penting dari infeksi traktus urinarius
4. Clostridium Welchii. Kuman ini bersifat anaerob, jarang ditemukan akan tetapi
sangat berbahaya. Infeksi ini lebih sering terjadi pada abortus kriminalis dan partus
yang ditolong oleh dukun dari luar rumah sakit.
MANIFESTASI KLINIS

Menurut Krisnadi (2005), manifestasi klinis infeksi luka perineum dan abdominal yaitu:
1. Luka perineum menjadi nyeri, merah, dan bengkak akhirnya luka terbuka
danmengeluarkan getah bernanah. Perasaan nyeri dan panas timbul pada lukayang
terinfeksi dan jika terjadi pernanahan dapat disertai dengan dengan suhuyang tinggi
dan menggigil.
2. Infeksi luka serviks jika lukanya dalam sampai ke parametrium, dapatmenimbulkan
parametritis
PENCEGAHAN

Lusa (2011) mengemukakan bahwa, infeksi nifas dapat timbul selama kehamilan,


persalinan dan masa nifas, sehingga pencegahannya berbeda.
1. Selama kehamilan. Pencegahan infeksi selama kehamilan, antara lain: Perbaikan gizi.
Hubungan seksual pada umur kehamilan tua sebaiknya tidak dilakukan.
2. Selama persalinan. Pencegahan infeksi selama persalinan adalah sebagai berikut:
Membatasi masuknya kuman-kuman ke dalam jalan lahir. Membatasi perlukaan jalan
lahir. Mencegah perdarahan banyak. Menghindari persalinan lama. Menjaga sterilitas
ruang bersalin dan alat yang digunakan.
3. Selama nifas. Pencegahan infeksi selama nifas antara lain: Perawatan luka post partum
dengan teknik aseptik. Semua alat dan kain yang berhubungan dengan daerah genital
harus suci hama. Penderita dengan infeksi nifas sebaiknya diisolasi dalam ruangan
khusus, tidak bercampur dengan ibu nifas yang sehat. Membatasi tamu yang
berkunjung. Mobilisasi dini.

Anda mungkin juga menyukai