1. ANNISA WIDYASARI
2. M. FAHMI PRAYOGI
3. SEBTI EKA P
SECTIO CAESAREA
Amru Sofian (2012),
01 caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan
Sectio
membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan
perut
Ruptura uteri
mengancam Gawat Janin
Partus Lama
TUJUAN
SECTIO
CAESAREA
Sectio caesarea vaginalis
Menurut arah sayatan pada rahim, sectio Sectio caesarea ismika profunda
caesaria dapat dilakukan apabila :
- Sayatan memanjang (longitudinal)
Dilakukan dengan membuat sayatan melintang
- Sayatan melintang (tranversal)
- Sayatan huruf T (T Insisian) konkaf pada segmen bawah rahim kira-kira 10cm
- Sectio Caesarea Klasik (korporal)
- Kelebihan :
Dilakukan dengan membuat sayatan memanjang pada korpus 1. Penjahitan luka lebih mudah
uteri kira-kira 10cm. berikut adalah 2. Penutupan luka dengan reperitonialisasi yang baik
- Kelebihanya : 3. Tumpang tindih dari peritoneal flap baik sekali untuk
1. Mengeluarkan janin lebih memanjang menahan isi uterus ke rongga perineum
2. Tidak menyebabkan komplikasi kandung kemih tertarik 4. Perdarahan kurang
3. Sayatan bisa diperpanjang proksimal atau distal 5. Dibandingkan dengan cara klasik kemungkinan ruptur uteri
spontan lebih kecil
- Kekurangan :
4. Infeksi mudah menyebar secara intraabdominal karena - Kekurangan :
tidak ada reperitonial yang baik. 1. Luka dapat melebar ke kiri, ke kanan dan bawah sehingga
5. Untuk persalinan berikutnya lebih sering terjadi rupture uteri dapat menyebabkan arteri uteri putus yang akan
spontan. menyebabkan perdarahan yang banyak.
6. Ruptura uteri karena luka bekas SC klasik lebih sering 2. Keluhan utama pada kandung kemih post operatif tinggi.
terjadi dibandingkan dengan luka SC profunda. Ruptur uteri
karena luka bekas SC klasik sudah dapat terjadi pada
akhir kehamilan, sedangkan pada luka bekas SC profunda
biasanya baru terjadi dalam persalinan.
MANISFESTASI KLINIS
Doenges (2001)
Pemeriksaan elektrolit
Urinalisis / kultur urine
Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan
Pemberian cairan
01 Diet
Mobilisasi
02 Kateterisasi
Perawatan luka
03 Perawatan Payudara
.
Pemberian obat-obatan
04 1. Antibiotik
2. Analgetik
Komplikasi Sectio Caesaria
Infeksi Puerpuralis
Pendarahan
Ringan : dengan kenaikan suhu Suatu komplikasi yang
- Banyak pembuluh
beberapa hari saja baru kemudian tampak
darah yang terputus
ialah kurang kuatnya
dan terbuka
Sedang : dengan kenaikan suhu perut pada dinding
- Atonia Uteri uterus, sehingga pada
yang lebih tinggi disertai dehidrasi - Pendarahan pada kehamilan berikutnya
atau perut sedikit kembung
placenta bled bisa terjadi ruptura uteri.
- Luka pada kandung Kemungkinan hal ini
Berat : dengan peritonitis, sepsis dan kemih, lebih banyak ditemukan
ileus paralitik. Dimana sebelumnya - Emboli paru dan sesudah sectio caesarea
telah terjadi infeksi intrapartum keluhan kandung kemih klasik
karena ketuban yang telah pecah bila reperitonalisasi
terlalu lama terlalu tinggi.
A. Pengkajian
di siapakan CAESARIA
DX 1:
- Mengungkapkan nyeri dan tegang di perutnya berkurang
- Skala nyeri 0-1 ( dari 0 – 10 )
- TTV dalam batas normal ; Suhu : 36-37 0 C, TD : 120/80 mmHg, RR :18-
20x/menit, Nadi : 80-100 x/menit EVALUASI
- Wajah tidak tampak meringis
- Klien tampak rileks, dapat berisitirahat, dan beraktivitas sesuai kemampuan KEPERAWA
DX 2:
TAN
- Klien mampu melakukan aktivitasnya secara mandiri
PADA
DX 3:
- Tidak terjadi tanda - tanda infeksi (kalor, rubor, dolor, tumor, fungsio lease SECTIO
- Suhu dan nadi dalam batas normal ( suhu = 36,5 -37,50 C, frekuensi nadi = 60
-100x/ menit)
CAESARIA
- WBC dalam batas normal (4,10-10,9 10^3 / uL)
DX 4:
- Klien terlihat bersih dan terawatt
- Klien dapat memenuhi kebutuhan perawatanya secara mandiri
Thank you