Anda di halaman 1dari 10

Perpindahan Kalor dan Massa II

Inderalaya, 25 Januari 2017

Program Studi Teknik Mesin


Fakultas Teknik
Universitas Sriwijaya
Laju aliran  (Luas Normal) (Perubahan Konsentrasi)
atau
Q  - k dC ............................................... (1)
diff A
dx

dimana:
kdiff = koefisien difusi media, suatu ukuran berapa
cepat suatu komoditas menyebar dalam suatu media.
dC
dx
= suatu besaran negatif karena konsentrasi
menurun pada arah aliran
Hukum Fourier konduksi kalor, hukum Ohm konduksi
listrik, dan hukum Newton viskositas, semuanya
adalah dalam bentuk persamaan (1).
Untuk memahami proses difusi secara lebih baik,
bayangkan sebuah tangki yang dibagi atas 2 (dua)
bagian yang sama oleh sebuah partisi. Awalnya,
setengah bagian kiri dari tangki berisi gas nitrogen
(N2), sedangkan setengah bagian kanan dari tangki
berisi udara (sekitar 21% O2 dan 79% N2) pada tekanan
dan temperatur yang sama. Molekul-molekul O2 dan
N2 ditunjukkan masing-masing oleh lingkaran gelap
(hitam) dan lingkaran terang (putih). Ketika partisi
(pembatas) dilepas molekul-molekul N2 akan mulai
menyebar (diffusion) ke udara sementara molekul-
molekul O2 menyebar ke N2) (O2 molecules diffuse
into the N2) seperti terlihat pada gambar 2.
Jika ditunggu cukup lama, akan diperoleh suatu
campuran N2 dan O2 yang homogen di dalam tangki.
Proses difusi massa ini dapat dijelaskan dengan
mempertimbangkan suatu bidang datar imaginasi yang
ditunjukkan oleh garis putus-putus pada Gambar 2.
Molekul-molekul gas bergerak secara acak,
sehingga kemungkinan sebuah molekul bergerak ke
kanan atau ke kiri adalah sama. Akibatnya, setengah
dari molekul-molekul dari satu sisi garis putus-putus
pada setiap kesempatan yang diberikan akan bergerak
ke sisi lain.
Karena konsentrasi N2 lebih besar pada sisi kiri
dari pada sisi kanan, lebih banyak molukul molekul N2
yang akan bergerak ke kanan dari pada ke kiri,
akibatnya suatu aliran netto N2 ke arah kanan. Suatu
argumentasi yang sama dapat diberikan untuk O2 yang
dipindahkan ke sisi kiri. Proses tersebut berlanjut
hingga konsentrasi N2 dan O2 yang seragam (uniform)
terbentuk di seluruh tangki.
Molekul-molekul dalam suatu campuran gas
secara terus menerus bertabrakan satu sama lain, dan
proses difusi sangat dipengaruhi oleh proses tabrakan
ini.
Meskipun demikian, tabrakan dari molekul-molekul
yang berbeda mempengaruhi laju difusi karena
molekul-molekul yang berbeda mempunyai massa
yang berbeda pula dan juga momentum yang
berbeda, dan proses difusi akan didominasi oleh
molekul-molekul yang lebih berat. Koefisien difusi dan
laju difusi gas-gas sangat bergantung kepada
temperatur karena temperatur adalah suatu ukuran
kecepatan rata-rata molekul-molekul gas. Jadi laju
difusi akan lebih tinggi pada temperatur yang lebih
tinggi . Perpindahan massa dapat juga terjadi pada
cairan dan padatan (solid) serta pada gas.
Sebagai contoh, secangkir air yang ditinggal dalam
sebuah ruangan akan menguap sebagai akibat
molekul-molekul air akan menguap sebagai akibat
molekul-molekul air mengalami difusi ke udara (liquid
–to-gas mass transfer).
Sebatang CO2 padat (dry ice) akan juga semakin
kecil karena molekul-molekul CO2 berdifusi ke udara
(solid-to-gas mass transfer). Secangkir gula dalam
secangkir kopi akhirnya akan bergerak ke atas dan
memaniskan kopi meskipun molekul-molekul gula
adalah lebih berat dari molekul-molekul air.
Molekul-molekul pensil berwarna yang
dimasukkan ke dalam segelas air akan berdifusi
ke dalam air sebagai bukti menyebarnya lambat
laun warna dalam air (solid to liquid mass
transfer). Tentu saja, perpindahan massa dapat
juga terjadi dari suatu gas ke suatu cairan atau
padatan jika konsentrasi species lebih tinggi
dalam fasa gas. Sebagai contoh, suatu fraksi
kecil O2 dalam udara berdifusi ke dalam air dan
memenuhi kebutuhan oksigen binatang laut.
Difusi karbon ke dalam besi selama
pengerasan permukaan, “doping” semikonduktor
untuk transistor, dan perpindahan molekul-
molekul yg didoping ke dalam semikonduktor
pada temp. tinggi adalah suatu contoh proses difusi
padatan ke padatan (solid-to-solid diffusion
processes).
Faktor lain yang mempengaruhi proses difusi adalah
celah molekul (molecular spacing). Makin besar celah
tersebut, semakin besar laju difusi yang terjadi. Oleh
karena itu, laju difusi adalah jauh lebih besar pada gas-
gas dari pada cairan, dan jauh lebih besar pada cairan
dari pada padatan (solid). Koefisien difusi pada
campuran gas jauh lebih besar dari pada koefisien
difusi pada larutan cair atau padat.
1

Initial N2 0.79
Initial O2
concentration
concentration

0.21
0
x

.  . .
 .  
   
  .
. Air
N2   
N2  
   .
 .
 . 
 .    

 
.    . 

Gbr. 2 Sebuah tangki yang berisi N2 dan udara dalam 2 buah


komponennya, dan difusi N2 ke udara saat partisi dihilangkan

Anda mungkin juga menyukai