Anda di halaman 1dari 21

4TH COFFEE PENGETAHUAN LINGKUNGAN 1

KELOMPOK 3 MOCHAMAD ALVIITO WIJAYA (1970031104)


MUHAMAD PACHRIJA PRASTAMA (1970031028)

TEKNIK INDUSTRI LIONEL RICHARD FRANKLIN SIHOTANG (1970031024)


REG.PAGI
FRANSISKUS KERIAHENTA (1970031102)

STEVE FREDERICO KAKIAY (1970031035)


2

PENGELOLAAN SUMBER DAYA


ALAM
4TH COFFEE

Pengertian;
• Sumber Daya Alam (SDA)adalah potensi
alam yang dikembangkan untuk proses
produksi
• SDA dikelompokan menjadi dua yaitu
SDA non renewable dan SDA renewable
3

• SDA non renewable adalah SDA yang tidak dapat


diperbaharui artinya bila habis, maka tidak dapat
dilakukan daur ulang sehingga menghasilkan SDA lagi.
Contoh:
1. Mineral
2. Bahan bakar (batubara)
4TH COFFEE

3. Daratan
4. Lautan,
5. matahari

• SDA renewable yaitu SDA yang dapat


diperbarui artinya, bila SDA habis maka
masih dapat dihasilkan kembali
Contoh
1. Hutan,
2. Hewan
3. air
SKEMA PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM 4

SDA Harus ada


pengelolaan
4TH COFFEE

Non
Renewable
Suasana
Unconfortable
Renewable

Pencemaran Suasana Netral

West
Product Suasana Ditempat Waktu
SD lain lain lain
Sekunder
Langsung Suasana Harus ada
Diproses
digunakan unconfortable pengelolaan
lagi
Dasar Pengelolaan SDA 5

• Prinsip-prinsip ekologi
• Inventarisasi sumber daya alam yang
kontinu
• Perkiraan terhadap kebutuhan pada
4TH COFFEE

masa-masayang akan datang


Tiga hal yang harusdiperhatikan
di dalam perencanaan
pengelolaan SDA

• Inventarisasi sumber daya alam: Dalam hal


ini memerlukan/menghendaki:
 evaluasi se cara konti n u status S DA ,
 alat dan tekn olog i u ntu k
m en g gu nakan dan me m lih ara S DA
s erta kebtu han jan g ka pe nde k/jang ka
pan jang
Cara pengelolaan SDA 6

• Pengelolaan Institusi
• Pengelolaan lingkungan hidup
• Pengelolaan Mental manusia
4TH COFFEE

• Konservasi sumber daya alam

KONSERVASI SDA

• Konservasi Energi.
Usaha yang dilakukan adalah mengusahakan
terwujudnya benda- benda/alat-alat yang
dapat/berfungsi “mengikat” sumber energi alam,
terutama energi matahari. Misalnya mengubah
energi matahari menjadi energi listrik
Konservasi Tanah
7

Konservasi tanah; bertujuan untuk mencegah perusakan tanah dan pengurasan materi
organik yang disebabkan oleh:
• Eropsi karena angin
• Eropsi karena air
• Penanaman terus menerus dengan tanaman yang sama

Konservasi Air
4TH COFFEE

• Kuantitas air
 Mengurangi kehilangan air di t empat penyimpanan dan dalam
pengangkut an
 Meningkat kan jumlah air melalui usaha menghilangkan garam dari air
laut
 Mengadakan pengurangan air buangan dengan cara memperhitungkan
secara cermat kebut uhan dan penyediaannya
Konservasi air..
8

• Kualitas air
 Mengontrol penggunaan air dan zat-zat
kimia
 Pemakaian dan pengambilan kembali air
dan zat kimia
4TH COFFEE

 Pengolahan air buangan dengan cara fisio-


kimia dan biologi. Pengolahan secara fisik
dengan penyaringan dan pengendapan.
Pengolahan cara kimia dengan cara
menambahkan zat kimia yang dapat mentralisir
air buangan. Pengolahan cara biologi yaitu
proses absorbsi zat-zat pencemar oleh
t umbuhan (misal enceng gondok).
DAYA DUKUNG LINGKUNGAN 9

DEFINISI
Large Photo
Slide dan
Menurut UU.No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, Lingkungan Hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
4TH COFFEE

makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang


mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan,
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

Pengertian (Konsep) dan Ruang Lingkup Daya Dukung


Lingkungan Menurut UU no 23/ 1997, daya dukung lingkungan
hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung
perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan
keseimbangan antarkeduanya.
PPermasalahan lingkungan yang dihadapi bidang Penataan ruang
10
ermasalahan lingkungan yang dihadapi bidang Penataan ruang
Permasalahan mengenai lingkungan yang kerap ditemui dalam
kaitannya dengan bidang penataan ruang antara lain dapat ditemukan
dalam contoh kasus sebagai berikut:
1.Alih fungsi lahan pertanian produktif menjadi lahan non pertanian
seperti industri, permukiman, prasarana umum, dan lain sebagainya.
Secara keseluruhan, alih fungsi lahan dari kawasan lindung menjadi
4TH COFFEE

kawasan budidaya (pertanian, industri, permukiman, dan sebagainya)


mencapai 50.000 ha/ tahun.
2.Penurunan secara signifikan luas hutan tropis sebagai kawasan
resapan air. Pengurangan ini terjadi baik akibat kebakaran maupun
akibat penjarahan/ penggundulan. Apabila tidak diambil langkah-
langkah tepat maka kerusakan hutan akan menyebabkan run-off yang
besar pada kawasan hulu-hilir, meningkatkan resiko pendangkalan dan
banjir pada wilayah hilir, mengganggu siklus hidrologis, dan
memperluas kelangkaan air bersih dalam jangka panjang.
3.Meningkatnya satuan wilayah sungai (SWS) yang kritis. Pada tahun
1984, tercatat dari total 89 SWS yang ada di Indonesia, 22 SWS berada
dalam kondisi kritis.
KAJIAN KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS 11

Kebijakan nasional penataan ruang secara formal ditetapkan bersamaan


dengan diundangkannya Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992
tentang Penataan Ruang [UU 24/1992], yang kemudian diperbaharui
dengan Undangundang Nomor 26 Tahun 2007 [UU 26/2007]. Kebijakan
tersebut ditujukan untuk mewujudkan kualitas tata ruang nasional yang
semakin baik, yang oleh undang-undang dinyatakan dengan kriteria
4TH COFFEE

aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan.

Definisi KLHS
Berdasarkan Peraturan Menteri No. 27 tahun 2009 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis, KLHS adalah proses
mengintegrasikan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan
lingkungan hidup dalam pengambilan keputusan terhadap kebijakan,
rencana, dan/atau program yang selanjutnya disingkat KRP.
Tujuan KLHS 12
T
ujuan KLHS adalah untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan
berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam
pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana dan/atau
program (UU No. 32 Tahun 2009 Pasal 15).

Manfaat KLHS
4TH COFFEE

Adapun manfaat yang dapat dipetik dari KLHS adalah (Fischer 1999;
UNEP 2002):
-Merupakan instrumen proaktif dan sarana pengambilan keputusan
-Mengidentifikasi dan mempertimbangkan peluang- peluang baru
melalui pengkajian secara sistematis dan cermat atas opsi-opsi
pembangunan yang tersedia
-Mempertimbangkan aspek lingkungan hidup secara lebih sistematis
pada jenjang pengambilan keputusan yang lebih tinggi
-Mencegah kesalahan investasi dengan mengingatkan pengambil
keputusan akan adanya peluang pembangunan yang tidak
berkelanjutan sejak tahap awal proses pengambilan keputusan
Adapun nilai-nilai yang dianggap penting dalam aplikasi KLHS di
13
Indonesia adalah:
• Keterkaitan (interdependency)
• Keseimbangan (equilibrium)
• Keadilan (justice)

Keterkaitan (interdependencies) digunakan sebagai nilai penting dalam


KLHS dengan maksud agar dalam penyelenggaraan KLHS
4TH COFFEE

mempertimbangkan keterkaitan antara satu komponen dengan


komponen lain, antara satu unsur dengan unsur lain, atau antara satu
variabel biofisik dengan variabel biologi, atau keterkaitan antara lokal dan
global, keterkaitan antar sektor, antar daerah, dan seterusnya. Dengan
membangun pertautan tersebut maka KLHS dapat diselenggarakan
secara komprehensif atau holistik.
Keseimbangan (equilibrium) digunakan sebagai nilai penting dalam KLHS
14
dengan maksud agar penyelenggaraan KLHS senantiasa dijiwai atau
dipandu oleh nilai-nilai keseimbangan seperti keseimbangan antara
kepentingan sosial ekonomi dengan kepentingan lingkungan hidup,
keseimbangan antara kepentingan jangka pendek dan jangka panjang,
keseimbangan kepentingan pembangunan pusat dan daerah, dan lain
sebagainya. Implikasinya, forum-forum untuk identifikasi dan pemetaan
kedalaman kepentingan para pihak menjadi salah satu proses dan
4TH COFFEE

metode yang penting digunakan dalam KLHS.

Keadilan (justice) digunakan sebagai nilai penting dengan maksud agar


melalui KLHS dapat dihasilkan kebijakan, rencana dan program yang tidak
mengakibatkan marginalisasi sekelompok atau golongan masyarakat
tertentu karena adanya pembatasan akses dan kontrol terhadap sumber-
sumber alam atau modal atau pengetahuan.
Peran KLHS dalam Perencanaan Tata Ruang 15

KLHS adalah sebuah bentuk tindakan stratejik dalam menuntun,


mengarahkan, dan menjamin tidak terjadinya efek negatif terhadap
lingkungan dan keberlanjutan dipertimbangkan secara inheren dalam
kebijakan, rencana dan program [KRP].
Posisinya berada pada relung pengambilan keputusan. Oleh karena tidak
ada mekanisme baku dalam siklus dan bentuk pengambilan keputusan
4TH COFFEE

dalam perencanaan tata ruang, maka manfaat KLHS bersifat khusus bagi
masing-masing hirarki rencana tata ruang wilayah [RTRW].

Sifat pengaruh KLHS dapat dibedakan dalam tiga kategori, yaitu KLHS yang
bersifat :
• instrumental,
• transformatif,dan
• substantif.
Tipologi ini membantu membedakan pengaruh yang diharapkan dari tiap
jenis KLHS terhadap berbagai ragam RTRW, termasuk bentuk aplikasinya,
baik dari sudut langkah-langkah prosedural maupun teknik dan
metodologinya
DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DALAM UU No 26 Tahun 2007 16

Pasal 3
Penyelenggaraan penataan ruang bertujuan untuk mewujudkan ruang
wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan
berlandaskan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional dengan:
a. terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan
buatan;
4TH COFFEE

b. terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan


sumber daya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia; dan
c. terwujudnya pelindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak
negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang

Pasal 5
(1) Penataan ruang berdasarkan sistem terdiri atas sistem wilayah dan
sistem internal perkotaan.
(2) Penataan ruang berdasarkan fungsi utama kawasan terdiri atas
kawasan lindung dan kawasan budi daya.
(3) Penataan ruang berdasarkan wilayah administratif terdiri atas
penataan ruang wilayah nasional,
KETERBATASAN KEMAMPUAN MANUSIA
17

Ekologi pada mulanya diaplikasikan dalam kehidupan


sehari-harioleh manusia sejak pertama kali dia hidup
didunia. Namun,munculnya istilah ekologi berdasarkan
prakarsa biolog Jerman yangmemperkenalkan istilah
4TH COFFEE

ekologi adalah Ernest Haeckel (1834 – 1919) pada


tahun 1860. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani,
yaitu “oikos”yang berarti rumah, tempat tinggal, habitat
dan “logos” yang berarti ilmu. Secara harfiah ekologi
adalah ilmu tentang mahkluk hidup dalam rumahnya,
atau dapat diartikan juga sebagai ilmu tentangrumah
tangga mahluk hidup. 
Ekologi berkaitan dengan berbagai ilmu pengetahuan yang relevan18

dengan kehidupan (peradaban) manusia, seorang yang belajar ekologi


sebenarnya bertanya tentang berbagai hal berikut : bagaimana alam
bekerja, bagaimana proses adaptasi dapat berlangsung, apa yang
diperlukan oelh organisme dan apa pula yang dihasilkannya, bagaimana
mereka berinteraksi dengan spesies lainnya, dan bagaimana individu-
individu dalam spesies diatur sebagai populasi serta bagaimana pula
eksotisme yang dimuculkan.
4TH COFFEE

    
Komponen-komponen yang ada di dalam lingkungan hidup meliputi
komponen abiotik dan biotik yang merupakan satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan dan membentuk suatu sistem kehidupan yang disebut
ekosistem. Suatu ekosistem akan menjamin keberlangsungan
kehidupan apabila lingkungan itu dapat mencukupi kebutuhan
minimum dari kebutuhan organisme. Maka keberadaan komponen-
komponen tersebut ada yang senatiasa tersedia dan ada yang terbatas.
Seperti populasi beberapa jenis flora ataupun fauna (biotik) yang akhir-
akhir ini punah dan sinar udara (abiotik) yang senantiasa tersedia.
Manusia adalah makhluk yang dilahirkan paling sempurna. Manusia 19
memiliki kemampuan kognitif untuk memproses informasi yang diperoleh
dari lingkungan di sekelilingnya melalui indera yang dimilikinya, membuat
persepsi terhadap apa-apa yang dilihat atau dirabanya, serta berfikir
untuk memutuskan aksi apa yang hendak dilakukan untuk mengatasi
keadaan yang dihadapinya. Hal-hal yang dapat mempengaruhi
kemampuan kognitif pada manusia meliputi tingkat intelejensi,kondisi
fisik, serta kecepatan sistem pemrosesan informasi pada manusia. Bila
4TH COFFEE

kecepatan sistem pemrosesan informasi terganggu, maka akan


berpengaruh pada reaksi manusia dalam mengatasi berbagai kondisi yang
dihadapi.

Keterbatasan kognitif terjadi apabila terdapat masalah atau gangguan


pada kemampuan kognitif. Masalah yang dialami bisa terjadi sejak lahir,
atau terjadi perubahan pada tubuh manusia seperti terluka, terserang
penyakit, mengalami kecelakaan yang dapat menyebabkan kerusakan
salah satu indera, fisik atau juga mental. Akibat dari adanya keterbatasan
kognitif ini, manusia menjadi tidak mampu untuk memproses informasi
dengan sempurna. Dengan ketidaksempurnaan ini maka manusia yang
memiliki keterbatasan kognitif mengalami masalah dalam meraba,
mempelajari atau berfikir untuk bereaksi terhadap keadaan yang
dihadapinya.
4TH COFFEE 20
21
4TH COFFEE

Microsoft Word
Document

Anda mungkin juga menyukai