Anda di halaman 1dari 14

AL-ISLAM

KEMUHAMMADIYAHAN
Kelompok 10, Prodi D3-Keperawatan
MUHAMMADIYAH
DAN
PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN
Kelompok 10, Prodi D3-Keperawatan
1. Aldi hidayat : 1901277035
Anggota 2. Firda laela najah : 1901277046
3. Pipih Nur’apipah : 1901277056
Kelompok 4. Pitriani : 19012677047
5. Wahyu dwi suharjono : 1901277064
LATAR BELAKANG

PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN
Diantara persoalan sosial yang saat ini menjadi
perhatian masyarakat adalah tindak kekerasan
terhadap perempuan dan anak- anak. Bermunculanya
kriminalitas yang menjadikan perempuan sebagai
korban telah cukup lama menjadi perhatian
pemerintah maupun organisasi sosial
kemasyarakatan. Hingga kini, persoalan tersebut
masih relevan untuk terus dicarikan formula
antisipasinya.

Muhammadiyah merupakan salah satu dari sekian elemen


masyarakat yang cukup konsen dalam menyelesaikan persoalan
perempuan akibat diskriminasi yang melanda mereka.
Diskriminasi terhadap perempuan menjadi perhatian sejak awal
berdirinya persyarikatan di era Kyai Dahlan.
.
Sejarah awal munculnya

PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN

Ajaran KH. Ahmad Dahlan melalui Muhammadiyah


memandang bahwa laki- laki dan perempuan adalah
setara. Kyai Dahlan sangat memperhatikan
perempuan sebagai generasi penerus umat islam.
Karena itulah
Kyai Dahlan menyuruh agar perempuan juga harus
belajar dan bersekolah selayaknya para kaum laki-
laki. Komitmen Muhammadiyah dalam hal
perlindungan hak perempuan salah satunya adalah
dengan dibentuknya ortom ‘Aisyiah dan Nasyiatul
Aisyiah.
‘Aisyiyah
Aisyiyah dipandang lebih tepat bagi gerakan wanita ini
karena didasari pertimbangan bahwa perjuangan wanita
.
yang akan digulirkan ini diharapkan dapat meniru
perjuangan ‘Aisyiyah, isteri Nabi Muhammad SAW, yang
selalu membantu rosululloh dalam berdakwah. Peresmian
‘Aisyiyah dilaksanakan bersama peringatan isra’ mi’raj
Nabi Muhammad pada tanggal 27 rajab 1335 H,
bertepatan 19 Mei 1917 M.
Identitas dan visi
‘aisyiyah Visi ‘aisyiyah
Visi pengembangan tercapainya usaha-usaha
‘Aisyiyah yang mengarah pada penguatan dan
pengembangan dakwah amar makruf nahi mungkar
secara lebih berkualitas menuju masyarakat madani,
yakni masyarakat islam yang sebenar-benarnya.
Identitas ‘aisyiyah
‘Aisyiyah
organisasi perempuan perserikatan
Muhammadiyah, merupakan gerakan islam dan
dakwah amar makruf nahi munkar, yang
berazaskan islam serta bersumber pada Al-
Quran dan Assunah.
Misi ‘aisyiyah
Menanamkan keyakinan, memperdalam dan
memperluas pemahaman, meningkatkan pengamalan
01 serta menyebarluaskan ajaran islam dalam segala
Memperteguh iman, memperkuat dan aspek kehidupan.
menggembirakan ibadah, serta mempertinggi
akhlak 02
Meningkatkan harkat dan martabat kaum
03 wanita terhadap ajaran islam
Meningkatkan semangat ibadah, jihad zakat,
infaq, shodaqoh, wakaf, hibah, serta membangun
dan memelihara tempat ibadah, dan amal usaha 04
yang lain Meningkatkan kualitas dan kuantitas
peningkatan terhadap ajaran islam
05
Membina AMM puteri untuk menjadi pelopor,
pelangsung, dan penyempurna gerakan
‘Aisyiyah
06
Misi ‘aisyiyah
Meningkatkan pendidikan, mengembangkan
kebudayaan, memperluas ilmu pengetahuan dan
07 teknologi, serta menggairahkan penelitian
Memajukan perekonomian dan kewirausahaan ke
arah perbaikan hidup yang berkualitas
08
Meningkatkan dan mengembangkan kegiatan
dalam bidang-bidang social, kesejahteraan
09 masyarakat, kesehatan, dan lingkungan hidup
Meningkatkan dan mengembangkan penegakan
hukum, keadilan, dan kebenaran serta memupuk
semangat kesatuan dan persatuan bangsa 10
Meningkatkan komunikasi, ukhuwah,
kerjasama diberbagai bidang dan kalangan
11 masyarakat dalam dan luar negri
Usaha-usaha lain yang sesuai dengan maksud
dan Tujuan organisasi
12
‘AISYIYAH
DAN GERAKAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

‘Aisyiyah merupakan salah satu organisasi otonom (Ortom)


pertama dari Muhammadiyah, yang memiliki tujuan yang
sama dengan Muhammadiyah.  
Komitmen ‘Aisyiyah sebagai gerakan perempuan Islam di
tanah air dapat dibuktikan sampai usia menjelang satu abad
ini.
‘Aisyiyah memiliki struktur kepemimpinan yang tersusun
secara vertikal dari tingkat Ranting sampai Pusat dan secara
horizontal, yaitu memiliki Badan Pembantu Pimpinan (BPP),
baik Majelis, Lembaga, Bagian maupun urusan yang masing-
masing dapat membentuk divisi atau seksi-seksi sesuai
kebutuhan.
‘AISYIYAH
DAN GERAKAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

‘Aisyiyah bergerak dalam berbagai bidang kehidupan dan


memiliki amal usaha dalam pendidikan, kesehatan,
kesejahteraan sosial, dan ekonomi.
Gerakan ‘Aisyiyah sejak awal berdiri, dan dari waktu ke waktu
terus berkembang.
Pada tahun 1919 mendirikan Frobel, Sekolah Taman Kanak-
Kanak pertama milik pribumi di Indonesia. Bersama organisasi
wanita lain pada tahun 1928 mempelopori dan memprakarsai
terbentuknya federasi organisasi wanita yang kemudian dan
sampai sekarang dengan KOWANI.
Visi dan Program Pembangunan

Meningkatkan usaha-usaha advokasi terhadap

1
kekerasan terhadap anak dan perempuan serta
human trafficking yang merusak kehidupan
keluarga dan masa depan bangsa.

Meningkatakan usaha dan kerjasama


dengan berbagai pihak dalam mencegah

2
dan mengadvokasi kejahatan human
Visi Program trafficking (penjualan manusia) yang pada
Pembangunan Pembangunan umunya menimpa anak-anak dan
perempuan.
Berkembangnya relasi dan budaya
yang menghargai perempuan Meningkatakan usaha dan kerjasama dengan
berbagai pihak dalam melakukan perlindungan

3
berbasis ajaran Islam yang
berkeadilan gender dan terhadap tenaga kerja perempuan dan anak-
terlidunginya anak-anak dari anak dari berbagai bentuk eksploitasi dan
berbagai ancaman menuju pelanggaran hak asasi manusia.
kehidupan yang berkeadaban
utama
Visi dan Program Pembangunan

Menyusun dan menyebarluaskan pandangan


Islam yang berpihak pada keadilan gender

4 disertai tuntunan-tuntunan produk Majelis


Tarjih dan sosialisasinya yang bersifat luas
dan praktis.

Mengembangkan model advokasi berbasis


dakwah dalam menghadapi berbagai bentuk

5
eksploitasi terhadap perempuan dan anak di
Visi Program ruang publik yang tidak kondusif seperti di
Pembangunan Pembangunan penjara, pabrik, dan di tempat-tempat yang
dipandang rawan lainnya.
Berkembangnya relasi dan budaya
yang menghargai perempuan Mengembangkan pendidikan informal dan non
formal selain pendidikan formal yang berbasis
6
berbasis ajaran Islam yang
berkeadilan gender dan pada pendidikan anti kekerasan dan pendidikan
terlidunginya anak-anak dari perdamaian yang pro-perlindungan terhadap
berbagai ancaman menuju perempuan dan anak-anak.
kehidupan yang berkeadaban
utama
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai