Anda di halaman 1dari 10

STANDARISASI SIMPLISIA

BAWANG PUTIH
Oleh:
Mega Kharisma NIM 1022020010
Ririn Sagita NIM 1022020013
BAWANG PUTIH

SIMPLISIA
Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan seb
agai obat yang belum mengalami pengolahan. Simplisi
a dapat berupa simplisia nabati, simplisia hewani dan si
mplisia pelikan atau mineral.
Standarisasi merupakan Serangkaian parameter, pros
edur dan cara pengukuran terkait paradigma mutu kef
ararmasian yang memenuhi standar dengan tujuan di
peroleh bentuk bahan baku kefarmasian yang bermutu
dan bermanfaat
JENIS SIMPLISIA
a.       Simplisia nabati adalah simplisia yang berup
a tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tan
aman. Yang dimaksud dengan eksudat tanaman ad
alah isi sel yang secara spontan keluar dari tanama
n atau yang dengan cara tertentu dikeluarkan dari s
elnya, atau zat-zat nabati lainnya yang dengan cara
tertentu dipisahkan dari tanamannya.
b.      Simplisia hewani adalah simplisia yang berup
a hewan utuh , bagian hewan atau zat-zat berguna
yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat
kimia murni.
c.       Simplisia mineral atau pelikan adalah simplisi
a yang berupa bahan pelikan atau mineral yang bel
um diolah atau telah diolah dengan cara sederhana
dan belum berupa zat kimia murni.
Simplisia bawang putih

• Umbi lapis bawang putih adal


ah umbi Allium sativum L., me
ngandung aliin, alisin, dialil sul
fonat minyak atsiri tidak kuran
g dari 0,50% v/b.
• Bentuk berupa umbi lapis utu
h, warna putih atau keunguan,
bau khas, rasa agak pahit
Pembuatan serbuk simplisia
bawang putih
• sediaan bawang putih akan
dibuat untuk sediaan pada
t, ekstrak cair hasil pemeka
tan ditambahkan sejumlah
tertentu pengisi dan kemu
dian diuapkan sambil diad
uk hingga kering
Serbuk kering simplisia bawan
g putih
Simplisia bawang putih dilihat
menggunakan Makroskopik
Umbi lapis berupa umbi majemuk berbentuk
hampir bundar, garis tengahnya 4-6 cm, 14 |
Serial The Power of Obat Asli Indonesia
terdiri atas 8-20 siung seluruhnya, diliputi 3-5
selaput tipis serupa kertas berwarna agak put
ih, tiap siung diselubungi oleh 2 selaput seru
pa kertas, selaput luar warna agak putih dan
agak longgar, selaput dalam warna merah m
uda dan melekat pada padat dari siung tetap
i mudah dikupas; siung bentuk membulat di
bagian punggung, bidang samping rata atau
agak bersudut
Simplisia bawang putih dilihat
menggunakan Mikroskopik dan
Makroskopik

a.Epidermis
b.Parenkim
Pengamatan mikroskopis didapa
tkan bawang putih
segar mempunyai fragmen parenkim, stomata,
kelenjar minyak, epidermis, berkas pengangkut,
dan serabut; persentasi kadar sari larut air >2
5%, kadar sari larut etanol >26%; profil skrining
menunjukkan adanya kandungan flavonoid, pol
ifenol dan saponin; fase diam silika gel F254 da
n fase gerak kloroform : metanol : asetonitril (8
: 1 :1) disarankan dalam penentuan profil KLT; t
otal flavonoid >0,4% (b/b); total polifenolnya >
0,5% (b/b); kadar abu total < 2 %; kadar abu la
rut air < 2 %; kadar abu tidak larut asam <
1 %; susut pengeringan < 13 %; dan pH 5-7.

Anda mungkin juga menyukai