Anda di halaman 1dari 21

Mata Kuliah : Evaluasi dan Asesmen PTV

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Sudji Munadi, M. Pd.

VALIDITAS
DAN
Disusun Oleh:
M. Baharudin Siddiq (20702259001)
RELIABILITAS
Ari Kurniawati (20702251017)
Suharsimi Arikunto (2008)
Suatu tes dapat dikatakan baik apabila
memenuhi lima persyaratan, yaitu:
1. VALIDITAS
2. RELIABILITAS
3. Objektivitas
4. Praktikabilitas
5. Ekonomis
VALIDITAS
• Validitas berasal dari kata “validity” yang memiliki arti ketepatan dan
kecermatan suatu instrumen pengukur (tes) dalam melakukan fungsi
ukurnya.
• Validitas berkaitan dengan
“Ketepatan”
• Alat ukur dikatakan valid apabila
alat ukur itu dapat mengukur apa
yang hendak diukur
• Dengan tes yang VALID
menghasilkan data hasil yang
VALID
VALIDITAS
Apa yang hendak diukur  menggunakan alat ukur apa
Contoh: Emas, Bayi
Fungsi timbangan digunakan untuk mengukur berat
VALIDITA

S
Validitas instrumen yang dianalisis dalam penelitian meliputi
validitas logis (internal) dan empiris (eksternal)
 Validitas logis (validitas teoritis) adalah suatu instrumen
penelitian menunjuk pada kondisi suatu instrumen yang
memenuhi persyaratan valid berdasarkan teori dan
ketentuan yang ada.
 Terdapat dua macam validitas logis, yaitu
• Validitas isi (content validity)
• Validitas konstruksi (construct validity)
Validitas Isi
• Ketepatan instrument ditinjau dari segi materi/ isi
• Materi yang diteskan mewakili keseluruhan materi
• Instrumen disusun berdasar materi pelajaran yang telah
dipelajari siswa
Validitas Konstruk
• Instrumen penelitian berkenaan dengan aspek sikap,
kepribadian, motivasi, minat, dan bakat
• Validitas konstruk mengacu pada sejauh mana
suatu instrumen mengukur konsep dari suatu
teori
 Validitas empiris (eksternal) didasarkan pada kriteria
yang ada di luar instrumen
berdasarkan: fakta empiris atau pengalaman
 Terdapat dua macam validitas empiris (eksternal), yaitu:
• Validitas kesejajaran (concurrent validity)
• Validitas prediksi (predictive validity)
Validitas kesejajaran (concurrent validity)
Apabila hasilnya sesuai dengan kriteria yang sudah ada (sejajar)
Validitas prediksi (predictive validity)
Apabila mempunyai kemampuan untuk meramalkan apa yang
akan terjadi di masa yang akan datang mengenai hal yang sama
CARA MENGETAHUI VALIDITAS INSTRUMEN

1. Sebuah instrumen pengukuran dikatakan memiliki


validitas jika hasilnya sesuai dengan kriteria tertentu
2. Cara yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran
adalah dengan mengkorelasikan hasil pengukuran dengan
kriteria
3. Kriteria yang dijadikan patokan, dapat berupa hasil tes
yang standar maupun catatan-catatan empiris tentang
sesuatu yang diukur
TEKNIK KORELASI
Teknik korelasi Product Moment Carl
Pearson
1. Korelasi product moment dengan deviasi atau simpangan
2. Korelasi product moment dengan angka kasar
RELIABIL
ITAS
 Reliabilitas diambil dari kata “reliability” dalam Bahasa Inggris, berasal
dari asal kata reliabel yang artinya dapat dipercaya.
 Instrumen tes dikatakan dapat dipercaya jika memberikan hasil yang
tetap apabila diteskan berkali-kali. Jika kepada siswa diberikan tes
yang sama pada waktu yang berlainan, maka setiap siswa akan tetap
berada dalam urutan yang sama atau ajeg dalam kelompoknya. (Eko
Putro Widoyoko:2009)
 Uno,dkk memberikan penekanan pada pengertian reliabilitas sebagai
konsitensi tes. Yaitu seberapa konsisten skor tes dari satu pengukuran
ke pengukuran berikutnya. Reliabilitas merujuk pada ketetapan/
keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang diinginkan, artinya
kemampuan alat tersebut digunakan akan memberikan hasil yang
relative sama. (Hamzah, B. Uno, dkk:2010)
 Kesimpulan: Reliabilitas diartikan dengan keajekan (konsistensi) bila
mana tes tersebut diuji berkali-kali hasilnya relative sama, artinya
setelah hasil tes yang pertama dengan tes yang berikutnya
dikorelasikan terdapat hasil korelasi yang siginifikan.
MACAM-MACAM RELIABILITAS
1. TEKNIK TEST-RETEST RELIABILITAS
TANGGAPAN
2. TEKNIK BELAH DUA
1. RUMUS KUDER-
3. BENTUK EKUIVALEN RICHARDSON (KR-20 DAN KR-
21)
2. RUMUS KOEFISIEN
RELIABILITAS ALPHA CRONBACH
KONSISTENSI
GABUNGAN 3. RUMUS
ITEM RELIABILITAS HOYT
TEKNIK TEST-RETEST
• Disebut juga metode ulang
• Dilakukan dengan cara mencobakan instrument
beberapa kali pada responden. Jadi dalam hal ini
instrumennya sama, respondennya sama dan waktunya
berbeda. Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi
antara pecobaan pertama dengan yang berikutnya. Bila
koefisien korelasi positif dan signifikan maka instrument
tersebut dinyatakan reliabel. Pengujian ini sering
disebut dengan stability.
• Untuk jeda waktu yang digunakan untuk test dan retest
sebaiknya jangan terlalu dekat, karena dikhawatirkan
siswa masih mengingat soal yang pertama, biasanya
antara dua minggu sampai 4 minggu.
TEKNIK BELAH DUA
• Disebut juga Split-Half Reliability
• Teknik belah dua adalah prosedur konsistensi yang
paling sederhana. Pembagian tes yang dibuat menjadi
dua bagian dan mengkorelasikan skor individu ke
dalam dua bagian. Peneliti memberikan tes menjadi
satu kelompok dan kemudian membagi item-item
menjadi dua bagian, menghasilkan skor untuk masing-
masing individu dalam dua bagian dan menghitung
koefisien korelasinya.
• Satu set soal yang dibagi menjadi 2 (soal dengan
nomor ganjil dan nomor genap) yang dikerjakan secara
terpisah oleh setiap orang. Selanjutnya dihitung
korelasi untuk kedua belahan soal. Koefisien korelasi
yang diperoleh menunjukkan derajat korelasi terhadap
kedua belahan soal dan oleh karena itu
menggambarkan konsistensi internal dari tes tersebut.
CARA MENGHITUNG
  Dengan teknik belah dua ganjil-genap peneliti harus mengelompokkan nilai butir bernomor ganjil sebagai belahan
pertama (X) dan kelompok nilai butir bernomor genap sebagai belahan kedua (Y). Selanjutnya carilah yaitu korelasi nilai
skor belahan pertama dan kedua dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment atau Pearson sebagai berikut:

Keterangan :
= koefisien korelasi
N = jumlah item soal
X = jumlah nilai soal ganjil yang diperoleh setiap siswa
Y = jumlah nilai soal genap yang diperoleh setiap siswa

Oleh karena itu koefisien korelasi yang diperoleh baru menunjukkan hubungan antara kedua belahan instrument, dan untuk
memperoleh koefisien atau indeks reliabilitas soal harus dihitung lagi dengan menggunakan rumus Spearman-Brown sebagai
berikut:
BENTUK EKUIVALEN
 Metode ini menggunakan dua buah tes(instrument) yang terpisah
satu sama lain, namun ekuivalen (disebut dengan tes pilihan atau tes
paralel) dikenakan pada kelompok yang sama pada periode waktu
yang sama dalam arti tidak harus menunggu waktu beberapa hari
atau minggu. Meskipun pertanyaan-pertanyaan antara kedua
instrument berbeda, akan tetapi keduanya harus memiliki isi
(content) yang sama dan mengukur sesuatu yang sama pula atau
identik.
 Setelah diperoleh nilai tes untuk instrument pertama dipandang
sebagai nilai X dan instrument kedua yang dipandang sebagai nilai Y,
Selanjutnya koefisien reliabilitas dihitung dengan menggunakan
teknik korelasi Product Moment atau korelasi Pearson.
 Tingginya nilai koefiseien korelasi yang diperoleh, menunjukkan
bukti kuat yang mengenai reliabilitas bahwa kedua instrument
tersebut mnegukur sesuatu yang sama.
RUMUS KUDER-
RICHARDSON
  Rumus Kuder-Richardson yang sering digunakan ada dua yaitu KR 20 dan KR 21.
 Rumus KR 20 yaitu :

Keterangan:
: koefisien reliabilitas
: banyaknya butir soal
: proporsi banyak subjek yang menjawab benar pada butir soal ke i
: proporsi banyak subjek yang menjawab salah pada butir soal ke i
: varians skor total
 Rumus KR 21 yaitu:

Keterangan:
: koefisien reliabilitas
: banyaknya butir soal
: rata-rata skor total
: varians skor total
Catatan: KR 21 dapat digunakan hanya jika diasumsikan bahwa item-item memiliki tingkat kesulitan
yang sama (are of equal difficulty)
RUMUS KOEFISIEN
ALPHA CRONBACH

  Rumus Alpha Cronbach atau Cronbach-Alpha digunakan untuk


menghitung reliabilitas tes
 Rumus Cronbach-Alpha yaitu:

Keterangan:
: koefisien reliabilitas
: banyaknya butir soal
: varians skor soal ke i
: varians skor total
RUMUS HOYT

 Rumus Hoyt atau Analisis Varians Hoyt (Anova Hoyt)


yaitu:

Keterangan:
: reliabilitas instrument
: mean kuadrat kesalahan
: mean kuadrat antara subyek
KATEGORI KOEFISIEN
RELIABILITAS
(Guilford, 1956:145)
RELIABILITAS SANGAT TINGGI
 
0,80 <1,00

RELIABILITAS TINGGI  
0,60 <
RELIABILITAS SEDANG  
0,40 <
RELIABILITAS RENDAH  
0,20 <
 
RELIABILITAS SANGAT RENDAH
-1,00 <
Faktor yang Mempengaruhi Reliabilitas
(Sukardi (2008:51-52))
Waktu penyelenggaraan tes-retes
Untuk teknik test-retest, interval penyelenggaraan terlalu
dekat atau terlalu jauh akan memperngaruhi koefisien
reliabilitas.
Panjang Tes
Semakin Panjang suatu tes evaluasi, semakin banyak jumlah
item materi pembelajaran yang diukur.

Penyebaran Skor
Koefisien reliabilitas secara langsung dipengaruhi oleh benuk
sebaran skor dalam kelompok siswa yang diukur. Semakin
tingggi sebaran, semakin tinggi estimasi koefisien reliable
Kesulitan tes
Tes normatif yang terlalu mudah atau terlalu sulit untuk siswa,
cenderung menghasilkan skor reliabilitas rendah.

Objektivitas
Objektif yaitu derajat dimana siswa dengan kompetensi sama,
mencapai hasil yang sama.
“Jangan menunggu. Kerjakan apa yang bisa
kamu kerjakan. Jangan sampai terlambat
dan kehilangan momen. Karena kalau
sampai kehilangan momen, maka apa yang
kamu kerjakan sudah tidak valid lagi.”
(Susi Pudjiastuti)

TERIMA KASIH
MOHON MAAF BILA ADA KESALAHAN

Anda mungkin juga menyukai