Anda di halaman 1dari 20

Hukum Pajak

Pertemuan 3

Halaman 1
Learning Outcomes
Pada akhir pertemuan ini, mahasiswa diharapkan
akan mampu :
• Mahasiswa dapat Mengidentifikasikan kedudukan
dan hubungan hukum pajak dengan hukum
perdata dan hukum pidana serta berbagai
penafsiran dan pembagian hukum pajak

Halaman 2
Outline Materi
• Pengertian Hukum Pajak
• Kedudukan Hukum Pajak
• Hubungan Hukum Pajak dengan Hukum Perdata
• Hubungan Hukum pajak dengan Hukum Pidana
• Penafsiran dalam Hukum Pajak
• Pembagian Hukum Pajak

Halaman 3
Hukum Pajak
• Hukum Pajak adalah keseluruhan dari peraturan-
peraturan yang meliputi wewenang Pemerintah untuk
mengambil kekayaan seseorang / masyarakat dan
menyerahkannya kembali kepada masyarakat melalui
Kas Negara.
• Tugas Hukum Pajak adalah Menelaah keadaan-keadaan
dalam masyarakat yang dapat dihubungkan dengan
pengenaan pajak, merumuskannya dalam peraturan-
peraturan hukum dan menafsirkan peraturan-peraturan
tersebut.

Halaman 4
PEMBAGIAN HUKUM PAJAK DAN
PEMBEDAANNYA
1. Hukum Pajak Material
Memuat norma-norma yang menerangkan
 keadaan-keadaan perbuatan-
perbuatan dan peristiwa- peristiwa hukum
yang harus dikenakan pajak
 siapa- siapa yang harus dikenakan pajak?
 Berapa besar pajaknya?

Halaman 5
Atau dengan kata lain
Segala sesuatu tentang tentang timbulnya,
besarnya, dan hapusnya utang pajak dan pula
hubungan hukum antara pemerintah dengan
wajib pajak, termasuk didalamnya peraturan-
peraturan yang memuat kenaikan-kenaikan,
denda-denda dan hukuman-hukuman serta
cara-cara tentang pembebasan dan
pengembalian pajak,
Halaman 6
2. Hukum Pajak Formil

 Peraturan peraturan mengenai cara-


caraa untuk menjelmakan hukum pajak
material menjadi suatu kenyataan.
 Memuat cara2 penyelenggaraan
mengenai penetapan suatu hutang pajak

Halaman 7
 Kontrol Pemerintah terhadap penyelenggaraan
pemingutan Pajak
 Kewajiban para wajib pajak (sebelum dan
sesudah menerima surat ketetapan pajak)
 Prosedur pemungutan pajak

Halaman 8
Maksud Hukum Pajak Formal

• Melindungi baik, baik Fiscus maupun wajib


Pajak
• Memebri jaminan bahwa hukum material
dapat diselenggarakan dengan baik

Halaman 9
• Yang diatur dalam Hukum Pajak diantaranya :
– Subjek pajak.
– Objek pajak.
– Tarif pajak.
– Kewajiban masyarakat.
– Cara pengenaan pajak.
– Cara penagihan pajak
– Dll.
• Hukum Pajak menyangkut 2 pihak :
– Pemerintah.
– Masyarakat.
Halaman 10
• Kedudukan Hukum Pajak Dalam Tata Hukum
Hukum Tata
Negara

Hukum
Publik Hukum Adm HUKUM
HUKUM Negara PAJAK

Hukum
Perdata

Hukum Pidana

• Hukum Publik disebut juga sebagai Hukum Negara.


• Hukum Pajak disebut juga sebagai Hukum Fiskal.
Halaman 11
• Hubungan Hukum Pajak dengan Hukum Perdata.

Hukum Hukum
Pajak Perdata

Digunakan sebagai acuan Mengatur hubungan antar


dalam pajak orang pribadi(individuil)

Berlaku : “Lex Specialis deroget Legi Generalis”.

Halaman 12
Lex specialis derogat legi generalis
• Lex specialis derogat legi generalis adalah asas penafsiran hukum yang
menyatakan bahwa hukum yang bersifat khusus (lex specialis) dan
mengesampingkan hukum yang bersifat umum (lex generalis).

• Contohnya, dalam pasal 18 UUD 1945, gubernur, bupati, dan wali kota
harus dipilih secara demokratis. Aturan ini bersifat umum (lex generalis).
Pasal yang sama juga menghormati pemerintahan daerah yang bersifat
khusus (lex specialis), sehingga keistimewaan daerah yang gubernurnya
tidak dipilih secara demokratis seperti Daerah Istimewa Yogyakarta tetap
dipertahankan.

Halaman 13
• Hubungan Hukum Pajak dengan Hukum Pidana.

Hukum Hukum
Pajak Pidana

Digunakan sebagai acuan Mengatur pengenaan


dalam pajak sanksi atas pelanggaran
peraturan

Halaman 14
Hukum Pajak - Penafsiran
• 7 Penafsiran Dalam Hukum Pajak
1. Penafsiran historis ( Dengan melihat sejarah pembuatan UU-nya)
2. Penafsiran sosiologis ( Disesuai-kan dengan perkembangan hidup
masyarakat ).
3. Penafsiran sistematik (dengan mengaitkan antar Pasal-pasal dalam UU,
atau dengan UU lainnya).
4. Penafsiran otentik (dengan melihat apa yang dijelaskan dalam UU tsb).
5. Penafsiran tata bahasa (berdasarkan bunyi kata-kata secara keseluruhan
dalam kalimat suatu Pasal).
6. Penafsiran analogis (dengan cara memberi kiasan / ibarat atau arti lain
pada kata-kata yang tercantum dalam UU).
7. Penafsiran a contrario (didasarkan pada perlawanan pengertian antara
yang dihadapi dengan yang diatur dalam UU).

Halaman 15
Hukum Pajak - Perlawanan
• Perlawanan Terhadap Pajak :
– Perlawanan pasif (berhubungan dengan kondisi
ekonomi masyarakat/negara)
– Perlawanan aktif (serangkaian usaha yang dilakukan
masyarakat untuk tidak membayar pajak).
• Dilakukan dengan :
– Penghindaran pajak (tax avoidance).
– Penggelapan pajak (tax evasion).
– Melalaikan pajak.

Halaman 16
Perlawanan pajak

Halaman 17
Penghindaran Pajak
• Apakah seseorang dapat menghindarkan diri dari
pengenaan pajak? Bisa Ya (sifatnya msh
sementara saja), atau Bisa Tidak (Krn sdh sadar ttg
pajak).

• Istilah-istilah dalam penghindaran pajak, antara


lain:
- Penyelundupan - Penghindaran
- Perlawanan - Penggelapan. Halaman 18
Tax Evasion & Tax Avoidance
Tax Evasion adalah Wajib Pajak melakukan
penghindaran pajak dengan cara melanggar Undang-
undang Perpajakan sehingga penerimaan negara
dirugikan. Dalam hal ini WP telah melakukan
penyelundupan atau pelanggaran pajak yang
tentunya tdk diperkenankan oleh negara (Sifatnya
Illegal).

Halaman 19
Tax Evasion & Tax Avoidance
• Tax Avoidance adalah Wajib Pajak
melakukanpenghindaran pajak dengan
menuruti aturan yang berlaku (sifatnya
legal dan diperbolehkan)

Halaman 20

Anda mungkin juga menyukai