Anda di halaman 1dari 42

AUDIT TERHADAP SIKLUS PRODUKSI : PENGUJIAN

PENGENDALIAN

Oleh:
1. Wahyu Kurniawan (180503115)
2. Christina Dwi Setia (180503116)
3. Gerald Raynaldo Sihaloho (180503123)
4. Chyntia Clara Hasugian (180503125)
5. Endang Pelayasica Ginting (180503131)

PRODI S-1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2021
Presentase Dari Kelompok 2

BAB 19
DESKRIPSI SIKLUS PRODUKSI
Siklus produksi merupakan konversi dari bahan baku menjadi barang jadi.

Audit siklus produksi terdiri atas :


1. Production planning and control (tipe dan jumlah barang yang akan diproduksi).
2. Pengendalian jumlah sediaan.
3. Transaksi dan peristiwa yang terkait dengan proses produksi.

Transaksi produksi dimulai pada saat bahan baku diminta untuk produksi dan diakhiri dengan
pemindahan produk ke barang jadi. Audit siklus produksi berinteraksi dengan :
4. Siklus Pengeluaran.
5. Siklus Personalia.
6. Siklus Pendapatan.
DESKRIPSI SIKLUS PRODUKSI
Jaringan prosedur yang membentuk transaksi manufaktur adalah :
1. Prosedur order produksi.
2. Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang.
3. Prosedur pengembalian barang gudang.
4. Prosedur pencatatan biaya tenaga kerja langsung.
5. Prosedur pencatatan pembebanan biaya overhead pabrik dan kos produk
selesai.
6. Prosedur pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya, biaya pemasaran
dan biaya administrasi umum.
DESKRIPSI SIKLUS PRODUKSI

Jaringan prosedur yang membentuk aktivitas perhitungan


fisik adalah :
1. Prosedur penghitungan fisik.
2. Prosedur kompilasi.
3. Prosedur penentuan kos sediaan.
4. Prosedur adjustment kos sediaan.
TUJUAN AUDIT TERHADAP SIKLUS PRODUKSI
TUJUAN AUDIT TERHADAP SIKLUS PRODUKSI
PERANCANGAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN
PENGENDALIAN TERHADAP SIKLUS PRODUKSI
Rerangka Perancangan
Program audit untuk pengujian pengendalian terhadap siklus produksi terdiri atas :
1. Perancangan program audit untuk pengujian pengendalian—transaksi manufaktur.
2. Perancangan program audit untuk pengujian pengendalian—aktivitas perhitungan fisik sediaan.

Sistematika Uraian
Perancangan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap siklus produksi dibagi atas beberapa tahap:
3. Fungsi terkait.
4. Dokumen.
5. Catatan akuntansi.
6. Bagan alir sistem informasi.
7. Salah saji potensial, aktivitas pengendalian yahg diperlukan, dan prosedur audit untuk pengujian pengendalian yang dpaat
digunakan oleh auditor.
8. Penjelasan aktivitas pengendalian yang diperlukan.
9. Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi yang bersangkutan.
10. Penjelasan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi yang bersangkutan.
Model perancangan program audit untuk pengujian pengendalian

(1)
Pemahaman sistem
informasi akuntansi untuk
pelaksanaan transaksi:
manufaktur dan perhitungan
fisik sediaan.
(4)
Penentuan prosedur audit
(3) untuk mendeteksi efektivitas
Penentuan aktivitas aktivitas pengendalian.
pengendalian yang
(2)
diperlukan untuk mendeteksi
Penentuan kemungkinan
dan mencegah salah saji
salah saji dalam setiap tahap
dalam setiap tahap
pelaksaan transaksi: (5)
pelaksanaan transaksi:
manufaktur dan perhitungan Penyusunan program audit
manufaktur dan perhitungan
fisik sediaan. untuk pengujian
fisik sediaan.
pengendalian terhadap
tarnsaksi.
PERANCANGAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN
PENGENDALIAN—TRANSAKSI MANUFAKTUR

Fungsi yang terkait


PERANCANGAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN
PENGENDALIAN—TRANSAKSI MANUFAKTUR

D
O
K
U
M
E
N
PERANCANGAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN
PENGENDALIAN—TRANSAKSI MANUFAKTUR

Catatan Akuntansi
Catatan akuntansi yang digunkan dalam transaksi manufaktur:
1. Jurnal pemakaian bahan baku.
2. Jurnal umum.
3. Register buku kas keluar.
4. Kartu kos produk.
5. Buku pembantu sediaan.
6. Buku pembantu biaya.
Bagan alir sistem informasi akuntansi manufaktur

Di dalam sistem informasi akuntansi manufaktur terdapat gabungan jaringan dari prosedur-prosedur sebagai berikut:

1. Prosedur order produksi.

2. Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang.

3. Prosedur pengembalian barang gudang.

4. Prosedur permintaan biaya tenaga kerja langsung.

5. Prosedur produk selesai dan pencatatan pembebanan biaya overhead pabrik.

6. Prosedur pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya, biaya administrasi dan umum, dan biaya pemasaran
yang berasal dari pemakaian barang gudang.

7. Prosedur pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnyabiaya administrasi dan umum, dan biaya pemasaran
yang berasal dari pengeluaran kas dan yang menggunakan register bukti kas keluar dan jurnal umum.
1. Prodesur order produksi.
Dalam prosedur ini surat order produksi dikeluarkan untuk mengkoordinasi pengolahan bahan
baku menjadi produk jadi. Dalam perusahaan yang besar, departemen produksi umumnya memiliki staf
yang berfungsi untuk membantu pengawasan dan perencanaan produksi (production planning and
control inventory)

2. Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang.


Prosedur ini digunakan oleh fungsi produksi untuk meminta bahan baku dari fungsi gudang.
Namun jika perusahaan tidak memiliki fungsi gudang bagi persediaan maka dilakukan prosedur
permintaan pembelian bahan baku. Biasanya permintaan bahan baku didasarkan pada daftar kebutuhan
bahan baku (bill of materials) yang dibuat fungsi perencanaan dan pengawasan produksi.
Prosedur order produksi
Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang
Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang
3. Prosedur pencatatan jam kerja dan pencatatan biaya tenaga kerja langsung.
Surat order produksi yang dikeluarkan oleh departemen produksi biasanya dilampiri dengan daftar
kebutuhan bahan baku dan daftar kegiatan produksi (operation list). Daftar kegiatan produksi ini berisi
kegiatan yang diperlukan untuk memproduksi sejumlah produk seperti yang tercantum dalam surat order
produksi, yang meliputi urutan proses pengolahan mesin yang digunakan, dan taksiran waktu kerja
karyawan dan mesin. Pelaksanaan kegiatan seperti yang tercantum dalam daftar kegiatan produksi
tersebut memerlukan prosedur pencatatan jam tenaga kerja langsung yang dikonsumsi dalam
pengolahan order produksi yang bersangkutan. Selain itu prosedur ini juga digunakan untuk mencatat
biaya tenaga kerja langsung yang dikonsumsi untuk mengerjakan order produksi tertentu atau yang
dikeluarkan dalam periode waktu tertentu.

4. Prosedur produk selesai dan pembebanan biaya overhead pabrik. Order produksi yang telah selesai
dikerjakan perlu diserahkan dari fungsi produksi ke fungsi gudang. Prosedur produk selesai merupakan
prosedur 30 penyerahan produk selesai dari fungsi produksi ke fungsi gudang. Selain itu prosedur ini
juga digunakan untuk mencatat biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada pesanan tertentu
berdasarkan tarif yang ditentukan di muka dan total harga pokok produk selesai yang ditransfer dari
fungsi produksi ke fungsi gudang.
Prosedur pengembalian barang gudang
Prosedur produk selesai
○ Prosedur pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya, biaya administrasi dan umum, dan biaya pemasaran
yang berasal dari pemakaian barang gudang. Jika fungsi reparasi dan pemeliharaan memakai suku cadang dan
minyak pelumas untuk pemeliharaan mesin pabrik, maka biaya ini dikelompokkan dalam biaya overhead dengan
jurnal:

Biaya overhead pabrik sesungguhnya xx

Sediaan cuku cadang xx

Sediaan minyak pelumas xx

Jika fungsi kepegawaian memakai bahan bangunan untuk memperbaiki ruang kantor yang rusak, biaya ini
diklasifikasikan dalam biaya adm umum dgn jurnal:

Biaya administrasi dan umum xx

Sediaan bahan bangunan xx

Jika fungsi pengiriman memakai suku cadang untuk memperbaiki kendaraan truk biaya:

Biaya pemasaran xx

Sediaan suku cadang xx


• Prosedur pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya, biaya administrasi dan umum, dan biaya
pemasaran yang berasal dari pemakaian barang gudang.

Jika fungsi reparasi dan pemeliharaan memakai suku cadang dan minyak pelumas untuk
pemeliharaan mesin pabrik, maka biaya ini dikelompokkan dalam biaya overhead dengan jurnal:

Biaya overhead pabrik sesungguhnya xx

Sediaan cuku cadang xx

Sediaan minyak pelumas xx

Jika fungsi kepegawaian memakai bahan bangunan untuk memperbaiki ruang kantor yang rusak, biaya
ini diklasifikasikan dalam biaya adm umum dgn jurnal:

Biaya administrasi dan umum xx

Sediaan bahan bangunan xx


Jika fungsi pengiriman memakai suku cadang untuk memperbaiki kendaraan truk biaya:

Biaya pemasaran xx

Sediaan suku cadang xx

• Prosedur pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnyabiaya administrasi dan


umum, dan biaya pemasaran yang berasal dari pengeluaran kas dan yang
menggunakan register bukti kas keluar dan jurnal umum.
Dalam pembayaran upah tenaga kerja TL digunakan clearing account dengan jurnal sebagai berikut:
Biaya overhead pabrik sesungguhnya xx
Biaya administrasi & umum xx
Biaya pemasaran xx
Gaji dan upah xx
Pencatatan utang yang timbul dari gaji dan upah di dalam register bukti:
Gaji dan upah xx
Bukti kas keluar yang akan dibayar xx
Prosedur Pencatatan Biaya Overhead Sesungguhnya
yang Berasal dari Pemakaian Barang Gudang
Prosedur Pencatatan Biaya Overhead Sesungguhnya
yang Berasal dari Pengeluaran Kas
Salah Saji Potensial, Aktivitas Pengendalian yang Diperlukan, dan
Prosedur Audit untuk Pengujian Pengendalian yang dapat
Digunakan oleh Auditor terhadap Transaksi Manufaktur
Tahap Transaksi Salah Saji Potensial Aktivitas Pengendalian yang Pengujian Pengendalian yang dapat KK K H P P
Diperlukan Dilaksanakan K A P

Perencanaan dan Order produksi yang Pemisahan fungsi Lakukan pengamatan terhadap 
pengawasan produksi berlebihan pemisahan fungsi

Otorisasi order produksi oleh Minta keterangan mengenai prosedur  


kepala fungsi produksi order produksi

Pemakaian bahan Pemakaian bahan baku Setiap bahan baku yang dipakai Periksa dokumen bukti permintaan dan  
baku yang tidak diotorisasi dalam produksi harus pengeluaran barang gudang
didasarkan atas bukti dibandingkan dengan surat order
permintaan dan pengeluaran produksi
barang gudang yang telah
diotorisasi untuk order produksi
yang sah

Pengolahan produk Biaya tenaga kerja Penggunaan kartu jam kerja Lakukan pengamatan penggunaan kartu  
dalam produksi langsung tidak dibebankan jam kerja
kepada kos produk

Biaya overhead pabrik Penggunaan tariff biaya Minta keterangan tentang penetapan  
tidak dibebankan kepada overhead pabrik tarif dan pembebanan tariff biaya
kos produk overhead pabrik ke produk

Biaya overhead Penggunaan bukti kas keluar Periksa dokumen pendukung terjadinya  
sesungguhnya tidak dan bukti memorial yang biaya overhead pabrik sesungguhnya
dicatat diotorisasi oleh manajer yang
berwenang
Salah Saji Potensial, Aktivitas Pengendalian yang Diperlukan,
dan Prosedur Audit untuk Pengujian Pengendalian yang dapat
Digunakan oleh Auditor terhadap Transaksi Manufaktur
Tahap Transaksi Salah Saji Potensial Aktivitas Pengendalian yang Pengujian Pengendalian yang KK K HK PA PP
Diperlukan dapat Dilaksanakan

Transfer produk Fungsi gudang dapat Pemisahan fungsi Lakukan pengamatan terhadap 
selesai ke memungkiri menerima pemisahan fungsi
sediaan produk transfer produk selesai
jadi dari fungsi produksi Penggunaan laporan produk Periksa tanda tangan  
penerimaan produk jadi dari
fungsi gudang

Pencatatan biaya Biaya produksi dicatat Penggunaan panduak akun; Periksa ketersediaan panduan 
produksi ke dalam akun yang pelaporan biaya produksi pada akun dan amati
salah waktu yang tepat penggunaannya; minta
keterangan tentang laporan
biaya produksi

Pertanggungjawaban semua Lakukan pengamatan terhadap 


formulir bernomor urut tercetak: prosedur; pelaksanaan kembali
BPPB, bukti kas keluar, bukti
memorial

Catatan biaya dalam Rekonsiliasi periodik buku Lakukan pengamatan terhadap  


buku pembantu biaya pembantu biaya dengan akun prosedur; pelaksanaan kembali
tidak sama dengan control yang bersangkutan
akun kontrol biaya yang dalam buku besar
bersangkutan dalam
buku besar
Aktivitas Pengendalian yang Diperlukan dalam Transaksi
Manufaktur
1. Pemisahan fungsi akuntansi biaya dari fungsi produksi, fungsi gudang, dan fungsi yang menganggarkan biaya
Kegiatan fungsi produksi pada dasarnya terdiri dari pemakaian berbagau sumber ekonomi (bahan baku, bahan penolong, tenaga kerja,
gedung, mesin, dan ekuipmen) untuk menghasilkan prosuk yang merupakan sumber ekonomi lain. Konsumsi berbagai sumber ekonomi tersebut
perlu diawasi dengan penyelenggaraan catatan akuntansi. Pencatatan konsumsi sumber ekonomi yang dilakukan oleh fungsi produksi harus
dilaksanakan oleh fungsi akuntansi agar data yang dicatat dapat dijamin ketelitiannya dan keandalannya. Jika konsumsi sumber ekonomi
dilakukan dan sekaligus dicatat oleh fungsi produksi, risiko yang timbul adalah kemungkinan terjadinya manipulasi catatan akuntansi oleh fungsi
profuksi untuk menutupi pemborosan yang terjadi dalam mengonsumsi sumber ekonomi tersebut.

2. Pemisahan fungsi gudang dari fungsi produksi


Pemisahan fungsi gudang dari fungsi produksi akan menjamin kelancaran proses produksi, keamanan sediaan, ketelitian dan keandalan
data akuntansi yang dihasilkan.

3. Surat order produksi diotorisasi oleh kepala fungsi produksi


Kepala fungsi produksi adalah pemegang wewenang untuk memerintahkan unit-unit organisasi yang ada dibawahnya dalam
pelaksanaan kegiatan produksi, maka surat order produksi harus diotorisasi oleh kepala fungsi tersebut, sehingga semua dokumen (seperti bukti
permintaan dan pengeluaran barang gudang, bukti kas keluar, kartu jam kerja, dan laporan produk selesai) yang dibuat untuk pelaksanaan
produksi memiliki dasar yang sah.
Aktivitas Pengendalian yang Diperlukan dalam Transaksi
Manufaktur
4. Daftar kebutuhan bahan dan daftar kegiatan produksi dibuat oleh fungsi perencanaan dan pengendalian produksi dan diotorisasi oleh kepala
fungsi produksi

Berdasarkan dokumen daftar kebutuhan bahan (bill of materials) dan daftar kegiatan produksi (operation list), berbagai unit organisasi

yang terkait dalam kegiatan produksi melaksanakan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi. Dengan demikian kedua dokumen tersebut

berisi tolak ukur untuk mengawasi kegiatan produksi. Kedua dokumen tersebut dibuat oleh perencanaan dan pengendalian produksi dan

diotorisasi oleh kepala fungsi produksi.

5. Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang diotorisasi oleh kepala fungsi produksi yang bersangkutan

Untuk mengambil bahan baku dan bahan penolong dari fungi gudang berdasarkan surat order produksi diperlukan bukti permintaan dan

pengeluaran barang gudang. Dokumen ini nantinya akan menjadi dokumen sumber dasar pencatatan pengurangan sediaan yang dicatat di dalam

kartu gudang (yang diselenggarakan oleh fungsi gudang) dan kartu sediaan (yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi biaya). Agar bukti

permintaan dan pengeluaran barang gudang tersebut menjadi dokumen sumber yang sah harus diotorisasi oleh kepala fungsi produksi, sebagai

bukti bahwa pemakaian barang gudang tersebut memang diperlukan untuk kegiatan produksi sesuai dengan surat order produksi.

6. Kartu jam kerja diotorisasi oleh kepala dungsi produksi yang bersangkutan

Pencatatan ke dalam kartu jam kerja diselenggarakan oleh fungsi produksi, diotorisasi oleh kepala fungsi produksi, dan setelah

direkonsiliasi dengan kartu jam hadir oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah, kartu jam kerja tersebut dipakai sebagai dokumen sumber untuk

distribusi biaya tenaga kerja langsung ke setiap pesanan.


Aktivitas Pengendalian yang Diperlukan dalam Transaksi
Manufaktur
7. Penggunaan tarif biaya overhead pabrik untuk membebankan biaya overhead pabrik kepada produk

8. Bukti kas keluar diotorisasi oleh pembuat fungsi pembuat bukti kas keluar
Dalam proses produksi, kegiatan produksi yang memerlukan pengeluaran kas dilaksanakan dengan pembuatan bukti kas keluar yang
diotorisasi oleh kepala fungsi pembuat bukti kas keluar. Setelah dokumen pendukung (seperti daftar upah dan faktur dari pemasok) dikumpulkan
dan diverifikasi oleh fungsi pembuat bukti kas keluar, kemudian fungsi ini membuat bukti kas keluar dan mengirimkan tembusannya ke fungsi
akuntansi biaya untuk keperluan pencatatan terjadinya biaya.

9. Surat order produksi, bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang, bukti kas keluar, bukti memorial, bernomor urut tercetak dan
penggunaannya dipertanggungjawabkan
Pengendalian terhadap pemakaian berbagai dokumen sumber tersebut dapat dilakukan dengan membuat formulir dokumen tersebut
dalam bentuk bernomor urut tercetak. Penggunaan nomor urut tercetak setiap dokumen sumber tersebut harus dipertanggungjawabkan oleh
fungsi yang berwenang untuk menggunakannya.

10. Penggunaan kartu kos produk untuk mencatat kos produk yang diproduksi
Keakuratan pembebanan kos produk kepada pemesan sangat ditentukan oleh penyelenggaraan kartu kos produk. Kartu kos produk juga
dipakai sebagai dasar untuk menentukan kos produk selesai yang ditrasfer dari fungsi produk ke fungsi gudang.
Aktivitas Pengendalian yang Diperlukan dalam Transaksi
Manufaktur
11. Penggunaan laporan produk selesai untuk penyerahan produk selesai dari fungsi produksi ke fungsi gudang dan untuk dasar pencatatan kos
produk jadi dalam buku pembantu sediaan
Laporan produk selesai dibuat oleh fungsi produksi sebagai pemberitahuan kepada fungsi gudang dan fungsi akuntansi bahwa produk jadi
telah ditransfer dari fungsi produksi ke fungsi gudang. Oleh karena itu, laporan produk selesai berfungsi ganda:
a. Sebagai bukti penyerahan produk jadi dari fungsi produksi ke fungsi gudang
b. Sebagai dasar bagi fungsi akuntansi biaya untuk mencatat kos produk selesai ke buku pembantu sediaan

12. Secara periodik dilakukan rekonsiliasi kartu biaya dengan akun kontrol biaya di dalam buku besar
Rekonsiliasi digunakan untuk mengecek ketelitian data yang dicatat di dalam kartu biaya dan akun kontrol biaya yang bersangkutan di
dalam buku besar. Karena dokumen sumber yang dipakai untuk mencatat biaya ke dalam kartu biaya sama dengan dokumen sumber yang dipakai
untuk mencatat ke dalam jurnal dan akun kontrol yang bersangkutan di buku besar, maka data yang dicatat harusnya sama.
Buku Pembantu Akun Kontrol Dokumen Sumber

Barang dalam proses – Bahan baku Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang

Kartu kos produk Barang dalam proses – Biaya tenaga kerja langsung Rekap daftar upah

Barang dalam proses – Biaya overhead pabrik Bukti memorial

Biaya overhead pabrik sesungguhnya Bukti memorial, bukti kas keluar, bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang
Buku pembantu
Biaya pemasaran Bukti memorial, bukti kas keluar, bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang
biaya
Biaya administrasi dan umum Bukti memorial, bukti kas keluar, bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang
Aktivitas Pengendalian yang Diperlukan dalam Transaksi
Manufaktur
13. Penggunaan panduan akun dan pelaporan biaya produksi pada waktu yang tepat
Kekuratan posting transaksi manufaktur ke dalam buku pembantu biaya ditentukan oleh pemberian kode akun dalam dokumen
sumber. Oleh karena itu, ketersediaan buku panduan kode akun dan review terhadap pemberian kode akun pada saat pembuatan dokumen
sumber seperti: bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang, bukti kas keluar, bukti memorial akan menjamin keakuratan posting
sehingga asersi penyajian dan pengungkapan menjadi andal.
pelaporan biaya produksi kepada manajer yang bertanggung jawab pada waktu yang tepat akan meningkatkan rasa tanggung
jawab manajer yang bersangkutan dalam pengendalian biaya.
Penyusunan Program Audit Untuk Pengujian Pengendalian terhadap Transaksi
Manufaktur
Prosedur Audit Kertas Tgl. Pelaksan
Kerja Pelaksan aan
aan
Keberadaan atau Kejadian
1. Lakukan Pengamatan terhadap pemisahan fungsi,
2. Ambil sampel kartu kos produksi yang produknya telah
selesai di produksi
3. Ambil sampel kartu biaya
Kelengkapan
4. Periksa Bukti digunakannnya formulir cek bernomor
urut tercetak dan pertanggungjawaban pemakaian
formulir tersebut
5. Ambil sampel dokumen sumber dan Lakukan
pengusutan ke catatan akuntansi berikut ini :
a.Kartu biaya
b. Kartu kos produk
c. Pencatatan ke dalam Jurnal
Penyusunan Program Audit Untuk Pengujian Pengendalian
terhadap Transaksi Manufaktur
Prosedur Audit Kertas Tgl. Pelaksan
Kerja Pelaksan aan
aan
Penilaian atau Alokasi
6. Untuk sampel yang diambil pada langkah ke-2 di atas
Periksa buti adanya :
a. Persetujuan semestinya untuk setiap transaksi
Pemakaian bahan baku, biaya tenaga kerja, dan
pembebanan biaya overhead pabrik
b. Pengeckan independen terhadap dokume sumber

7. Periksa adanya pengecekan independen terhadap


posting ke buku pembantu biaya dan register bukti
kas keluar dan jurnal umum untuk memperoleh
keyakinan bahwa tidak terjadi kekeliriuan posting
jumlah moneter dan akun
Perncangan Program Audit Untuk Pengujian Pengendalian-Aktivita
Perhitungan Fisik Sediaan
FUNGSI YANG TERKAIT
Nama Fungsi dan Unit Organsiasi Pemegang Fungsi
NO. Nama Fungsi Unit Organisasi Pemegang Fungsi

1 Fungsi Penghitungan fisik Tim Penghitungan Fisik Persediaan

2 Fungsi akuntansi biaya Bagian Akuntasi biaya

3 Fungsi akuntansi umum Bagian Akuntasi Umum

Tim Penghitungan Fisik Sediaan.


Tim yang terdiri dari fungsi pemegang kartu penghitungan fisik, fungsi penghitung dan fungsi pengecek. Tujuan penghitungan fisik sediaan
adalah untuk meminta pertanggungjawaban atas barang yang disimpan oleh fungsi gudang dan pertanggungjawaban atas ketelitian dan
keandaalan data sediaan yang dicatat pada kartu sediaan oleh funsgi akuntasi biaya.
Fungsi Akuntansi Biaya. 
Bertanggung jawab untuk mencantumkan kos satuan sediaan yang dihitung dalam daftar hasil penghitungan fisik sediaan (inventory summary
sleet).
Fungsi Akuntasi Umum. 
Bertanggung jawab untuk mencatat jurnal adjustment sebagai ahsil penghitungan fisik sediaan ke dalam jurnal umum.
Perncangan Program Audit Untuk Pengujian Pengendalian-Aktivita Perhitungan Fisik Sediaan

Transaksi Dokumen Sumber Dokumen Pendukung

Perhitunngan fisik persediaan Kartu penghitungan fisik


(inventory tag)

Adjustment catatan Akuntansi Bukti Memorial Daftar hasil penghitungan fisik


(inventory Summary sheet)
Aktivitas Pengendalian Yang Diperlukan Dalam Aktivitas
Penghitungan Fisik Sediaan
1. Pemisahan penghitung dengan pengecek
2. Penggunaan kartu penghitungan fisik sediaan bernomor urut
tercetak
3. Pemegang kartu penghitungan fisik sediaan
mempertanggungjawabankan pemakaian kartu tersebut dan
pencatatannya ke dalam daftar hasil penghitungan fisik sediaan
4. Pengecekan secara independent pencantuman kos sediaan ke
dalam daftar hasil penghitungan fisik sediaan
5. Pengecekan secara independent terhadap perkalian antara
kuantitas dan kos per unit dalam daftar hasil penghitungan fisik sediaan
6. Pengecekan secara indepenen posting ke dalam buku pembantu sediaan
berdasarkan daftar hasil penghitungan fisik sediaan.
7. Penduan akun dan review pemberian kode akun
Salah Saji Potensial, Aktivitas Pengendalian yang Diperlukan, dan Prosedur Audit
untuk Pengujian Pengendalian yang dapat Digunakan oleh Auditor terhadap Aktivitas
Perhitungan Fisik Sediaan
Salah Saji Aktivitas Pengendalian Pengujian Pengendalian P
Tahap Aktivitas KK K HK PA
Potensial yang Diperlukan yang Dapat Dilaksanakan P
Perhitungan fisik Sediaan dihitung Pemisahan perhitungan Lakukan pengaman terhadap 
salah dengan pengecek. perhitungan fisik sediaan

Penggunaan peralatan dan


metode perhitungan yang
andal

Sediaan dihitung Penggunaan karti Lakukan hitung uji


lebih dari satu kali perhitungan fisik persediaan
bernomor urut cetak

Kompilasi Tidak semua hasil Pemegang kartu Lakukan pengujian kompilasi 


perhitungan fisik perhitungan fisik harus
dicatat dalam daftar mempertanggung jawabkan
hasil perhitungan pemakaian kartu dan
fisik sediaan. pencatatannya ke dalam
daftar perhitungan fisik
sediaan.
Salah Saji Aktivitas Pengendalian Pengujian Pengendalian yang
Tahap Aktivitas KK K HK PA PP
Potensial yang Diperlukan Dapat Dilaksanakan
Penentuan kos Kos barang Pengecekan independen Lakukan pengujian kos (pricing   
dicantumkan salah pencantuman kos sediaan test)
dalam daftar hasil ke dalam daftar hasil
perhitungan fisik. perhitungan fisik

Salah perhitungan Pengecekan independen Lakukan pengamatan terhadap  


perkalian dengan terhdap perkalian antara prosedur pelaksanaan kembali
harga pada daftar kuantitas dan kos per unit
perhitungan fisik dalam daftar hasil
perhitungan fisik

Adjusment Buku pembantu Pengecekan secara Lakukan adjustment test.  


sediaan tidak independen posting ke
diadjust daftar hasil dalam buku pembantu
perhitungan fisik sediaan berdasarkan daftar
hasil perhitungan fisik
sediaan.

Daftar hasil Pertanggung jawaban kartu Lakukan pengamatan terhadap 


perhitungan yang perhitungan fisik bernomor prosedur pelaksanaan kembali
sediaan diposting urut tercetak
ke akun sediaan
yang salah

Paduan akun dan review Lakukan pengamatan terhdap 


pemberian kode akun prosedur pelaksanaan kembali
PENYUSUNAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN
PENGENDALIAN TERHDAP AKTIVITAS PENGHITUNGAN
FISIK SEDIAAN LAKUKAN ADJUSTMENT
TEST

LAKUKAN HITUNG
UJI (TEST COUNT)
06

01 03 05
PELAJARI INTRUKSI LAKUKAN PENGUJIAN
YANG DIBUAT UNTUK KOS (PRICING TEST)
PERHITUNGAN FISIK
SEDIAAN
02 04
LAKUKAN LAKUKAN UJI
PENGAMATAN KOMPILASI
TERHADAP
PERHITUNGAN (COMPILATION )
FISIK SEDIAAN
Tahap penaksiran risiko pengendalian terhadap berbagai
sistem informasi akuntansi yang membentuk siklus produksi ini,
merupakan proses audit yang dilaksanakan oleh auditor dalam
rangka memperoleh pemahanan tentang pengendalian intern
terhdap siklus produksi. Jika sudah mendapatkan pemahaman
atas kebijakan dan prosedur pengendalian intern yang relevan
dengan pelaporan keuangan siklus produksi dan setelah
menaksir risiko pengendalian untuk berbagai asersi akun yang
terkait dengan siklus produksi.
Jika tingkat risiko pengendalian final tidak sama dengan
direncanakan, auditor harus mengubah tingkat pengujian
substantif sebelum auditor mendesain pengujian substantif
khusus untuk menampung tingkat risiko deteksi yang diterima
THANKS
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo


, including icons by Flaticon, and infographics & images by
Freepik

Anda mungkin juga menyukai