PENGENDALIAN
Oleh:
1. Wahyu Kurniawan (180503115)
2. Christina Dwi Setia (180503116)
3. Gerald Raynaldo Sihaloho (180503123)
4. Chyntia Clara Hasugian (180503125)
5. Endang Pelayasica Ginting (180503131)
BAB 19
DESKRIPSI SIKLUS PRODUKSI
Siklus produksi merupakan konversi dari bahan baku menjadi barang jadi.
Transaksi produksi dimulai pada saat bahan baku diminta untuk produksi dan diakhiri dengan
pemindahan produk ke barang jadi. Audit siklus produksi berinteraksi dengan :
4. Siklus Pengeluaran.
5. Siklus Personalia.
6. Siklus Pendapatan.
DESKRIPSI SIKLUS PRODUKSI
Jaringan prosedur yang membentuk transaksi manufaktur adalah :
1. Prosedur order produksi.
2. Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang.
3. Prosedur pengembalian barang gudang.
4. Prosedur pencatatan biaya tenaga kerja langsung.
5. Prosedur pencatatan pembebanan biaya overhead pabrik dan kos produk
selesai.
6. Prosedur pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya, biaya pemasaran
dan biaya administrasi umum.
DESKRIPSI SIKLUS PRODUKSI
Sistematika Uraian
Perancangan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap siklus produksi dibagi atas beberapa tahap:
3. Fungsi terkait.
4. Dokumen.
5. Catatan akuntansi.
6. Bagan alir sistem informasi.
7. Salah saji potensial, aktivitas pengendalian yahg diperlukan, dan prosedur audit untuk pengujian pengendalian yang dpaat
digunakan oleh auditor.
8. Penjelasan aktivitas pengendalian yang diperlukan.
9. Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi yang bersangkutan.
10. Penjelasan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi yang bersangkutan.
Model perancangan program audit untuk pengujian pengendalian
(1)
Pemahaman sistem
informasi akuntansi untuk
pelaksanaan transaksi:
manufaktur dan perhitungan
fisik sediaan.
(4)
Penentuan prosedur audit
(3) untuk mendeteksi efektivitas
Penentuan aktivitas aktivitas pengendalian.
pengendalian yang
(2)
diperlukan untuk mendeteksi
Penentuan kemungkinan
dan mencegah salah saji
salah saji dalam setiap tahap
dalam setiap tahap
pelaksaan transaksi: (5)
pelaksanaan transaksi:
manufaktur dan perhitungan Penyusunan program audit
manufaktur dan perhitungan
fisik sediaan. untuk pengujian
fisik sediaan.
pengendalian terhadap
tarnsaksi.
PERANCANGAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN
PENGENDALIAN—TRANSAKSI MANUFAKTUR
D
O
K
U
M
E
N
PERANCANGAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN
PENGENDALIAN—TRANSAKSI MANUFAKTUR
Catatan Akuntansi
Catatan akuntansi yang digunkan dalam transaksi manufaktur:
1. Jurnal pemakaian bahan baku.
2. Jurnal umum.
3. Register buku kas keluar.
4. Kartu kos produk.
5. Buku pembantu sediaan.
6. Buku pembantu biaya.
Bagan alir sistem informasi akuntansi manufaktur
Di dalam sistem informasi akuntansi manufaktur terdapat gabungan jaringan dari prosedur-prosedur sebagai berikut:
6. Prosedur pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya, biaya administrasi dan umum, dan biaya pemasaran
yang berasal dari pemakaian barang gudang.
7. Prosedur pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnyabiaya administrasi dan umum, dan biaya pemasaran
yang berasal dari pengeluaran kas dan yang menggunakan register bukti kas keluar dan jurnal umum.
1. Prodesur order produksi.
Dalam prosedur ini surat order produksi dikeluarkan untuk mengkoordinasi pengolahan bahan
baku menjadi produk jadi. Dalam perusahaan yang besar, departemen produksi umumnya memiliki staf
yang berfungsi untuk membantu pengawasan dan perencanaan produksi (production planning and
control inventory)
4. Prosedur produk selesai dan pembebanan biaya overhead pabrik. Order produksi yang telah selesai
dikerjakan perlu diserahkan dari fungsi produksi ke fungsi gudang. Prosedur produk selesai merupakan
prosedur 30 penyerahan produk selesai dari fungsi produksi ke fungsi gudang. Selain itu prosedur ini
juga digunakan untuk mencatat biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada pesanan tertentu
berdasarkan tarif yang ditentukan di muka dan total harga pokok produk selesai yang ditransfer dari
fungsi produksi ke fungsi gudang.
Prosedur pengembalian barang gudang
Prosedur produk selesai
○ Prosedur pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya, biaya administrasi dan umum, dan biaya pemasaran
yang berasal dari pemakaian barang gudang. Jika fungsi reparasi dan pemeliharaan memakai suku cadang dan
minyak pelumas untuk pemeliharaan mesin pabrik, maka biaya ini dikelompokkan dalam biaya overhead dengan
jurnal:
Jika fungsi kepegawaian memakai bahan bangunan untuk memperbaiki ruang kantor yang rusak, biaya ini
diklasifikasikan dalam biaya adm umum dgn jurnal:
Jika fungsi pengiriman memakai suku cadang untuk memperbaiki kendaraan truk biaya:
Biaya pemasaran xx
Jika fungsi reparasi dan pemeliharaan memakai suku cadang dan minyak pelumas untuk
pemeliharaan mesin pabrik, maka biaya ini dikelompokkan dalam biaya overhead dengan jurnal:
Jika fungsi kepegawaian memakai bahan bangunan untuk memperbaiki ruang kantor yang rusak, biaya
ini diklasifikasikan dalam biaya adm umum dgn jurnal:
Biaya pemasaran xx
Perencanaan dan Order produksi yang Pemisahan fungsi Lakukan pengamatan terhadap
pengawasan produksi berlebihan pemisahan fungsi
Pemakaian bahan Pemakaian bahan baku Setiap bahan baku yang dipakai Periksa dokumen bukti permintaan dan
baku yang tidak diotorisasi dalam produksi harus pengeluaran barang gudang
didasarkan atas bukti dibandingkan dengan surat order
permintaan dan pengeluaran produksi
barang gudang yang telah
diotorisasi untuk order produksi
yang sah
Pengolahan produk Biaya tenaga kerja Penggunaan kartu jam kerja Lakukan pengamatan penggunaan kartu
dalam produksi langsung tidak dibebankan jam kerja
kepada kos produk
Biaya overhead pabrik Penggunaan tariff biaya Minta keterangan tentang penetapan
tidak dibebankan kepada overhead pabrik tarif dan pembebanan tariff biaya
kos produk overhead pabrik ke produk
Biaya overhead Penggunaan bukti kas keluar Periksa dokumen pendukung terjadinya
sesungguhnya tidak dan bukti memorial yang biaya overhead pabrik sesungguhnya
dicatat diotorisasi oleh manajer yang
berwenang
Salah Saji Potensial, Aktivitas Pengendalian yang Diperlukan,
dan Prosedur Audit untuk Pengujian Pengendalian yang dapat
Digunakan oleh Auditor terhadap Transaksi Manufaktur
Tahap Transaksi Salah Saji Potensial Aktivitas Pengendalian yang Pengujian Pengendalian yang KK K HK PA PP
Diperlukan dapat Dilaksanakan
Transfer produk Fungsi gudang dapat Pemisahan fungsi Lakukan pengamatan terhadap
selesai ke memungkiri menerima pemisahan fungsi
sediaan produk transfer produk selesai
jadi dari fungsi produksi Penggunaan laporan produk Periksa tanda tangan
penerimaan produk jadi dari
fungsi gudang
Pencatatan biaya Biaya produksi dicatat Penggunaan panduak akun; Periksa ketersediaan panduan
produksi ke dalam akun yang pelaporan biaya produksi pada akun dan amati
salah waktu yang tepat penggunaannya; minta
keterangan tentang laporan
biaya produksi
Berdasarkan dokumen daftar kebutuhan bahan (bill of materials) dan daftar kegiatan produksi (operation list), berbagai unit organisasi
yang terkait dalam kegiatan produksi melaksanakan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi. Dengan demikian kedua dokumen tersebut
berisi tolak ukur untuk mengawasi kegiatan produksi. Kedua dokumen tersebut dibuat oleh perencanaan dan pengendalian produksi dan
5. Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang diotorisasi oleh kepala fungsi produksi yang bersangkutan
Untuk mengambil bahan baku dan bahan penolong dari fungi gudang berdasarkan surat order produksi diperlukan bukti permintaan dan
pengeluaran barang gudang. Dokumen ini nantinya akan menjadi dokumen sumber dasar pencatatan pengurangan sediaan yang dicatat di dalam
kartu gudang (yang diselenggarakan oleh fungsi gudang) dan kartu sediaan (yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi biaya). Agar bukti
permintaan dan pengeluaran barang gudang tersebut menjadi dokumen sumber yang sah harus diotorisasi oleh kepala fungsi produksi, sebagai
bukti bahwa pemakaian barang gudang tersebut memang diperlukan untuk kegiatan produksi sesuai dengan surat order produksi.
6. Kartu jam kerja diotorisasi oleh kepala dungsi produksi yang bersangkutan
Pencatatan ke dalam kartu jam kerja diselenggarakan oleh fungsi produksi, diotorisasi oleh kepala fungsi produksi, dan setelah
direkonsiliasi dengan kartu jam hadir oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah, kartu jam kerja tersebut dipakai sebagai dokumen sumber untuk
8. Bukti kas keluar diotorisasi oleh pembuat fungsi pembuat bukti kas keluar
Dalam proses produksi, kegiatan produksi yang memerlukan pengeluaran kas dilaksanakan dengan pembuatan bukti kas keluar yang
diotorisasi oleh kepala fungsi pembuat bukti kas keluar. Setelah dokumen pendukung (seperti daftar upah dan faktur dari pemasok) dikumpulkan
dan diverifikasi oleh fungsi pembuat bukti kas keluar, kemudian fungsi ini membuat bukti kas keluar dan mengirimkan tembusannya ke fungsi
akuntansi biaya untuk keperluan pencatatan terjadinya biaya.
9. Surat order produksi, bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang, bukti kas keluar, bukti memorial, bernomor urut tercetak dan
penggunaannya dipertanggungjawabkan
Pengendalian terhadap pemakaian berbagai dokumen sumber tersebut dapat dilakukan dengan membuat formulir dokumen tersebut
dalam bentuk bernomor urut tercetak. Penggunaan nomor urut tercetak setiap dokumen sumber tersebut harus dipertanggungjawabkan oleh
fungsi yang berwenang untuk menggunakannya.
10. Penggunaan kartu kos produk untuk mencatat kos produk yang diproduksi
Keakuratan pembebanan kos produk kepada pemesan sangat ditentukan oleh penyelenggaraan kartu kos produk. Kartu kos produk juga
dipakai sebagai dasar untuk menentukan kos produk selesai yang ditrasfer dari fungsi produk ke fungsi gudang.
Aktivitas Pengendalian yang Diperlukan dalam Transaksi
Manufaktur
11. Penggunaan laporan produk selesai untuk penyerahan produk selesai dari fungsi produksi ke fungsi gudang dan untuk dasar pencatatan kos
produk jadi dalam buku pembantu sediaan
Laporan produk selesai dibuat oleh fungsi produksi sebagai pemberitahuan kepada fungsi gudang dan fungsi akuntansi bahwa produk jadi
telah ditransfer dari fungsi produksi ke fungsi gudang. Oleh karena itu, laporan produk selesai berfungsi ganda:
a. Sebagai bukti penyerahan produk jadi dari fungsi produksi ke fungsi gudang
b. Sebagai dasar bagi fungsi akuntansi biaya untuk mencatat kos produk selesai ke buku pembantu sediaan
12. Secara periodik dilakukan rekonsiliasi kartu biaya dengan akun kontrol biaya di dalam buku besar
Rekonsiliasi digunakan untuk mengecek ketelitian data yang dicatat di dalam kartu biaya dan akun kontrol biaya yang bersangkutan di
dalam buku besar. Karena dokumen sumber yang dipakai untuk mencatat biaya ke dalam kartu biaya sama dengan dokumen sumber yang dipakai
untuk mencatat ke dalam jurnal dan akun kontrol yang bersangkutan di buku besar, maka data yang dicatat harusnya sama.
Buku Pembantu Akun Kontrol Dokumen Sumber
Barang dalam proses – Bahan baku Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang
Kartu kos produk Barang dalam proses – Biaya tenaga kerja langsung Rekap daftar upah
Biaya overhead pabrik sesungguhnya Bukti memorial, bukti kas keluar, bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang
Buku pembantu
Biaya pemasaran Bukti memorial, bukti kas keluar, bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang
biaya
Biaya administrasi dan umum Bukti memorial, bukti kas keluar, bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang
Aktivitas Pengendalian yang Diperlukan dalam Transaksi
Manufaktur
13. Penggunaan panduan akun dan pelaporan biaya produksi pada waktu yang tepat
Kekuratan posting transaksi manufaktur ke dalam buku pembantu biaya ditentukan oleh pemberian kode akun dalam dokumen
sumber. Oleh karena itu, ketersediaan buku panduan kode akun dan review terhadap pemberian kode akun pada saat pembuatan dokumen
sumber seperti: bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang, bukti kas keluar, bukti memorial akan menjamin keakuratan posting
sehingga asersi penyajian dan pengungkapan menjadi andal.
pelaporan biaya produksi kepada manajer yang bertanggung jawab pada waktu yang tepat akan meningkatkan rasa tanggung
jawab manajer yang bersangkutan dalam pengendalian biaya.
Penyusunan Program Audit Untuk Pengujian Pengendalian terhadap Transaksi
Manufaktur
Prosedur Audit Kertas Tgl. Pelaksan
Kerja Pelaksan aan
aan
Keberadaan atau Kejadian
1. Lakukan Pengamatan terhadap pemisahan fungsi,
2. Ambil sampel kartu kos produksi yang produknya telah
selesai di produksi
3. Ambil sampel kartu biaya
Kelengkapan
4. Periksa Bukti digunakannnya formulir cek bernomor
urut tercetak dan pertanggungjawaban pemakaian
formulir tersebut
5. Ambil sampel dokumen sumber dan Lakukan
pengusutan ke catatan akuntansi berikut ini :
a.Kartu biaya
b. Kartu kos produk
c. Pencatatan ke dalam Jurnal
Penyusunan Program Audit Untuk Pengujian Pengendalian
terhadap Transaksi Manufaktur
Prosedur Audit Kertas Tgl. Pelaksan
Kerja Pelaksan aan
aan
Penilaian atau Alokasi
6. Untuk sampel yang diambil pada langkah ke-2 di atas
Periksa buti adanya :
a. Persetujuan semestinya untuk setiap transaksi
Pemakaian bahan baku, biaya tenaga kerja, dan
pembebanan biaya overhead pabrik
b. Pengeckan independen terhadap dokume sumber
LAKUKAN HITUNG
UJI (TEST COUNT)
06
01 03 05
PELAJARI INTRUKSI LAKUKAN PENGUJIAN
YANG DIBUAT UNTUK KOS (PRICING TEST)
PERHITUNGAN FISIK
SEDIAAN
02 04
LAKUKAN LAKUKAN UJI
PENGAMATAN KOMPILASI
TERHADAP
PERHITUNGAN (COMPILATION )
FISIK SEDIAAN
Tahap penaksiran risiko pengendalian terhadap berbagai
sistem informasi akuntansi yang membentuk siklus produksi ini,
merupakan proses audit yang dilaksanakan oleh auditor dalam
rangka memperoleh pemahanan tentang pengendalian intern
terhdap siklus produksi. Jika sudah mendapatkan pemahaman
atas kebijakan dan prosedur pengendalian intern yang relevan
dengan pelaporan keuangan siklus produksi dan setelah
menaksir risiko pengendalian untuk berbagai asersi akun yang
terkait dengan siklus produksi.
Jika tingkat risiko pengendalian final tidak sama dengan
direncanakan, auditor harus mengubah tingkat pengujian
substantif sebelum auditor mendesain pengujian substantif
khusus untuk menampung tingkat risiko deteksi yang diterima
THANKS
Do you have any questions?