Anda di halaman 1dari 35

KETERKAITAN UNDANG-UNDANG NO.

25
TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PUBLIK
DENGAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

BIMBINGAN TEKNIS DAN SERTIFIKASI BUDAYA DOKUMENTASI


Kota Depok, 27 Mei 2015

Deputi Bidang Pelayanan Publik


Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi
DASAR PEMIKIRAN
 negara berkewajiban melayani setiap warga
negara dan penduduk untuk memenuhi hak dan
kebutuhan dasarnya (fundamental human rights)
 Membangun kepercayaan masyarakat melalui
penyelenggaraan pelayanan publik yang baik.
 Perlunya norma hukum untuk penegasan hak dan
kewajiban setiap warga negara dan penduduk
 Perlunya pengaturan hukum yang mendukung
upaya meningkatkan kualitas dan menjamin
penyediaan pelayanan publik dan memberi
perlindungan bagi setiap warga negara dan
penduduk dari penyalahgunaan wewenang dalam
penyelenggaraan pelayanan publik

1
MAKSUD DAN TUJUAN
MAKSUD
• Kepastian Hukum dalam kejelasan hubungan an-
tara Masyarakat dengan penyelenggara pelayanan
publik.

TUJUAN
• Batasan dan hubungan yang jelas hak, tanggung
jawab, kewajiban, dan kewenangan.
• Sistem penyelenggaraan pelayanan publik yang
layak.
• Perlindungan dan kepastian hukum masyarakat.

2
3
KARAKTER UNDANG-UNDANG TENTANG
PELAYANAN PUBLIK

• Penguatan dan Pemberdayaan Masyarakat.


Umumnya UU mengatur bagaimana Pemerintah melaksanakan tugasnya,
namun UU ini mengatur bagaimana rakyat melaksanakan hak dan
kewajibannya dalam memperoleh pelayanan.

• Memperkuat dan menjembatani Undang-


undang “Sektor”

3
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP
 Pelayanan Publik
Kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

 Penyelenggara pelayanan publik:


› Instansi penyelenggara negara.
› Korporasi: BUMN/BUMD.
› Lembaga Independen.
› Swasta/Organisasi Melaksanakan “Misi negara karena UU”.
 Ruang lingkup pelayanan publik:
› Pengadaan dan penyaluran barang publik, Penyediaan jasa publik, pelayanan administratif
bersumber APBN/APBD
› Pengadaan dan penyaluran barang publik, Penyediaan jasa publik, pelayanan administratif
bersumber APBN/APBD yang tidak bersumber APBN/APBD yang pelaksanaannya merupakan misi
negara

4
ASAS-ASAS PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

• Kepentingan umum;
• Kepastian hukum;
• Kesamaan hak;
• Keseimbangan hak dan kewajiban;
• Keprofesionalan;
• Partisipatif;
• Persamaan perlakuan/tidak diskriminatif;
• Keterbukaan;
• Akuntabilitas;
• Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan;
• Ketepatan waktu; dan
• Kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.

5
ORGANISASI PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

 Menteri yang bertanggung jawab di bidang Pendayagunaan Aparatur


Negara :
- Perumusan kebijakaan nasional, fasilitasi konflik antar instansi,
pemantauan dan evaluasi kinerja.
 Pembina:
- Pimpinan Lembaga, Menteri, Pimpinan Lembaga lain,
Gubernur, Bupati, Walikota
- Melakukan pembinaan, pengawasan, dan evaluasi
 Penanggung Jawab:
- Pimpinan Kesekretariatan Lembaga/Kementerian
- Koordinasi penyelenggaraan, evaluasi, laporan
 Penyelenggara Pelayanan Publik:
- Melaksanakan fungsi: pelaksanaan pelayanan, pengelolaan pengaduan,
informasi, pengawasan internal, penyuluhan, pelayanan konsultasi

6
ASPEK-ASPEK PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK
BERKAITAN DENGAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK (1)
• STANDAR PELAYANAN
- berdasarkan kesepakatan.
- melibatkan pihak terkait.
- tidak diskriminatif, terkait langsung dengan
pelayanan, memiliki kompetensi, mengutamakan
musyawarah dan memperhatikan keberagaman.

• MAKLUMAT PELAYANAN
- Kesanggupan penyelenggara melaksanakan
pelayanan sesuai standar pelayanan.
- wajib dipublikasikan.

7
ASPEK-ASPEK PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK
BERKAITAN DENGAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK (2)

• SISTEM INFORMASI PELAYANAN PUBLIK


- Berisi semua informasi pelayanan dari
sekurang-kurangnya meliputi: profil penyeleng-
gara, profil pelaksana, standar pelayanan, maklu-
mat pelayanan, pengelolaan pengaduan, dan
penilaian kinerja.
- harus terbuka dan mudah diakses masyarakat

8
ASPEK-ASPEK PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK
BERKAITAN DENGAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK (3)
• PENGELOLAAN SARANA, PRASARANA, DAN/ATAU FASILITAS
PELAYANAN PUBLIK.
- kewajiban penyelenggara dan
pelaksana bertanggung jawab terhadap pemerliharaan
dan/atau penggantian.
- dilarang memberikan izin atau membiarkan yang
mengakibatkan tidak berfungsi atau tidak sesuai
peruntukannya.
- Perbaikan tidak mengkibatkan terhentinya pelayanan, dan
wajib mencantumkan waktu penyelesaian yang dilakukan
30 hari sebelum pekerjaan perbaikan dimulai.

9
ASPEK-ASPEK PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK
BERKAITAN DENGAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK (4)
• PELAYANAN KHUSUS.
- pelayanan dengan perlakuan khusus kepada
anggota masyarakat tertentu.
- dilarang dipergunakan oleh orang yang tidak
berhak.
- dapat melakukan pelayanan berjenjang secara
transparan dan akuntabel serta sesuai standar
pelayanan
- pelayanan berjenjang harus memenuhi ketentuan
proporsi akses dan pelayanan kepada kelompok
masyarakat.

10
ASPEK-ASPEK PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK
BERKAITAN DENGAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK (5)

• BIAYA/TARIF PELAYANAN.
- tanggung jawab negara dan/atau masyarakat.
- Biaya/Tarif:
1) Dibebankan kepada negara apabila diwajibkan
dalam perundang-undangan.
2) Dibebankan kepada penerima pelayanan.
- Ditetapkan berdasarkan persetujuan DPR
(Pusat),DPRD (Daerah) dan Perundang-undangan.

11
ASPEK-ASPEK PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK
BERKAITAN DENGAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK (6)
• PERILAKU PELAKSANA DALAM PELAYANAN.
- adil dan tidak diskriminatif.
- Cermat.
- Santun dan ramah.
- Tegas, andal, dan tidak memberikan putusan yang
berbelit-belit.
- Profesional.
- Tidak mempersulit.
- Patuh pada perintah atasan yang sah dan wajar.
- Menujung tinggi nilai akuntabilitas dan integritas.
- Tidak membocorkan informasi dan dokumen yang wajib
dirahasiakan.
- Terbuka dan menghindari benturan kepentingan.
- Tidak menyalahgunakan Sarpras dan fasilitas.
- Tidak memberikan informasi yang salah dan menyesatkan.
- Tidak menyalahgunakan informasi, jabatan dan/atau kewenangan.
- Bertindak sesuai dengan kepantasasan
- Tidak menyimpang dari prosedur.

12
ASPEK-ASPEK PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK
BERKAITAN DENGAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK (7)

• PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN


PUBIK.
- Dilakukan oleh Pengawas internal dan eksternal
- Pengawasan internal oleh atasan langsung dan
fungsional pengawasan.
- Pengawasan eksternal dilakukan oleh masyarakat,
Ombudsman, DPR/DPRD.

13
ASPEK-ASPEK PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK
BERKAITAN DENGAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK (8)
 PENGELOLAAN PENGADUAN. Pengaduan apat diajukan ke:
- Penyelenggara.
- Ombudsman.
- DPR/DPRD
 Prosedur Pengaduan kepada Penyelenggara:
- Pengaduan kepada Pelaksana diajukan kepada atas Pelaksana, Pengaduan
kepada Penyelenggara diadukan kepada atas satuan kerja penyelenggara.
- Diajukan diajukan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak pengadu menerima
pelayanan.
- Pengaduan disampaikan secara tertulis memuat nama dan alamat lengkap,
uraian kerugian materil/immateril yang diderita, permintaan penyelesaian,
waktu, waktu, dan penyampaian, dan tanda tangan.
- Pelaksana/Penyelenggara wajib memberikan tanda terima pengaduan yang
memuat identitas pengadu, tempat dan waktu penerimaan pengaduan dan
pejabat/pegawai penerima pengaduan.
- Merespon selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari.
- Apabila tidak lengkap pengadu diberi kesempatan melengkapi dalam waktu
30 (tiga) puluh hari. (apabila tidak melengkapi dianggap mencabut pengaduan
- Pengaduan diselesaikan paling lambat 60 (enam puluh) hari
- Keputusan penyelenggara disampaikan paling lambat 14 (empat belas) hari.
14
PENYELESAIAN PENGADUAN

• Peran Ombudsman:
– UU No.37/2008:
• Mengawasi, menerima laporan, membuat rekomendasi
atas laporan
• Produk pemeriksaan Ombudsman:
– Menolak laporan; atau
– menerima Laporan dan memberikan Rekomendasi
• Perluasan Peran Ombudsman:
– UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik:
• melakukan mediasi dan konsiliasi, memutuskan
pengaduan melalui adjudikasi khusus.
HAK, KEWAJIBAN DAN LARANGAN
 Hak dan kewajiban Penyelenggara dan Masyarakat:
 Penyelenggara (pasal 14 dan 15)
 Masyarakat (pasal 18 dan 19)
 Hak, Kewajiban, dan Larangan bagi Pelaksana (Pasal 16 dan 17)
 Kewajiban Penyelenggara pada pasal 15 diderivasi ke dalam beberapa pasal lainnya (pasal 20-21,
22, 23 dst)

• Hak masyarakat:
– Memberitahukan penyelenggara/pelaksana untuk memperbaiki pelayanan
yang di bawah standar pelayanan
– Mengadukan pelaksana yang menyimpang dari standar pelayanan/tidak
memperbaiki pelayanan
– Mendapat pelayanan yang berkualitas
• Larangan bagi Pelaksana:
– Rangkap jabatan jadi komisaris atau pengurus organisasi usaha (bagi
pelaksana dari instansi pemerintah, BUMN/BUMD)
– Meninggalkan tugas dan kewajiban (kecuali dengan alasan yang jelas,
rasional dan sah)
– Melanggar asas –asas penyelenggaraan pelayanan publik 16
BAB V
PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK
• Bag 1 : Standar Pelayanan Publik (Ps.20&21)
• Bag 2 : Maklumat Pelayanan (Ps.22)
• Bag 3 : Sistem Informasi Pelayanan (Ps.23-24)
• Bag 4 : Pengelolaan Sarana, Prasarana, dan/
atau Fasilitas Yanblik(Ps.25-28)
• Bag 5: Pelayanan Khusus (Psl29-30)
• Bag 6: Biaya/Tarif Yanblik (Ps.31-33)
• Bag 7: Perilaku Pelaksana Yanblik (Ps.34)
• Bag 8: Pengawasan Penyelenggaraan Yanblik (Ps.35)
• Bag 9: Pengelolaan Pengaduan (Ps.36-37)
• Bag 10: Penilaian Kinerja (Ps.38)
LANJUTAN ………………………

PERATURAN MENPAN DAN RB NO.36 TH.2012


tentang PETUNJUK TEKNIS, PENETAPAN, DAN PENERAPAN
STANDAR PELAYANAN

MAKSUD
Sebagai acuan atau panduan bagi Penyelenggara dalam
penyusunan, penetapan, dan penerapan Standar Pelayanan

SASARAN
Agar setiap Penyelenggara mampu menyusun, menetapkan, dan
menerapkan Standar Pelayanan dengan baik dan konsisten.
KOMPONEN
STANDAR PELAYANAN PUBLIK
a. dasar hukum;
b. persyaratan;
c. sistem, mekanisme, dan prosedur;
d. jangka waktu penyelesaian;
e. biaya/tarif;
f. produk pelayanan;
g. sarana, prasarana, dan/atau fasilitas;
h. kompetensi pelaksana;
LANJUTAN…………………………………….

i. pengawasan internal;
j. penanganan pengaduan,saran &masukan;
k. jumlah pelaksana;
l. jaminan pelayanan yang memberikan
kepastian pelayanan dilaksanakan sesuai
dengan strandar pelayanan;
m. jaminan keamanan dan keselamatan
pelayanan dalam bentuk komitmen untuk
memberikan rasa aman, bebas dari bahaya,
dan risiko keragu-raguan, dan
n. evaluasi kinerja pelaksana.
SANKSI
Pasal 54
(7) Penyelenggara atau pelaksana
yang melanggar ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 20 ayat (2) dan ayat (3)
dikenai sanksi pembebasan dari
jabatan.
PP 96 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN
UU NO.25 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN
PUBLIK
• Ruang Lingkup Pelayanan Publik  Pasal 3 - Pasal 10
• Sistem Pelayanan Terpadu  Pasal 11 – Pasal 21
• Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan  Pasal 22
s.d Pasal 33
• Proporsi Akses dan Kategori Kelompok Masyarakat
Dalam Pelayanan Berjenjang  Pasal 34 – Pasal 39
• Pengikutsertaan Masyarakat Dalam Penyelenggaraan
Pelayanan Publik  Pasal 40 – Pasal 47.
PERPRES NO 76 TAHUN 2013
TENTANG PENGELOLAAN PENGADUAN
PELAYANAN PUBLIK
• Penyelenggara pelayanan publik wajib menyediakan
sarana pengaduan dan menugaskan pelaksana yang
kompeten dalam pengelolaan pengaduan;
• Pembentukan sarana pengaduan dan penugasan kepada
pengelola pengaduan pelayanan publik bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh
pelayanan publik yang berkualitas, wajar dan adil;
• Sarana pengduan  tempat atau ruangan dan segala
kelengkapannya yang disediakan secara khusus untuk
menerima pengaduan dari pengadu atau penerima
pelayanan.
PENYELESAIAN PENGADUAN
• Penyelesaian pengaduan harus dilaksanakan secara
cepat, tepat, tertib, tuntas dan dapat
dipertanggungjawabkan;
• Penyeleggara wajib menunjuk pelaksana yang
bertanggungjawab atas pelaksanaan tindak lanjut
pengaduan;
• Pengaduan dilakukan paling lambat 30 (tiga puluh)
hari sejak pengadu menerima pelayanan;
• Penyelenggara wajib menyelesaikan setiap pengaduan
paling lambat 60 (enam puluh) hari sejak berkas
pengaduan dinyatakan lengkap.
PERATURAN MENPAN DAN RB NOMOR 45 TAHUN 2012
TENTANG
PENGELOLAAN LAYANAN INFORMASI DAN
DOKUMENTASI
TUJUAN:
Memberikan acuan bagi unit kerja di lingkungan Kementerian PAN dan
RB dalam memberikan Layanan Informasi Publik

PENGERTIAN/MATERI MUATAN YANG DIATUR:


Informasi, Informasi Publik, Komisi Informasi, Sengketa Informasi Publik,
Mediasi, Ajudikasi, PPID, Pengguna Informasi Publik, Pemohon
Informasi Publik dan Meja Informasi.

KATEGORI INFORMASI *) uraian lebih lanjut dibelakang


 Informasi yang wajib disediakan dan diumumkan
 Informasi yang dikecualikan
Lanjutan..................
ALUR PENGELOLAAN INFORMASI
Informasi diunggah/upload ke webseite www.menpan.go.id

KOMPONEN PENDUKUNG LAYANAN INFORMASI


 Sistem Informasi dan Dokumentasi
 Situs (website) Kementerian PAN dan RB
 Sarana dan Prasarana

MEKANISME LAYANAN PERMINTAAN INFORMASI

MEKANISME PENANGANAN GUGATAN

MEDIASI, AJUDIKASI, GUGATAN dan KASASI

PELAPORAN
KATEGORI INFORMASI
1.INFORMASI YANG WAJIB DISEDIAKAN DAN DIUMUMKAN
a. INFORMASI YANG WAJIB DISEDIAKAN & DIUMUMKAN SECARA
BERKALA
1) INFORMASI TENTANG PROFIL KEMENTERIAN PAN DAN
RB
(KMPRB) :
 VISI & MISI
 RENSTRA DAN RENJA TAHUNAN
 KEDUDUKAN KMPRB DLM PEMERINTAHAN
 STRUKTUR ORGANISASI DAN PROFIL MANAJEMEN
KMPRB
 SDM YANG DIMILIKI
 TUGAS, WEWENANG, FUNGSI KMPRB
 DAFTAR NAMA PEJABAT KMPRB
2) INFORMASI PROGRAM DAN/ATAU KEGIATAN KMPRB:
 NAMA PROGRAM DAN KEGIATAN
 PENANGGUNGJAWAB & PELAKSANA
 TARGET & CAPAIAN
 JADUAL PELAKSANAAN
3) INFORMASI KINERJA KMPRB:
 RINGKASAN INFORMASI KINERJA KMPRB
 LAKIP KMPRB

4) RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN KMPRB BERUPA LAPORAN


KAUANGAN (AUDIT) TAHUN SEBELUMNYA;

5) RINGKASAN LAORAN AKSES INFORMASI PUBLIK YANG DITERIMA


KMPRB:
 JUMLAH PERMINTAAN INFORMASI YANG DITERIMA
 TINDAK LANJUT PERMINTAAN INFORMASI
 WAKTU YANG DIPERLUKAN DALAM MEMENUHI SETIAP
PERMINTAAN INFORMASI;
 JUMLAH PEMBERIAN DAN PENOLAKAN PERMINTAAN
INFORMASI;
 TABULASI ALASAN PENOLAKAN PERMINTAAN INFORMASI;
tindakan yang diambil pemohon atas penolakanpemberian informasi
 TANGGAPAN ATAS KEBERATAN PEMOHON, dan
 HASIL & TINDAK LANJUT PENYELESAIAN SENGKETA
6) INFORMASI TENTANG PERATURAN, KEPUTUSAN, DAN KEBIJAKAN

7) INFORMASI TENTANG PENGUMUMAN PENGADAAN BARANG DAN JASA


SESUAI DENGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

8) INFORMASI LAINNYA YANG DIATUR DALAM PERATURAN PERUNDANG-


UNDANGAN

b. INFROMASI YANG WAJIB DIUMUMKAN SECARA SERTA MERTA


Informasi yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak dan ketertiban
umum.
c. INFORMASI YANG WAJIB DISEDIAKAN SETIAP SAAT
 Hasil Keputusan Meneri dan Pertimbangannya
 Seluruh kebijakan dan dokumen pendukungnya;
 Rencana kerja proyek termasuk perkiraan pengeluaran tahunan KMPRB
 Perjanjian KMPRB dengan pihak ketiga
 Informasi dan Kebijakan yang disampaikan menteri untuk umum
 Prosedur kerja pegawai KMPRB
 Laporan mengenai pelayanan akses informasi publik.
2. INFORMASI YANG DIKECUALIKAN,
Informasi publik apabila dibuka:
a. dapat menghambat proses penegakan hukum
b. dapat mengganggu kepentingan perlindungan hak atas
kekayaan intelektual dan perlindungan dari persaingan usaha
tidak sehat;
c. dapat membahayakan pertahanan dan kemananan negara;
d. dapat mengungkapkan kekayaan alam Indonesia
e. dapat merugikan ketahanan ekonomi nasional;
f. dapat merugikan kepentingan hubungan luar negeri;
g.dapat mengungkapkan isi akta otentik yang bersifat pribadi
dan kemauan terakhir ataupun wasiat seseorang;
h. dapat mengungkap rahasia pribadi;
KEPUTUSAN
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN
REFORMASI BIROKRASI NO 220 TAHUN 2012
TENTANG
SUSUNAN PENGELOLA LAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
DI
LINGKUNGAN KEMENTERIAN PAN DAN RB

PENGARAH : Menpan dan Wamen


ATASAN LANGSUNG PPID : Sesmenpan
PPID : Kepala Biro Hukum dan Humas
TIM PENGELOLA :
 Pelayanan Informasi : Kabag Humas dan Protokol
 Data dan Dokumentasi : Kabag Sistem Informasi
 Pengaduan & Pelayanan Sengketa : Kabag Hukum
SEKILAS KINERJA PENGEMBANGAN TIK
PADA DINAS KOMUNIKASI DAN
INFORMATIKA KOTA PEKALONGAN
 Juara--I IOSA (Indonesia Open Source Award) Kategori Pemda
Tahun 2011 dan Tahun 2012 – diberikan kepada 10 Pemda;
 E-Government Award Tahun 2011 – diberikan kepada 10 Pemda;
 ICT Pura Tahun 2011 – diberikan Tahun 2011;
 Juara III Nasional BLC Pembelajaran dan Pemberdayaan
Masyarakat Berbasis TIK;
 Regional Innovating BLC Pembelajaran dan Pemberdayaan
Masyarakat Berbasis TIK;
 Peringkat I Pemeringkatan E-Government Indonesia se Jateng –
Tahun 2011;
 Walikota Pekalongan sebagai Tokoh Open Source Indonesia –
Tahun 2012.
UU NO.14 TAHUN 2008
tentang Keterbukaan Informasi dikaitkan dengan
UU NO.25 TAHUN 2009 tentang Pelayanan Publik
Pasal 7 (Kewajiban Badan Publik)
(2) Badan Publik (BP) wajib menyediakan informasi publik yang
akurat, benar, dan tidak menyesatkan.
(3)BP harus membangun dan mengembangkan sistem informasi
dan dokumentasi untuk mengelola informasi publik secara baik
dan efisien sehingga dapat diakses dengan mudah.
Pasal 11 (Informasi yang wajib tersedia setiap saat)
(1) BP wajib menyediakan informasi publik setiap saat yang
meliputi antara lain: g. Prosedur kerja pegawai BP yang
berkaitan dengan pelayanan masyarakat.
Ismiyarto – 0812 945 4717

Anda mungkin juga menyukai