Anda di halaman 1dari 10

PAPER

TUGAS ORIENTASI CPNS ANGKATAN 2019


UPAYA- UPAYA PENINGKATAN KUALITAS (INOVASI)
PELAYANAN PUBLIK DI DINAS KESEHATAAN KABUPATEN KEDIRI

OLEH
APRIDA WINDI AMELIA PURNAMASARI
NIP. 199704032020122014

KECAMATAN PAPAR KABUPATEN KEDIRI


TAHUN 2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peningkatan pelayanan dasar terhadap publik merupakan amanah yang harus terus
dilakukan karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Dalam UU no 25 tahun 2009
tentang pelayanan publik, yang dimaksud pelayanan publik adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
perundang – undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Salah satu
bentuk pelayanan publik tersebut adalah pelayanan di bidang kesehatan. Peningkatan
pelayanan di bidang kesehatan sangat penting karena kesehatan merupakan kebutuhan
dasar yang keberadaannya sangat diperlukan oleh masyarakat. Kesehatan juga merupakan
aspek yang sangat vital dalam mencapai Millenium Development Goals (MDG’s) karena
kesehatan merupakan indikator perkembangan suatu bangsa. Memperoleh kesehatan
merupakan hak setiap individu atau kelompok. Dalam UUD 1945 Pasal 28 H ayat 1,
secara eksplisit dikatakan bahwa kesehatan merupakan hak setiap warga. Bahkan
kesehatan juga menjadi indikator HDI ( Human Development Index ). Dunia
internasional berlomba – lomba meningkatkan fasilitas dan kualitas pelayanan dengan
indikator angka harapan hidup, agar rangking kesehatan di negara mereka tidak berada di
urutan paling bawah dan bisa dianggap sebagai negara miskin. Berikut data yang
dikeluarkan oleh WHO ( World Health Organization ), tentang angka harapan hidup negara
– negara di dunia, termasuk Indonesia.

B. Rumusan Masalah
Apakah upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan dalam lingkup Dinas Kesehatan
Kabupaten Kediri?

C. Tujuan
Untuk mengetahui Peningkatan Kualitas Pelayanan dalam lingkup Dinas Kesehatan
Kabupaten Kediri
BAB II

KAJIAN TEORI

1. Konsep Peningkatan
Konsep Peningkatan Secara umum, peningkatan merupakan upaya untuk
menambah derajat, tingkat, dan kualitas maupun kuantitas. Peningkatan juga dapat
berarti penambahan keterampilan dan kemampuan agar menjadi lebih baik. Selain itu
peningkatan juga berarti pencapaian dalam proses, ukuran, sifat, hubungan dan
sebagainya. Kata peningkatan biasanya digunakan untuk arti yang positif. Contoh
penggunaan katanaya adalah peningkatan mutu pendidikan, peningkatan kesehatan
masyarakat, serta peningkatan keterampilan para penyandang cacat. Peningkatan
dalam contoh di atas memiliki arti yaitu usaha untuk membuat sesuatu menjadi lebih
baik daripada sebelumnya. Suatu uasaha untuk tercapainya suatu peningkatan
biasanya diperoleh perencanaan dan eksekusi ini harus saling berhubungan dan tidak
menyimpang dari tujuan yang telah ditentukan. Kata peningkatan juga dapat
menggarkan perubahan dari keadaan atau sifat yang negative berubah menjadi positif.
Sedangkan hasil dari sebuah peningkatan dapat berupa kuantitas dan kualitas.
Kuantitas adalah jumlah hasil dari sebuah proses atau dengan tujuan
peningkatan.sedangkan kualitas menggarbarkan nilai dari suatu objek karena
terjadinya proses yang memiliki tujuan berupa peningkatan. Hasil dari suatu
peningkatan juga ditandai dengan tercapainya tujuan pada suatu titik tertentu. Dimana
saat suatu usaha atau proses telah samapai pada titik tersebut maka akan timbul
perasaan puas dan bangga atas pencapaian yang telah diharapkan.
2. Pengertian Kualitas
Kata Kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda dan bervariasi mulai dari
yang konvensional hingga yang lebih strategis. Definisi konvensional dari kualitas
biasanya menggambarkan karakteristik produk seperti: kinerja (performance),
keandalan (reability), mudah dalam penggunaan (easy of use), estetika (esthetics), dan
sebagainya. Sedangkan dalam definisi strategis dinyatakan bahwa kualitas adalah
segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggan
erdasarkan pengertian kualitas, baik yang konvensional maupun yang lebih strategis
oleh Gapersz dinyatakan bahwa pada dasarnya kualitas mengacu kepada pengertian
pokok yaitu kualitas terdiri dari sejumlah keistimewaan produk, baik keistimewaan
langsung, maupun keistimewaan atraktif yang memenuhi keinginan pelanggan dan
dengan demikian memberikan kepuasan atas penggunaan produk. Kualitas terdiri dari
segala sesuatu yang bebas kekurangan atau kerusakan. Pada bagian lain Gapersz
dalam mengutip Jurnal memberikan definisi menajemen kualitas sebagai suatu
kumpulan aktivitas yang berkualitas dengan kualitas tertentu yang memiliki
karakteristik sebagai berikut
a. Kualitas menjadi bagian dari setiap agenda manajemen
b. Sasaran kualitas dimasukkan ke dalam rencana bisnis
c. Jangkauan sasaran diturunkan dari benchmarking: fokus adalah pada pelanggan
dan pada kesesuaian kompetisi; disana adalah sasaran untuk peningkatan kualitas
tahunan
d. Sasaran disebarkan ke tingkat mengambil keputusan
e. Pelatihan ditetapkan pada setiap tingkat
f. Pengukuran ditetapkan seluruhnya
g. Manajer atas secara teratur meninjau kembali kemajuan dibandingkan dengan
sasaran
h. Penghargaan diberikan untuk kinerja terbaik
i. Sistem imbalan (reward system) diperbaiki

Kualitas adalah menjaga janji pelayanan agar pihak yang dilayani merasa puas
dan diuntungkan. Meningkatkan kualitas merupakan pekerjaan semua orang adalah
pelanggan. Tanggung jawab untuk kualitas produksi dan pengawasan kualitas tidak
dapat didelegasikan kepada satu orang, misalnya staf dalam suatu kantor.
Parasuraman.et.al mengatakan ada dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas
jasa, yaitu expective service (pelayanan yang diharapkan) dan perceived service
(pelayanan diterima). Karena kualitas pelayanan berpusat pada upaya pemenuhan dari
keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaian untuk mengimbangi harapan
pelanggan, untuk maka, Zeithaml mendefinisikan bahwa pelayanan adalah
penyampaian secara excellent atau superior dibandingkan dengan harapan konsumen.
Tjiptono menyebutkan bahwa citra kualitas pelayanan yang baik bukanlah
berdasarkan sudut pandang/persepsi penyedia jasa, melainkan berdasarkan sudut
pandang/persepsi konsumen. Hal ini disebabkan karena konsumenlah yang
mengkonsumsi serta yang menikmati jasa layanan, sehingga merekalah yang
seharusnya menentukan kualitas jasa. Persepsi konsumen terhadap kualitas jasa
merupakan penilaian yang menyeluruh terhadap keunggulan suatu jasa layanan. Bagi
pelanggan kualitas pelayanan adalah menyesuaikan diri dengan spesifikasi yang
dituntut pelanggan. Pelanggan memutuskan bagaimana kualitas yang dimaksud dan
apa yang dianggap penting. Pelanggan mempertimbangkan suatu kualitas pelayanan.
Untuk itu kualitas dapat dideteksi pada persoalan bentuk, sehingga dapat ditemukan:

a. Kualitas pelayanan merupakan bentuk dari sebuah janji


b. Kualitas adalah tercapainya sebuah harapan dan kenyataan sesuai komitmen yang
telah ditetapkan sebelumnya
c. Kualitas dan integritas merupakan sesuatu yang tak terpisahkan.

Dalam Sinambela secara teoritis tujuan pelayanan publik pada dasarnya adalah
memuaskan masyarakat. Untuk mencapai kepuasan itu dituntut kualitas pelayanan
prima yang tercermin dari:

a. Transparan Pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua
pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah
dimengerti.
b. Akuntabilitas Pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
c. Kondisional Pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan
penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efisiensi dan efektivitas.
d. Partisipatif Pelayanan yang dapat mendorong peran serta masyarakat dalam
penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan
dan harapan masyarakat.
e. Kesamaan Hak Pelayanan yang tidak melakukan diskriminasi dilihat dari aspek
apapun khususnya suku, ras, agama, golongan, status sosial dan lain-lain.
3. Pengertian Pelayanan

Pelayanan kesehatan adalah sebuah konsep yang digunakan dalam


memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Definisi pelayanan kesehatan
menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo adalah sebuah sub sistem pelayanan
kesehatan yang tujuan utamanya adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan
promotif (peningkatan kesehatan) dengan sasaran masyarakat. Sedangkan menurut
Levey dan Loomba (1973), Pelayanan Kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan
sendiri/secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah, dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan
kesehatan peroorangan, keluarga, kelompok, atau masyarakat. Definisi pelayanan
kesehatan menurut Depkes RI (2009) adalah setiap upaya yang diselenggarakan
sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan
kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan atupun masyarakat. Sesuai dengan
batasan seperti di atas, mudah dipahami bahwa bentuk dan jenis pelayanan kesehatan
yang ditemukan banyak macamnya. Karena semuanya ini ditentukan oleh:

a. Pengorganisasian pelayanan, apakah dilaksanakan secara sendiri atau secara


bersama-sama dalam suatu organisasi.
b. Ruang lingkup kegiatan, apakah hanya mencakup kegiatan pemeliharaan
kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit, pemulihan kesehatan
atau kombinasi dari padanya.
4. Pengertian Peningkatan Kualitas Pelayanan

Peningkatan kualitas pelayanan adalah upaya untuk menambah derajat,


tingkat, dan kualitas maupun kuantitas pelayanan dalam lingkup OPD atau dalam hal
ini Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan dalam lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten


Kediri
Upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri dalam rangka
meningkatkan pelayanan di bidang kesehatan tentulah banyak, namun disini penulis akan
membahas beberapa upaya atau inovasi yang telah dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten
Kediri antara lain adalah :
1. ONE DAY SERVICE UPTD PPSDMK DINKES KAB. KEDIRI
Pelayanan One Day Service merupakan layanan satu hari selesai di bidang
pelayanan surat perijinan penelitian mahasiswa yang di laksanakan pada bagian
pelayanan di kantor UPTD PPSDMK DINKES Kab. Kediri. Layanan ini di
laksanakan untuk jenis pelayanan yang dapat di selesaikan dalam jangka waktu
hitungan menit ( 10-15 menit) dan dapat langsung di tunggu. Program ini dilatar
belakangi adanya penilaian masyarakat dalam hal ini mahasiswa, bahwa layanan
penelitian mahasiswa selama ini masih terlalu rumit, terlalu panjang hingga (3-5 hari)
dan dirasakan seringkali berbelit-belit. Dalam beberapa proses pengambilan
keputusan layanan terkadang juga sangat birokratis terutama karena mekanisme yang
terlalu hierarki dengan peran sentral pada pimpinan tertinggi di kantor tertentu. selain
itu semakin banyaknya jumlah institusi pendidikan kesehatan di Kabupaten Kediri
dengan jumlah Puskesmas yang hanya 37 Unit menuntut gerak cepat dari pelayanan
perijinan dalam hal penelitian mahasiswa.

Tujuan dilaksanakannya One Day Service adalah untuk mempermudah


pelayanan di bidang pelayan perijinan penelitian mahasiswa, mempersingkat alur
birokrasi pelayanan di bidang perijinan mahasiswa, mewujudkan harapan masyarakat
pengguna layanan di bidang perijinan penelitian mahasiswa, serta mewujudkan
komitmen Dinas Kesehatan Kab. Kediri guna memberikan pelayanan yang cepat dan
cermat. Dengan upaya ini diharapkan mampu meningkatkan pelayanan prima di
lingkup Dinas Kesehatan Kab. Kediri, sehingga tercapai semua VISI dan MISI Dinas
Kesehatan Kab. Kediri menuju layanan prima.
Layanan di UPTD PPSDMK Dinkes Kab. Kediri dalam One Day Service
antara lain : perijinan Survey mahasiswa dan Perijinan penelitian mahasiswa. Agar
pelayanan One Day Service ini dapat berjalan dengan baik, maka telah di lakukan
strategi antara lain dengan memanfaatkan ketersediaan data secara elektronik
(berbasis IT), sumber daya manusia serta infrastuktur teknologi informasi dan
komunikasi yang tersedia. (Seksi Promosi Kesehatan)

2. PROGRAM KEGIATAN KELAS IBU BAGI NAKES DI LINGKUP DINAS


KESEHATAN
Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan dipandang sebagai
komponen kunci untuk menggerakkan pembangunan kesehatan, yang bertujuan
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal. Bidan sebagai ujung tombak
pelayanan kesehatan ibu dan anak sangatlah memerlukan peningkatan pengetahuan
dan ketrampilan guna wewujudkan Program Indonesia Sehat, yang salah satu
tujuannya meningkatkan kualitas generasi bangsa dengan penurunan Angka
Kematian ibu dan Bayi khususnya di Kabupaten Kediri.
Peningkatan Ketrampilan bagi Petugas Kesehatan dalam Kelas Ibu merupakan
perpaduan kelas ibu hamil dan kelas ibu balita dengar rendahnya pengetahuan ibu
tentang kehamilan, persalinan, nifas dan pola pengasuhan anak balita.
Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan
bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, perawatan
kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit
menular dan akte kelahiran. Setiap ibu hamil diwajibkan memiliki buku KIA, karena
di buku ini terdapat beberapa informasi tentang kehamilan. Akan tetapi, tidak semua
informasi penting termuat di buku KIA. Untuk itu, dibentuklah program Kelas Ibu
Hamil dilanjutkan mengajari ibu-ibu tentang isi buku KIA dan cara menggunakan
buku KIA, salah satu solusinya yaitu melalui penyelenggaraan Kelas Ibu Balita. Kelas
ibu Balita ditujukan bagi ibu yang mempunyai anak balita (0-59 bulan)

sedangkan ‘Kelas ibu Hamil’ ditujukan bagi ibu hamil.


Tugas Dinas Kesehatan selaku pemegang kebijakan adalah Menyiapkan
tenaga fasilitator dan Bertanggungjawab atas terlaksananya kelas ibu hamil (dana,
sarana dan prasarana). Selain itu melaksanakan Monitoring dan evaluasi Fasilitator/
pengajar. Sebanyak 20 bidan dilatih pada tanggal 3 April sampai dengan 5 April 2017
sehingga diharapkan bisa membuka kelas ibu di desa masing-masing dengan
perluasan materi komunikasi dalam meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan,
merubah sikap dan perilaku ibu hamil tentang kesehatan balita, gizi dan stimulasi
pertumbuhan & perkembangan anak. Bidan atau petugas kesehatan yang telah dilatih
menjadi fasilitator Kelas Ibu atau yang telah menjalani on the job training Kelas Ibu.
Bagi petugas kesehatan manfaat yang bisa diperoleh penyelenggaraan kelas ibu balita
merupakan media untuk lebih mengetahui tentang kesehatan ibu balita, anak dan
keluarganya serta dapat menjalin hubungan yang lebih erat dengan ibu balita serta
keluarganya dan masyarakat.
Konsep pelaksanaan Kelas Ibu Balita dengan memakai buku KIA sebagai alat
(acuan) utama pembelajaran. Sedangkan Metode belajar memakai pendekatan cara
belajar orang dewasa, yaitu partisipatif interaktif, ceramah, tanya jawab, peragaan/
praktek, curah pendapat, penugasan dan simulasi.
3. SERAH TERIMA KENDARAAN AMBULANCE OLEH IBU BUPATI
KEPADA 18 UPTD PUSKESMAS DI KABUPATEN KEDIRI
Dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan Dinkes Kabupaten Kediri
menyerahkan sebanyak 18 (delapan belas) mobil ambulance yang diserahkan oleh
Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno didampingi oleh Sekretaris Daerah, Supoyo,
SH, Msi. dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri dr. Adi Laksono, MMRS.
bertempat di halaman belakang kantor Pemerintah Kabupaten Kediri, Senin (19/12).
Kendaraan ini diberikan kepada UPTD Puskesmas Badas, Grogol, Kayen Kidul,
Bangsongan, Sidorejo, Kras, Ngancar, Plosoklaten, Pranggang, Kepung, Keling,
Wonorejo, Pare, Kunjang, Puhjarak, Ngadi, Gampeng, Tarokan.
Sebelumnya bersamaan dengan penyerahan Piagam Bintang Satu Keamanan
Pangan Dan Sertifikat Halal Bagi IRT Pangan pada bulan November kemarin Ibu
Bupati juga sudah menyerahkan 7 (tujuh) kendaraan ambulance kepada UPTD
Puskesmas yang sudah melaksanakan Survey Akreditasi yaitu UPTD Puskesmas
Pagu, Blabak, Gurah, Adan-Adan, Sumberjo, Tiron, Sidomulyo. Jadi untuk tahun
2016 ini sebanyak 25 Kendaraan ambulance baru sudah diserahkan kepada UPTD
Puskesmas.
Penyerahan ke-18 (delapan belas) kendaraan tersebut dalam rangka
meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat luas khususnya wilayah
Kabupaten Kediri juga untuk menunjang pelayanan dibidang kesehatan terhadap
masyarakat.
Dalam sambutannya Ibu Bupati berharap agar mobil ambulance tersebut
dirawat dan dipergunakan sebaik mungkin untuk melayani masyarakat di Kabupaten
Kediri agar masyarakat menerima pelayanan kesehatan secara maksimal, sehingga
kesehatan masyarakat Kabupaten Kediri dapat terjamin.
Setelah acara penyerahan kendaraan secara simbolis dilanjutkan dengan acara
potong tumpeng sebagai bukti rasa syukur atas segala anugerah yang diberikan oleh
Tuhan Yang Maha Esa, dan sebagai simbol keselamatan. Dilanjutkan Ibu Bupati
beserta Bapak Sekda & Bapak Kadinkes melihat-lihat kelengkapan kendaraan
ambulance. Setelah acara serah terima kendaraan dr. Adi Laksono, MMRS.
memberikan pengarahan mengenai perawatan kendaraan lebih lanjut agar kendaraan
selalu berada dalam keadaan siaga jika sewaktu-waktu diperlukan.
BAB IV

KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan di lingkungan Dinas Kabupaten
Kediri, pemerintah Dinkes Kabupaten Kediri telah melakukan berbagai inovasi untuk
mendukung peningkatan kualitas pelayanan tersebut diantaranya adalah one day service
UPTD PPSDMK Dinkes Kabupaten Kediri, program kegiatan kelas ibu bagi nakes di
lingkup Dinas Kesehatan, dan menambah armada ambulance bagi UPTD Puskesmas yang
ada di wilayah Dinas Kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI. 2015. One Day Service UPTD PPSDMK
DIBKES KAB. KEDIRI. (https://dinkes.kedirikab.go.id/?hal=dbet&id=64),
diakses pada tanggal 20 Januari 2021.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI. 2017. Program Kegiatan Kelas Ibu Bagi
Nakes di Lingkup Dinas Kesehatan.
(https://dinkes.kedirikab.go.id/?hal=dbet&id=134), diakses pada tanggal 20
Januari 2021.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI. 2016. Serah Terima Kendaraan


Ambulance oleh Ibu Bupati kepada 18 UPTD Puskesmas di Kabupaten Kediri.
(https://dinkes.kedirikab.go.id/?hal=dbet&id=127), diakses pada tanggal 20
Januari 2021.

Anda mungkin juga menyukai