OLEH:
APRIDA WINDI AMELIA PURNAMASARI, A.Md.Kep.
NIP. 199704032020122014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan pelayanan dasar terhadap publik merupakan amanah yang harus terus
dilakukan karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Dalam UU no 25 tahun 2009
tentang pelayanan publik, yang dimaksud pelayanan publik adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
perundang – undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Salah satu
bentuk pelayanan publik tersebut adalah pelayanan di bidang kesehatan. Peningkatan
pelayanan di bidang kesehatan sangat penting karena kesehatan merupakan kebutuhan
dasar yang keberadaannya sangat diperlukan oleh masyarakat. Kesehatan juga merupakan
aspek yang sangat vital dalam mencapai Millenium Development Goals (MDG’s) karena
kesehatan merupakan indikator perkembangan suatu bangsa. Memperoleh kesehatan
merupakan hak setiap individu atau kelompok. Dalam UUD 1945 Pasal 28 H ayat 1,
secara eksplisit dikatakan bahwa kesehatan merupakan hak setiap warga. Bahkan
kesehatan juga menjadi indikator HDI ( Human Development Index ). Dunia
internasional berlomba – lomba meningkatkan fasilitas dan kualitas pelayanan dengan
indikator angka harapan hidup, agar rangking kesehatan di negara mereka tidak berada di
urutan paling bawah dan bisa dianggap sebagai negara miskin. Berikut data yang
dikeluarkan oleh WHO ( World Health Organization ), tentang angka harapan hidup negara
– negara di dunia, termasuk Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Apakah upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan dalam lingkup Dinas Kesehatan
Kabupaten Kediri?
C. Tujuan
Untuk mengetahui Peningkatan Kualitas Pelayanan dalam lingkup Dinas Kesehatan
Kabupaten Kediri
BAB II
KAJIAN TEORI
1. Konsep Peningkatan
Konsep Peningkatan Secara umum, peningkatan merupakan upaya untuk
menambah derajat, tingkat, dan kualitas maupun kuantitas. Peningkatan juga dapat
berarti penambahan keterampilan dan kemampuan agar menjadi lebih baik. Selain itu
peningkatan juga berarti pencapaian dalam proses, ukuran, sifat, hubungan dan
sebagainya. Kata peningkatan biasanya digunakan untuk arti yang positif. Contoh
penggunaan katanaya adalah peningkatan mutu pendidikan, peningkatan kesehatan
masyarakat, serta peningkatan keterampilan para penyandang cacat. Peningkatan
dalam contoh di atas memiliki arti yaitu usaha untuk membuat sesuatu menjadi lebih
baik daripada sebelumnya. Suatu uasaha untuk tercapainya suatu peningkatan
biasanya diperoleh perencanaan dan eksekusi ini harus saling berhubungan dan tidak
menyimpang dari tujuan yang telah ditentukan. Kata peningkatan juga dapat
menggarkan perubahan dari keadaan atau sifat yang negative berubah menjadi positif.
Sedangkan hasil dari sebuah peningkatan dapat berupa kuantitas dan kualitas.
Kuantitas adalah jumlah hasil dari sebuah proses atau dengan tujuan
peningkatan.sedangkan kualitas menggarbarkan nilai dari suatu objek karena
terjadinya proses yang memiliki tujuan berupa peningkatan. Hasil dari suatu
peningkatan juga ditandai dengan tercapainya tujuan pada suatu titik tertentu. Dimana
saat suatu usaha atau proses telah samapai pada titik tersebut maka akan timbul
perasaan puas dan bangga atas pencapaian yang telah diharapkan.
2. Pengertian Kualitas
Kata Kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda dan bervariasi mulai dari
yang konvensional hingga yang lebih strategis. Definisi konvensional dari kualitas
biasanya menggambarkan karakteristik produk seperti: kinerja (performance),
keandalan (reability), mudah dalam penggunaan (easy of use), estetika (esthetics), dan
sebagainya. Sedangkan dalam definisi strategis dinyatakan bahwa kualitas adalah
segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggan
erdasarkan pengertian kualitas, baik yang konvensional maupun yang lebih strategis
oleh Gapersz dinyatakan bahwa pada dasarnya kualitas mengacu kepada pengertian
pokok yaitu kualitas terdiri dari sejumlah keistimewaan produk, baik keistimewaan
langsung, maupun keistimewaan atraktif yang memenuhi keinginan pelanggan dan
dengan demikian memberikan kepuasan atas penggunaan produk. Kualitas terdiri dari
segala sesuatu yang bebas kekurangan atau kerusakan. Pada bagian lain Gapersz
dalam mengutip Jurnal memberikan definisi menajemen kualitas sebagai suatu
kumpulan aktivitas yang berkualitas dengan kualitas tertentu yang memiliki
karakteristik sebagai berikut
a. Kualitas menjadi bagian dari setiap agenda manajemen
b. Sasaran kualitas dimasukkan ke dalam rencana bisnis
c. Jangkauan sasaran diturunkan dari benchmarking: fokus adalah pada pelanggan
dan pada kesesuaian kompetisi; disana adalah sasaran untuk peningkatan kualitas
tahunan
d. Sasaran disebarkan ke tingkat mengambil keputusan
e. Pelatihan ditetapkan pada setiap tingkat
f. Pengukuran ditetapkan seluruhnya
g. Manajer atas secara teratur meninjau kembali kemajuan dibandingkan dengan
sasaran
h. Penghargaan diberikan untuk kinerja terbaik
i. Sistem imbalan (reward system) diperbaiki
Kualitas adalah menjaga janji pelayanan agar pihak yang dilayani merasa puas
dan diuntungkan. Meningkatkan kualitas merupakan pekerjaan semua orang adalah
pelanggan. Tanggung jawab untuk kualitas produksi dan pengawasan kualitas tidak
dapat didelegasikan kepada satu orang, misalnya staf dalam suatu kantor.
Parasuraman.et.al mengatakan ada dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas
jasa, yaitu expective service (pelayanan yang diharapkan) dan perceived service
(pelayanan diterima). Karena kualitas pelayanan berpusat pada upaya pemenuhan dari
keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaian untuk mengimbangi harapan
pelanggan, untuk maka, Zeithaml mendefinisikan bahwa pelayanan adalah
penyampaian secara excellent atau superior dibandingkan dengan harapan konsumen.
Tjiptono menyebutkan bahwa citra kualitas pelayanan yang baik bukanlah
berdasarkan sudut pandang/persepsi penyedia jasa, melainkan berdasarkan sudut
pandang/persepsi konsumen. Hal ini disebabkan karena konsumenlah yang
mengkonsumsi serta yang menikmati jasa layanan, sehingga merekalah yang
seharusnya menentukan kualitas jasa. Persepsi konsumen terhadap kualitas jasa
merupakan penilaian yang menyeluruh terhadap keunggulan suatu jasa layanan. Bagi
pelanggan kualitas pelayanan adalah menyesuaikan diri dengan spesifikasi yang
dituntut pelanggan. Pelanggan memutuskan bagaimana kualitas yang dimaksud dan
apa yang dianggap penting. Pelanggan mempertimbangkan suatu kualitas pelayanan.
Untuk itu kualitas dapat dideteksi pada persoalan bentuk, sehingga dapat ditemukan:
Dalam Sinambela secara teoritis tujuan pelayanan publik pada dasarnya adalah
memuaskan masyarakat. Untuk mencapai kepuasan itu dituntut kualitas pelayanan
prima yang tercermin dari:
a. Transparan Pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua
pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah
dimengerti.
b. Akuntabilitas Pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
c. Kondisional Pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan
penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efisiensi dan efektivitas.
d. Partisipatif Pelayanan yang dapat mendorong peran serta masyarakat dalam
penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan
dan harapan masyarakat.
e. Kesamaan Hak Pelayanan yang tidak melakukan diskriminasi dilihat dari aspek
apapun khususnya suku, ras, agama, golongan, status sosial dan lain-lain.
3. Pengertian Pelayanan
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan di lingkungan Dinas Kabupaten
Kediri, pemerintah Dinkes Kabupaten Kediri telah melakukan berbagai inovasi untuk
mendukung peningkatan kualitas pelayanan tersebut diantaranya adalah one day service
UPTD PPSDMK Dinkes Kabupaten Kediri, program kegiatan kelas ibu bagi nakes di
lingkup Dinas Kesehatan, dan menambah armada ambulance bagi UPTD Puskesmas yang
ada di wilayah Dinas Kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI. 2015. One Day Service UPTD PPSDMK
DIBKES KAB. KEDIRI. (https://dinkes.kedirikab.go.id/?hal=dbet&id=64),diakses pada
tanggal 20 Januari 2021.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI. 2017. Program Kegiatan Kelas Ibu Bagi Nakes di Lingkup
Dinas Kesehatan. (https://dinkes.kedirikab.go.id/?hal=dbet&id=134),
diakses pada tanggal 20 Januari 2021.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI. 2016. Serah Terima Kendaraan Ambulance oleh Ibu Bupati kepada
18 UPTD Puskesmas di Kabupaten Kediri. (https://dinkes.kedirikab.go.id/?hal=dbet&id=127),
diakses pada tanggal 20 Januari 2021.
SDM YANG ADA DI UPTD PUSKESMAS PAPAR
Tim PPI Tim PKPKM BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN PENANGGUNG JAWAB SISTEM KEUANGAN
IRA SUSANTI,Amd.Keb SUGIASIH,A.Md.Keb RUMAH TANGGA INFORMASI Bendahara Penerimaan Pembantu : SUTIK PURWANTI
H. WINDARIYANTO, SH SULASTRI, A.Md.Keb Bendahara Pengeluaran Pembantu : TRI SILO WARDANU, A.Md.Gz.
Pengelola JKN : WIDODO DWI ARIANTO
Pengelola Keuangan BOK : NIA ENIEK S., S.Farm,Apt.
Pengelola Keuangan JAMPERSAL : YENI KUSTANTI, Amd.Keb.
KOORDINATOR UKP Bendahara Gaji : SULASTRI, A.Md.Keb
KOORDINATOR UKM DAN KEPERAWATAN
ESTI SRI WINARNI, A.Md.Keb Pengurus Barang : SULASTRI, A.Md.Keb
KESMAS
JUWARTI, A.Md.Keb
PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN RAWAT JALAN PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN PENUNJANG MEDIS PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN RAWAT INAP
Unit Pemeriksaan Umum : ADI LUKITO, S.Kep.NS. Unit Pendaftaran : NURUL ADCHA ROFIDA, A.Md.RO. ROKHIMI CANDRASARI, A.Md.Kep.
PENANGGUNG JAWAB PROGRAM UKM ESENSIAL PENANGGUNG JAWAB PROGRAM UKM PENGEMBANGAN
MUTMAINAH, A.Md.Keb Unit Pengobatan Gigi : drg. NETTI SRI LESTARI Unit Laboratorium : WIDODO DWI ARIANTO
JUWARTI, A.Md.Keb
Unit KIA-KB : SUGIASIH, A.Md.Keb. Unit Farmasi : NIA ENIEK S., S.Farm.Apt.
KESEHATAN ARU : NUR RIYANTI, S.Kep.NS. KONSELING Ambulans : ROKHIM
PROMKES : ERLINDA EGA C, SKM
KESLING : DWI NURYANI, A.Md.KL KESEHATAN JIWA : NUR RIYANTI, S.Kep.NS. Unit Gizi : TRI SILO WARDANU, A.Md.Gz.
GIZI : TRI SILO WARDANU, A.Md.Gz. KESEHATAN GIGI : NINIK KAMSULIH Unit Sanitasi : DWI NURYANI, A.Md.KL.
KIA-KB : KAYATUN,A.Md.Keb. KESORGA : NUR RIYANTI, S.Kep.NS Klinik VCT : ADI LUKITO, S.Kep.NS
KIA : KAYATUN.A.Md.Keb. UKK : WIWIT SIANA, A.Md.Keb Klinik TB : ADI LUKITO, S.Kep.NS
KB : KUROTIN, A.Md.Keb. PTM : ANITA EKA AGUSTINA, A.Md.Kep
P3M : ADI LUKITO, S.Kep.NS. YANKESTRAD : MUTMAINAH, A.Md.Keb
IMUNISASI : LENA TRI NOFITA,A.Md.Keb.
P2ML : ADI LUKITO, S.Kep.NS.
P2B2 : BAMBANG PURWANTO JARINGAN DAN JEJARING FASILITAS
SURVAILANS : ANITA EKA A, A.Md.Kep. PELAYANAN KESEHATAN
PERKESMAS : WAHYU NITA R, Amd.Kep drg. EDININGTYAS TJATURINI
NGAMPEL : UMI UMMUL MUSLIMAH PURWOTENGAH : ANIK SUSILOWATI, A.Md.Keb. JAMBANGAN : YENI KUSTANTI, A.Md.Keb.
SUKOMORO : AGUSTIN PURWANINGSIH, A.Md.Keb KWARON : INDAH SETYORINI, A.Md.Keb. MADURETNO : SILATURROKHMAH, A.Md.Keb.
MINGGIRAN : SRI WIDIARTI, A.Md.Keb. PAPAR : DYAH UTAMI, A.Md.Keb.
PEHKULON : ESTI SRI WINARNI, A.Md.Keb. TANON : JUWARTI, A.Md.Keb.
PEHWETAN : KAYATUN, A.Md.Keb. SRIKATON : WIWIT SIANA, A.Md.Keb.
DAWUHAN KIDUL : SUGIASIH, A.Md.Keb. KEPUH : KUROTIN, A.Md.Keb.
JANTI : ISWINARNI, A.Md.Keb. SUKOMORO : AGUSTIN PURWANINGSIH, A.Md.Keb.
NGAMPEL : LENA TRI NOFITA, A.Md.Keb. PUHJAJAR : WARISATI, A.Md.Keb.
KEDUNGMALANG : MUTMAINAH, A.Md.Keb.
Sesuai PERMENPAN Jumlah sumber daya manusia di UPTD Puskesmas Papar sudah mencukupi kebutuhan
SKPD, tetapi jika menggunakan panduan dupak yang dihitung sesuai beban kerja, sumber daya manusia di
UPTD Puskesmas Papar masih belum mencukupi kebutuhan SKPD selain itu juga masih banyak petugas di
SKPD yang merangkap tugas.
3. Pengelola atau penanggungjawab program PIS-PK Sebaiknya diberikan pelatihan PIS-PK secara
di SKPD tidak pernah mengikuti pelatihan PIS-PK berkala atau bisa ikut sosialisasi PIS-PK karena
hal tersebut berkaitan dengan pemahaman
petugas kesehatan mngenai program PIS-PK
LEMBAR PERSETUJUAN MENTOR
OLEH:
APRIDA WINDI AMELIA PURNAMASARI, A.Md.Kep.
NIP. 199704032020122014
Kediri, 20-01-2021