Anda di halaman 1dari 13

CARDIOVASCULAR

DISEASE
TAMPONADE JANTUNG/PERICARDIUM
TAMPONADE

KELOMPOK 5

ABD GHANI
WIJRA RAMAHANI
DEFENISI
CARDIAC TAMPONADE ADALAH
SUATU KONDISI DIMANA SUDAH
TERDAPAT AKUMULASI CAIRAN
BERLEBIH DI DALAM RONGGA
PERICARDIUM YANG DAPAT
MENEKAN JANTUNG DAN
MENGGANGU FUNGSI JANTUNG.
KURANG LEBIH 50 ML KURANG LEBIH
200-250 ML
FAKTOR

1.JUMLAH CAIRAN ±200-250 ml

2. Kecepatan /Rapiditas

3. Peregangan perikardium /stert ability dari


pericardium
ETIOLOGI

A Neoplasma
Infeksi
D ( tb, Myocarditis dan
autoimun)
Uremia
A
B
Perdarahan ke dalam

Rupture Dinding, MI
E ruang
pericardial
C akibat trauma,
dan post op
jantung
MANIFESTASI KILINIS

KELUHAN DAN GEJALA YANG MUNGKIN ADA YAITU ADANYA JEJAS


TRAUMA TAJAM DAN TUMPUL DI DAERAH DADA ATAU YANG
DIPERKIRAKAN MENEMBUS JANTUNG, GELISAH, PUCAT,
KERINGAT DINGIN, PENINGGIAN VENA JUGULARIS, PEKAK
JANTUNG MELEBAR, SUARA JANTUNG REDUP DAN PULSUS
PARADOKSUS. TRIAS CLASSIC BECK BERUPA DISTENSIS VENA
LEHER, BUNYI JANTUNG MELEMAH DAN HIPOTENSI DIDAPAT
PADA SEPERTIGA PENDERITA DENGAN TAMPONADE
LANJUTAN….
Gejala yang muncul bergantung Tamponade jantung akut Sedangkan pada yang kronis
kecepatan akumulasi cairan biasanya disertai gejala ditemukan peningkatan
perikardium. bila terjadi secara tekanan vena jugularis,
peningkatan tekanan vena
lambat dapat memberi
jugularis, pulsus takikardi, dan pulsus
kesempatan mekanisme
kompensasi seperti takikardi, paradoksus >10mmHg, paradoksus (gambaran lain
peningkatan resistensi vascular tekanan nadi <30mmHg, yang menandai perubahan
perifer dan peningkatan tekanan sistolik yang tidak terduga tekanan
volume intravaskular. bila <100mmHg, dan bunyi vena). 
cepat, maka dalam beberapa
jantung yang melemah.
menit bisa fatal. 
KOMPLIKASI

GAGAL JANTUNG.
SYOK KARDIOGENIK.
HENTI JANTUNG.
PENIMBUNAN CAIRAN DI PARU-PARU (EDEMA
PARU).
KEMATIAN
PEMERIKSAAN PENUNJANG

A B C D
Rontgen dada. CT EKOCARDIOGR EKG
SCAN AFI
PENATALAKSANAAN
PENANGANAN
PEMBERIAN PERICARDIOSITESI TORAKOTOMY
DILAKUKAN
OLEH DOKTER
OKSIGEN S
SPESIALIS DAN
CAIRAN
INFUS
Klik in here
the vidio
Dx 1 : Pola nafas tidak efektif Berikan posisi semifowler jika
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
b.d hiperventilasi ditandai tidak kontrainndikasi
dengan takipnea, tanda Rasional: Mempermudah
Pengkajian kusmaul. ekspansi paru
Pengkajian Primer Tujuan : setelah diberikan Ajarkan klien nafas dalam
asuhan keperawatan selama 1 Rasional: Dengan latihan nafas
Data Subyektif 
x 15 menit diharapkan pola dalam dapat meningkatkan
a. Riwayat Penyakit Sekarang nafas efektif dengan kriteria pemasukan oksigen
b. Riwayat Kesehatan hasil : Berikan oksigen sesuai indikasi
Data Obyektif Takipnea tidak ada  Rasional: Oksigen yang
Tanda kusmaul tidak ada adekuat dapat menghindari
Airway
TTV dalam rentang batas resiko kerusakan jaringan
Breathing normal (RR : 16 – 20 X/ mnt).  Berikan obat sesuai indikasi
Circulation   Rasional: Medikasi yang tepat
Disability Intervensi dapat mempengaruhi ventilasi
Pantau ketat tanda-tanda vital pernapasan
Pengkajian Sekunder
terutama frekuensi pernafasan
Exposure Rasional: Perubahan pola
Five Intervensi nafas dapat mempengaruhi
Give Comfort tanda-tanda vital
Monitor isi pernafasan,
Head to Toe
pengembangan dada,
Inspeksi Back / Posterior Surface keteraturan pernafasan, nafas
bibir dan penggunaan otot
bantu pernafasan
Rasional: Pengembangan dada
dan penggunaan otot bantu
Dx 3 : Perfusi jaringan
Dx 2 : Penurunan curah
(cerebral, perifer, Intervensi :
jantung b.d perubahan Intervensi
cardiopulmonal, renal, Awasi tanda-tanda vital
sekuncup jantung ditandai Monitor TTV berkelanjutan
gastrointestinal) tidak secara intensif
dengan distensi vena Rasional: TTV merupakan
efektif b.d suplai O2 Rasional: Perubahan
jugularis, perubahan EKG, indicator keadaan umum
menurun ditandai dengan tanda-tanda vital seperti
TD menurun, kulit dingin, tubuh (jantung)
nadi lemah, TTV abnormal, takikardi akibat dari
pucat, jari tangan dan kaki Auskultasi suara jantung, kaji
penurunan kesadaran, kulit kompensasi jantung untuk
sianosis. frekuensi dan irama jantung
pucat, sianosis, akral memenuhi suplai O2
Tujuan : setelah diberikan Rasional: Perubahan suara,
dingin. Pantau adanya
asuhan keperawatan selama frekuensi dan irama jantung
Tujuan : setelah diberikan ketidakadekuatan perfusi
3 x 10 menit diharapkan dapat mengindikasikan
asuhan keperawatan (kulit : dingin dan pucat,
curah jantung ke seluruh adanya penurunan curah
selama 3 x 15 menit sianosis) Rasional:
tubuh adekuat dengan jantung
diharapkan perfusi jaringan Menunjukkan adanya
kriteria hasil : Palpasi nadi perifer dan
adekuat dengan kriteria ketidakadekuatan perfusi
TTV dalam batas normal periksa pengisian perifer
hasil : jaringan
(Nadi : 60-100 x/mnt, TD : Rasional: Curah jantung
Nadi teraba kuat Pantau GCS
110-140 mmHg). yang kurang mempengaruhi
TTV dalam batas normal Rasional: Penurunan
Nadi perifer teraba kuat kuat dan lemahnya nadi
(Nadi : 60-100 x/mnt, TD : perfusi terutama di otak
Suara jantung normal. perifer
110-140 mmHg) dapat mengakibatkan
Sianosis dan pucat tidak
Tingkat kesadaran penurunan tingkat
ada.
composmentis kesadaran
Kulit teraba hangat
Sianosis atau pucat tidak Anjurkan untuk bed rest/
EKG normal
ada istirahat total
Distensi vena jugularis tidak
Nadi teraba lemah, Rasional: Menurunkan
ada.
terdapat sianosis,  kebutuhan oksigen
 
Akral teraba hangat 
THANK YOU FOR
ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai