Anda di halaman 1dari 10

Alat Ukur

(Instrument Penelitian)
Ns. Desak Gede Yenny Apriani, S.Kep.,M.Kes
Pengukuran Biofisiologis

 Pengukuran yang dipergunakan pada tindakan keperawatan yang berorientasi


pada dimensi fisiologi.
 Contoh : pengukuran aktivitas dasar klien
 Meskipun pengukuran tersebut sederhana, namun untuk mendapat hasil yang
valid butuh waktu dan biaya yang tinggi
 In-vivo : observasi proses fisiologis tubuh tanpa pengambilan bahan/specimen
dari tubuh kita
 In-vitro : pengambilan suatu bahan/specimen dari klien
Pengukuran Observasi

 Dapat dipergunakan sebagai fakta yang nyata dan akurat dalam membuat
suatu kesimpulan
 Ada dua bentuk, yaitu terstruktur dan tidak terstruktur
Observasi Tidak Terstruktur

 Peneliti secara spontan mengobservasi dan mencatat apa yang dilihat dengan
sedikit perencanaan
 Lebih banyak dipergunakan untuk analisis data secara kualitatif
 Peneliti menggunakan pedoman sesuai pertanyaan penelitian tetapi peneliti
tidak hanya mengobservasi pada hal-hal yang ada pada pedoman
 Biasanya peneliti ikut menjadi peserta dalam suatu klp
 Contoh FGD (Focus Group Discussion)
Observasi Terstruktur

 Peneliti secara cermat mendefinisikan apa yang akan diobservasi melalui


suatu perencanaan yang matang
 Didasarkan pada perencanaan penelitian yang sudah disusun sesuai
pengelompokannya, pencatatan, dan pemberian kode terhadap hal yang
sudah ditetapkan
 Contoh : checklist
Wawancara

 Tidak Terstruktur
 Terstruktur
Wawancara Tidak Terstruktur

 Jenis pengukuran ini dipergunakan pada penelitian deskriptif dan kualitatif


 Pertanyaan yang diajukan mencakup permasalahan secara luas yang
menyangkut kepribadian, perasaan, emosi seseorang
 Diantaranya dapat berupa : wawancara secara langsung tanpa adanya suatu
topic khusus yang dibicarakan, focus interview, FGD, riwayat hidup, dan
catatan kehidupan
Wawancara Terstruktur

 Meliputi strategi yang memungkinkan adanya suatu control dari pembicaraan


sesuai dengan isi yang diinginkan peneliti
 Daftra pertanyaan biasanya sudah disusun sebelum wawancara dan
ditanyakan secara urut
 Peneliti hanya diperkenankan bertanya apa adanya sesuai dengan pertanyaan
yang telah disusun
 Tahapan penyusunan wawancara terstruktur meliputi penyusunan pertanyaan,
pilot testing, latihan, persiapan, probing, dan recording.
Kuesioner

 Peneliti mengumpulkan data secara formal kepada subjek untuk menjawab


pertanyaan secara tertulis
 Pertanyaan yang diajukan dapat juga dibedakan menjadi pertanyaan
terstruktur (subjek hanya menjawab sesuai dengan pedoman yang sudah
ditetapkan) atau pun pertanyaan tidak terstruktur ( subjek menjawab secara
bebas tentang sejumlah pertanyaan terbuka )
 Pertanyaan dapat diajukkan secara langsung atau menyebar angket
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai