Anda di halaman 1dari 11

Teknik BRIEF

HYPNOTHERAPY;
* Role Model
* Desensitization
* Submodalities Intervention
ROLE MODEL THERAPY

 ROLE MODEL Therapy adalah suatu teknik therapy


dengan “MENGARAHKAN/ MENUNTUN” klien untuk
“MENYATU RASA” dengan Role Model (tokoh idola)
klien.
 Teknik Hypnotherapy ini merupakan konsep terapi
dengan cara “MENYATU” terhadap seorang Role Model
yang menjadi idola klien, terutama untuk memberikan
pengalaman emosional terhadap klien, sehingga akan
mempercepat klien menemukan cara merealisasikannya
tujuannya agar dapat menyamai atau mendekati
kemampuan atau performa dari Role Model
ROLE MODEL THERAPY
 ROLE MODEL Therapy didasari konsep bahwa Mind – Body – Soul adalah One
System. Ketika seseorang merasakan pengalaman bersikap tertentu, atau
bahkan menghayati suatu peran tertentu, maka akan membantunya untuk
menemukan cara untuk mencapai peran atau kondisi tersebut.

 Dalam dunia olah raga, sudha terbiasa seorang atlit memiliki Role Model, yang
mungkin secara sengaja atau tidak sengaja atlit tersebut melakukan
“PENIRUAN” dibeberapa aspek, dan seringkali dapat mempercepat pencapaian
atlit tersebut untuk mendekati kemampuan dari Role Model untuk ditirunya.

 Role Model dapat berupa;


a. Tokoh Nyata (Idola)
b. Tokoh imajinatif (fiktif)
c. Sosok ideal kllien dimasa datang (terkait cita-cita klien)
Teknik ROLE MODEL THERAPY;

1. Klien dibimbing untuk “MASUK” dan “KELUAR” dari


model yang dimaksud, dan dapat menggambarkan
perbedaannya secara emosional;
2. Dilakukan secara terus menerus sampai dengan tidak
terjadi “PERBEDAAN RASA”
3. Pada saat sudah terjadi “PENYAMAAN RASA” oleh
klien terhadap “RASA IDOLANYA” maka sudah terjadi
integrasi dengan emosional model tujuannya, walaupun
klien sudah kembali di dirinya sendiri.
TEKNIK DESENSITIZATION THERAPY;
 DESENSITIZATION THERAPY merupakan terapi Systematic
Desensitization; suatu teknik untuk mengurangi sensitivitas
klien terhadap suatu hal tertentu (Phobia) secara perlahan-
lahan dan sistematis.
 Dalam metode psikologi Konvensional, jika klien mengalami
phobia terhadap hal-hal tertentu misal; ular, maka klien justru
dihadapkan dengan ular riil, tetapi dalam jarak psikologis aman
bagi klien. Kemudian klien diberikan “SUGESTI” yang akan
menurunkan sensitivitasnya terhadap ular secara perlahan;
 Berikutnya jarak psikologis antara klien dan ular dikurangi, dan
kepada klien kembali diberikan Sugesti, dan seterusnya,
sampai paada akhirnya klien benar-benar tidak lagi sensitif
terhadap ular, atau phobianya terhadap ular sudah hilang.
TEKNIK DESENSITIZATION THERAPY;
 Teknik DESENSITIZATION THERAPY / metode
Systematic Desensitization memiliki kelemahan, yaitu
simulasi harus dilakukan dengan “BENDA” atau
“KEADAAN” yang sebenarnya.
 Tahapan Teknik Desensitization;
1. Tahap Dissociate (pengamat); klien diminta mengamati
hal yang saat ini meruakan phobia-nya;
2. Tahap Associate (langsung mengalami); klien
dihadapkan pada kondisi nyata phobia-nya.
SUBMODALITIES INTERVENTION
 Teknik SUBMODALITIES INTERVENTION adalah teknik hypnotherapy
yang berasal dari pengetahuan Neuro Linguistic Programming (NLP),
dengan cara melakukan pengubahan susunan submodalities (rekaman
psikologis dalam alam bawah sadar / sub-conscious);
 Manusia merekam seluruh peristiwa melalui modalitas utama (VAKGO);
Visual, Audio, Kinesthetic, Gustatory, Olfactory, dan akhirnya rekaman
utuh tersebut tersimpan di dalam diri manusia (sub-conscious) dengan
kualitas tertentu, kualitas dari setiap modalitas ini yang dikenal dengan
istilah SUBMODALITY;
 Susunan Submodalities tertentu, akan mengakibatkan efek tertentu
(misal; Phobia atau Motivasi), pengubahan terhadap susunan
modalities tersebut juga pasti akan mengakibatkan perubahan efek
tertentu
Contoh SUBMODALITIES INTERVENTION;
 Ketika suatu rekaman peristiwa diputar kembali, akan
menimbulkan suatu perasaan negatif, ternyata setelah diamati
secara seksama, ternyata rekaman tersebut berwarna dan
bergerak dinamis. Ketika dilakukan pengubahan terhadap
rekaman tersebut (pengubahan Visual), misalkan dengan
mengubah warnanya menjadi hitam – putih, dan membuatnya
statis, ternyata menghasilkan efek perasaan “NETRAL”
 Dengan konsep sederhana ini , maka untuk kasus-kasus seperti
Phobia, atau ketidaknyamanan terhadap suatu hal, dapat dengan
mudah diselesaikan dengan cara melakukan pengubahan
susunan modalities yang sudah terekam dalam diri klien,
pengubahan submodalities ini dapat dilakukan dalam keadaan
“WAKING” (mata terbuka)

Anda mungkin juga menyukai