VERBAL HIPNOSIS
Arti Hypnosis
Hypnosis adalah sebuah seni berkomunikasi baik secara verbal (dengan kata-
kata), maupun seni berkomunikasi nonverbal (tanpa kata-kata) yang bertujuan untuk
menyampaikan sebuah pesan, ide, informasi, sugesti, atau perintah kedalam pikiran
bawah sadar subjek dengan menurunkan frekuensi gelombang otak subjek dari Beta ke
Theta.
Komunikasi tersebut bertujuan agar pada saat kita menyampaikan sebuah saran,
ide, informasi, sugesti, atau perintah tidak dikritik oleh pikiran sadar dan dapat diterima
oleh pikiran bawah sadar subjek, sehingga menjadi sebuah program.
Esensi Hypnosis
Esensi Hipnosis secara luas adalah diterimanya sebuah ide, pesan, perintah, informasi,
maupun sugesti tanpa kritik.
Karakter manusia
- Visualisasi
- Auditori
- Kinestetik
2. Beta
Frekuensi gelombang otak Beta adalah dimana manusia berada dalam keadaan kesadaran penuh.
3. Alpha
Frekuensi gelombang otak Alpha adalah dimana manusia berada dalam keadaan, relaks, nyaman,
mengantuk, bangun tidur, meditasi, berzikir, dll.
4. Theta
Frekuensi gelombang otak Theta adalah dimana manusia berada dalam keadaan Trance (Terhipnotis).
5. Delta
Frekuensi gelombang otak delta adalah dimana manusia dalam keadaan tidak sadar seperti : tidur
normal, koma, pingsan.
Tahapan Hypnosis
1. Pra induksi
Pra induksi adalah proses di mana kita membangun kedekatan, kenyamanan, dan kepercayaan kepada subjek. Karena dengan terbangunya kedekatan,
kenyamanan dan kepercayaan akan mempermudah proses hypnosis.
2. Tes Sugesti
Tes Sugesti adalah tahapan dimana kita melakukan serangkaian tes untuk mengetahui tingkat fokus, tingkat sugestibilitas dan tingkat seberapa bagus Subjek
dapat mengikuti apa yang kita arahkan, tes Sugesti banyak
macamnya, seperti tangan lengket, jari lengket, tangan kaku, dsb.
3. Induksi
Induksi adalah tekhnik untuk memulai proses Hipnosis kepada subjek,dimana ditahap ini kita akan membimbing subjek untuk memasuki kondisi Trance
(terhipnotis).
4. Deepening
Deepening adalah tahapan yang kita lakukan setelah Subjek memasuki kondisi trance yang bertujuan untuk memperdalam kondisi Trance subjek.
5. Penanaman Sugesti
Ditahap ini waktu yang tepat untuk kita menanamkan sugesti kedalam fikiran bawah sadar subjek.Namun sebelum kita menanamkan sugesti cek lah dulu
tingkat kedalaman kondisi Trance subjek.
6. Repetisi
Repetisi adalah sebuah Pengulangan kata, informasi, atau perintah. Yang bertujuan agar sugesti yang kita tanamkan betul – betul tertanam dan menjadi
sebuah program baru.
7. Terminasi
Terminasi adalah proses akhir dari seluruh rangkaian proses hipnosis,dimana ditahap ini kita membangunkan Subjek ke kondisi kesadaran penuh.
Teknik-teknik Hipnosis Verbal
2. Teknik dissociation
Membantu subjek memisahkan diri dari pengalaman atau emosi negatif, dan menggantinya
dengan perasaan yang lebih positif
2. Sensasi tubuh: Anda dapat memfokuskan perhatian pada sensasi fisik tubuh Anda, seperti merasakan denyutan jantung atau
pernapasan yang dalam. Ini dapat membantu Anda merasa terhubung dengan diri sendiri dan jauh dari stres atau tekanan.
3. Mantra: Mengulang kata-kata atau frasa yang memberikan rasa tenang dan mendukung dapat membantu Anda melupakan
perasaan negatif atau pikiran yang mengganggu.
4. Membuat jeda: Menempatkan diri Anda pada waktu dan tempat yang berbeda dapat membantu Anda merasa lebih terjaga
dan menenangkan diri. Misalnya, jika Anda sedang menghadapi situasi yang menekan, Anda dapat mengalihkan perhatian Anda
ke ingatan atau pengalaman positif yang lain.
5. Melibatkan indera lainnya: Menggunakan indera lain, seperti mendengarkan musik yang menenangkan atau menggosok
jari-jari tangan dengan lembut pada permukaan yang halus, dapat membantu Anda merasa terhubung dengan diri sendiri dan
meningkatkan perasaan nyaman.
6. Menerapkan bayangan: Bayangkan diri Anda menjadi karakter yang kuat dan tidak terpengaruh oleh situasi yang mengganggu
atau mengancam. Ini dapat membantu Anda merasa lebih kuat dan percaya diri.
Dissociation adalah proses mental di mana seseorang secara tidak sadar memisahkan diri dari pikiran, perasaan, atau sensasi
yang terkait dengan pengalaman yang mengancam atau traumatis.
Hal yang memicu kegagalan
1. Praktisi tidak percaya diri
2. Subjek tidak paham dengan kalimat Praktisi
5. Salah tekhnik
7. Subjek Takut
8. Kondisi internal Praktisi ( emosi terganggu, kondisi tidak sehat, terlalu menggebu- gebu)