Anda di halaman 1dari 4

NAMA: Abid Ali Ahmadi

NIM: 1150019046

DOSEN: Chilyatiz Zahroh S.Kep.,Ns.,M.Kep

1. Dalam melakukan hipnosis, terdapat 7 tahapan, yaitu: (1) pra-induksi atau pre-


induction, (2) induksi atau induction, (3) pendalaman atau deepening, (4) pengujian
tingkat kedalaman atau depth level test, (5) sugesti, (6) terminasi, dan (7) pasca-
hipnosis atau post-hypnotic. Setelah tahap terakhir (tahap pasca-hipnosis), suyet atau
orang yang dihipnosis akan kembali ke kesadaran beta.

2. 1.Pra-induksi
Tahap pra-induksi atau pre-induction  merupakan tahap paling awal dan paling
penting dalam rangkaian proses hipnosis. Dalam tahapan ini, dilakukan
pembangunan rapport atau rapport building. Rapport dibangun dengan tujuan untuk
menciptakan kedekatan dan kepercayaan antara sang hipnotis dan suyet. Tanpa
kedekatan dan kepercayaan, suyet akan bersikap resisten dan takut untuk dihipnosis. 
2. Induksi
Setelah melalui tahap pra-induksi, selanjutnya adalah tahapan induksi. Induksi
merupakan metode untuk membawa suyet ke dalam kondisi hipnosis. Induksi terdiri
dari berbagai macam teknik, seperti relaksasi progresif (progressive relaxation), Dave
Elman technique, shock induction, dan lain-lain. Penggunaan teknik induksi yang
tepat bergantung pada tingkat sugestivitas suyet. Maka itu, proses pra-induksi
merupakan proses penting yang akan menentukan teknik induksi yang akan diberikan.
3. Deepening
Pendalaman atau deepening  dilakukan ketika suyet sudah terinduksi dan memasuki
kondisi hipnosis. Deepening dilakukan untuk membawa suyet ke dalam kondisi
hipnosis yang lebih dalam lagi. Deepening dilakukan secara imajinatif dalam kondisi
hipnosis. Beberapa teknik deepening yang dapat dilakukan adalah dengan
menghitung angka (biasanya dari 1 sampai 5), menuruni tangga, menuruni lift,
membawa ke tempat yang damai/menyenangkan, dan sebagainya.
4. Depth level test
Depth level test atau pengujian tingkat kedalaman dilakukan untuk mengetahui
tingkat kedalaman suyet setelah diberikan induksi dan deepening. Beberapa sugesti
hanya dapat diberikan dalam tingkat kedalaman tertentu sehingga depth level
test diperlukan dalam proses hipnosis. Untuk membantu melakukan depth level
test, biasanya dilakukan ideo-motor response, yaitu pemberian respon ya/tidak oleh
suyet diganti dengan gerakan motorik. Ideo-motor response digunakan agar tidak
mengganggu kondisi hipnosis suyet, karena dengan berbicara, suyet memiliki
kemungkinan untuk kembali ke kesadaran yang lebih atas.
Script yang digunakan untuk memasang ideo-motor response adalah:
”Gerakan jari telunjuk di tangan kiri anda untuk jawaban tidak dan gerakan jari
telunjuk di tangan kanan anda untuk jawaban ya.”

Atau

”Sekarang, bayangkan kata YA yang sangat besar kemudian, gerakan bagian tubuh
yang mewakili kata YA (amati responnya). Kemudian, banyangkan kata TIDAK yang
sangat besar lalu, gerakan bagian tubuh yang mewakili kata TIDAK (amati
responnya). Bagus sekali, respon inilah yang akan menggantikan jawaban ya/tidak
dari anda.”

Catatan: karena berada dalam kondisi hipnosis, gerakan fisik dari suyet akan sangat
halus sehingga hipnotis/hipnoterapis harus mengamati dengan baik.

Untuk mengetahui depth level  dari suyet, contoh script yang dapat digunakan adalah


(setelah memasang ideo-motor response):
”Apakah anda sudah benar-benar berada di tempat tersebut?”

”Dari 0-100, 0 adalah kondisi tertidur lelap sedangkan 100 adalah kesadaran penuh,
apakah anda sudah berada di bawah 50?”

5. Sugesti
Dalam tahap ini, sugesti diberikan. Sugesti yang digunakan disesuaikan dengan tujuan
hipnosis. Entah untuk tujuan hiburan, motivasi, atau terapi. Tersedia berbagai
macam script  untuk sugesti yang dapat ditemui di berbagai buku-buku hipnosis
maupun situs internet. Bahkan, di toko buku juga tersedia buku yang memuat
kumpulan script.
Pada prinsipnya, sugesti dilakukan dengan kalimat present tense (masa kini) sehingga
kata ”akan” perlu dihindari dan gunakan kata ”saat ini”. Selain itu, penggunaan kata
negatif seperti kata ”tidak” harus diminimalkan. Sentuhan pribadi dan emosional juga
harus disertakan agar sugesti dapat masuk dengan baik. Perlu diperhatikan bahwa
sugesti dapat ditolak oleh suyet jika bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut oleh
suyet, sehingga kemungkinan terjadinya penyalahgunaan hipnosis sangat kecil (untuk
lebih jelasnya baca 7 mitos tentang hipnosis).
6. Terminasi
Terminasi berarti mengakhiri proses hipnosis. Setelah sugesti diberikan dan proses
hipnosis dirasa akan diakhiri, maka terminasi dapat dilakukan. Umumnya, dalam
terminasi diberikan sugesti positif seperti bangun dengan tubuh yang sehat dan
sebagainya. Script yang dapat digunakan untuk melakukan terminasi adalah sebagai
berikut:
”Baiklah, mari kita kembali berhitung dari satu sampai lima. Ketika hitungan sudah
sampai di angka lima, anda bisa kembali membuka mata dengan perasaan yang sangat
segar dan sehat. Mari kita hitung sekarang. Satu… anda mulai kembali naik ke
kesadaran perlahan-lahan. Dua… anda mulai mampu menggerakan jari-jari tangan
dan kaki anda kembali. Tiga… anda sudah siap untuk membuka mata. Empat… anda
membuka mata perlahan-lahan. Dan lima… kini anda membuka mata anda dan
bangun dalam kondisi yang luar biasa sehat, luar biasa segar.”

7. Post-hypnotic
Tahapan terakhir dari proses hipnosis yang berada setelah terminasi. Beberapa saat
setelah suyet membuka matanya, sebenarnya ia masih berada dalam
kondisi trance dan akan segera kembali ke kesadaran beta. Keadaan ini dapat
dimanfaatkan untuk memberikan sugesti positif kepada suyet. Biasanya, hipnotis akan
menanyakan, ”Bagaimana rasanya?”. Kemudian suyet akan menjawab, ”Enak, rileks,
segar banget.”
3. Agar sebuah terapi dapat berjalan dengan maksimal, Anda perlu memerhatikan
beberapa faktor berikut ini:

1. Faktor endogen
Faktor endogen adalah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang, misalnya
mengenai sifat-sifat yang dia punya. Ketika akan melakukan hipnoterapi, pastikan
Anda memiliki alasan yang kuat untuk berubah. Misalnya, Anda seseorang yang
pemalu, sehingga tidak bisa berbicara di depan umum. Anda tahu bahwa perlahan hal
tersebut akan menghambat potensi Anda yang lain.
Oleh karena itu, alasan Anda berubah adalah ingin lebih berkembang. Anda harus
mau menerima perubahan seperti, perlahan mulai menumbuhkan rasa percaya diri
dengan memulai percakapan duluan. Jadi, kunci utama agar hipnoterapi berhasil
adalah dorongan dari dalam diri.
2. Faktor eksogen
Faktor eksogen adalah faktor yang berasal dari luar, atau lingkungan sekitar.
Hipnoterapi mungkin bisa berhasil karena faktor lingkungan juga. Jika Anda seorang
pemalu, namun pekerjaan Anda mengharuskan Anda untuk berinteraksi dengan
banyak orang, maka kemungkinan perubahan tersebut cepat terjadi. Anda mungkin
juga pernah mendengar seseorang memakai alasan, “Lingkungan yang memaksa saya
untuk berubah.” Nah, faktor eksogen ini juga penting.
4. “aku harus berani agar aku bisa mendapat kemajuan pada diri sendiri”
5. Hipnosis mungkin akan lebih efektif jika sugesti yang Anda gunakan berupa
pernyataan-pernyataan langsung, dibandingkan dengan pertanyaan-pertanyaan
abstrak. Daripada bertanya pada diri sendiri dengan pertanyaan semisal “Kenapa saya
merokok?”, pertimbangkan untuk menggunakan pernyataan seperti “Merokok
merugikan diri saya. Saya tidak ingin merugikan diri saya sendiri.”
pernyataan penguat yang masuk akal. Pernyataan seperti “Berhenti merokok akan jadi
hal yang mudah” atau “Saya tidak akan merokok lagi” mungkin tidak begitu efektif.
Lebih baik, pertimbangkan pernyataan seperti “Saya menghargai tubuh saya dan tidak
akan merusaknya dengan merokok.” Pernyataan penguat yang diutarakan dengan
bahasa atau tema kondisi saat ini, misalnya “Saya tidak ingin merokok”, mungkin
lebih akan membantu Anda karena pernyataan tersebut menjaga perhatian Anda pada
hal yang sedang terjadi saat ini.
6. "Mulai sekarang dan seterusnya saya adalah orang yang penuh percaya diri. Apapun
yang terjadi membuat saya semakin percaya diri. Semua teman-teman dan Bapak Ibu
guru di sekolah sangat menyenangkan sehingga saya akan senang berada di sekolah.
Entah mengapa semua pelajaran menjadi mudah saya pahami, karena saya adalah
orang yang sangat cerdas...."
7. “Saya semakin damai di setiap kondisi apapun, menjadi tenang pada keadaan apapun, Saya
menjadi pribadi baru yang mampu mengontrol diri, mengontol pikiran perasaan dan tubuh
saya. Saya menjadi lebih bijak dari hari ke hari. Bahkan tubuh saya menjadi bertambah sehat
dan bugar, saya menjadi pribadi penuh percaya diri, berani.”
8. ”aku harus semangat belajar agar mendapat nilai yang memuaskan untuk mencapai
target di pendidikan selanjutnya”
9. “aku harus rajin beribadah agar tidak menjerumuskan kedua orang tua ke neraka”
10. “mulai sekarang aku harus menyiapkan segalanya agar di masa depan aku tidak
mengalaminya”

Anda mungkin juga menyukai